BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN NYERI. No. Dokumen: Halaman: 1 dari 3. No. Revisi: 00 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Disahkan oleh DIREKTUR UTAMA

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

parameter kriteria nilai skor Usia < 3 tahun tahun tahun 2 13 tahun 1 Jenis kelamin Laki-laki 2 Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Ditetapkan Tanggal Terbit

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang menentukan gaya personal individu serta mempengaruhi

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

KEHAMILAN. Tulislah keadaan ibu saat ibu hamil anak ini, ceklis jawaban yang anda anggap tepat.

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

PANDUAN ASUHAN PASIEN KOMA

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB I PENDAHULUAN. Unit perawatan intensif merupakan suatu unit yang telah dirancang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

TELUSUR. Pelaksanaan asesmen informasi dan informasi yang harus tersedia untuk pasien rawat inap

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

BAB I PENDAHULUAN. Unit perawatan intensif atau yang sering disebut Intensive Care Unit

PENGKAJIAN PNC. kelami

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

PROSES TERJADINYA MASALAH

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memperkecil distres psikologis dan fisik yang diderita oleh anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

TELUSUR. Pelaksanaan asesmen informasi dan informasi yang harus tersedia untuk pasien rawat inap

TABULASI POKJA PAP ( PELAYANAN ASUHAN PASIEN)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. kronik yang sering ditemukan (Kurniati, 2003). Biasanya terjadi di daerah yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. asuhan keperawatan yang berkesinambungan (Raden dan Traft dalam. dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan

LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 DI IGD RSUP PERSAHABATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif yaitu tahun,

PENGARUH DERAJAT LASERASI PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. masa bayi ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. W POST OP CRANIATOMY HARI KE- 2 DENGAN CEDERA KEPALA BERAT DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akreditasi Rumah Sakit merupakan suatu proses dimana suatu

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

Transkripsi:

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan secara bio,psiko,sosial dan spiritual dengan tetap harus memperhatikan pasien dengan kebutuhan khusus dengan melakukan penilaian secara individual serta harus dapat mewakili semua populasi yang ada diantara nya pada pasien anak-anak, dewasa muda, lanjut usia yang lemah, dengan nyeri yang kronis dan intens, infeksi atau penyakit menular. pada semua kasus ini pasien dan keluarga sangat ketergantuangan bantuan pada pemberi pelayanan kesehatan khusus nya rumah sakit. Pelayanan kesehatan dengan kelompok khusus ini memerlukan penangan yang tepat dan efektif dalam mengurangi risiko, serta perlu mendokumentasikan pelayanan secara tim untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif. Dengan disusun buku pedoman ini maka diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan di seluruh aspek rumah sakit sampai pada tingkat manajemen dan dapat mengurangi kesalahan dalam meningkatkan kepuasan bagi pasien dan keluarga yang mendapatkan pelayanan. B. TUJUAN Rumah sakit dapat melakukan assesmen atau penilaian awal pada pasien dengan tipe-tipe tertentu. Tanpa bermaksud untuk menemukan kasus secara proaktif. C. PENGERTIAN 1. Pasien adalah seorang individu yang mencari perawatan medis 2. Dewasa muda adalah seorang individu yang masih produktif 3. Rentan adalah suatu keadaan dimana seseorang individu mudah terjangkit atau terkena penyakit yang disebabkan oleh menurun nya daya tubuh seseorang 4. Lanjut Usia adalah seseorang baik wanita maupun laki-laki yang telah berusia 60 tahun ke atas. 5. Pasien dengan Rasa nyeri yang kronis dan intens adalah suatu kondisi dimana pasien merasakan sakit yang hebat secara terus menerus. 6. Pasien dengan infeksi atau penyakit menular adalah pasien memiliki penyakit infeksi yang bisa menularkan pada orang lain. 1

7. Anak dengan ketergantuang bantuan adalah anak yang memerlukan bantuan dalam maenuhi kehidupannya sehari-hari. Pelayanan anak dengan ketergantungan bantuan adalah melayani anak yang memerlukan bantuan dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari. Pelayanan pasien resiko kekerasan adalah pelayanan terhadap pasien yang dalam keadaan bahaya atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat kekerasan yang sedang berlangsung atau kekerasan yang akan datang. 2

BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari panduan pelayanan pasien dengan kebutuhan khusus hanya di berlakukan pada semua staf pemberi pelayanan kesehatan di RS Mata Masyarakat Jawa Timur 3

