BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah 60. Dari hasil perhitungan validitas, diperoleh sebanyak 30 item ( 5 item tidak valid/ dibuang) dari 35 item yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat potensi kepemimpinan. Item-item tersebut terdiri dari 6 item pada masing-masing indikator dalam variabel layanan bimbingan kelompok yang diambil dari tahap-tahap pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, Hasil perhitungan reliabilitas juga menunjukkan bahwa item-item pernyataan yang dipilih (30 dari 35 item), adalah sesuai dengan apa yang ingin diukur, keseluruhan instrumen tersebut dikatakan tepat untuk dapat digunakan dalam mengukur pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada uji coba instrumen. Berdasarkan data tersebut juga didapatkan harga modus sebesar 92.00, median 93.0000, harga rata-rata 93.7333 dan simpangan baku 15.576. Distribusi frekuensi disajikan dalam tabel 1. Dan histogramnya pada gambar.1 55
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Layanan Bimbingan Kelompok No Interval frekuensi absolut Frekuensi Relatif 1 60-69 3 10 2 70-79 4 13.33 3 80-89 7 23.33 4 90-99 8 26.66 5 100-109 5 16.66 6 110-120 3 10 Jumlah 30 100 Melihat harga modus yang lebih kecil dari median (Mo < Me), maka dapat disimpulkan bahwa Layanan Bimbingan Kelompok lebih banyak berada di atas ratarata. Bila data dikelompokkan menjadi tiga bagian, maka siswa dengan Layanan Bimbingan Kelompok yang tinggi ada 27 % (skor 100 120), menengah 44 % (skor 80 99) dan rendah 29 % (skor 60 79).
frekuensi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Layanan Bimbingan Kelompok 69.5 79.5 89.5 99.5 109.5 120.5 Gambar 1. Histogram Layanan Bimbingan Kelompok 4.1.2 Potensi Kepemimpinan Siswa. Data variabel Potensi Kepemimpinan Siswa menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 90 dan skor terendah adalah 56. Dari hasil perhitungan validitas, diperoleh sebanyak 30 item ( 5 item tidak valid/ dibuang) dari 35 item yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat potensi kepemimpinan. Item-item tersebut terdiri dari 5 item pada masing-masing indikator dalam variabel potensi kepemimpinan yang diambil dari sifat-sifat dasar seorang pemimpin, keseluruhan instrumen tersebut dikatakan tepat untuk dapat digunakan dalam mengukur potensi kepemimpinan siswa pada uji coba instrumen. Hasil perhitungan reliabilitas juga menunjukkan bahwa item-item pernyataan yang dipilih (30 dari 35 item), adalah sesuai dengan apa yang ingin diukur. Indikator diambil dari sifat-sifat dasar seorang pemimpin, sehingga dalam penyusunan item-item disesuaikan dengan indikator.berdasarkan data tersebut juga didapatkan harga modus sebesar 70.00, median 73.0000, harga rata-rata 73.0333 dan simpangan baku 8.18.Distribusi frekuensi disajikan dalam tabel 2. Dan histogramnya pada gambar. 2
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Potensi Kepemimpinan Siswa No Interval frekuensi absolut Frekuensi Relatif 1 56-61 3 10 2 62-67 4 13.33 3 68-73 9 30 4 74-79 8 26.66 5 80-85 3 10 6 86-90 3 10 Jumlah 30 100 Melihat harga modus yang lebih kecil dari median (Mo < Me), maka dapat disimpulkan bahwa Potensi Kepemimpinan Siswa siswa lebih banyak berada di bawah rata-rata. Bila data dikelompokkan menjadi tiga bagian, maka siswa dengan Potensi Kepemimpinan Siswa yang tinggi ada 23 % (skor 80 90), menengah 57 % (skor 68 79) dan rendah 20 % (skor 56 67).
frekuensi 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Potensi Kepemimpinan Siswa 61.5 67.5 73.5 79.5 85.5 90.5 Gambar 2. Histogram Potensi Kepemimpinan Siswa 4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis. Pada bagian ini dilakukan pembahasan tentang pengujian normalitas saja. Sedangkan pembahasan tentang pengujian linieritas menyatu dengan analisis regresi sederhana. Pengujian Persyaratan Analisis galat taksiran regresi Y atas X Adapun pengujian normalitas dilakukan terhadap galat taksiran Y atas X yang merupakan selisih Y- Ŷ nya. Hipotesis pengujian adalah sebagai berikut: H 0 : Y-Ŷ berdistribusi normal. H 1 : Y- Ŷ tidak berdistribusi normal. Teknik yang digunakan dalam pengujian ini adalah uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujian adalah diterima H 0 bila harga D maksimum lebih kecil dari pada D tabel(d max < D tabel ) pada taraf signifikansi 5%. Harga D tabel dengan N = 30 dengan taraf signifikansi 5% adalah D=0.24.
