BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cikancana I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan dikelas yang dipandang belum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan acuan agar proses penelitian belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdapat dalam penelitian dan merupakan cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun 2010/2011, yaitu sekitar bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Transkripsi:

31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Cikancana I Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah khususnya di kelas IV, selain itu penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hambatan-hambatan yang menyebabkan hasil belajar siswa-siswi terhadap pembelajaran IPA yang selanjutnya dipecahkan melalui solusi yang merupakan hasil dari refleksi guru. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran bulan April sampai dengan bulan Juni 2010. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di dalam kelas. B. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas empat yang berjumlah 36 orang siswa, terdiri atas 15 orang siswa perempuan 21 orang siswa laki-laki.

32 Perlakuan terhadap siswa dalam pelaksanaan pembelajaran adalah dengan membagi siswa-siswa tersebut ke dalam enam kelompok. Sasaran dari penelitian ini adalah proses pembelajaran IPA pada konsep sifat benda cair dan padat dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau dikenal sebagai Penelitian Tindankan Kelas (Clasroom Action Research). Penelitian tindankan kelas adalah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan agar dapat memperbaiki pembelajaran di dalam kelas (Kasbolah, 1999: 14). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolaboratif yang dilakukan oleh praktisi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Dalam penelitian tindakan kelas seorang guru dapat melakukan penelitiannya sendiri pada praktek pembelajaran melalui tindakan kelas yang telah direncanakan secara matang, selanjutnya guru ditantang untuk memiliki keterbukaan terhadap pengalaman dan proses-proses pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan model spiral Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998: 113) yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali sebagai ancang-ancang terhadap pemecahan permasalahan.

33 Gambar 3.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart (Kasbolah:114) 1) Perencanaan (planning) yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. 2) Tindakan (action) yaitu apa yang harus dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. 3) Pengamatan (observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap kinerja siswa. 4) Perenungan (reflection) yaitu tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan yang selanjutnya menyusun perencanaan berikutnya. 1. Tahap Perencanaan Tindakan a. Permintaan izin kepada kepala sekolah selaku pimpinan SD Negeri Cikancana I kemudian melakukan observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan

34 gambaran awal tentang keadaan kegiatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV. b. Identifikasi masalah dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kurikulum 2006 di kelas IV, yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI). c. Merumuskan spesifikasi Model pembelajaran Kooperatife Tipe Jigsaw untuk satu kompetensi dasar dan setiap indikator pencapaian hasil belajar pada konsep sifat benda dalam pembelajaran IPA di kelas IV. d. Merancang rencana pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang meliputi persiapan bahan ajar, metode yang akan digunakan, instrument yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa. e. Melakukan latihan dalam menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA di kelas IV, yang meliputi pembuatan Rencana Persiapan Pengajaran (RPP), mempersiapkan sumber belajar, memilih dan menyusun instrument untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang sesuai dengan materi yang diajarkan, serta membuat evaluasi yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. f. Menyusun rencana penelitian yang dilakukan oleh peneliti. g. Menyusun/ menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan alat format observasi.

35 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari tiga siklus, setiap siklus terdiri dari satu tindakan. a. Siklus I 1) Perencanaan (Planning) Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas siswa, kemampuan pemahaman siswa, sarana prasarana, hasil belajar siswa maka dilakukanlah perencanaan tindakan kelas, yaitu menyusun rencana pembelajaran konsep macam benda cair dan sifat benda cair berubah-rubah sesuai bentuk wadahnya dan mempunyai berat kemudian dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2) Pelaksanaan Tindakan (action) Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, dalam pembelajaran ini siswa secara berkelompok mengidentifikasi macam benda dan sifat air berubah-rubah sesuai bentuk wadahnya dan mempunyai berat sesuai dengan instrument yang telah disediakan. Alokasi yang disediakan adalah 2 jam waktu pembelajaran yaitu 2 x 35 menit, apabila pada tindakan pertama terdapat kekurangan maka disempurnakan, direncanakan kembali, serta dilaksanakan pada siklus berikut.

