ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP REDAMAN PADA KABEL KOAKSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP REDAMAN PADA KABEL KOAKSIAL OLEH : SURYANTO NIM:

BAB II SALURAN TRANSMISI

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

BAB II SALURAN TRANSMISI

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

PERANCANGAN TRANSISI KOAXIAL KE WAVEGUIDE WG8. Toni Ismanto 1, Mudrik Alaydrus 2 1,2

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

PERANCANGAN TRANSISI KOAXIAL KE WAVEGUIDE WG8. Toni Ismanto 1, Mudrik Alaydrus 2 1,2

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

SAL TRANS GEL MIKRO (I) Ref : Pozar

PENGARUH BAHAN DIELEKTRIK DALAM UNJUK KERJA WAVEGUIDE

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH

STUDI PERBANDINGAN EFISIENSI BAHAN PADA PEMBUATAN ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG MEDAN LISTRIK (E)

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ

ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

Pengaruh Loading Coil Terhadap Redaman Kabel

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

PENGARUH ELEKTRODA CINCIN PERATA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI JENIS PORSELEN

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

Elektromagnetika II. Nama : NIM : Kelas : Tanggal Tugas : / Take Home Kuis II

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

PENGUKURAN EFEK TRANSFORMER PADA WAVEGUIDE

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB II BUSUR API LISTRIK

Arus Listrik dan Resistansi

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

medan flux...(1) tegangan emf... (2) besar magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m 2 ). Secara matematis besarnya adalah :

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH

MODEL KOMPUTASI RANGKAIAN EKIVALEN SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP DENGAN MATLAB OLEH : NAMA : KENDRI S. MALAU NIM :

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Induktor. oleh danny kurnia

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

PENYESUAIAN IMPEDANSI ANTENA OPEN DIPOLE RF 217 MHz MENGGUNAKAN METODE SINGLE STUB

PERBANDINGAN EFISIENSI ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG-E DENGAN BERBAGAI BAHAN UNTUK APLIKASI WIRELESS LAN 2,4 GHz

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH. SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

ANALISIS UNJUK KERJA RADIO IP DALAM PENANGANAN JARINGAN AKSES MENGGUNAKAN PERANGKAT HARDWARE ALCATEL-LUCENT 9500 MICROWAVE PACKET RADIO (MPR)

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

Transkripsi:

SINGUDA ENSIKOM ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP REDAMAN PADA KABEL KOAKSIAL Suryanto, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU Jl. Almamater, Kampus USU Medan 055 INDONESIA e-mail:surya_elektro@yahoo.com Abstrak Kabel koaksial merupakan salah satu jenis saluran transmisi yang secara praktis mempunyai bidang aplikasi yang luas. Dari struktur penampang kabel, terdapat tiga komponen utama: penghantar dalam, penghantar luar dan dielektrik pengisolir kedua penghantar tersebut. Terdapat dua macam redaman pada kabel koaksial yaitu redaman konduktor dan redaman dielektrik. Dalam paper ini dibahas mengenai analisis pengaruh frekuensi terhadap redaman pada kabel koaksial dengan melakukan perhitungan, didapatkan bahwa semakin tinggi frekuensi yang diberikan pada kabel koaksial maka redaman pada konduktor dan dielektrik akan semakin besar. Seiring kenaikan frekuensi, besar redaman konduktor yang dipengaruhi oleh konduktivitas bahan dan diameter konduktor akan bertambah secara kuadratik sedangkan redaman dielektrik yang besarnya bergantung pada jenis dielektrik bertambah secara linier. Pada frekuensi rendah redaman sangat bergantung pada konstruksi kabel atau diameter kabel, namun pada frekuensi tinggi (biasanya di atas 0 GHz jenis dielektrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap redaman. Kata Kunci: frekuensi, redaman konduktor, redaman dielektrik. Pendahuluan Kabel koaksial adalah tipe saluran transmisi yang dipakai pada aplikasi dari frekuensi rendah hingga frekuensi yang tinggi. Pemakaiannya pada frekuensi tinggi sebagai penghubung sistem dengan jarak yang tidak terlalu besar. Kabel dapat mendukung mode TE (Transverse Electric dan TM (Transverse Magnetic. Dalam prakteknya, mode-mode ini dibuat tidak bisa merambat. Kabel koaksial selalu dioperasikan dalam ragam tidak seimbang. Penghantar luar membentuk suatu perisai yang membatasi gelombang pada ruangan di antara penghatar-penghantar, sehingga radiasi dari saluran dapat diabaikan. Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh material dielektrik. Konduktor pusat yang membawa energi ke beban dikelilingi oleh konduktor luar yang membawa energi kembali ke sumber. Konduktor dalam dapat berupa padatan atau helaian kawat, atau pada kasus tertentu berbentuk pipa. Penggunaan kawat padat memberikan redaman yang rendah pada kabel. Sedangkan yang terbuat dari helaian kawat digunakan untuk kabel yang fleksibel. Konduktor terbuat dari bahan tembaga atau material sejenisnya. Bagian dielektrik umumnya menggunakan Polyethylene. Untuk aplikasi frekuensi tinggi biasanya digunakan bahan Teflon atau udara. Konduktor luar terbuat dari struktur kawat yang terjalin (braid tapi terkadang dapat terbuat dari pipa padat. Kawat terjalin dibuat karena dapat mendukung konstruksi kabel menjadi fleksibel dan pada waktu yang sama memberikan tingkat perlindungan yang tinggi. Sedangkan bentuk pipa padat dibuat dengan tujuan memberikan perlindungan yang tinggi dan memberikan redaman yang lebih kecil []. Konstruksi kabel ditunjukan pada Gambar. Gambar konstruksi kabel koaksial