Dari hasil perhitungan galat taksiran regresi Y atas X diperoleh harga Dmax = 0.089. bila dibandingkan harga D tabel sebesar 0.24 pada taraf signifikansi 5% dan n = 30, ternyata D max < D tabel. Dengan demikian hipotesis pengujian H 0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Y-Ŷ berdasarkan regresi Ŷ = 49.6 + 0.25X, berdistribusi normalyang berarti bahwa untuk setiap pelaksanaan variabel Y (layanan bimbingan kelompok) rata-rata potensi yang dimiliki siswa (potensi kepemimpinan) siswa meningkat 0,25 %. 4.2 Pengujian Hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan korelasi. Hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan positif Layanan Bimbingan Kelompok dengan Potensi Kepemimpinan Siswa siswa di SMK Negeri 3 Gorontalo Secara Statistik, hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut. H 0 : ρ x1y = 0 H 1 : ρ x1y 0 Dari hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapatkan persamaan regresi Ŷ = 49.6 + 0.25X yang berarti bahwa untuk setiap pelaksanaan variabel Y (layanan bimbingan kelompok) rata-rata potensi yang dimiliki siswa (potensi kepemimpinan) siswa meningkat 0,25 %. Pengujian linieritas persamaan regresi tersebut dapat dilihat pada tabel 3 dan grafiknya pada gambar 3.
Tabel 4. Ringkasan Analisis Variansi Regresi Y terhadap X Sumber Variasi Dk JK RJK F F daftar 0.05 0.01 Jumlah 30 Regresi(a) 1 161957 161957 Regresi(b/a) 1 449.3 449.3 8.43 4.20 7.64 Residu 28 1491.67 53.28 Tuna Cocok 19 1004.67 52.88 Kekeliruan 9 487 54.11 0.98 2.95 4.86 Catatan: dk adalah derajat kebebasan. JK adalah jumlah kuadrat RJK adalah rerata jumlah kuadrat Untuk pengujian linieritas terlihat bahwa F hitung adalah 0.98 sedangkan F tabel dengan derajat kebebasan pembilang 19 dan penyebut 9 pada taraf signifikansi 5% dan 1% berturut-turut adalah 2.95 dan 4.86. Dengan membandingkan kedua harga F tersebut, ternyata F hitung <F tabel. Ini menunjukkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 49.6 + 0.25X berbentuk linier.
Layanan Bimbingan Kelompok 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 80 100 120 140 Potensi Kepemimpinan Siswa Korelasi Antara Gambar 3: Grafik Persamaan Regresi Ŷ = 49.6 + 0.25X. Korelasi Tabel 5. Uji Signifikansi Korelasi. Koefisien determinasi T hitung t tabel (0.05) 0.05 0.01 X dan Y 0.486 0.23 2.84 2.048 Dalam tabel 4 terlihat bahwa koefisien korelasi kedua variabel tersebut besarnya r xy = 0.486 Dengan demikian, dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan positif layanan bimbingan kelompok dengan potensi kepemimpinan siswa SMK Negeri 3 Gorontalo. Koefisien determinasi adalah r 2 = 0.23 menunjukkan bahwa 23% variasi yang terjadi pada variabel Potensi Kepemimpinan Siswa (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Layanan Bimbingan Kelompok (X).
4.3 Pembahasan. Beberapa hal yang perlu dibahas dari hasil penelitian tentang Layanan Bimbingan Kelompok, dan Potensi Kepemimpinan Siswa siswa adalah sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan Potensi Kepemimpinan Siswa dengan Layanan Bimbingan Kelompok merupakan hubungan yang linier dan sangat signifikan dengan persamaan regresi Ŷ = 49.6 + 0.25X yang berarti bahwa untuk setiap pelaksanaan variabel Y (layanan bimbingan kelompok) rata-rata potensi yang dimiliki siswa (potensi kepemimpinan) meningkat 0,25 %.. kekuatan hubungan kedua variabel ditunjukkan dengan korelasi r xy = 0.486 sangat signifikan dan positif dimana 23 % variasi yang terjadi pada variabel Potensi Kepemimpinan Siswa (Y) ditentukan oleh variabel Layanan Bimbingan Kelompok (X). Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa Layanan Bimbingan Kelompok sangat positif mempengaruhi Potensi Kepemimpinan Siswa Layanan Bimbingan Kelompok yang baik akan menghasilkan Potensi Kepemimpinan Siswa yang tinggi, sebaliknya Layanan Bimbingan Kelompok yang buruk akan menghasilkan Potensi Kepemimpinan Siswa yang rendah. Oleh sebab itu untuk meningkatkan Potensi Kepemimpinan Siswa, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan Layanan Bimbingan Kelompok. Layanan bimbingan kelompok dipilih untuk menunjang pemahaman dan pengembangan potensi kepemimpinan siswa di sekolah. Dalam kegiatan ini siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya, dalam mengemukakan ide atau gagasan yang sekaligus dapat melatih dan mengembangkan potensi kepemimpinan siswa.