BAB III TATA LAKSANA Rumah sakit menetapkan kriteria tertulis tentang asesmen tambahan, khusus atau lebih mendalam perlu dilaksanan populasinya seperti pasien anak-anak, dewasa muda, lanjut usia yang lemah, pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens, pasien dengan infeksi atau penyakit menular.kriteria tentang asesmen tambahan, khusus atau lebih mendalam disusun oleh Kelompok Staf Medis Rumah Sakit. Proses asesmen untuk populasi pasien dengan kebutuhan khususnya dapat dimodifikasi secara tepat sehingga mencerminkan kebutuhannya, dengan melibatkan keluarga bila perlu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dapat diterima oleh budaya dan diperlakukan secara konfidensial Bila Pasien yang teridentifikasi kebutuhan tambahan asesmen khusus seperti kebutuhan khusus akan jantung, hipertensi, diabetes mellitus dan lain-lain dirujuk ke pemberi pelayanan kesehatan yang berkompeten baik di internal rumah sakit maupun eksternal rumah sakit apabila pelayanan yang dibutuhkan tidak tersedia di dalam rumah sakit pasien dirujuk keluar rumah sakit. Asesmen khusus yang dilakukan dilengkapi dan dicatat dalam rekam medis pasien. Berikut ini adalah panduan tatalaksana pelayanan Asesmen tambahan / khusus: 1. Asuhan pasien lanjut usia dengan ketergantngan bantuan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh RS Mata Masyarakat Jawa Timur. Pemberian asuhan untuk pasien yang rentan dan lanjut usia dengan ketergantungan sesuai dengan kebijakan dan prosedur meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pasien yang rentan, lanjut usia yang tidak mandiri menerima asuhan sesuai kebijakan dan prosedur dengan tujuan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien dan lebih efektif dalam bentuk pelayanan dan didokumentasikan dalam rekam medis. 4

2. Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens a. Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale Gambar NRS (Numerical Rating Scale) a. Indi digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya b. Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 0 10 0 = tidak nyeri 1 3 = nyeri ringan (sedikit menganggu aktivitas sehari-hari). 4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari). 7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari). c. Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, gunakan asesmen Wong Baker FACES Pain Scale sebagai berikut: kasi : d. Perawat menanyakan mengenai faktor yang memperberat dan memperingan nyeri kepada pasien. e. Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri : 1)Lokasi nyeri 2)Kualitas dan atau pola penjalaran / penyebaran 3)Onset, durasi, dan faktor pemicu 4)Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan efektifitasnya 5)Efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari 6)Obat-obatan yang dikonsumsi pasien f. Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam kondisi sedang, asesmen dan penanganan nyeri dilakukan saat pasien menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh atau verbal akan rasa nyeri. g. Asesmen ulang nyeri: dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa jam dan menunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut: Asesmen ulang nyeri adalah prosedur menilai ulang derajat nyeri pada pasien yang bertujuan untukmengevaluasi intervensi yang telah dilakukan terkait penatalaksanaan nyeri yang telah diberikan, dengan interval waktu sesuai kriteria sebagai berikut : 1. menit setelah intervensi obat injeksi 2. 1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya 5

3. 1 x / shift bila skor nyeri 1 3 4. Setiap 3 jam bila skor 4-6 5. Setiap 1 jam bila skor nyeri 7 10 6. Dihentikan bila skor nyeri 0 h. Tatalaksana nyeri: 1. Berikan analgesik sesuai dengan anjuran dokter 2. Perawat secara rutin (setiap 4 jam) mengevaluasi tatalaksana nyeri kepada pasien yang sadar / bangun 3. Tatalaksana nyeri diberikan pada intensitas nyeri 4. Asesmen dilakukan 1 jam setelah tatalaksana nyeri sampai intensitas nyeri 3 4. Sebisa mungkin, berikan analgesik melalui jalur yang paling tidak menimbulkan nyeri 5. Nilai ulang efektifitas pengobatan 6. Tatalaksana non-farmakologi a) Berikan heat / cold pack b) Lakukan reposisi, mobilisasi yang dapat ditoleransi oleh pasien c) Latihan relaksasi, seperti tarik napas dalam, bernapas dengan irama / pola teratur, dan atau meditasi pernapasan yang menenangkan d) Distraksi / pengalih perhatian i. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai: 1. Faktor psikologis yang dapat menjadi penyebab nyeri 2. Menenangkan ketakutan pasien 3. Tatalaksana nyeri 4. Anjurkan untuk segera melaporkan kepada petugas jika merasa nyeri sebelum rasa nyeri tersebut bertambah parah 3. Asesmen Pediatrik Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena anak sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara verbal.amati adanya pergerakan spontan pasien terhadap area tertentu yang di lindungi. Tahapan asesmen berupa: 1) Keadaan umum: a) Tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian terhadap lingkungan sekitar b) Tonus otot: normal, meningkat, menurun/fleksid c) Respons kepada orang tua/pengasuh: gelisah, menyenangkan 2) Kepala: a) Tanda trauma b) Ubun ubun besar (jika masih terbuka): cekung atau menonjol 3) Wajah: 4. Anak - Anak a) Pupil: Ukuran, kesimetrisan, refleks cahaya b) Hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut 6