36 3) Melakukan Pengamatan (observation) Pengamatan dilakukan dengan melihat aktivitas siswa dan guru ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, yaitu mengidentifikasi macam benda dan sifat air berubah-rubah sesuai bentuk wadahnya dan mempunyai berat sesuai dengan instrument yang telah disediakan. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kesesuaian perilaku antara kegiatan guru dan siswa dengan instrument yang telah disediakan. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan oleh guru, sedangkan pengamatan aktivitas guru dilaksanakan oleh observer yang ditunjuk untuk melakukan pengamatan. 4) Melakukan refleksi (reflection) Dalam kegiatan ini dilakukan refleksi I. Pada kegiatan ini peneliti merenungkan kekurangan dan mempertahankan kelebihan yang terdapat pada siklus I. Kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus II, baik persiapan perencanaan pembelajaran, maupun didaktik metodik pengajaran yang harus dikuasai oleh guru. b. Siklus II 1) Perencanaan (Planning) Sesuai dengan hasil refleksi yang dilakukan akhir siklus I tindakan I, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus II tindakan II, yang didalamnya meliputi perencanaan persiapan pembelajaran yang terdiri atas RPP, instrumen kegiatan pembelajaran untuk siswa, lembar observasi untuk guru dan siswa serta

37 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA pada konsep sifat benda cair selanjutnya diantaranya permukaan air yang tenang selalu mendatar, menekan kesegala arah, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, air meresap melalui celah-celah kecil, dan perubahan wujud benda cair bila dipanaskan dan didinginkan. 2) Pelaksanaan Tindakan (action) Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I yang dalam pelaksanaannya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam pembelajaran ini siswa secara berkelompok mengeksperimenkan sifat benda cair selanjutnya diantaranya permukaan air yang tenang selalu mendatar, menekan kesegala arah, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, air meresap melalui celah-celah kecil, dan perubahan wujud benda cair bila dipanaskan dan didinginkan sesuai dengan instrumen yang telah disediakan. Alokasi yang disediakan adalah 2 jam waktu pembelajaran yaitu 2 x 35 menit, apabila pada tindakan kedua terdapat kekurangan, maka disempurnakan, direncanakan kembali, serta dilaksanakan pada siklus berikut. 3) Melakukan Pengamatan (observation) Melakukan pemantauan (observasi) selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA pada konsep sifat benda cair selanjutnya diantaranya permukaan air yang tenang selalu mendatar, air menekan kesegala arah, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, air

38 meresap melalui celah-celah kecil, dan perubahan wujud benda cair bila dipanaskan dan didinginkan. Pengamatan ini dilakukan pada kinerja penampilan guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperastif tipe jigsaw Penampilan guru diamati oleh observer, sedangkan keaktifan siswa diamati oleh guru dan observer. 4) Melakukan Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti melakukan hasil evaluasi hasil kerja siswa pada pembelajaran konsep sifat benda cair selanjutnya diantaranya permukaan air yang tenang selalu mendatar, menekan kesegala arah, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, air meresap melalui celah-celah kecil, dan perubahan wujud benda cair bila dipanaskan dan didinginkan serta melakukan analisis hasil pemantauan berdasarkan format yang telah disediakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui penerapan dan hambatan penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang digunakan dalam pembelajaran IPA pada konsep sifat benda cair selanjutnya diantaranya permukaan air yang tenang selalu mendatar, menekan kesegala arah, air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, air meresap melalui celah-celah kecil, dan perubahan wujud benda cair bila dipanaskan dan didinginkan yang dilakukan pada siklus II. Kemudian berdiskusi dengan obsever dan merenungkan kekurangan untuk melakukan perbaikan penyampaian pembelajaran, baik secara didaktik maupun metodiknya yang kemudian diterapkan pada siklus III.

