JIMVET. 01(3): (2017) ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pada tahun Ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh

PENGENDALIAN INFESTASI EKTOPARASIT Dactylogyrus sp. PADA BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) DENGAN PENAMBAHAN GARAM DAPUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara maritim dengan luas perairan sekitar 5,8 juta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unnes Journal of Life Science

Unnes Journal of Life Science

Mahmudin Arbie 1), Dr. Ir. Syamsuddin MP 2), Mulis S.Pi, M.Sc 3).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan

PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR YANG DIBUDIDAYA DI KOTA/KABUPATEN KUPANG. Yudiana Jasmanindar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ikan mas tergolong dalam jenis ikan air tawar. Ikan mas terkadang juga

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS EKTOPARASIT PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Identification of Ectoparasites in Dumbo Catfish (Clarias gariepinus)

BAB I PENDAHULUAN. Ikan bawal air tawar (Colossoma macopomum) merupakan ikan yang

Gambar 2.1. Ikan nila (Oreochromis niloticus)

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI ENDOPARASIT PADA USUS IKAN BAWAL AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN. benih dan untuk membina usaha budidaya ikan rakyat dalam rangka

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Patogenisitas Ektoparasit Pada Benih Ikan Hias Komet (Carassius auratus) Yang Dijual Di Pasar Ikan Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas

PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DI KABUPATEN SIGI

Budidaya Perairan Mei 2016 Vol. 4 No. 2: 26-30

Unnes Journal of Life Science

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI BALAI BENIH IKAN KABUPATEN SAMOSIR

Kelimpahan dan Intensitas Ektoparasit Pada Ikan Hasil Tangkapan Di Muara Sungai Serayu Di Adipala Kabupaten Cilacap

PARASIT PADA IKAN GABUS (Channa striata, Bloch 1793) DI DESA SAWAH KECAMATAN KAMPAR UTARA

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN KERAPU CANTANG

PERBANDINGANN PREVALENSI PARASIT PADA INSANG DAN USUS IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) DI RAWA DAN PALUH MERBAU PERCUT SEI TUAN SKRIPSI OLEH

PENDAHULUAN. Budidaya perikanan merupakan satu diantara beberapa kegiatan yang. daerah termasuk Sumatera Utara. Sehingga dengan peningkatan kegiatan

PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT IKAN AIR TAWAR YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA/ KABUPATEN KUPANG

Inventarisasi, Prevalensi dan Intensitas Ektoparasit Pada Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) di Keramba Jaring Apung Perairan Teluk Hurun Lampung

Program Studi Budidaya Perairan Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa

I. Rustikawati, R. Rostika, D. Iriana & E. Herlina. Jurusan Pehkanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRACT

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linn) Di KOLAM BUDIDAYA PALEMBANG,SUMATERA SELATAN

PARASIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR (IKAN CUPANG, GAPI DAN RAINBOW) Parasites in Fresh Water Ornamental Fish (Cupang, Guppy and Rainbow Fish)

PERIKANAN BUDIDAYA (AKUAKULTUR) Riza Rahman Hakim, S.Pi

Tabel 3 Tingkat prevalensi kecacingan pada ikan maskoki (Carassius auratus) di Bogor

HUBUNGAN KUALITAS AIR TERHADAP PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KECAMATAN SEDATI, SIDOARJO

DAFTAR PUSTAKA. Afrianto, E. & E. Liviawati Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

INVENTARISASI CACING PARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI TAMBAK DESA KETAPANG KECAMATAN MAUK KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

III. BAHAN DAN METODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN KERAPU (Epinephelus sp.) PASCA TERJADINYA HARMFULL ALGAL BLOOMS (HABs) DI PANTAI RINGGUNG KABUPATEN PESAWARAN ABSTRAK

Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680, Indonesia 2) Balai Karantina Ikan, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Indonesia

(PSLK) 2016, ANALISIS EKTOPARASIT IKAN LELE DUMBO

JURNAL RUAYA VOL. 6. NO.1. TH 2018 FPIK UNMUH-PNK ISSN

(Infestation of Parasitic Worm at Mujair s Gills (Oreochromis mossambicus)) ABSTRAK

Inventarisasi Ektoparasit pada Beberapa Jenis Ikan di Unit Perikanan Rakyat (UPR) Kelurahan Bungus Timur, Kota Padang

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI KABUPATEN ACEH BESAR

INFESTASI EKTOPARAIT PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPELIHARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AKUAPONIK DAN TANPA AKUAPONIK