SINGUDA ENSIKOM. Parameter Kabel Koaksial Dari struktur penampang kabel koaksial, didapati tiga komponen utama yaitu penghantar dalam, penghantar luar dan dielektrika pengisolir kedua penghantar tersebut. Gambar penampang kabel koaksial diperlihatkan pada Gambar. Gambar Struktur penampang kabel koaksial Jika adalah diameter konduktor dalam dengan konduktifitas, dan diameter dalam pada konduktor luar dengan konduktivitas dan permitivitas relatif dari dielektrik dan tan faktor los dari dielektrik. Maka persamaan konstanta primer kabel koaksial adalah []: ( ( (. Redaman Kabel Koaksial Penyebab pertama redaman adalah resistansi konduktor, dan penyebab kedua adalah penyerapan daya (rugi-rugi oleh bahan dielektrik yang digunakan. Redaman haruslah diupayakan sekecil mungkin agar penyaluran daya menjadi lebih efisien. Jika tidak, akan banyak daya/energi yang terbuang sia-sia menjadi panas di dalam saluran, yang lamakelamaan justru dapat merusak saluran transmisi itu sendiri. Redaman pada kabel koaksial disebabkan dari dua sumber yaitu rugi-rugi pada konduktor dan rugi-rugi dielektrik di antara kedua konduktor. Sedangkan rugi-rugi radiasi tidak begitu penting, karena kabel koaksial secara keseluruhan terlindungi (shielded. Dengan mensubstitusikan parameterparameter R, L, C dan G ke dalam persamaan umum redaman saluran transmisi dengan rugirugi rendah, yaitu: [ ] (7 Sehingga didapatkan persamaan redaman untuk kabel koaksial sebagai berikut []: ( ( Pada kabel koaksial terdapat dua jenis redaman yaitu redaman pada konduktor dan redaman dielektrik. (8 (. Redaman Pada Konduktor Untuk nilai impedansi karakteristik kabel koaksial dengan mengasumsikan saluran dengan loss rendah. Persamaannya adalah: ( ( (5 Pada frekuensi yang sangat tinggi, maka: (6 Redaman akibat resistensi konduktor merupakan fungsi dari luas penampang konduktor itu sendiri. Semakin besar luas penampangnya semakin kecil resistensinya. Karena semakin luas penampang ini, elektronelektron yang mengalir di dalam konduktor semakin leluasa bergerak. Dengan kata lain hambatan atau resistensinya berkurang. Untuk sinyal dengan frekuensi yang sangat tinggi, elektron-elektron tersebut cenderung mengalir di permukaan konduktor saja. Fenomena ini dikenal dengan skin effect, di mana semakin tinggi frekuesi sinyal semakin tinggi pula resistensi yang diterima, karena luas penampang yang dilaluinya semakin tipis []. Dengan merepresentasikan redaman pada konduktor dengan dan redaman pada

