2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

dokumen-dokumen yang mirip
2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Rubiansyah, 2014 Judul Tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

PERBEDAAN HASIL TOLAKAN PARALLEL FEET PLACEMENT DAN STAGGERED FEET PLACEMENT PADA START BAWAH RENANG GAYA PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional,

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

JURNAL ANALISIS GERAK GRAB START DAN SWING START TERHADAP HASIL LOMPATAN RENANG PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA RENANG SMPN 3 GROGOL 2016/2017

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan yang

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP HASIL TOLAKAN START PADA OLAHRAGA RENANG

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan kepada anak - anak

SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan umur, semua orang dapat melakukannya. Serta berenang adalah olahraga yang sangat

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

KAJIAN PUSTAKA. pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

RUNNING SKILLS. Skill highlights

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

PENGARUH LATIHAN SQUAT TERHADAP JAUHNYA LONCATAN GRAB START PADA ATLET PUTRA KU III KLUB SPECTRUM KOTA SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak sejak berumur tingkat Taman Kanak-kanak termasuk didalamnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat karena olahraga renang dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa baik itu laki-laki maupun perempuan. Olahraga renang mempunyai tujuan yang bermacam-macam antara lain, untuk olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, rehabilitasi, dan olahraga prestasi. Pada olahraga renang prestasi atlet memiliki teknik renang, start, pembalikan yang benar, mampu mengembangkan komponen fisik yang diperlukan secara maksimal dan dapat menggunakan secara efektif juga efisien sehingga memperoleh hasil yang optimal menurut M. Sajoto, (1995 hlm 8-10) Komponen fisik yang diperlukan oleh atlet renang ialah kekuatan, kelentukan, kecepatan, daya tahan, keseimbangan, dan koordinasi. Dalam mengikuti kejuaraan perenang tidak cukup hanya dengan berbekal kemampuan melakukan gerakan renang dengan baik saja tetapi juga harus dapat melakukan start, pembalikan, dan finish dengan cara yang benar. Tidak sedikit perenang gagal dalam lomba yang disebabkan kurangnya penguasaan start dan pembalikan. Di samping harus mampu mengatur tenaga dan kecepatan pada jarak yang dilombakan agar tidak kehabisan tenaga sebelum menyelesaikan jarak yang dilombakan. Menurut Soejoko (Subiyanto, 2005). Sebelum mengikuti suatu lomba, perenang harus berlatih agar mampu melakukan start, pembalikan, mengatur kecepatan dan memasuki finish. Ditinjau dari sikapnya, start terdiri dari: (1) Start bebas, (2) Arm swing start / Racing start, (3) Grab start, (4) Start dengan ayunan lurus (khusus untuk gaya punggung). Ada beberapa hal berkaitan dengan teknik yang perlu dikuasai oleh perenang saat mengikuti suatu perlombaan, yaitu: start, pembalikan, finish dan gaya renang itu sendiri. Menurut Thayer & Hay (1984) dalam Subiyanto (2005 hlm 16). Pembalikan menyokong waktu antara 20 38% pada jarak 50-100m, start menyokong waktu sekitar 25% dari total waktu renang gaya crawl pada 1

jarak 25 m, 10% pada jarak 50 m dan 5% pada jarak 100 m. Data yang dikumpulkan tahun 1990-an, diperkirakan bahwa start menyumbangkan waktu 0,10 detik, pembalikan 0,20 detik dan finish 0,10 detik pada beberapa jarak renang. Sumbangan dari start sangatlah kecil tetapi tetaplah memiliki andil yang sangat besar dalam suatu perlombaan renang. Dengan demikian walaupun sumbangan yang diberikan oleh start sangat kecil tetapi tetap diperlukan karena ikut menentukan keberhasilan perenang untuk memenangkan perlombaan. Agar pemakaian tenaga menjadi efisien dan dapat mengurangi hambatan, teknik gaya membutuhkan fleksibilitas sendi yang lebih baik. Start merupakan langkah awal suatu perlombaan. Start sangat menentukan kalah-menangnya perenang dalam mengikuti suatu perlombaan, disamping kecepatan gaya renangnya. Pada dasarnya start ada 2 (dua) macam cara, yaitu start dari atas dan start dari bawah. Start dari atas antara lain : start bebas, swing start dan grab start. Start dari bawah adalah start dengan ayunan lurus (khusus untuk gaya punggung) (Sumarno, 1999 hlm 100) dalam Subiyanto (2005 : 19). Adapun teknik dasar start renang gaya dada adalah sebagai berikut: 1. Ambil sikap start dengan berdiri di bak tempat melakukan start. Kedua ujung jari dikaitkan pada bibir balok start. Lakukan sikap membungkuk dengan kedua lengan berada lurus ke belakang, dan pandangan mata diluruskan ke depan. 2. Bungkukkan tubuh mendekati air dengan sikap lengan diayunkan ke belakang. 3. Ayunkan lengan bergerak ke depan sehingga tubuh terdorong maju 4. Dengan dorongan ayunan itu, tubuh condong ke permukaan air. 5. Sikap tubuh yang akan jatuh dibantu tumpuan telapak kaki, dan badan mulai lepas landas. 6. Saat tubuh melayang lengan dan kaki diusahakan dengan sikap yang lurus. 7. Sikap tubuh yang lurus ketika masuk permukaan air. Pada grab start ada dimana perenang perlu untuk tetap menjaga pusat berdirinya badan sedekat mungkin dengan tepi depan papan tempat pengambilan start karena perenang tidak bisa mulai menggerakan badan dari tempat pengambilan start sampai pusat berdirinya badan berada di luar area tepi depan, sebagaimana dikemukakan oleh Maglicho, Ernest (1993 hlm 268) dalam Egih (2012:16) bahwa: 2

