BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya. Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). Parkir adalah tempat pemberhentian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir (turnover), dan indeks parkir Penentuan Kebutuhan Ruang Parkir

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

Parkir Suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu (tidak bersifat sementara) PP No.43 thn 1993.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kebutuhan Parkir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi

KEBUTUHAN KAPASITAS LAHAN PARKIR ANGKUTAN PUPUK PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PARKIR MOBIL DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI RUMAH SAKIT UMUM (Studi Kasus RSUD Dr. Moewardi Surakarta)

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS TAMAN PARKIR ABU BAKAR ALI MALIOBORO YOGYAKARTA

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwujud (intangible) seperti reparasi, akomodasi, transportasi, asuransi, tempat

kendaraan (mobil penumpang, bus\truk, sepeda motor ). Termasuk ruang bebas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG PARKIR PADA KAWASAN PERDAGANGAN SOMBA OPU DI JALAN PATTIMURA KOTA MAKASSAR DISUSUN OLEH :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Z.Tamin dituliskan bahwa tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang. Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

BAB II. TINJAl AN PI STAKA. Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman, dan menurut Kamus

BAB III LANDASAN TEORI. A. Sistem Pola Parkir

3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

BAB II. Landasan Teori. setiap tempat baik di rumah maupun tempat tempat tujan manusia melakukan

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

KAJIAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA MALL GALAXY DI KOTA SURABAYA

BAB III LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUDAHAN MANUVER PARKIR (STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN STANDARISASI KEBUTUHAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP) UNTUK APARTEMEN DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Landasan Teori. elemen-elemen tersebut berupa pesawat,lintasan udara dan bandar udara.

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Parkir dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori berikut ini.

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN ANALISIS KONSEP PARKIR PADA PLAZA EKALOKASARI BOGOR. Dian Anggraini 1, Syaiful 2

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB III LANDASAN TEORI

Studi Penggunaan Lahan Parkir Mobil di Kampus Itenas Bandung

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Karakteristik Parkir Dalam buku Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas (Hoobs, 1995). Beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui meliputi: 1. Durasi parkir Merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan parkir. Durasi parkir diperoleh dengan cara mengamati waktu kendaraan masuk dan waktu kendaraan keluar. Selisih dari waktu itu adalah durasi parkir. Durasi = t out t in...(3.1) Keterangan: t out = Waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir. t in = Waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir. 2. Akumulasi parkir Merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu. Akumulasi parkir diperoleh dengan menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Akumulasi = Q in Q out + Q s...(3.2) 18

19 Keterangan: Q in = jumlah kendaraan yang masuk lokasi parkir. Q out = jumlah kendaraan yang keluar lokasi parkir. Q s = jumlah kendaraan yang telah berada dilokasi parkir sebelum pengamatan. 3. Tingkat pergantian (parking turnover) Tingkat pergantian diperoleh dari jumlah kendaraan yang telah memanfaatkan lahan parkir pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia. Sedangkan tingkat penggunaan diperoleh dari akumulasi kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan dengan 100%....(3.3) Keterangan: Q p = jumlah kendaraan yang parkir per periode waktu tertentu. 4. Volume parkir Jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lahan parkir tertentu dalam suatu satuan waktu tertentu (biasanya per hari). Volume = Ei + X...(3.4) Keterangan: Ei = Jumlah kendaraan yang masuk X = Kendaraan yang sudah ada sebelum survai

20 5. Penentu kebutuhan ruang parkir Kebutuhan ruang parkir adalah kebutuhan ruang parkir yang dihitung dengan mengalikan SRP yang direncanakan dengan akumulasi puncak kendaraan yang parkir berdasarkan data hasil akumulasi. KRP = Vp x SRP...(3.5) Keterangan: KRP Vp SRP = kebutuhana ruang parkir = akumulasi puncak = satuan ruang parkir 6. Indeks parkir Indeks parkir merupakan persentase dari akumulasi dari jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100 %....(3.6) 3.2. Standar Kebutuhan Ruang Parkir Standar kebutuhan luas area kegiatan parkir berbeda antara yang satu dengan yang lain, tergantung kepada beberapa hal antara lain pelayanan, tarip yang diberlakukan, ketersediaan ruang parkir,tingkat pemilikan kendaraan bermotor, tingkat pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil studi (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Kegiatan dan standar-standar kebutuhan parkir sebagai berikut:

21 3.2.1. Kegiatan parkir yang bersifat tetap Kegiatan parkir yang bersifat tetap berdasarkan pedoman (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). 1. Pusat perdagangan Parkir dipusat perdagangan dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pekerja yang berkerja dipusat perdagangan tersebut dan pengunjung. Tabel 3.1. Kebutuhan SRP di Pusat Perdagangan Luas Area Total (100 m 2 10 20 50 100 500 1000 1500 2000 ) Kebutuhan (SRP) 59 67 88 125 415 777 1140 1502 2. Pusat perkantoran Parkir dipusat perkantoran mempunyai ciri parkir jangka panjang yang dipengaruhi oleh jumlah karyawan yang bekerja di kawasan perkantoran tersebut. Tabel 3.2. Kebutuhan SRP di Pusat Perkantoran Jumlah Karyawan 1000 1500 2000 2500 3000 4000 Administrasi 235 237 239 240 Kebutuhan (SRP) pelayananumum 288 290 291 293 3. Pasar swalayan Tabel 3.3. Kebutuhan SRP di Pasar Swalayan 242 295 246 295 Luas Area Total (100 m 2 ) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 Kebutuhan (SRP) 225 250 270 310 350 440 520 600 1050

22 4. Pasar Tabel 3.4. Kebutuhan SRP di Pasar Luas Area Total (100 m 2 ) 40 50 75 100 200 300 400 500 1000 Kebutuhan (SRP) 160 185 240 300 520 750 970 1200 2300 5. Sekolah/perguruan tinggi Parkir sekolah/perguruan tinggi dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pekerja/dosen/guru yang bekerja di sekolah/perguruan tinggi tersebut dan siswa/mahasiswa. Pekerja/dosen/guru umumnya parkir untuk jangka panjang dan siswa/mahasiswa umumnya jangka pendek. Jumlah kebutuhan ruang parkir tergantung pada jumlah siswa/mahasiswa. Tabel 3.5. Kebutuhan SRP di Sekolah/Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa (100 Orang) 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Kebutuhan (SRP) 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 6. Tempat rekreasi Kebutuhan parkir ditempat rekreasi dipengaruhi oleh daya tarik tempat tersebut. Biasanya pada hari-hari minggu libur kebutuhan parkir meningkat dari hari kerja perhitungan kebutuhan didasarkan pada luas areal tempat rekreasi. Tabel 3.6. Kebutuhan SRP di Tempat Rekreasi Luas Area Total (100 m 2 50 100 150 200 400 800 1600 3200 6400 ) Kebutuhan 103 109 115 122 146 196 295 494 892 (SRP)

23 7. Hotel dan tempat penginapan Kebutuhan ruang parkir hotel dan penginapan tergantung pada tarip sewa kamar yang diberlakukan dan jumlah kamar serta kegiatan-kegiatan lain seperti seminar, dan pesta pernikahan yang diadakan di hotel tersebut. Tabel 3.7. Kebutuhan SRP di Hotel dan Tempat Penginapan Jumlah Kamar 100 150 200 250 350 400 550 550 600 (buah) < 100 154 155 156 158 161 162 165 166 167 Tarip 100 150 300 450 476 477 480 481 484 485 487 Standar 150 200 300 450 600 796 799 800 803 804 806 ($) 200-250 300 450 600 900 1050 1119 1122 1124 1425 8. Rumah sakit Tabel 3.8. Kebutuhan SRP di Rumah Sakit Jumlah Tempat Tidur (buah) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230 3.2.2. Kegiatan parkir yang bersifat sementara Kegiatan parkir yang bersifat sementara berdasarkan pedoman (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). 1. Bioskop/gedung pertunjukkan. Mempunyai durasi 1,5 sampai 2 jam dan keluarnya bersamaan sehingga perlu kapasitas pintu keluar yang besar. Besarnya kebutuhan ruang parkir tergantung pada jumlah tempat duduk.