Penting untuk melakukan pemeriksaan karena anak atau bayi sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara verbal dan amati adanya pergerakan spontan anak atau bayi terhadap area tertentu yang dilindungi.tahapan asesmen keperawatan anak dan neonatus : 1) Identitas meliputi nama, tanggal lahir, jenis kelamin, tanggal dirawat, tanggal pengkajian dan diagnose 2) Keluhan utama : a) Riwayat penyakit sekarang b) Riwayat penyakit dahulu c) Riwayat penyakit keluarga d) Riwayat imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis dll e) Riwayat alergi 3) Pertumbuhan dan perkembangan 4) Rasa nyaman Neonatal Infant Paint Scale (NIPS) rentang 0-7 semakin tinggi score semakin nyeri 5) Dampak hospitalisasi (Psikososial): orang tua,anak tenang, takut, marah, sedih, menangis, gelisah 6) Pemeriksaan fisik : a) Acral hangat, kering, merah, pucat dingin Conjungtiva anemis ya/tidak b) Sklera mata icterus, hiperemis Panca indera tidak ada gangguan/ada Tingkat kesadaran berespon terhadap nyeri ya/tidak Tangisan kuat, lemah, tidak ada, melengking, merintih Kepala lingkar kepala, kelainan ada/tidak ada dan ubun-ubun datar,cekung /cembung Pupil bereaksi terhadap cahaya ya/tidak c) B4 Kebersihan bersih, kotor, dan secret ada/tidak d) B5 e) Sosial ekonomi Kontak mata ya/tidak a. persiapan pemberian obat keamanan penanganan obat sitostatika merupakan hal yang penting yang harus diperhatiakan oleh dokter,perawat,farmasi,penderita,gudang/distribusi,oleh karena itu persiapan harus sesuai prosedur. 7

1. Lanjut Usia yang Lemah Pelayanan pasien lanjut usia adalah melayani pasien yang telah berusia 60 tahun keatas. 8

BAB III DOKUMENTASI Semua asesmen tambahan didokumentasikan direkam medis meliputi: 1. Pengkajian secara keseluruhan terhadap pasien, menegakkan diagnosa, menyusun intervensi, melakukan implementasi dan membuat evaluasi akhir dari pelayanan yang telah kita berikan kepadan pasien tersebut. 2. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara dokter, perawat, PPK lain yang memberikan asuhan pasien serta staf rehabilitasi medik pasien. 3. Melakukan ronde pasien dengan multi departemen agar dapat mengetahui keadaan pasien serta dapat membuat asuhan yang berkesinambungan. 4. Membuat dokumentasi dalam bentuk rekam medis terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada pasien baik secara verbal maupun nonverbal. 9

BAB IV PENUTUP Panduan pelayanan pasien ini dibuat untuk menjadi acuan bagi dokter, perawat, PPK lain yang memberikan asuhan diantara nya pada pasien anak-anak, dewasa muda, lanjut usia yang lemah, dengan nyeri yang kronis dan intens, infeksi atau penyakit menular, dalam melakukan pelayanan kepada pasien RS Mata Masyarakat Jawa Timur. Panduan ini mencakup cara cara bagaimana mengelola pelayanan pasien dengan Asesmen tambahan. Semoga dengan adanya panduan ini dapat meningkatkan layanan asuhan terhadap pasien di RS Mata Masyarakat Jawa Timur. 10