MIKROHABITAT PARASIT Diplectanum sp. PADA INSANG IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus FORSSKAL) DI KARAMBA JARING APUNG

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. ikan dilakukan di keramba jaring apung Danau Limboto, Kecamatan Batudaa,

INVENTARISASI PARASIT PADA BENIH IKAN GURAME DALAM KOLAM TERPAL DI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SATWIKA FAJAR ARGIONO

Hilma Putri Fidyandini, Sri Subekti dan Kismiyati

Pengendalian Monogenea pada benih ikan Nila gift 31

IDENTIFIKASI DAN DERAJAT INFESTASI Lernaea PADA IKAN MASKOKI (Carassius auratus) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

PARASITES IDENTIFICATION ON CORAL GROUPER (Plectropomus reolatus) IN FLOATING NET CAGE IN PAGIMANA SUB-DISTRICT OF BANGGAI REGENCY

Marina F.O. Singkoh 1) * Diterima 15 Mei 2012, diterima untuk dipublikasikan 1 Agustus Abstract

Pengaruh Garam (NaCl) terhadap Pengendalian Infeksi Argulus sp. pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Bahan Alat

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN

HAMA DAN PENYAKIT IKAN

PENDAHULUAN. Perkembangan usaha budidaya ikan air tawar di Indonesia. merupakan salah satu sektor usaha yang sangat potensial, sehingga

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Intensitas Trichodina sp pada Ukuran Ikan Nila yang Berbeda

KERAGAMAN DAN KEBERADAAN PENYAKIT BAKTERIAL DAN PARASITIK BENIH KERAPU MACAN

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume II, Nomor 2, Juni 2014

I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KOLAM MILIK PETANI IKAN DESA PATIMUAN KECAMATAN PATIMUAN KABUPATEN CILACAP

IDENTIFIKASI DAN POTENSI PARASIT PADA SUMBER DAYA IKAN HIAS DI DANAU LAIS KALIMANTAN TENGAH. Universitas Lambung Mangkurat.

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN NILA (Oreochromis Niloticus) YANG DIBUDIDAYAKAN PADA TAMBAK KABUPATEN MAROS

INTENSITAS DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA LUBUK DAMAR, KABUPATEN ACEH TAMIANG

EFEKTIFITAS PERASAN LARUTAN DAUN API-API

TINGKAT INFEKSI PARASIT Thaparocleidus sp Jain, 1952 (MONOGENEA: Ancylodiscoididae) PADA INSANG IKAN PATIN (Pangasius sp)

PREVALENSI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT YANG MENYERANG GURAMI (Oshpronemus gouramy Lac.) DI BALAI BENIH IKAN RAMBIGUNDAM KABUPATEN JEMBER SKRIPSI.

INVENTARISASI PARASIT LELE DUMBO Clarias sp. DI DAERAH BOGOR. Inventarisation of Parasite in Dumbo Catfish Clarias sp.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMERIKSAAN EKTOPARASIT PADA KOMODITAS IKAN DI BALAI KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS II SEMARANG, JAWA TENGAH

Inventarisasi Ektoparasit pada Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) Di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK. Kata kunci : Prevalensi, Intensitas, Leucocytozoon sp., Ayam buras, Bukit Jimbaran.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PAPER. Prevalensi dan Intensitas Trichodina sp. Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Tambakrejo, Kecamtan Pacitan, Kabupaten Pacitan

DISTRIBUSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA BEBERAPA MAKROORGANISME DI SALURAN PERTAMBAKAN BUDIDAYA UDANG DI KABUPATEN BANYUWANGI DAN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis penting yang banyak dibudidayakan oleh petani. Beternak lele

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

I. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,

PREVALENSI DAN JUMLAH NODUL PADA INSANG IKAN KOI (Cyprinus carpio) YANG TERINFEKSI Myxobolus DI SENTRA BUDIDAYA IKAN KOI KABUPATEN BLITAR-JAWA TIMUR

STUDI EKTOPARASIT PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) PUNTEN KOTA BATU PADA BULAN AGUSTUS OKTOBER TAHUN 2003

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERKEMBANGAN PARASIT PADA BENIH GURAMI, Osphronemus goramy

SPESIFISITAS PARASIT PROTOZOA TRICHODINA SP. PADA GURAME, TAWES, NILEM DAN NILA YANG DIBUDIDAYAKAN POLIKULTUR

INFESTASI Argulus PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio, L.) DI DASAR KOLAM TANAH DAN BETON, KECAMATAN MUNTILAN DAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG

Transkripsi:

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN PATIN (Pangasius spp.) DI TAMBAK BUDIDAYA IKAN DESA LAMPEUNEURUT KABUPATEN ACEH BESAR Identification of Ectoparasites in Pangas Catfish (Pangasius spp.) Cultivated at Lampeuneurut Fishponds, Aceh Besar Dessi Wildani 1, Muttaqien 2, Elia Wardani 3 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala 2Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 3Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh E-mail: dessiwildani09@gmail.com 1 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi ektoparasit dan mengetahui tingkat prevalensi ektoparasit pada ikan patin (Pangasius spp.). Sebanyak 20 ekor ikan patin yang diambil dari lokasi tambak budidaya ikan di Desa Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar. Prosedur pemeriksaan dilakukan mengikuti Fernando dkk, dan Kabata. Hasil penelitian ditemukan lima jenis parasit yang menginfestasi ikan patin yaitu Gyrodactylus sp., Dactylogyrus sp., Chilodonella sp. Trichodina sp., dan Ichtyopthirius multifilis. Tingkat prevalensi parasit tertinggi secara berurutan adalah pada bagian insang 85% (Gyrodactylus sp. 65% dan Dactylogyrus sp. 20%), bagian sirip 30% (Gyrodactylus sp. 25% dan Chilodonella sp. 5%), bagian lendir 10% ( Trichodina sp. 5% dan Ichtyopthirius multifilis 5%), sedangkan pada bagian operkulum tidak ditemukan parasit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ikan patin telah terinfestasi oleh ektoparasit dengan tingkat prevalensi yang berbeda-beda. Kata kunci: ikan patin (Pangasius spp.), Ektoparasit, Prevalensi ABSTRACT This study was conducted to identify the existence of ectoparasites and to know their prevalence rates (Pangasius spp.). A total of 20 catfishes were obtained from ponds at the fishponds site in Lampeuneurut, Aceh Besar. The examination procedure adapted from Fernando et.al and Kabata. The results confirmed the presence of five parasites species infested the catfish, namely Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Ichtyopthirius multifilis, Trichodina sp., and Chilodonella sp. The highest prevalence rates parasites were 85 % in gill (Gyrodactylus sp. 65% and Dactylogyrus sp. 20%), 30% in fins (Gyrodactylus sp. 25% and Chilodonella sp. 5%), 10 % in mucus (Trichodina sp. 5% and Ichtyopthirius multifilis 5%). Meanwhile, none were detected in the operculum part of the catfishs. It can be concluded that catfish has infested with different prevalences. Keywords: catfish, (Pangasius spp.), ectoparasit, prevalence PENDAHULUAN Pengembangan usaha berbasis budidaya merupakan salah satu usaha pembangunan perikanan yang berkembang saat ini. Hal ini disebabkan berkurangnya hasil tangkapan dari perairan umum dan meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditas ikan (Rahmawati dan Hartono, 2012). Perikanan budidaya yang diusahakan masyarakat pada suatu wilayah juga menjadi sumber pendapatan tambahan serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. (Putri dkk., 2014). Salah satu ikan air tawar yang paling banyak di budidayakan adalah ikan patin (Pangasius spp.). Dari segi kesehatan ikan patin mengandung protein yang tinggi dan kolesterol yang rendah, ikan ini digemari hampir di berbagai negara 448