SINGUDA ENSIKOM dielektrik dengan. Dengan mengganti konstanta dengan dan dengan kemudian dengan memasukkan nilai dari dan didapatkan: (. Redaman Pada Dielektrik Bila frekuensi bertambah, maka arus cenderung untuk mengalir pada bagian terluar dari penghantar yang berupa lingkaran. Ini berarti pada bagian pusat lingkaran tidak dialiri arus dan dapat dihilangkan. Dengan demikian ruang kosong ini dapat digunakan untuk penghantar kedua yang berisolasi terhadap penghantar luar. Isolasi yang digunakan untuk memisahkan kedua penghantar berupa isolasi padat atau dapat juga berupa pengganjal yang dipasang pada jarak tertentu di mana isolasinya adalah udara. Isolasi di antara penghantar membentuk suatu kapasitansi yang merupakan lintasan penghantar bagi arus. Lintasan ini akan berfungsi lebih baik bila frekuensi bertambah. Kapasitansi ini juga mempunyai kesanggupan untuk menyimpan energi listrik. Dengan demikian sebagian kecil dari arus yang mengalir melewati penghantar akan terserap di dalam isolasi yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi. Persamaan redaman pada dielektrik adalah []: (9 (0. Dimensi Optimal dan Frekuensi Cutoff Kabel Koaksial Dari Persamaan 9 terlihat bahwa redaman bergantung pada frekuensi dan dimensi kabel. Dengan sedikit penyederhanaan didapatkan redaman konduktor: ( ( Pada kasus khusus di mana, didapatkan: ( ( Misalkan kemudian didapatkan fungsi. Dengan mendiferensialkan dan menyamakan fungsi ini denag nol didapatkan,. Jadi untuk mendapatkan rugi-rugi minimum pada kabel koaksial, harus bernilai,59 dari nilai ini impedansi karakteristiknya adalah. Dengan memperkecil dimensi kabel, mode tinggi tidak bisa merambat, tapi ini akan mengurangi daya yang bisa dilewatkan kabel. Mode yang memiliki frekuensi cut-off terendah adalah mode yaitu [5]: ; di mana ( Dengan tetap bekerja di bawah frekuensi cutoff, mode-mode tinggi yang terbentuk karena adanya diskontinuitas sambungan seperti konektor, percabangan dan lainnya hanya terlokalisasi di sekitar gangguan tersebut. 5. Analisis Pengaruh Frekuensi Terhadap Redaman Pada Kabel Koaksial Di sini akan dianalisis dengan melakukan perhitungan besarnya pengaruh frekuensi yang diberikan terhadap redaman pada beberapa jenis konduktor yaitu: tembaga, aluminium, perak, besi dan baja dan untuk beberapa jenis dielektrik yaitu:, teflon, polystyrene, stirofoam dan udara. Serta redaman total dari beberapa tipe kabel koaksial yang umum digunakan di antaranya RG 58, RG 59, RG 8, RG, RG 78, RG, RG 6 dan HJ-50 pada frekuensi 0, GHz, 0, GHz, 0,5 GHz, 0,6 GHz, 0,7 GHz, 0,8 GHz, GHz, GHz, GHz, GHz, 5 GHz, 6 GHz, 7 GHz, 8 GHz, 9 GHz, 0 GHz, 5 GHz, dan 0 GHz. 5. Analisis Pengaruh Frekuensi Terhadap Redaman Konduktor Kabel Koaksial Pada analisis ini, akan dihitung besarnya redaman jenis-jenis konduktor pada Tabel dengan mengasumsikan diameter konduktor dalam dan konduktor luar mm dan mm, jenis dielektrik yang digunakan adalah Polyethylene.

Redaman Konduktor (db/m SINGUDA ENSIKOM Tabel konduktivitas konduktor Materi Baja Aluminium Besi (S/m Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman kelima jenis konduktor pada kabel koaksial ditunjukan pada Gambar..5 tembaga baja aluminium perak besi Redaman Konduktor Terhadap Frekuensi.5 Dengan menggunakan Persamaan 9 didapatkan redaman tembaga dengan frekuensi 0, GHz:.5 ( 0.5 ( ( Dengan cara yang sama nilai redaman kelima jenis konduktor pada frekuensi yang telah ditentukan terdapat di Tabel. Tabel Redaman konduktor kabel koaksial Frek. Redaman konduktor (db/m (GHz Baja Aluminium Besi 0, 0, 0,9 0,7 0,7 0,5 0, 0,6 0,507 0,0 0,58 0,87 0,5 0,8 0,566 0, 0,77 0, 0,6 0,99 0,6 0,6 0,9 0,7 0,7 0,6 0,670 0,66 0,09 0,5 0,8 0, 0,77 0,8 0, 0,57 0,58 0,80 0,7 0,50 0,6 0,6, 0,9 0,5 0,865 0,6,88 0,550 0,,059 0,55,60 0,65 0,500, 5 0,576,79 0,70 0,559,68 6 0,6,96 0,778 0,6,98 7 0,68,0 0,80 0,66,68 8 0,79,67 0,898 0,707,70 9 0,77,0 0,95 0,750,85 0 0,85,5,00 0,790,9 5 0,998,0,0 0,968,69 0,5,58,0,8,76 Terlihat bahwa nilai redaman akan bertambah secara kuadratik seiring kenaikan frekuensi. Konduktor dengan nilai konduktivitas lebih besar akan menghasilkan redaman yang lebih kecil. Pada kasus ini perak mempunyai redaman terkecil kemudian diikuti oleh tembaga, aluminium, besi dan baja. 0 0 0. 0. 0.6 0.8...6.8 Frekuensi (GHz x 0 0 Gambar Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman konduktor 5. Analisis Pengaruh Frekuensi Terhadap Redaman Dielektrik Kabel Koaksial Pada analisis ini akan dihitung besarnya redaman dari bahan dielektrik pada Tabel. besar redaman ini tergantung dari permitivitas relatif bahan dielektrik dan faktor redamannya. Tabel permitivitas relatif dan faktor loss bahan dielektrik Materi Polyethylene,6 0,0005 Teflon, 0,0005 Polystyrene,56 0,00 Stirofoam,0 0,000 Udara,0005 0 Dengan menggunakan Persamaan 0 didapatkan redaman bahan Polyethylene, Teflon, polystyrene, stirofoam, dan udara pada frekuensi 0, GHz berturut-turut adalah:

