Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan,

Abstrak. : Risk Based Audit (RBA), Peraturan Bank Indonesia, transformasi, internal control. (Studi kasus PT Bank M (Persero) tbk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan sebagai lembaga yang menjalankan fungsi intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan memiliki peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. berupa risiko finansial, risiko operasional maupun risiko pasar. Oleh karena itu,

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa, kepercayaan. pengelola bank maupun masyarakat pengguna jasa bank.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan standar akuntansi yang dikhususkan bagi industri perbankan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tidak sedikit pula bank yang tutup akibat kondisi krisis ekonomi. memberikan jasanya dalam bidang perbankan.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 menyatakan bank wajib

I. PENDAHULUAN. dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Dengan sistem pembayaran yang efisien,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tidak seluruhnya disebabkan karena terjadinya krisis moneter saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

I. PENDAHULUAN. moneter, meningkatkan perekonomian masyarakat maupun dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

investasi. Dalam hal ini kredit investasi merupakan bantuan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga

PENDAHULUAN. berdampak buruk kepada industri perbankan nasional, yang menyebabkan bankbank

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998,

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor keuangan..., Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan ekonomi masyarakat pada era saat ini tidak terlepas dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan maupun nonkeuangan. Bank Indonesia menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang memerlukan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. berhasil diraih organisasi dalam setahun. Isi dari laporan tahunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian sangatlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perekonomian yang sehat tentunya tidak lepas dari kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dunia usaha di Indonesia baik disektor pertanian, perindustrian, maupun disektor perdagangan yang secara umum tidak bisa

B A B 1 P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk menghadapi risiko di masa yang akan datang (PBI No. 13/1/PBI/2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Tata Kelola Perusahaan

Transkripsi:

PERBANDINGAN ANALISIS ANTARA PENDEKATAN TRADISIONAL AUDIT DENGAN PENDEKATAN AUDIT BERBASIS RESIKO TERHADAP PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT DI SEKTOR MIKRO Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B 200 030 407 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang berperan menjalankan fungsi intermediasi atas arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan, dampak yang ditimbulkan akan menjalar secara cepat, khususnya kepada nasabah, investor ataupun pihak-pihak lainnya dan bagi perekonomian negara pada umumnya. Jika permasalahan tidak ditangani secara tepat, maka akan menciptakan dampak ikutan (contagion effect), baik secara domestik maupun internasional. Melihat pada pentingnya peran bank, maka keberadaan dan keberlangsungan bisnis perbankan dalam suatu perekonomian, menjadi area yang diatur dan diawasi secara ketat (most regulated) oleh suatu negara. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan kepercayaan nasabah kepada industri perbankan. Proses perkembangan secara global mempengaruhi industri perbankan di Indonesia, khususnya sejak timbulmya krisis ekonomi. Krisis moneter telah menimbulkan dampak negatif, terlihat dari naiknya tingkat Non Performing Loan (NPL) dan terjadinya likuidasi di beberapa bank. Saat ini, industri perbankan dituntut untuk melaksanakan good corporate governance. Terkait dengan hal tersebut, fungsi audit internal dalam setiap organisasi yang menerapkan good corporate governance memiliki peran yang

sangat penting. Audit Internal, yang dikenal sebagai Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) berfungsi untuk membantu manajemen dalam menilai risiko dalam organisasi maupun memberikan saran-saran kepada manajemen terkait pengelolaan risiko. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tertanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 5/21/DPNP tertanggal 29 September 2003, bankbank di Indonesia diharuskan untuk menerapkan manajemen risiko. Manajemen risiko adalah hal yang penting dalam metodologi manajemen perbankan. Terungkapnya beberapa kasus fraud terbukti membawa kerugian yang cukup signifikan terhadap bank-bank menuntun manajemen untuk lebih menyadari pentingnya manajemen risiko sebagai paradigma baru yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Internal Audit memiliki peran yang cukup sentral dalam penerapan manajemen risiko. Semakin beragamnya jenis transaksi, produk maupun perkembangan teknologi menyebabkan risiko yang dihadapi perbankan semakin kompleks. Kebutuhan metodologi yang lebih efisien dalam melakukan fungsi Internal Audit menjadi hal yang penting dan mendesak. Risk Based Audit (RBA) adalah pendekatan baru yang memfokuskan diri pada manajemen risiko yang efektif dan memperbesar peran auditor internal dalam hal memitigasi risiko dalam melindungi bank dari risiko-risiko yang dapat mengancam kegiatan operasional bank meliputi risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko legalitas, risiko kepatuhan, risiko reputasional, dan risiko strategis. PT Bank Mandiri., yang dalam skripsi ini akan disebut

