PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang indah bagi seseorang yang sudah berkeluarga. Jika anak dalam

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI SKRIPSI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. tangan mereka kelak nasib bangsa ini ditentukan. Jika suatu bangsa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

APLIKASI OLAHRAGA SENAM RITMIK PADA ANAK USIA DINI Oleh Kodrad Budiyono, S.Pd. M.Or

SKRIPSI. Disusun Oleh: J

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know,

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkembangan fisik- motoriknya (Endah, 2008). mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR

SRI LESTARI A53B111014

Jl. Raya Gayaman Jabon Km.02 Mojoanyar Mojokerto HP: LATAR BELAKANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh: Arni Yuliansih J120141076 PROGRAM STUDI SI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Pengaruh Senam Irama terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia 5 Tahun Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh: Arni Yuliansih J120141076 Pembimbing I Pembimbing II Umi Budi Rahayu, S. Fis, S.Pd, M. Kes Dwi Kurniawati, Sst. Ft, M. Kes Mengetahui, Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS (Isnaini Herawati, S. Fis, S. Pd, M. Sc)

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN Arni Yuliansih Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: Anyarny43@yahoo.co.id ABSTRAK Latar Belakang: Motorik merupakan terjadinya gerakan anggota tubuh melalui alat gerak tubuh (otot dan rangka). Dan gerakan yang ada didalamnya melibatkan fungsi motorik seperti otak, saraf, dan otot. Anak yang mengalami keterlambatan kemampuan motorik bisa diberikan stimulasi salah satunya yaitu senam irama. Senam irama merupakan salah satu kegiatan jasmani yang mudah diikuti oleh anak-anak. Di dalam senam irama terdapat iringan musik yang membuat anak menjadi senang sehingga anak mau mengikuti gerakan dalam senam irama. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh dan beda pengaruh senam irama terhadap kemampuan motorik anak usia 5 tahun di TK Al-Kautsar sebagai kelompok perlakuan. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat quasi-experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 25 sampel kelompok perlakuan, 20 sampel kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berdasarkan purposive sampling (rancangan sampel berdasarkan pertimbangan). Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan motorik anak pada kelompok perlakuan menggunakan uji Wilcoxon yaitu, motorik kasar nilai p=0,014, motorik halus nilai p=0,046, motorik kasar dan halus nilai p=0,025. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan pada kelompok kontrol hasil analisa data pada motorik

kasar, motorik halus dan motorik kasar dan halus dengan nilai p=1.000. Hal ini menunjukan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima karena pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Sedangkan hasil analisa data menggunakan uji Mann Whitney yaitu pada motorik kasar diperoleh nilai p=0,006, motorik halus nilai p=0,025, motorik kasar dan halus nilai p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil uji analisa statistik, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam irama terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia 5 Tahun. Kata kunci: Senam irama, kemampuan motorik PENDAHULUAN Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan berkesinambungan. Salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak adalah masa prasekolah akhir (4-5 tahun). Pada anak usia 4-5 tahun perkembangan yang paling menonjol adalah keterampilan motorik. Perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan kegiatan fisik. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat (Soetjiningsih, 1995). Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motorik merupakan tindakan yang bisa menimbulkan gerak/motorik, dimana semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat di sebut sebagai perkembangan

dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak manfaat yang akan di peroleh anak ketika ia makin trampil menguasai gerakan motoriknya baik motorik halus maupun motorik kasar yang keduanya berfungsi sebagai rangsangan dalam pengembangan intelegensi dan kesehatan. Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar ataupun seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar, menangkap serta menjaga keseimbangan. Sedangkan Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Stimulasi yang bisa diberikan untuk anak yang mengalami keterlambatan motorik, yaitu dengan senam irama. Senam irama adalah suatu rangkaian gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama, tidak terputus sehingga tercipta satu gerakan yang indah. Gerakan ini dapat dilakukan dengan alat maupun tanpa alat. Tekanan yang harus diberikan dalam senam irama tanpa alat adalah irama, kelenturan tubuh, dan gerak yang berkelanjutan (Sumarjo, 2010). Melihat latar belakang tersebut diatas, peneliti mengambil judul pengaruh senam irama terhadap kemampuan motorik anak usia 5 tahun. Semoga penelitian ini dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis maupun masyarakat umum.

TUJUAN Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan apakah ada pengaruh dan beda pengaruh senam irama terhadap kemampuan motorik anak usia 5 tahun di TK Al-Kautsar sebagai kelompok perlakuan. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di TK Al- Kautsar, Colomadu sebagai kelompok kontrol dan TK Idhata, Cengklik. Penelitian ini bersifat quasi-experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 25 sampel kelompok perlakuan, 20 sampel kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berdasarkan purposive sampling (rancangan sampel berdasarkan pertimbangan). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah diberi perlakuan, dan Uji Mann Whitney untuk mengetahui beda pengaruh kelompok perlakuan dan kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Senam irama digunakan untuk stimulasi kemampuan motorik anak sehingga terjadi perubahan yang signifikam terhadap anak yang mengalami keterlamabatan kemampuan motorik. Pada permasalahn keterlamabtan kemampuan motorik diukur dengan menggunakan DDST II untuk mendeteksi dini keterlambatan motorik anak. Berdasarkan hasil analisis data tentang kemampuan motorik anak pada kelompok perlakuan menggunakan uji Wilcoxon yaitu, motorik kasar nilai p=0,014, motorik halus nilai p=0,046, motorik kasar dan halus nilai p=0,025. Hal ini menunjukan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan pada kelompok kontrol hasil analisa data pada motorik kasar, motorik halus dan motorik kasar dan halus dengan nilai p=1.000. Hal ini menunjukan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima karena pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Sedangkan hasil analisa data menggunakan uji Mann Whitney yaitu pada motorik kasar diperoleh nilai p=0,006, motorik halus nilai p=0,025, motorik kasar dan halus nilai

