6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN WISATA GOA GONG Di PACITAN

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAJIAN WATERFRONT DI SEMARANG (Studi Kasus : Sungai Banjir Kanal Barat)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Konsep Perancangan dari 5 Elemen Kawasan. berdasarkan Teori Kevin Lynch menyimpulkan bahwa dari 5 elemen yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK KAWASAN KOTA LAMA MANADO DENGAN PENDEKATAN TEORI HAMID SHIRVANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang

6.1 Peruntukkan Kawasan

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT

Arahan Penataan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran The Direction of The Central Government Setup the Regency of Pangandaran

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA. BAB II Ruang Kota (Urban Space) TINJAUAN PUSTAKA Batasan Pengertian Perancangan Kota Ruang Terbuka (Open Space)

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGATURAN PERUBAHAN FUNGSI PADA KAWASAN PERUMAHAN KONSERVASI: STUDI KASUS KAWASAN KONSERVASI CISANGKUY, BANDUNG

BAB III DATA OBSERVASI LAPANGAN 3.1. TIJAUAN UMUM KOTA TEGAL

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang

KATA PENGANTAR. Semarang, Desember Penyusun

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

Perancangan kota d3 ars undip 2010

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

Pengkaj ian Teori 8

BAB II KAJIAN TEORI Hubungan Urban Design dan Parkir

Citra Tata Ruang Kawasan Talang Semut Palembang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

PROLOG. Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia

KAJIAN ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOTA PADA RUANG TERBUKA PUBLIK KOTA (Studi Kasus : Alun-Alun Karanganyar) ABSTRAK ABSTRACT

Kajian Perubahan Ruang Terbuka pada Kawasan Bersejarah dengan Metode Space Syntax (Studi kasus Kawasan Kampung Kapitan Palembang)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta Timur, disebut Jatinegara Kaum karena di sana terdapat kaum, dimana

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : ANUNG NERNAWAN A

Oleh : ANUNG NERNAWAN A

Menelusuri Makna Ruang Publik pada Dermaga di Sungai Musi Palembang

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

PERANCANGAN KOTA. 1.3 Sasaran Sasaran dari penulisan paper inii adalah Lapangan Pancasila (Alun-alun) Kota Salatiga.

TUGAS AKHIR 134. Semarang City Walk Mall

Urban Space, Mall, dan City Walk Ruang Hijau Kota (Ruhiko) atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space)

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

TINJAUAN BENTUK DAN MASSA BANGUNAN DI KAWASAN SIMPANG LIMA BANDUNG

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Strategi Revitalisasi Taman Sari Kota Sungailiat Kabupaten Bangka The Revitalisation Strategy of Taman Sari Kota Sungailiat Kabupaten Bangka

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

KONSEP KONSERVASI KAWASAN PUSAKA LAHAN BASAH UNTUK MELESTARIKAN RUMAH BUBUNGAN TINGGI TELOK SELONG

Arahan Pengembangan Kota Palembang Sebagai Kota Pusaka

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

PENATAAN KORIDOR SENTRA INDUSTRI PATUNG DAN UKIR DESA MULYOHARJO JEPARA

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

Teori Urban Desain. Mata Kuliah Arsitektur Kota. Figure ground

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. menjadikan Kota Semarang sebagai pusat segala aktifitas dan interaksi

Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DENGAN METODE WALKABLE URBAN DI BALIMESTER JAKARTA TIMUR

International Fash on Institute di Jakarta

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

DESA WISATA KRIYA PAHAT BATU TAMANAGUNG DI KABUPATEN MAGELANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. masyarakat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENCARI POTENSI WISATA KOTA LAMA SEMARANG