39 c. Siklus III 1) Perencanaan (Planning) Sesuai dengan hasil refleksi yang dilakukan pada akhir siklus II tindakan II, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus III tindakan III, yang didalamnya meliputi perencanaan persiapan pembelajaran yang terdiri atas RPP, instrumen kegiatan pembelajaran untuk siswa, lebar observasi untuk guru dan siswa serta Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA pada konsep macam dan sifat benda padat. 2) Pelaksanaan Tindakan (Action) Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi pada kahir siklus II yang dalam pelaksanaannya menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Dalam pembelajaran ini siswa secara berkelompok mengidentifikasi macam dan sifat benda padat sesuai dengan instrumen yang telah disediakan. Alokasi yang disediakan adalah 2 jam waktu pembelajaran yaitu 2 x 35 menit, apabila pada tindakan ketiga terdapat kekurangan maka disempurnakan, direncanakan kembali, serta dilakukan pada siklus berikut. 3) Melakukan Pengamatan (Observation)i Melakukan pemantauan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada Penerapam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada pembelajaran IPA pada konsep macam benda padat dan sifat benda padat. Pengamatan ini ditunjukan kepada aktivitas guru dan siswa ketika

40 melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik dari segi didaktik, metodik, maupun antusias siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. 4) Melakukan Refleksi (reflection) Melakukan hasil evaluasi hasil kerja siswa pada pembelajaran konsep sifat air. serta melakukan analisis hasil pemantauan berdasarkan format yang telah disediakan. Tujuan adalah untuk mengetahui penerapan dan hambatan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang digunakan dalam pembelajaran IPA pada konsep macam benda padat dan sifat benda padat dilaksanakan dalam siklus III. Jika masih terdapat hambatan dan kekurangan dalam tindakan pada siklus III maka akan terus dicari pemecahannya yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti berikutnya. 3. Tahap Pengamatan (Observation) Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada PTK. Tujuan pokok observasi adalah mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung, dengan kata lain perubahan kinerja pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Observasi dipandang sebagai teknik yang paling tepat untuk mengumpulkan proses kegiatan dalam melaksanakan tindakan pada PTK, apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tahap perencanaan atau tidak sesuai. Pada tahap observasi guru dibantu seorang observer atau lebih yang menjadi mitra dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Observer berperan

41 sebagai penilai penampilan dan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sedang dan telah dilaksanakan. 4. Tahap Refleksi Tahap refleksi merupakan tahap yang paling penting ketika akan melakukan suatu tindakan, karena dalam tahap refleksi terdapat kegiatan menganalisis, mengolah, interpretasi, dan ekplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Dari informasi yang telah diperoleh kemudian dikaji dan dipahami bersama antara peneliti dengan observer, kemudian informasi itu diurai, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap prows dan hasil yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Refleksi bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melaksankan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), selain itu dapat meningkatkan kemampuan kritis para subjek peneliti yaitu guru, kepala sekolah, dan yang terlibat dalam penelitian tindakan yang dilaksanakan. D. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting bagi peneliti, dengan adanya data, seorang peneliti dapat memperoleh informasi berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan yang selanjutnya dijadikan bahan

42 untuk melakukan refleksi, perencanaan, tindakan dan observasi secara berkesinambungan. Untuk mendapatkan beberapa data, peneliti menyiapkan beberapa cara, diantaranya dengan menggunakan alat berikut ini: 1. Lembar tes Lembar tes siswa terdiri dari lembar evaluasi dan lembar kerja siswa. a. Lembar Kerja Siswa LKS digunakan untuk mengamati kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen konsep sifat benda cai dan benda padat dengan adanya LKS siswa dapat mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam lembar LKS, kemudian siswa secara berkelompok menggunakan alat untuk melakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS, selanjutnya siswa secara berkelompok melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang terdapat pada pembelajaran yang telah dilaksanakan yang akhirnya siswa dapat menyimpulkan perihal pembelajaran yang sedang mereka eksperimenkan. b. Lembar Evaluasi Lembar evaluasi merupakan alat bantu yang diberikan kepada siswa, berisi butir soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari melalui kegiatan percobaan

43 2. Lembar Observasi Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi pengajaran guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi intersaksi siswa dalam kelompok. Lembar observasi merupakan alat bantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, selain itu kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Kegiatan observasi difokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, baik ketika guru menyampaikan informasi maupun ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun pengamatan yang dilakukan terhadap guru mulai dari awal kegiatan sampai dengan ahir kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran yaitu : 1.Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 2. Menyajikan informasi. 3. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. 4. Membantu karja kelompok dalam belajar. 5. Mengetes materi. 6. Memberikan penghargaan.

