Antiremed kelas 12 Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal , 2, dan 3. 1, 2, dan 4. 2, 3, dan 4. 2, 3, dan 5. 3, 4, dan 5.

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Pada Koperasi Karyawan Aetra. Nama : Agung Prasetyo Kelas : NPM : 4EB22

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal Yayasan. Firma. Koperasi

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp 400.

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI. A. Sejarah berdirinya Koperasi Dharma Bhakti Samudra. Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP) Semarang pada

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) KANTOR GUBERNUR TAHUN BUKU

PENGERTIAN. koperasi berasal dari kata cooperation, terdiri dari co yang artinya bersama dan operation artinya bekerja / berusaha

ANALISIS PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA PENGURUS KUD KARYA BERSAMA DI WATES LAMPUNG TENGAH. Oleh. Yulistina Dosen Tetap STIE Umitra ABSTRAK

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada

Koperasi. By :

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdiri KUD Marga Bhakti

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILATIHAN SOAL BAB 10. Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp ,00. Rp 400.

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

Lampiran V Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.50

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 01 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

BUPATI BENGKULU TENGAH,

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

ANGGARAN DASAR. Perumahan Puri Nirwana 3, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 4 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB II PROFIL KOPERASI SERBA USAHA WIRA KARYA LESTARI SMK HKBP. A. Sejarah Ringkas Koperasi Serba Usaha Wira Karya Lestari SMK

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 1 TAHUN 2008

BAB II LANDASAN TEORITIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

ANGGARAN RUMAH TANGGA

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dalam penjelasannya

BAB III OBJEK PENELITIAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2009 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2009

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 09 April

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

DRAFT QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA. Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2011

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KREDIT PADAT ASIH

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 11

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG Tahun 2009 Nomor 3 Seri A Nomor 3 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung

Transkripsi:

Antiremed kelas 12 Ekonomi Koperasi - Soal Halaman 1 01. Koperasi sejahtera yang berada di kota Daya, keberadaannya sangat bermanfaat bagi anggotanya, tetapi yang dirasakan oleh tersebut adalah kekurangan modal serta terbatasnya kemampuan sebagian pengurus. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara... (A) mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (B) menaikkan bunga pinjaman agar dapat meningkatkan SHU (C) menaikkan simpanan pokok dan simpanan wajib tanpa melalui RAT (D) menerima anggota sebanyak-banyaknya karena keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela (E) pengurus mencari modal melalui kerja sama dengan lembaga keuangan yang bisa memberikan pinjaman dengan bunga rendah 02. Prinsip dasar yang harus diterapkan agar mampu berdiri sendiri atas dasar kepercayaan pada pertimbangan keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri merupakan prinsip... (A) kekeluargaan (B) bunga modal (C) demokrasi (D) kemandirian (E) keadilan 03. Pembagian SHU Bunga Cempaka pada tiga tahun terakhir selalu menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pengawas terhadap bendahara terdapat ketidaksesuaian pembukuan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tindakan yang perlu dilakukan (A) bendahara mengembalikan uang yang tidak sesuai beserta bunganya (B) memberhentikan bendahara dan membuat surat perjanjian pengembalian (C) pengawas memberi surat peringatan dan diberhentikan atau dialihkan menjadi staf (D) meminta pertanggungjawaban bendahara selama satu periode (E) menyelenggarakan pemeriksaan bendahara dan mengadakan rapat anggota 04. Kegiatan usaha pada suatu daerah tidak mengalami kemajuan. Hal Ini disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang menjadi anggota relatif rendah. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan usaha dipengaruhi oleh faktor... (A) peraturan pemerintah (B) ketersediaan modal (C) keterampilan dan pengetahuan pengurus (D) kesadaran ber (E) penyuluhan pemerintah