sebagai Bank Mandiri, adalah sebuah institusi finansial yang telah menerapkan manajemen risiko dalam rangka dikeluarkannya PBI No. 5/8/PBI/2003 yang berisi persyaratan bahwa bank-bank komersial di Indonesia harus menerapkan manajemen risiko. Namun demikian dalam hal pelaksanaan fungsi Audit Internal. Bank Mandiri masih menggunakan metodologi tradisional. Sebagai perusahaan go public yang mencoba untuk menerapkan prinsipprinsip good corporate governance, Bank Mandiri menyadari bahwa penerapan manajemen risiko merupakan hal yang sangat penting. Semakin kompleksnya jenis transaksi dan produk yang dikeluarkan, didorong perkembangan teknologi perbankan yang semakin maju menyebabkan kebutuhan pengelolaan manajemen risiko yang lebih handal dan efektif. Bank Mandiri belum menerapkan RBA dalam pelaksanaan fungsi Audit Internalnya, dan usaha kearah penerapan RBA masih dalam taraf wacana dan kajian. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin melakukan analisa dengan membandingkan tingkat efektivitas dan efisiensi prosedur audit menggunakan pendekatan tradisional dibandingkan RBA pada studi kasus pemberian kredit di sektor mikro dengan harapan dapat menghasilkan rekomendasi kepada manajemen Bank Mandiri dalam hal pemilihan metodologi Audit Internal yang dipergunakan. Untuk itu, sripsi ini berjudul Perbandingan Analisis antara Pendekatan Tradisional Audit Internal dengan Pendekatan Audit Internal Berbasis Risiko terhadap Pengelolaan Pemberian Kredit di Sektor Mikro. B. Rumusan Masalah

(1) Apakahpraktek audit internal atas pengelolaan pemberian kredit di sector mikro telah ditetapkan oleh Bank Mandiri? (2) Adakah Resiko-resiko dalam pengelolaan pemberian kredit di sector mikro Bank Mandiri? (3) Sejauh mana efektifitas dan efisiensi prosedur audit dengan pendekatan tradisional dan Risk Based Audit (RBA)? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: (1) memahami praktek audit internal atas pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro yang diterapkan Bank Mandiri (2) mengilustrasikan risiko-risiko yang terlibat dalam pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro Bank Mandiri (3) menganalisa efektifitas dan efisiensi prosedur audit dengan pendekatan tradisional dan RBA atas pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro Bank Mandiri D. Manfaat penelitian (1) membantu Bank Mandiri dalam mengevaluasi tingkat efektivitas dan efisiensi maupun mengidentifikasi kelemahan dari audit program atas pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro (2) membantu Bank Mandiri melalui rekomendasi atas hasil studi kasus perbandingan audit pendekatan tradisional dan RBA atas pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro

(3) meningkatkan proses Bank Mandiri atas pengelolaan pemberian kredit di sektor mikro dengan menyediakan prosedur audit yang lebih efektif dalam rangka mencapai E. Sistematika Penulisan Skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang merupakan suatu rangkaian pembahasan yang sistematis dan saling berkaitan. Susunan skripsi ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan secara singkat pendahuluan dari skripsi yang terdiri dari latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai konsep Manajemen Risiko, hubungan antara Audit Internal dan Manajemen Risiko, jenis risiko dalam industri perbankan serta pengertian dan jenis Auditing secara umum. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini, Penulis menguraikan sejarah singkat perkembangan PT Bank Mandiri, struktur organisasi serta uraian tugasnya. Prosedur penelitian ditampilkan di bab ini termasuk juga studi kasus yang didalami. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis membahas perbandingan analisis antara pendekatan tradisional audit dengan pendekatan audit berbasis risiko (RBA) hasil studi kasus MBDC Palembang dan MBDC Medan serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, Penulis membuat kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan bab bab sebelumnya dan merumuskan saran perbaikan yang dapat dipertimbangkan oleh pihak perusahaan.