p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Mekanisme senam irama terhadap kemampuan motorik anak adalah sebagai berikut; Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang mengendalikan setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ada tiga unsur yang menentukan dalam perkembangan motorik, yaitu otak, syaraf dan otot. Ketika motorik bekerja, ketiga unsur tersebut melakukan masing-masing perannya secara interaktif positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya. Ketiga unsur tersebut saling bekerja sama sehingga terbentuk suatu gerakan yang bertujuan, misalnya berbicara, berjalan, menulis, menggambar dan sebagainya. Unsur-unsur senam irama meliputi, gerakan motorik dan anggota gerak, dimana pada gerakan motorik terdiri dari motorik kasar dan halus. Sejalan dengan perkembangan fisik dan usia anak senam irama mempengaruhi saraf-saraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik mengalami proses neurogical maturation. Pada anak usia 5 tahun saraf-

saraf yang berfungsi mengontrol gerakan motorik sudah mencapai kematangannya dan menstimuasi berbagai kegiatan motorik yang dilakukan anak secara luas. Otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus, diantaranya menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan senam. Pada waktu bersamaan persepsi visual motorik anak ikut berkembang dengan pesat. Oleh karena itu dibutuhkan stimulasi untuk menunjang kemampuan motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus, salah satu stimulasi yang diperlukan yaitu dengan memberikan senam irama/ritmik yang memerlukan kombinasi yang baik pada otot-otot tubuh dengan musik yang bernada lambat. Gerakan senam irama yang membutuhkan kekuatan dan ketangkasan hendaknya menggunakan lagu yang mengandung sifat semangat serta berirama jelas (tegas). Karena latihan ini merupakan latihan pembentukan dan latihan untuk mencapai prestasi. Irama lagu yang biasa diterapkan pada latihan kekuatan dan ketangkasan adalah lagu-lagu berirama (Woerjati, dkk, tanpa tahun: 46-47). Hasil penelitian ini dan dari beberapa teori, menunjukkan bahwa dengan memberikan stimulasi senam irama yang diaplikasikan untuk kemampuan motorik anak usia 5 tahun terjadi perubahan yang signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil uji analisa statistik, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam irama terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia 5 Tahun. Saran dalam penelitian ini adalah bagi para orang tua berserta pendidik di sekolah tetap memberikan senam irama untuk tetap mengoptimalkan kemampuan motorik anak baik motorik kasar maupun motorik halus, serta tetap menjaga pola hidup anak seperti makan yang bergizi, berolahraga teratur, aktivits fisik yang tidak berlebihan untuk meningkatkan derajat kesehatan hidup anak, bagi penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan waktu yang relatif lama dan disarankan untuk mengambil sampel dengan subyek penelitian yang bervariasi seperti usia, tidak hanya mengambil usia 5 tahun saja, tapi bisa lebih bervariasi serta selama berjalannya penelitian untuk selalu mengontrol setiap gerakan yang dilakukan dalam perlakuan untuk memaksimalisasi hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Adriana. D., 2011. Tumbuh kembang & terapi bermain pada anak. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. DePorter, B. & Hernacki, M. 2000. Quantum Learning: Unleasing the Genius in You. New York: A Dell Trade Paperback. Hidayat, 2008. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Juari, Wagino, Sukiri. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Machfoede, I. 2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan Kebidanan Kedokteran. Fitramaya, Yogyakarta. Mahendra, A. 2010. Permainan Anak Dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Erlangga

Muhammad, A. 2010. Panduan Praktis Stimulasi Otak Anak. Yogyakarta. Notoatmodjo, N. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pananopoulou, 2008. Evaluation of Motor Coordination in Early School aged Children. Specil Issue 1 st Symposium of SPA-Hellas. Europan Psychomotricity 1, 1, 36-39. Athloptypo Sports Publication. Samsudin, 2008. Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Saryono. 2011. Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT. Percetakan dan Penerbitan Unsoed. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGG. Solehuddin. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung: Depdikbud Sugiyanto. 1993. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat. Sukintaka. 2004. Fisiologi Pembelajaran dengan Masa Depan Pendidikan Jasmani. Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia. Sumarjo, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Surabaya: JP Book. Syahara, Sayuty. 2010. Senam Dasar. Padang: Universitas Negeri Padang. T. Field, 2002. Tumbuh Kembang Bayi. Jakarta. Woerjati Sk, dkk. (Tanpa Tahun). Buku Diktat Mata Kuliah Senam Irama. Yogyakarta: Program Studi PJKR UNY. Wuryani. 2008. Perkembangan anak. Jilid 2:18. Jakarta: Erlangga.