Halaman 2 05. Ketua Maju akan mengundurkan diri dan kepengurusan karena pindah tugas ke daerah Z. Oleh karena pindah tugasnya yang jauh, tidak bisa melakukan pengelolaan yang menjadi tugasnya. Cara menyelesaikan masalah yang ada di tersebut (A) menunggu rapat anggota tahunan yang akan datang untuk minta pertanggungjawaban ketua lama (B) mengadakan rapat secara terbatas untuk menggantikan ketua yang baru (C) mengadakan rapat pengurus untuk memilih ketua dari pengurus yang ada untuk menggantikan sementara sebelum RAT (D) apabila RAT masih lama, pengurus dapat mengundang rapat anggota luar biasa (E) mengadakan rapat untuk memilih ketua baru daripada anggota 06. Untuk melayani anggota atau siswa dilakukan cara sebagai berikut: (1) Piket bergantian di antara pengurus. (2) Melayani anggota hanya di luar belajar. (3) Menyerahkan kepada guru pembina untuk melayani anggota atau siswa. (4) Piket pengurus bergantian seminggu sekali dan siswa anggota satu kali per semester. (5) Menyerahkan pelayanan sepenuhnya kepada pegawai yang diberikan honor. Pelayanan sekolah yang benar (A) 1), 2) dan 3) (B) 1), 2) dan 4) (C) 1), 2) dan 5) (D) 2), 3) dan 4) (E) 3), 4) dan 5) 07. Koperasi Maju Sejahtera memperoleh SHU sebesar Rp. 32.000.000,00. Pembagian SHU ditetapkan sebagai berikut: Jasa modal 30% Jasa penjualan 25% Dana cadangan 20% Jasa pengurus 10% Jasa pendidikan 5% Jasa pegawai 5% Dinas sosial 5% Total simpanan pokok anggota Rp. 15.000.000,00, simpanan wajib Rp. 31.000.000,00, dan simpanan sukarela Rp. 18.000.000,00. Total penjualan seluruh anggota di Rp. 60.000.000,00. Jika Dewi memiliki simpanan di Rp. 2.500.000,00 dan melakukan pembelian selama satu tahun Rp. 1.800.000,00, besar SHU yang diterima Dewi (A) Rp. 325.000,00 (B) Rp. 442.000,00 (C) Rp. 534.000,00 (D) Rp. 615.000,00 (E) Rp. 750.000,00 08. Salah satu SMA di suatu daerah memiliki sekolah yang cukup berkembang. Pada suatu saat karena orang tuanya pindah ke daerah lain, ada lima siswa yang pindah sekolah. Kewajiban pengurus sekolah terhadap lima siswa yang pindah (A) mengembalikan simpanan wajib (B) mengembalikan simpanan pokok (C) memberikan sisa hasil usaha (SHU) (D) menagih siswa tersebut apabila memiliki pinjaman (E) memperhitungkan hak dan kewajiban lima anggota yang keluar

Halaman 3 09. Antono adalah seorang siswa di SMA Atas Awan sekaligus sebagai anggota di sekolahnya. Pada pertengahan tahun (setelah dibagi rapor semester ganjil), dia pindah sekolah mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke luar kota. Pernyataan yang tepat terhadap kasus tersebut adalah keanggotaan Antono di sekolah, yaitu... (A) dapat dilanjutkan temannya (B) dapat digantikan siswa baru (C) dapat diisi siswa lain dengan persetujuan pengurus (D) berakhir dan tidak dapat diganti (E) dapat dilanjutkan sampai tamat sekolah 10. Sumber permodalan sebagai berikut: (1) Simpanan wajib. (2) Simpanan sukarela. (3) Obligasi. (4) Modal penyertaan. (5) Modal donasi. Unsur-unsur yang merupakan sumber permodalan sekolah (A) 1), 2) dan 3) (B) 1), 2) dan 5) (C) 1), 3) dan 5) (D) 2), 3) dan 5) (E) 3), 4) dan 5) 11. Amin adalah siswa SMA Cerdas Bangsa dan menjadi anggota di sekolahnya. Pada suatu ketika ia pindah sekolah ke suatu daerah lain. Langkah yang diambil oleh pengurus sekolah (A) menghentikan Amin sebagai anggota dan mengembalikan sesuatu yang menjadi haknya sebagai anggota (B) mengadakan rapat anggota untuk memberhentikannya sebagai anggota (C) mengadakan rapat pengurus untuk memutuskan penghentian sebagai anggota (D) dapat menghentikan sebagai anggota seketika tanpa meminta pendapat dari pembina (E) dapat menghentikan sebagai anggota dengan terlebih dahulu meminta pendapat dari pembina kopersi sekolah 12. Keanggotaan sekolah bersifat sukarela dan terbuka. Artinya setiap siswa di lingkungan sekolah tersebut secara terbuka dan bebas ikut bergabung menjadi anggota berdasarkan... (A) keputusan ketua OSIS (B) kebijakan pengurus dan dewan penasihat sekolah (C) ketentuan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (D) keputusan dalam rapat koordinasi pengurus, pengawas dan pembimbing sekolah (E) kebijakan dari ketua sekolah 13. Bidang usaha sekolah antara lain membuka toko di sekolah. Kendala yang dihadapi adalah tidak adanya pegawai atau petugas yang mengelola toko tersebut. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: (1) Mempercayakan seluruh kegiatan siswa ini kepada pegawai yang dibayar rutin. (2) Membuat jadwal piket pengurus secara bergilir setiap jam istirahat, 15 menit sebelum masuk dan 15 setelah pulang sekolah. (3) Bekerja sama dengan pimpinan sekolah untuk menugaskan anggota siswa -siswa kelas X dan XI satu hari penuh dalam satu tahun secara bergantian. (4) Bekerja sama dengan pembina siswa untuk menjaga dan melayani toko. Cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut (A) 1) dan 2) (B) 1) dan 3) (C) 2) dan 3) (D) 2) dan 4) (E) 3) dan 4)