44 Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap siswa meliputi : a) Motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran dengan menerapakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw. b) Kemampuan melakukan eksperimen yang meliputi menyiapkan alat dan bahan, mencobakan alat dan bahan, penemuan hasil eksperimen, interaksi siswa dalam kelompok, menyimpulkan hasil eksperimen, serta kemampuan melaporkan hasil eksperimen. c) Sikap yang tekun dan teliti dalam semua kegitan pembelajaran.. 3. Lembar Wawancara Lembar wawancara merupakan alat bantu peneliti dalam melakukan kegiatan bertanya kepada siswa perihal kegiatan pembelajaran yang telah mereka ikuti. Wawancara dilakukan setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran, siswa yang diwawancara meliputi semua siswa dengan teknik memberi lembar pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang telah mereka ikuti. Kegiatan wawancara dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai respon tindakan atau tanggapan siswa selama mereka mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

45 4. Foto Foto digunakan untuk mendapatkan informasi berupa gambar kegiatan dan memperjelas kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. E. Analisis Data Pada dasarnya analisis data dilakukan selama penelitian berlangsung. Berkaitan dengan konsep tersebut data yang telah didapatkan dari setiap tindakan dianalisis secara deskriftif kualitatif. Data yang diperoleh dari tiap tindakan yang dilaksanakan pada tiap siklus berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja siswa dan evaluasi diolah dan dikategorikan berdasarkan fokus penelitian. Setelah diolah kemudian dianalisis dan direflesikan. Hasil pengolahan data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dengan hasil yang didapatkan pada tiap siklus. Adapun analisis pengolahan data dilakukan sebagai berikut : 1. Lembar Tes Lembar tes terdiri dari lembar evaluasi dan lembar kerja siswa. Untuk mengetahui kategori pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, data tes yang masuk dirata-ratakan, dikelompokan dan dihitung secara proporsi yang dijelaskan oleh Dirjen Dikti Depdikdikbud (1980), yaitu sebagai berikut :

46 Presentase Nilai dan Kategorinya.Sumber : Dirjen Dikti Depdikbud (1980) No Nilai Presentase Kategori 1. >9 >90% Baik sekali 2. 7,0-8,9 70 % - 80 % Baik 3. 5,0-6,9 50 % - 69 % Cukup 4. 3,0-4,9 30 % - 49 % Kurang 5. <2,9 29 % Buruk Nilai yang diambil dalam penelitian ini antara lain kualitatif dan kuantitatif, data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: - Jawaban yang benar diberi nilai dan dianggap siswa telah mampu serta memahami konsep tersebut. Jawaban yang salah tidak diberi nilai dan dianggap siswa belum mampu dan belum memahami konsep tersebut. - Menentukan prosentase dan rata-rata terhadap seluruh siswa yang diteliti terhadap konsep yang di teliti dengan rumus sebagai berikut: R = Jumlah nilai seluruh Siswa X 100 % Banyak siswa

47 2. Lembar Observasi Kegiatan observasi di fokuskan pada aktivitas guru dan siswa mulai dari awal kegiatan pembelajaran sampai ahir pembelajaran. Pengolahan data dilakukan sebagai berikut : 1. Aktivitas belajar siswa R = Jumlah kelompok setiap aspek X 100% Jumlah seluruh kelompok 2. Aktivitas guru Pada lembar aktivitas guru berisi tentang uraian kegiatan pembelajaran guru dengan menerangkan pembelajaran kooperarif tipe jigsaw. Lembar observasi pengajaran guru dengan siswa dilaksanakan secara deskriftif kualitatif. Observer menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran guru dan kegitana siswa kemudian dideskripsikan kebermaknaan dari hasil observasi. 3. Lembar wawancara Lembar wawancara dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai resepon tindakan atau tanggapan siswa pada setiap kelompok selama siswa mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. 4. Foto Foto digunakan untuk mendapatkan informasi berupa gambar kegiatan dan memperjelas kegiatan pembelajaran.