BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSKIP HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA YAYASAN

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB III PELAKSANAAN METODE SEFT TOTAL SOLUTION DALAM MENANGANI TRAUMA REMAJA KORBAN PERKOSAAN DI YAYASAN AS SAMAWAT SEMARANG

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM TERHADAP PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PPT SERUNI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja.

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB IV ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECEMASAN MAHASISWA DAN SOLUSINYA PERSPEKTIF FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Landasan Agama Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB IV MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

Dengan Nama Allah Azza wa Jalla

BAB I PENDAHULUAN. ruhani serta bersifat unik karena memiliki berbagai macam kebutuhan sesuai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

BAB I PENDAHULUAN. Faqih, Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII Press, Jogyakarta, 2001, hal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. metode kualitatif dengan pendekatan metode study kasus yang menyajikan

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI LEMBAGA REHABILITASI YAYASAN JAWOR KOTA SEMARANG

BAB III PENYAJIAN DATA. lokasi penelitian, yaitu di YOGA ATMA CONSULTING PEKANBARU. Counsulting Pekanbaru, penulis mendapatkan informasi bahwasanya :

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk dinamik yang dapat mengalami

BAB IV ANALISIS MASALAH. dilaksanakan pemberian bimbingan rohani kepada pasien, sebab pasien yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang datang ke dokter gigi saat berada di dalam ruangan tidak jarang tiba-tiba

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

yang tidak segera diatasi justru akan melemahkan kondisinya akibat menurunya sistem imun. Menurut penulis kondisi yang semakin melemah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. religious), yaitu makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

Instrumen wawancara kepala BAPAS Klas I Semaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, namun pada

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu. Humas Badan Narkotika Nasional RI (2016) telah

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS METODE BIMBINGAN ISLAMI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN DI SMP ALAM AR-RIDHO TEMBALANG SEMARANAG

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. penderitaan. Banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Lansia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Mizan, Bandung: 1994, hlm. 181.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda, tingkat kecemasan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

Transkripsi:

100 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Hasil yang dapat diketahui dari pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani trauma remaja korban perkosaan adalah berupaya untuk memulihkan kondisi kejiwaan yang dialami oleh klien korban perkosaan. Bagaimanapun keadaan atau trauma yang dialami oleh korban perkosaan mereka tetap layak untuk mendapatkan hak sebagaimana manusia yang hidup pada umumnya hak untuk menjalankan hidup, memperoleh pendidikan, mendapatkan bimbingan yang bersifat mental atau spiritual, dan berbaur dalam lingkungan sosial. Metode SEFT Total Solution sebagai salah satu alternatif untuk membantu memulihkan trauma korban perkosaan dengan melalui pendekatan psikologi dan spiritual meskipun metode SEFT Total Solution dalam pelaksanaannya mengalami beberapa hambatan akan tetapi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan dari setiap kasus yang dialami oleh klien dengan persentase 95% dengan tiga kali tahapan terapi sesuai dengan kondisi dan latarbelakang klien. Apabila merujuk pada tujuan dari metode SEFT Total Solution yaitu menumbuhkan sikap optimisme dalam diri klien, keluarga, lingkungan masyarakat, dan yang paling utama masih

101 bisa melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT yang menjalankan perintah dan larangan-nya. Untuk itu, Yayasan As Samawat menjadi salah satu wadah pembinaan kemasyarakatan dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial yang kehadirannya memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya di Kota Semarang. Hasil analisis ini secara mudah dibagi menjadi beberapa bagian: 1. Waktu bimbingan SEFT Total Solution Pelaksanaan metode SEFT Total Solution dilaksanakan pada hari senin sampai dengan hari jum at dengan bapak Sumito Anas S.Ag selaku konselor di Yayasan As Samawat, hal tersebut dapat terlaksana dari hasil kerjasama antara Yayasan As Samawat Semarang dengan Bapas Klas 1 Semarang. Sebelum terapi SEFT Total Solution dilaksanakan, konselor melakukan diagnosa yaitu memperhatikan masalah klien. Pelaksanaan metode SEFT Total Solution di Yayasan As Samawat Semarang masih mengalami beberapa hambatan akan tetapi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan dari setiap kasus yang dialami oleh klien dengan persentase 95% dengan tiga kali tahapan terapi sesuai dengan kondisi dan latarbelakang klien. Alasan lain adalah dengan penyampaian yang baik dan pemberian motivasi pada klien di Yayasan As Samawat Semarang serta didukung juga dengan sarana dan prasarana yang ada.