ALUN ALUN BLORA LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan Hasil dalam perubahan kawasan dapat dilihat berdasarkan teori-teori yang digunakan pada perencanaan ini. Dalam hal perancangan kawasan ini menggunakan teori yang sangat umum digunakan, yaitu teori Lynch dan Shirvani. Pada teori Lynch menggunakan acuan 5 elemen, yaitu: 1. Path Penambahan Jalur promenade di sepanjang tepian kawasan, juga dengan plaza dan ruang terbuka di tepian sebagai area berjalan kaki dan sirkulasi pengunjung 2. Edge Berbatasan langsung dengan sungai musi 3. Node Plaza BKB yang menjadi enterance kawasan wisata Jembatan Ampera dan simpul aktivitas kegiatan masyarakat 4. District Dilakukan renovasi pada bagian pasar dengan penambahan ruang terbuka tepian sungai (riverpark) yang dapat diakses langsung dari pasar 5. Landmark Jembatan Ampera sebagai visual background dari kawasan perencanaan ini Sedangangkan pada teori shivani menggunakan 8 elemen, yaitu tata guna lahan (land use), bentuk dan masa bangunan (building form and massing), sirkulasi dan parkir(circulation and parking), ruang terbuka (open space), jalur pedestrian (pedestrian ways), aktifitas pendukung (activity support), penandaan(signage), dan preservasi (preservation). Pada teori shirvani lebih memperlihatkan perubahan fisik kawasan. Perubahan kawasan berdasarkan teori Shirvani dapat dilihat berikut ini: 140

1. Land use (tata guna lahan) Perubahan pada poin ini dapat dilihat dari pengoptimalan fungsi lahan pada kampung kapiten. Terdapat lahan lahan yang masih kosong berupa rawa yang dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan wisata kawasan seperti cafe dan gallery. Selain itu, pada area pasar juga dioptimalkan dengan penghijauan di tepian sungai. Tabel 15 : Keadaan Sebelum dan Sesudah Pengembangan Kampung Kapiten Sebelum Sesudah Bagian Pasar 16 Ilir Sebelum Sesudah Sumber : Hasil Rencana 2014 141

2. Building form and massing (bentuk dan massa banggunan) Terdapat perubahan massa bangunan pada bagian pasar yang sebelumnya merupakan bangunan bertingkat menjadi satu tingkat, namun dengan konsep terbuka (bangunan pasar di buat tanpa dinding atau semi-permanen). 3. Circulation and Parking (sirkulasi dan parkir) Perubahan dilakukan dengan upaya memberikan aksesibilitas kepada para pejalan kaki di kawasan perencanaan. Perubahan juga dilakukan dalam penyediaan lahan parkir. Perubahan tersebut juga di sertai dengan pengaturan untuk bus, motor dan sepeda memiliki tempat parkir yang berbeda. Penambahan lahan parkir juga di sediakan memasuki kampung Kapiten. 4. Open Space (ruang terbuka) Penambahan area open space berupa taman hijau di sekitar lokasi pasar dan perubahan terhadap desain ruang terbuka pada kampung Kapiten serta penataan kembali terhadap plaza ruang terbuka. 142

Gambar 99 : Peta Sebaran Open Space Kawasan Jembatan Ampera Kota Palembang 143

5. Pedestrian Ways Diberikan penambahan terhadap jalur pedestrian khususnya pada tepian air (jalur promenade). Selain di tambah jalur pedestrian yang ada juga dilebarkan sesuai dengan kepadatan aktivitas. 6. Activity Support Penambahan aktivitas kegiatan terdapat di kampung kapiten dengan panggung seni, dan gallery kerajinan. Selain itu aktivitas kegiatan juga bertambah pada bagian ruang terbuka hijau yang terletak bersebelahan dengan pasar. 7. Signage Penambahan dan renovasi signage dilakukan pada titik-titik penting memasuki kawasan perencanaan. Adapun memasuki kampung kapiten dari jalur darat, jalur sungai, memasuki kawasan Benteng Kuto Besak dan pasar. Pemberian signage ini diutamakan untuk menunjukan kawasan wisata dan juga sebagai informasi. 8. Preservation Upaya preservasi dilakukan terhadap berbagai bangunan cagar budaya pada kawasan ini, meliputi Museum SMB II, Monumen Perjuangan Rakyat dan Kampung Kapiten. Tidak hanya itu preservasi juga dilakukan terhadap daerah tepian sungai. 144