Redaman Dielektrik (db/m SINGUDA ENSIKOM Lebih lanjut nilai redaman kelima jenis bahan untuk frekuensi yang telah ditentukan terdapat dalam Tabel. Tabel Redaman dielektrik kabel koaksial F GHz Redaman dielektrik (db/m PE Teflon Polystirene Stirofoam Udara 0, 0,00 0,006 0, 0,00 0 0, 0,07 0,008 0,75 0,007 0 0,5 0,0 0,00 0,8 0,006 0 0,6 0,0 0,0 0,6 0,0055 0 0,7 0,08 0,0 0,06 0,0065 0 0,8 0,055 0,06 0,9 0,007 0 0,068 0,00 0,7 0,009 0 0,7 0,09 0,87 0,085 0 0,05 0,059,0 0,077 0 0,7 0,079,77 0,069 0 5 0, 0,099,8 0,06 0 6 0,0 0,9,6 0,055 0 7 0,79 0,8,058 0,066 0 8 0,57 0,58,9 0,079 0 9 0,65 0,78,9 0,08 0 0 0,68 0,98,68 0,09 0 5,06 0,97 6,55 0,85 0 0,68 0,95 8,76 0,87 0 Dari Tabel terlihat bahwa semakin tinggi frekuensi, redaman yang terjadi semakin besar, dalam hal ini karena udara merupakan dielektrik sempurna maka redamannya nol. Dapat juga disimpulkan semakin besar kerapatan suatu medium maka redaman akan semakin besar. Dalam analisis ini redaman dielektrik mulai dari yang terkecil adalah udara, stirofoam, Teflon, dan polystyrene. Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman kelima jenis dielektrik pada kabel koaksial ditunjukan pada Gambar. 5. Analisis Pengaruh Frekuensi Terhadap Redaman Beberapa Tipe Kabel Koaksial Untuk analisis redaman total digunakan data kabel koaksial dari Tabel 5 dan dengan menggunakan Persamaan 9 dan Persamaan 0 yang digunakan sebelumnya. Karena redaman total adalah jumlah redaman konduktor dengan redaman dielektrik. Tabel 5 datasheet kabel koaksial yang dianalisis Tipe kabel RG 58 RG 59 RG 8 RG RG 78 RG RG 6 HJ-50 Konduktor dalam 0,95 0,58 Baja,7, 0,,5 0,5, Diameter (mm Dielektrik,95,6 7, 7,5 0,8 Teflon 7,5,5 Teflon --- Udara Konduktor luar,6,5 8, Aluminium 8,7 8,6,05,7 Dengan melakukan perhitungan seperti pada redaman konduktor dan dielektrik didapatkan nilai redaman total untuk kedelapan tipe kabel yang digunakan dapat dilihat di Tabel 6. Tabel 6 Redaman total beberapa tipe kabel koaksial 9 8 7 6 5 teflon polystyrene styrofoam udara Redaman Dielektrik Terhadap Frekuensi Frek. (GHz Redaman total dalam db/m RG 58 RG 59 RG 8 RG RG 78 RG RG 6 HJ-50 0, 0,77 0,7 0,09 0,099 0,97 0,096 0,6 0,098 0, 0,08 0,50 0, 0,9 0,60 0,5 0,05 0,0 0,5 0,6 0,585 0,9 0,6 0,55 0, 0, 0,085 0,6 0,6 0,6 0,5 0,5 0,565 0,8 0,76 0,0 0,7 0,87 0,699 0,60 0,69 0,6 0,6 0,07 0,056 0,8 0,0 0,75 0,75 0,8 0,655 0,78 0,6 0,087 0,5 0,87 0,0 0, 0,7 0,06 0,90 0,055 0,5,8 0,7 0,,050 0, 0,70 0,0770 0,700,55 0,8 0,55,97 0, 0,87 0,09 0,85,8 0,5 0,56,509 0,550,09 0,089 5 0,98,08 0,6 0,665,697 0,65,50 0,8 6,0,8 0,79 0,76,869 0,79,70 0, 7,5,50 0,8 0,86,09 0,8,8 0, 8,55,75 0,97 0,956,80 0,98,88 0,5 9,7,95,09,09,,00,589 0,6 0,587,7,09,,58,,685 0,7 5,,0,56,585,065,56,8 0,0 0,66,85,969,0,59,986,98 0,6 0 0 0. 0. 0.6 0.8...6.8 Frekuensi (GHz x 0 0 Gambar Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman dielektrik Dari Tabel 6 terlihat kabel HJ-50 memiliki redaman terkecil karena menggunakan dielektrik udara dan memiliki diameter yang besar. Terlihat juga kabel RG 6 di awal memiliki redaman lebih besar dari kabel RG 58, 5