102 2. Subjek dan obyek metode SEFT Total Solution Aspek lain yang sangat penting dan tidak dapat dihilangkan dalam pelaksanaan metode SEFT Total Solution adalah subjek dan obyek yaitu konselor dan klien. Subjek atau konselor di Yayasan As Samawat Semarang adalah bapak Sumito Anas S.Ag. Sedangkan obyek di Yayasan As Samawat Semarang adalah klien. Sesuai dengan hasil pengamatan peneliti selama di lapangan, metode SEFT Total Solution di Yayasan As Samawat Semarang dilakukan secara individu dan kelompok. Pelaksanaan metode SEFT Total Solution kepada klien baik dengan cara individu maupun kelompok sebenarnya banyak mengalami hambatan, akan tetapi metode SEFT Total Solution berupaya untuk menyelesaikan permasalahan dari setiap kasus yang dialami oleh klien. 3. Metode SEFT Total Solution dan pemulihan Setelah mengetahui waktu, subjek, obyek, materi, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan SEFT Total Solution kurang lengkap apabila metode yang digunakan belum masuk dalam suatu rangkaian pelaksanaan SEFT Total Solution. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan SEFT Total Solution di Yayasan As Samawat Semarang adalah dengan bimbingan individu dan kelompok dengan cara konselor melakukan diagnosa yaitu memperhatikan masalah klien, mensucikan jiwa yaitu minta ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dengan menghadirkan rasa penyesalan bertekad

103 untuk memperbaiki diri, mendoakan sesuai dengan harapan klien, memberikan nasihat kepada klien dengan memberikan materi pemahaman aqidah, pembinaan akhlak, dan materi ibadah, cara yang dipakai dalam memberikan materi kepada remaja korban perkosaan sangatlah berbeda karena mereka dikategorikan sebagai pengidap penyakit psikologi yang tidak bisa berfikir normal layaknya manusia pada umumnya, yang terakhir eksekusi dengan lembut atau melakukan tapping. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani trauma remaja korban perkosaan di Yayasan As Samawat Semarang dengan cara bertahap serta dengan materi-materi yang disampaikan sesuai dengan kondisi dan latarbelakang klien berjalan dengan baik sehingga klien dapat disembuhkan, dalam hal ini remaja korban perkosaan tidak mudah kambuh kembali dengan masalah yang sebelumnya dan dapat mengatur masalah yang dihadapi dengan baik dalam proses kehidupannya. Dari hasil penelitian tentang pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani trauma remaja korban perkosaan di Yayasan As Samawat Semarang, dalam hal ini peneliti mengambil tiga klien yang menjadi penelitian, masingmasing klien merasakan perbedaan setelah melaksanakan metode SEFT Total Solution dari masalah yang sebelumnya. Seperti yang dialami oleh Bungah (nama samaran) remaja

104 berusia 19 tahun berasal dari Candisari Semarang. Bungah mengalami trauma berupa ketakutan, kecemasan, dan keadaan jiwa yang tidak menentu, setelah Bungah melakukan metode SEFT Total Solution di Yayasan As Samawat Semarang Bungah merasakan ada dorongan kuat yang membuat dirinya lebih baik dari sebelumnya, karena dalam pelaksanaan metode SEFT Total Solution diberikan bimbingan berupa pemahaman tentang aqidah yang membantu klien untuk lebih percaya kepada Allah SWT dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, pembinaan akhlak membantu agar klien ikhlas, bersabar, bertawakal, dan berikhtiar atas musibah yang terjadi pada dirinya, materi ibadah meliputi shalat dan berdo a atau dzikir membatu klien agar sedikit-demi sedikit dapat menghilangkan perasaan yang dialaminya (Wawancara tanggal 19 September 2016). Hal ini juga dirasakan oleh Mawar (nama samaran) remaja berusia 15 tahun berasal dari Semarang Barat. Mawar mengalami perasaan marah, takut, dan menangis, pada awal pelaksanaan metode SEFT Total Solution Mawar selalu menangis karena teringat kejadian yang dialaminya sehingga pada proses awal konselor merasa kesulitan dalam upaya pelaksanaan metode SEFT Total Solution, setelah konselor membujuk klien dengan baik disertai dengan materi pemahaman aqidah, pembinaan akhlak, dan materi ibadah, akhirnya sedikit-demi sedikit klien dapat di terapi dengan

105 metode SEFT Total Solution secara bertahap dengan baik, sehingga klien dapat merasakan lebih baik dari yang sebelumnya (Wawancara tanggal 19 September 2016). Selanjutnya kasus yang dialami oleh Melati (nama samaran) usia 12 tahun tinggal di desa Karangayu Semarang Barat, Melati mengalami trauma yang berkepanjangan karena ancaman yang diberikan oleh ayah selalu terbayang. Perasaan takut, menangis, putus harapan yang selalu terungkapkan oleh Melati. Kasus yang dialami oleh Melati ini membutuhkan dukungan yang maksimal baik dari pihak konselor, keluarga, teman sebaya, serta lingkungan yang mendukung atas kesembuhan Melati dari trauma yang dialaminya. Dengan berbagai dukungan yang diberikan kepada Melati sehingga dalam pelaksanaan metode SEFT Total Solution dapat berjalan dengan baik, akhirnya klien terdorong ke arah yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat disembuhkan dari trauma yang dialaminya (Wawancara tanggal 20 September 2016). B. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dalam Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Berdasarkan data di lapangan maka bimbingan dan konseling Islam dalam pelaksanaan metode SEFT Total Solution menangani trauma remaja korban perkosaan di Yayasan As Samawat Semarang dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan

106 metode SEFT Total Solution di Yayasan As Samawat Semarang terdapat unsur-unsur bimbingan dan konseling Islam pada proses tahap awal akan dimulai metode SEFT Total Solution yaitu konselor memberikan nasihat dengan materi pemahaman aqidah, pembinaan akhlak, dan materi ibadah. Meskipun materi-materi yang disampaikan mengalami beberapa hambatan akan tetapi konselor berupaya untuk menyampaikan kepada klien dengan harapan agar dapat: 1. Menumbuhkan sikap optimis dalam diri klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya 2. Menumbuhkan harapan bahwa kehidupan yang lebih baik masih bisa dimiliki 3. Menumbuhkan sikap realistis dalam bentuk menerima peristiwa buruk yang telah terjadi 4. Memotivasi dalam mengembalikan rasa percaya dirinya agar dapat mengaktualisasikan dirinya kembali 5. Menumbuhkan rasa sabar, ikhlas pada diri klien dan keluarganya 6. Menumbuhkan rasa tenang dan menghilangkan rasa gelisah pada diri klien 7. Memberikan sugesti pada diri klien dengan materi yang disampaikan Ditinjau dari segi kesehatan mental (jiwa), materi akidah seperti dzikir dan do a tentunya berperan dalam proses pembinaan, karena dzikir dan do a sangat berhubungan erat dengan batiniah

107 seseorang sehingga langsung membentuk sifat mengingat dan mengungkapkan perasaan. Apabila seseorang itu diterapi secara lahir kemudian dibersihkan secara batin maka seseorang itu akan lebih mudah mengontrol rasa ketakutannya, rasa kecemasan, dan bisa membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan mudah akan berimplikasi pada ketenangan batin dan jiwanya, karena apabila orang itu semakin banyak berdzikir dan berdo a maka akan semakin tinggi pula ketenangan jiwanya dan semakin tinggi ketaqwaan dan keimanannya. Dari uraian diatas nampak bahwa materi-materi yang disampaikan dalam pelaksanaan metode SEFT Total Solution mejadi salah satu alternatif sarana pemulihan yang mencakup lahir maupun batin, sehingga dapat menyadarkan klien akan fitrahnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hasil penulisan ini sejalan dengan teorinya Aunur Rahim Faqih dalam bukunya yang berjudul bimbingan dan konseling dalam Islam yang menyatakan bahwa dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah, berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku tidak keluar dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup seperti itu maka akan tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam suatu bimbingan dan konseling metode penyampaian menjadi bagian yang sangat penting, karena metode terkait dengan bagaimana seorang pembimbing menyampaikan materi, memberikan pemahaman kepada yang dibimbing.

108 Keberhasilan pembimbing dapat dinilai apakah metode yang digunakan tepat atau tidak, klien memahami materi atau tidak. Dan bisa menempatkan proses pembinaan sesuai dengan latar belakang kondisi klien. Inilah fungsi dari metode bimbingan dan konseling dalam perspektif Islam. Adapun metode yang digunakan oleh pembimbing dalam membantu remaja trauma perkosaan yaitu dengan menggunakan metode langsung penalaran logis yaitu berdialog dengan akal dan perasaan, dimana pembimbing berdialog langsung kepada klien secara tatap muka. Pembimbing dalam memberikan layanan, harus memahami kondisi klien, menjalin hubungan baik, dan saling percaya. Pembimbing pun juga memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya pada saat proses bimbingan berlangsung agar tercapai pemahaman yang diinginkan. Dengan adanya pelayanan bimbingan secara langsung ini, klien dengan mudah mengungkapkan segala permasalahannya, baik yang bersifat pribadi maupun umum, karena pembimbing adalah orang yang dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. Selain itu, klien meyakini bahwa pembimbing dapat membantu mengatasi permasalahan klien (remaja trauma perkosaan) tanpa harus menghilangkan eksistensi Allah. Sehingga dalam hal ini pembimbing berfungsi sebagai perantara. Lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan. Dukungan moril yang diberikan oleh konselor dan semua pihak yang ada di sekelilingnya khususnya keluarga

109 merupakan suatu bentuk menciptakan suasana lingkungan yang kondusif bagi klien. Klien diberikan suasana yang nyaman agar mempermudah proses terapi. dengan adanya perhatian dari konselor di Yayasan As Samawat semakin memudahkan klien untuk keluar dari masalahnya. Hal ini merupakan bentuk ril dukungan dari pihak Yayasan As Samawat.