Halaman 4 14. Koperasi Hari Makmur pada akhir tahun 2011 mencatat SHU sebesar Rp. 10.800.000,00 yang dialokasikan untuk jasa pinjaman 10%, jasa pembelian 25%, dan jasa modal 30%. Data Hari Makmur sebagai berikut: Simpanan pokok Rp. 25.000.000,00 Simpanan wajib Rp. 15.000.000,00 Simpanan sukarela Rp. 40.000.000,00 Omzet penjualan Rp. 20.000.000,00 Piutang anggota Rp. 10.000.000,00 Bu Siwi sebagai anggota Hari Makmur mempunyai data sebagai berikut: simpanan pokok Rp. 600.000,00, simpanan wajib Rp. 400.000,00, jumlah pembelian di Rp. 800.000,00, dan jumlah pinjaman di Rp. 2.000.000,00. Berdasarkan data tersebut, SHU yang diperoleh Bu Siwi (A) Rp. 150.567,00 (B) Rp. 164.175,00 (C) Rp. 264.796,00 (D) Rp. 364.500,00 (E) Rp. 421.586,00 15. Koperasi sekolah adalah yang ada di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswi sekolah tersebut. Akan tetapi, tidak semua sekolah memiliki sekolah walaupun hampir di semua sekolah ada yang dimiliki guru dan karyawan. Untuk mengatasi masalah tersebut. sikap yang paling tepat sebagai pengurus (A) harus berinisiatif mendirikan sekolah, walaupun akan timbul masalah dengan guru dan karyawan (B) bersama guru ekonomi melakukan konsultasi dengan kepala sekolah untuk mencari alternatif pemecahan yang baik (C) minta bantuan guru ekonomi mendirikan sekolah sambil bersiap menghadapi persaingan dengan guru dan karyawan (D) bersama guru ekonomi melakukan konsultasi dengan kepala sekolah untuk menggabungkan sekolah (siswa) dengan guru dan karyawan (E) bersama guru ekonomi mengadakan pendekatan kepada pengurus guru dan karyawan untuk memanfaatkan sebagai laboratorium ekonomi 16. Koperasi Siswa Mandiri mencatat pendapatan anggotanya Rp. 6.000.000,00, pendapatan bukan anggota Rp. 4.000.000,00 dan beban operasional Rp. 2.500.000,00. Pembagian SHU berdasarkan rapat anggota meliputi dana cadangan 20%, jasa simpanan 30%, jasa anggota 35%, dan jasa lainlain 15%. Jika alokasi beban anggota 70% dan beban bukan anggota 30%, besar jasa anggota (A) Rp. 1.150.000,00 (B) Rp. 1.250.000,00 (C) Rp. 1.382.000,00 (D) Rp. 1.487.000,00 (E) Rp. 1.575.000,00 17. Data keuangan Dadi Agung per satu periode meliputi SHU sebasar Rp. 16.000.000,00, simpanan pokok dan simpanan wajib Rp. 22.000.000,00, serta total penjualan anggota Rp. 14.500.000,00. pembagian SHU untuk jasa modal ditetapkan 20% dan jasa usaha ditetapkan 25%. Rina sebagai anggota memiliki simpanan wajib Rp. 2.500.000,00, simpanan pokok Rp. 800.000,00 dan melakukan pembelian di Rp. 3.625.000,00. Dari data tersebut, besar SHU yang diterima oleh Rina (A) Rp. 1.380.000,00 (B) Rp. 1.480.000,00 (C) Rp. 1.670.000,00 (D) Rp. 1.840.000,00 (E) Rp. 1.930.000,00

Halaman 5 18. Koperasi Sido Mukti akan membeli seluruh hasil panen jeruk dari para petani di daerahnya. Alasan pembelian jeruk dari petani tersebut adalah adanya banyak daerah lain sebagai penghasil jeruk yang mengalami panen sehingga hasil panen jeruk melimpah dan harganya menurun drastis. Agar hasil panen jeruk petani dapat ditampung seluruhnya dan para petani tidak merugi, usaha paling tepat yang dilakukakan oleh (A) membeli jeruk dari para petani dan menjualnya ke kota dengan harga tinggi (B) membuat pabrik olahan jeruk menjadi berbagai macam produk (C) meminta bantuan pemerintah untuk menyalurkan jeruk ke daerah-daerah lain (D) hanya membeli jeruk dengan kualitas yang terbaik (E) para petani tidak menanam satu jenis komoditas (tanaman) saja