24 Tabel 3.9. Kebutuhan SRP di Bioskop/Gedung Pertunjukkan Jumlah Tempat Duduk (buah) 300 400 500 600 700 800 900 1000 1000 Kebutuhan (SRP) 198 202 206 210 214 218 222 227 230 2. Gelanggang olahraga Tabel 3.10. Kebutuhan SRP Gelanggang Olahraga Jumlah Tempat Duduk 40 50 60 70 80 90 100 150 (100 buah) Kebutuhan (SRP) 235 290 340 390 440 490 540 790 Pusat Perdagangan Pertokoan. Tabel 3.11. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir Satuan (SRP untuk mobil Kebutuhan Ruang Peruntukan penumpang) Parkir Pasar Swalayan. Pasar. Pusat Perkantoran Pelayanan Bukan Umum. Pelayanan Umum. Sekolah. Hotel/Tempat Penginapan. Rumah sakirt. Bioskop/Gedung Pertunjukkan. SRP / 100 m 2 luas lantai efektif. SRP / 100 m 2 luas lantai efektif. SRP / 100 m 2 luas lantai efektif. SRP / 100 m 2 luas lantai efektif. SRP / 100 m 2 luas lantai efektif. SRP / Mahasiswa. SRP / Kamar. SRP / Tempat tidur. SRP / Tempat duduk. 3,5 7,5 3,5 7,5 3,5 7,5 1,5 3,5 1,5 3,5 0,7 1,0 0,2 1,0 0,2 1,3 0,1 0,4

25 3.3. Parameter Dalam Menentukan SRP Berdasarkan sumber dari pedoman perencanaan dan pengoprsiaan fasilitas parkir, (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Untuk menentukan SRP didasarkan atas pertimbangan: 1. Dimensi kendaraan standar Gambar 3.1. Dimensi Standar Kendaraan Mobil Penumpang 2. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang Bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar pintu kebadan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang Bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan di dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.

26 3. Lebar bukaan pintu kendaraan Ukuran Lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir.penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan, seperti yang ada pada tabel berikut ini. Tabel 3.12. Penentu Satuan Ruang Parkir (SRP) Jenis Bukaan Pintu Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m 2 ) Terbuka tahap awal 55 cm Mobil Penumpang gol. I 2,3 x 5 Terbuka penuh 75 cm Mobil Penumpang gol. II 2,5 x 5 Terbuka penuh dan untuk pergerekan kursi roda Mobil Penumpang gol. III 3 x 5 - Bus / Truk 3,4 x 12,5 - Sepeda Motor 0,75 x 2 Keterangan jenis kendaraan mobil penumpang: a. Mobil penumpang untuk golongan I adalah karyawan/pekerja kantor, tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, pemerintah, universitas. b. Mobil penumpang untuk golongan II adalah pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit, dan bioskop. c. Mobil penumpang untuk golongan III adalah penderita cacat khusus. 3.3.1. SRP untuk mobil penumpang Satuan ruang parkir (SRP) untuk mobil penumpang ditunjukkan dalam gambar berikut berdasarkan pedoman (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998):

27 Gambar 3.2. SRP untuk Mobil Penumpang Keterangan dimensi gambar: Gol I : B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 230 cm = B + O + R O = 55 cm L = 470 cm Lp = 500 cm = L + a1 + a2 R = 5 cm a2 = 20 cm Gol II : B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 250 cm = B + O + R O = 75 cm L = 470 cm Lp = 500 cm = L + a1 + a2 R = 5 cm a2 = 20 cm Gol III: B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 300 cm = B + O + R O = 80 cm L = 470 cm Lp = 500 cm = L +a1 +a2 R = 50 cm a2 = 20 cm 3.3.2. SRP untuk penderita cacat khusus dan ambulance Satuan ruang parkir untuk penderita cacat khusus bagi mereka yang menggunakan kursi roda harus mendapat perhatian khusus karena diperlukan ruang bebas yang lebih lebar untuk memudahkan gerakan penderita cacat keluar

28 dan masuk kendaraan. Untuk itu digunakan SRP dengan lebar 3,6 meter atau minimal 3,2 meter, sedangkan untuk ambulance dapat disediakan SRP dengan lebar 3 meter atau minimal 2,6 meter. Penempatan dilakukan sedemikian sehingga mempunyai akses yang baik ketempat kegiatan. Gambar berikut menunjukan ruang parkir bagi penderita cacat disebelah ruang parkir yang normal. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998) Gambar 3.3. SRP untuk Penderita Cacat Khusus dan Ambulance 3.3.3. SRP untuk bus/truk Satuan ruang parkir (SRP) untuk mobil bus atau truk, besarnya dipengaruhi oleh besarnya kendaraan yang akan parkir, dalam ukuram kecil, sedang atau besar. Konsep yang dijadikan acuan untuk menetapkan SRP mobil barang ataupun bus ditunjukkan dalam gambar berikut, berdasarkan pedoman (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998) :