Redaman (db/m SINGUDA ENSIKOM pada namun frekuensi di atas GHz kabel RG 6 memiliki redaman lebih kecil dari kabel RG 58. Hal ini disebabkan pada frekuensi rendah diameter dari kabel yang sangat mempengaruhi redaman (diameter besar menghasilkan redaman kecil, namun pada frekuensi yang tinggi konduktivitas dan jenis dielektrik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap redaman. Ini terbukti bahwa kabel R G 6 dengan konduktor perak dan dielektrik Teflon walaupun memiliki diameter yang lebih kecil dari kabel R G 58, pada frekuensi yang tinggi akan menghasilkan redaman lebih kecil dari kabel R G 58 dengan jenis konduktor tembaga dan dielektrik. Selisih ini akan terus bertambah dengan kenaikan frekuensi. Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman total beberapa tipe kabel koaksial ditunjukan pada Gambar 5. dan diameter konduktor bertambah secara kuadratik sedangkan redaman dielektrik yang besarnya bergantung pada jenis dielektrik bertambah secara linier.. Kabel RG 6 di awal memiliki redaman lebih besar dari kabel R G 58, pada frekuensi di atas GHz kabel R G 6 redamannya lebih kecil dari kabel R G 58, ini karena pada frekuensi yang rendah diameter kabel yang sangat mempengaruhi redaman (diameter besar menghasilkan redaman kecil, namun pada frekuensi tinggi jenis dielektrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap redaman. 7. Ucapan Terima Kasih 5.5.5.5.5 RG 58 RG 59 RG 8 RG RG 78 RG RG 6 HJ-50 Redaman Total Terhadap Frekuensi Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis, kepada dosen pembimbing Tugas Akhir Ali Hanafiah Rambe ST, MT. Dan kepada Ir. Arman Sani, MT, Naemah Mubarakah, ST, MT dan Maksum Pinem, ST, MT selaku penguji yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan jurnal ini, serta teman-teman penulis yang sudah memberikan dukungan selama pembuatan paper ini. 0.5 0 0 0. 0. 0.6 0.8...6.8 Frekuensi (GHz x 0 0 Gambar 5 Grafik pengaruh frekuensi terhadap redaman total 6. Kesimpulan Dari analisis yang dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan di antaranya:. Redaman dielektrik dalam hal ini, pada frekuensi di bawah GHz lebih kecil daripada redaman konduktor tembaga. namun untuk frekuensi di atas GHz redaman lebih besar dari tembaga.. Redaman konduktor yang besarnya dipengaruhi oleh konduktivitas bahan 8. Daftar Pustaka. Kaufman, Milton, Watson, Herbert, Welch, Herbert, Eby, George, 97. Understanding Radio Electronics, McGraw-Hill, New York.. Combes, Paul F, 988. Microwave Transmission for Telecommunication, Jhon Wiley & Sons, Chichester, England.. Stallings, william, 007, Komunikasi dan Jaringan Nirkabel; Edisi Kedua Erlangga, Jakarta.. Smale, PH, 996. Sistem Telekomunikasi (Edisi kedua, Erlangga, Jakarta. 5. Alaydrus, Mudrik, 009. Saluran Transmisi Telekomunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta. 6