To get a fast start, however, they need to the center of masst as close to the front edge of the starting platform as possible because they cannot begin driving the body away from the starting platform until the center of mass is outside the front edge. Artinya, dengan menjaga pusat berdirinya badan sedekat mungkin dengan kaki depan akan mengurangi jarak yang harus perenang tempuh sebelum bisa menggerakan badan dari papan tempat pengambilan start setelah tanda permulaannya dibunyikan. perenang bisa menggantikan pusat berdirinya badan ke arah depan dengan menundukan kepala dan agak melenturkan lutut ketika dalam posisi persiapan. Start dalam renang didukung oleh beberapa komponen fisik yaitu quickness, power tungkai, dan fleksibilitas panggul. Komponen fisik dalam start sangat penting untuk dilakukan agar start dapat berjalan secara efektif dan efisien dan akan memperoleh hasil yang optimal. Seorang perenang haruslah berlatih waktu reaksi secara berulang-ulang agar memiliki waktu reaksi (quickness) yang lebih baik, menurut Harsono,(1988 hlm 217) Waktu reaksi adalah waktu antara pemberian rangsang (stimulus) dengan gerak pertama. Adanya quickness yang lebih baik perenang akan mendapat keuntungan yang sangat besar karena memiliki waktu reaksi yang lebih cepat terhadap gerakan pertama dari rangsangan yang diberikan pada saat start. Peranan power otot tungkai dalam renang salah satunya adalah untuk menunjang kemampuan perenang pada saat melakukan start, terutama grab start dimana pelaksanaan grab start itu sendiri dilakukan dengan cara meloncat sejauhjauhnya ke depan saat jatuh kedalam air. Dengan dimilikinya power otot tungkai yang besar, maka dengan kemampuan power yang besar tolakan perenang pada balok start akan lebih kuat sehingga menghasilkan jarak yang jauh saat melakukan start. Power tungkai adalah kemampuan kerja otot untuk melakukan kontraksi untuk menghasilkan tegangan terhadap suatu tahanan dengan secepat-cepatnya. Menurut Harsono, (1988 : 200) menyatakan Bahwa power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. 3

Fleksibilitas sendi panggul adalah kemampuan sendi panggul untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi panggul dengan seluas-luasnya. Menurut Harsono (1988 hlm 163) menerangkan: Fleksibilitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan ruang gerak yang seluas-luasnya dalam persendiannya. Dengan memiliki kelentukan pada sendi panggul yang lebih baik seorang perenang dapat melakukan koordinasi gerakan start yang lebih baik. Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis sangat tertarik sehingga ingin meneliti hubungan quickness, power tungkai dan fleksibilitas panggul dengan hasil start (grab start) renang pada siswa klub renang cikalapa swimming pool. Adapun alasan lain pemilihan judul dalam penelitian ini adalah, pentingnya penguasaan start sangat mendukung dan menentukan keberhasilan prestasi perenang atau atlet terutama pada saat menghadapi kejuaraan renang baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. B. Rumusan Masalah Memperhatikan uraian pada latar belakang masalah, pelatih renang dalam menyusun program latihan harus memperhatikan komponen-komponen fisik yang akan dikembangkan, diantaranya quickness sebagai kecepatan reaksi terhadap suatu rangsangan atau tanda dimulainya suatu perlombaan, power otot tungkai yang berfungsi sebagai daya dorong atau daya ledak (power) dan fleksibilitas panggul dalam start (grab start) renang. Merujuk pada hal itu maka, penulis perlu merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan quickness terhadap hasil start (grab start) renang? 2. Apakah ada hubungan power otot tungkai terhadap hasil start (grab start) renang? 3. Apakah ada hubungan fleksibilitas panggul terhadap hasil start (grab start) renang? 4. Apakah terdapat hubungan quicknees, power otot tungkai dan fleksibilias panggul terhadap hasil start (grab start) renang? 4

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, berikut ini dikemukakan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian 1. Untuk mengetahui hubungan antara quickness dengan hasil start (grab start) renang. 2. Untuk mengetahui hubungan antara power otot tungkai dengan hasil start (grab start) renang. 3. Untuk mengetahui hubungan fleksibilitas panggul dengan hasil start (grab start) renang. 4. Untuk mengetahui hubungan quicknees, power tungkai dan fleksibilitas panggul dengan start (grab start) renang. D. Manfaat Penelitian Penelitian harus menghasilkan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Kegunaan dan manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi: 1. Manfaat Teoretis : a. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan keilmuan olahraga prestasi khususnya dalam renang. b. Bagi para pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang hubungan quicknees, power tungkai dan fleksibilitas panggul terhadap hasil start (grab start) renang. 2. Secara praktis Bagi para pelatih, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam menyusun program latihan, menentukan latihan dan menentukan strategi sebagai mutu dan kualitas latihan. E. Struktur Organisasi Struktur penulisan karya ilmiah ini berisi rincian-rincian yang akan dipaparkan sebagai berikut : 5

Bab I : Bab ini berupa pendahuluan yang dijabarkan melalui latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Bab ini berisi landasan teori yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini, kerangka pemikiran serta penelitian terdahulu yang relevan. Bab III : Metode Penelitian, dalam bab ini dikemukakan tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian serta analisis data. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini dikemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Bab V : Kesimpulan dan Saran,dalam bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat konstruktif bagi institusi yang bersangkutan. 6