29 Gambar 3.4. SRP untuk Bus/Truk Keterangan dimensi gambar: 1. Bus/Truk kecil : B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 300 cm = B + O + R O = 80 cm L = 470 cm Lp = 500 cm = L + a1 + a2 R = 30 cm a2 = 20 cm 2. Bus/Truk sedang: B = 200 cm a1 = 20 cm Bp = 320 cm = B + O + R O = 80 cm L = 800 cm Lp = 500 cm = L + a1 + a2 R = 40 cm A2 = 20 cm 3. Bus/Truk besar: B = 250 cm a1 = 30 cm Bp = 380 cm = B + O + R O = 80 cm L = 1200 cm Lp = 1250 cm = L + a1 + a2 R = 50 cm a2 = 20 cm

30 3.3.4. SRP untuk sepeda motor Satuan ruang parkir (SRP) untuk sepeda motor ditunjukkan dalam gambar berikut, berdasarkan pedoman (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998) : Gambar 3.5. SRP untuk Sepeda Motor 3.4. Potensi Pendapatan Parkir Untuk menghitung besarnya potensi pendapatan dari parkir sebagai acuan dalam perhitungan besarnya anggaran pendapatan. Parkir di luar badan jalan khusus untuk tarip flat pendapatan parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998): PP thn = JKp x 365 x FP x Tp...(3.7) PP hr = JKP x FP x Tp...(3.8) Keterangan: PP thn = Pendapatan dari parkir dalam satu tahun. PP hr = Pendapatan rata rata dari parkir/hari.

31 JKP = Jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan/pelataran/gedung parkir dalam satu hari. FP = Faktor penggunaan, 0,80 untuk perkantoran/kegiatan yang hari sabtuminggu tutup dan 0,90 untuk pertokoan. Tp = Tarip parkir. 3.5. Load Factor Menurut (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996) load factor merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dengan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa dinyatakan dalam persen (%). Load factor angkutan umum disetiap rutenya berkisar mulai dari 30 % sampai 100 %. Standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perhubungan Darat untuk nilai load factor adalah 70 %. Tabel 3.13. Klasifikasi Trayek Dan Jenis Pelayanan Klasifikasi Jenis Kapasitas Penumpang Jenis Angkutan Trayek Pelayanan per hari/kendaraan Utama Cepat Lambat Bus Besar (Lantai Ganda) Bus Besar (Lantai Tunggal) Bus Sedang 1500 1800 1000 1200 500 600 Cabang Cepat Lambat Bus Besar Bus Sedang Bus Kecil Ranting Lambat Bus Besar Bus Sedang MPU Langsung Cepat Bus Besar Bus Sedang Bus Kecil Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat (2002). 1000 1200 500 600 300 400 500 600 300 400 250 300 1000 1200 500 600 300 400

32 Tabel 3.14. Kapasitas Kendaraan Angkutan Umum Kapasitas Kendaraan Jumlah Penumpang Jenis Angkutan Minimum (P min) per Duduk Berdiri Total hari/kendaraan Mobil Penumpang Umum 8-8 250 Bus Kecil 14-14 400 Bus Sedang 20 10 30 500 Bus Besar Lantai Tunggal 49 30 79 1000 Bus Besar Lantai Ganda 85 35 120 1500 Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat (2002) Tabel 3.15. Kriteria Pelayanan Angkutan Umum No. Kriteria Ukuran 1 Waktu menunggu Rata rata Maksimum 5 10 menit 10 20 menit 2 3 4 Jarak jalan kaki ke Shelter Wilayah padat Wilayah kurang padat Jumlah pergantian moda Rata rata Maksimum Waktu perjalanan bus Rata rata Maksimum Kecepatan perjalanan bus Daerah padat dan mix traffic Dengan lajur khusus bus Daerah kurang padat 300 500 meter 500 1000 meter 0 1 kali 2 kali 1 1,5 jam 2 3 jam 10 12 km/jam 5 15 18 km/jam 25 km/jam Sumber : Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Yang Tertib (Abubakar,1997) 3.6. Penentuan Jumlah Angkutan Umum Dalam menentukan jumlah armada yang dibutuhkan untuk melayani suatu trayek dalam sistem angkutan umum terdapat beberapa variabel utama yang perlu diketahui yaitu volume/frekuensi, waktu tempuh, headway, kapasitas kendaraan, dan arus penumpang. Hubungan dasar variabel variabel ditulis dalam persamaan (Morlok, 1991):

33...(3.9) Keterangan: F = frekuensi C = kapasitas kendaraan (orang) Lf = Load factor dinamis 70 % P = jumlah penumpang terbanyak (orang)...(3.10) keterangan : h = headway (menit) F = frekuensi...(3.11) keterangan : n = jumlah kendaraan yang dibutuhkan (unit) t = waktu siklus minimum (menit)