Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari

Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

I. PENDAHULUAN. Bahasa merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan bahasa

KISI-KISI SOAL BAHASA ARAB UJI KOMPETENSI AWAL 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni

DAFTAR ISI. Purnama Sari Sirait, 2015 PENGGUNAAN METODE RESPON FISIK TOTAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA PERANCIS

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Adanya variasi bahasa dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari. Dalam

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SMA. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

I. Daftar Mata Kuliah Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

Bahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

Septia Sugiarsih, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi perlu memperhatikan pilihan kalimat yang digunakan agar. penutur baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

Transkripsi:

Bab 5 Ringkasan Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Tetapi perbedaan struktur kalimat antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sering menjadi kendala bagi pemelajar bahasa Jepang di Indonesia. Secara non-spesifik, jenisjenis kalimat yang terdapat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia tidak jauh berbeda. Namun perbedaan susunan gramatikal yang terdapat didalam bahasa Jepang harus lebih diperhatikan agar terhindar dari kesalahan pemakaian fungsi kata kerja. Maka itu para pemelajar bahasa Jepang harus mengerti penggunaan fungsi kata kerja bahasa Jepang dengan baik dan juga memiliki kemampuan memahami, yang tidak hanya meliputi wacana tetapi juga secara non wacana dan secara budaya. Dalam hal ini istilah kemampuan pemahaman tersebut dikenal dengan istilah kemampuan berbahasa yang termasuk juga didalamnya adalah kompetensi komunikatif. Kemampuan berbahasa inilah yang penulis kaitkan dengan kompetensi komunikatif yang dimiliki responden didalam usaha memahami fungsi kalimat pasif. Kompetensi komunikatif yang dimaksudkan meliputi kompetensi gramatikal, kompetensi wacana, kompetensi sosiolinguistik dan kompetensi strategis. Kompetensi gramatikal yakni kemampuan memahami item-item leksikal dan kaidah morfologi, sintaksis, semantik kalimat tata bahasa, dan fonologi. Kemampuan ini berhubungan dengan penguasaan kode linguistik sebuah bahasa. Kompetensi wacana adalah kemampuan untuk mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana dan untuk membentuk keseluruhan bermakna dari serangkaian ujaran. Kompetensi wacana berarti meliputi apa saja yang bersifat teks tertulis. Kompetensi sosiolinguistik merupakan 46

pengetahuan tentang kaidah-kaidah sosial budaya bahasa dan wacana. Kompetensi ini mensyaratkan tentang konteks sosial bahasa yang digunakan. Kompetensi strategis digambarkan sebagai strategi komunikasi verbal dan nonverbal yang bisa dipakai untuk mengimbangi kemacetan dalam komunikasi. Selain harus kompetensi komunikatif dari tiap-tiap pemelajar bahasa Jepang, faktor dasar yang penting lainnya adalah pemahaman mengenai fungsi kalimat pasif itu sendiri. Terdapat lima jenis fungsi kalimat pasif, yakni terdiri dari pasif dasar, pasif kepemilikan, pasif pengorbanan, pasif netral dan pasif kausatif. Pasif dasar adalah bentuk pasif yang digunakan ketika subjek menerima perbuatan dari orang lain. Pasif kepemilikan merupakan pasif yang menunjukkan adanya bagian dari anggota tubuh kita yang dikenai perbuatan yang tidak menyenangkan oleh orang lain. Pasif pengorbanan adalah pasif yang menunjukkan adanya perbuatan yang mengenai diri kita secara tidak langsung. Pasif netral merupakan bentuk pasif yang digunakan ketika ingin memberitakan sesuatu yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. Dalam pasif ini tidak terdapat kesan yang tidak menyenangkan. Pasif yang terakhir adalah pasif kausatif, merupakan pasif yang digunakan ketika subjek menerima perintah dari orang yang derajatnya lebih tinggi, dan melakukan hal tersebut dengan terpaksa. Sedangkan arti pasif kausatif yang terakhir digunakan ketika sesuatu hal sudah terlanjur terjadi demikian. Pada pasif kausatif, keduanya memunculkan kesan yang kurang menyenangkan dari subjek. Keterkaitan antara pemahaman penggunaan fungsi pasif dengan kompetensi komunikatif inilah yang ingin penulis jabarkan pada skripsi ini. Maka itu penulis mengajukan lima soal kalimat pasif yang terdapat pada komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang pada sepuluh responden mahasiswa semester delapan. Pada tiap-tiap soal 47

penulis menyertakan situasi cerita dan perasaan pembicara untuk menunjang responden didalam memahami penggunaan fungsi pasif. Setelah penulis menyebarkan lima soal kalimat pasif kepada sepuluh responden, penulis mendapatkan persentase-persentase dari tiap-tiap soal. Untuk soal pertama, 50% responden menjawab dengan jawaban benar, alasan benar. Kemudian 50% responden lainnya menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Pada soal pertama tidak ada responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah. Pada soal kedua, persentase responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar adalah sebesar 70%. Persentase responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah adalah sebanyak 20% dan 10% sisanya adalah responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Untuk soal ketiga, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar adalah sebanyak 80%. Sedangkan responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah adalah sebanyak 10%, dan responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah juga sebanyak 10%. Persentase pada soal keempat adalah 80% untuk responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar dan 20% untuk responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah. Pada soal keempat tidak ada responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Pada soal kelima, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar adalah sebanyak 30%. Untuk responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah adalah sebanyak 60%. Sedangkan responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah adalah sebanyak 10%. 48

Untuk responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar dapat disimpulkan bahwa responden memiliki pemahaman mengenai fungsi pasif dengan baik dan mempunyai kompetensi komunikatif untuk memahami kalimat soal. Sedangkan untuk responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah atau jawaban salah, alasan salah ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut seperti pemahaman yang kurang mengenai kalimat soal atau kurang mengerti mengenai fungsi pasif. Agar dapat terlihat jelas persentase responden yang memahami penggunaan kalimat pasif dengan responden yang tidak memahami penggunaan kalimat pasif, penulis telah memasukkan persentase-persentase tersebut kedalam sebuah grafik yang dapat dilihat di tiap-tiap sub bab analisis data. Setelah itu penulis juga mengaitkan hasil jawaban responden dengan kompetensi komunikatif yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa untuk memahami isi teks dalam wacana, responden memerlukan tiga kompetensi komunikatif utama yaitu kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguistik dan kompetensi wacana. Ada kalanya salah satu dari ketiga kompetensi ini lebih dominan. Seperti yang terdapat pada soal nomor 3, yakni kompetensi sosilinguistik yang bagus dapat membantu responden untuk lebih memahami fungsi pasif yang digunakan. Hal ini dikarenakan pemakaian kalimat pasif didalam bahasa Jepang banyak dipengaruhi oleh budaya, baik budaya berbahasa maupun budaya dalam bermasyarakat. Selain mengaitkan jawaban responden dengan kompetensi komunikatif yang dimiliki, penulis juga melakukan survey mengenai soal kalimat pasif dengan menggunakan metode skala Likert. Penulis mengajukan lima pertanyaan seputar keterkaitan antara soal kalimat pasif dengan dicantumkannya situasi (bamen) dan perasaan pembicara pada 49

tiap-tiap soal. Dari hasil yang didapat, dengan membaca penjabaran situasi cerita (bamen) secara menyeluruh, penggunaan situasi cerita (bamen) dan perasaan pembicara dapat membantu responden didalam memilih fungsi pasif yang akan digunakan. 50