melintasi benua (Putra dkk., 2015). Daging ikan patin mengandung sodium yang rendah sehingga cocok untuk orang yang diet garam. Selain itu, daging ikan patin ini juga mengandung kalsium zat besi dan mineral yang mudah di cerna oleh usus ( Komariyah dan Setiawan, 2009). Salah satu organisme yang sering terserang parasit adalah ikan. Penghambat pada budidaya ikan terjadinya infeksi parasit. Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh organisme lain dan umumnya menimbulkan efek negatif pada organisme yang ditempatinya. Infeksi parasit dapat menyebabkan penyakit pada ikan. Selain itu ada juga yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia apabila mengkonsumsi ikan-ikan yang mengandung parasit zoonotic. Informasi tentang parasit ikan dapat digunakan untuk pengembangan usaha budidaya ikan dan juga untuk kepentingan kesehatan masyarakat (Akbar, 2011). Penyakit pada ikan dapat mengakibatkan kerugian terhadap investasi dan juga berdampak negatif pada perkembangan budidaya perikanan suatu daerah. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan melakukan identifikasi sebagai informasi awal. Data mengenai parasit di suatu perairan seperti jenis dan prevalensi perlu diketahui sebagai informasi mengenai ekologi parasit dan inangnya di perairan (Ramadan dkk., 2012). MATERIAL DAN METODE Penelitian ini menggunakan 20 ekor ikan patin (Pangasius spp.) yang diambil menggunakan teknik sampling proporsional di lokasi tersebut dengan menggunakan seser ikan. Sampel ikan yang diperoleh dari tambak budidaya ikan di Desa Lampeuneurut dibawa dalam keadaan hidup ke laboratorium dengan menggunakan kantong plastik berisi air. Prosedur pemeriksaan dilakukan mengikuti Fernando dkk., (1972) dan Kabata (1985). Pemeriksaan ektoparasit dilakukan dengan cara mengamati pada bagian lendir, sirip, operkulum, dan insang ikan untuk menentukan keberadaan ektoparasit pada ikan tersebut. Proses pengambilan lendir pada tubuh ikan dilakukan dengan cara pengerokan lendir pada bagian dorsal dan ventral tubuh ikan dimulai dari kepala hingga sirip ekor dilakukan secara kemudian lendir diletakkan diatas objek glas dan ditetesi dengan NaCl fisiologis 0,9% dan ditutup dengan cover glass selanjutnya diamati di bawah mikroskop okuler. Pengamatan pada sirip ikan dilakukan dengan cara seluruh sirip ikan dipotong kemudian diletakkan pada objek glas, ditetesi NaCl fisiologis 0,9% kemudian ditutup dengan cover glass dan selanjutnya diamati di bawah mikroskop okuler. Pemeriksaan insang dilakukan dengan cara insang diambil lalu dipisahkan filament dengan tapisnya, kemudian digerus diletakkan di atas objek glas dan ditetesi NaCl fisologis 0,9% lalu ditutup dengan cover glass dan diamati di bawah mikroskop okuler. Begitu juga dengan pemeriksaan operkulum diletakkan di atas cawan Petri ditetesi NaCl fisiologis 0,9% diamati dibawah mikroskop stereo. 449

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Parasit yang Ditemukan dan Tingkat prevalensinya Hasil penelitian pada 20 ekor ikan patin (Pangasius spp.) yang diambil dengan teknik sampling proporsional di Tambak Budidaya Ikan desa Lampeuneurut ditemukan 5 jenis ektoparasit diperoleh tingkat prevalensi seperti terlihat pada Tabel 1. dibawah ini. Tabel 1. Jenis dan prevalensi parasit pada ikan patin (Pangasius spp.) yang terdapat di tambak budidaya ikan di Desa Lampeuneurut. Parasit Jumlah ikan yang di periksa Jumlah ikan yang terinfeksi Prevalensi Gyrodactylus sp. 20 18 90% Dactylogyrus sp. 20 5 25% Chilodonella sp. 20 1 5% Trichodina sp. 20 1 5% Ichtyopthirius multifilis 20 1 5% Gyrodactylus sp. Gyrodactylus sp. dalam penelitian ini tingkat prevalensi 90%. Hasil penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Buaton (2015), tingkat prevalensi 16,6%. Tingginya tingkat prevalensi ektoparasit dalam penelitian ini kemungkinan karena faktor kualitas air, kekurangan pakan, kondisi lingkungan sekitar tambak. Hal ini didukung oleh Putri (2016), yang menyatakan bahwa kondisi lingkungan dalam wadah pemeliharaan dan kualitas air dapat mempengaruhi meningkatnya nilai prevalensi karena dengan kondisi lingkungan yang buruk akan mengakibatkan kondisi ikan tersebut lemah sehingga parasit akan lebih mudah menyerang inang. Gambar Gyrodactylus sp. seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8. Gyrodactylus sp. (pembesaran 40x10) 450

Dactylogyrus sp. Tingkat prevalensi ektoparasit Dactylogyrus sp. 20%. Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2016), tingkat prevalensinya mencapai 50%, sedangkan pada penelitian Buaton (2015) tingkat prevalensi 90%. Hal ini didukung oleh Yuliartati (2011) yang menyatakan bahwa prevalensi dan intensitas setiap jenis parasit tidak selalu sama karena banyak faktor yang berpengaruh seperti lingkungan budidaya dan ukuran inang. Ikan yang terinfeksi Dactylogyrus sp. akan memperlihatkan sekresi mukosa yang berlebihan serta ikan terlihat sesak nafas. Gejala ikan yang terinfeksi Dactylogyrus sp. dapat ditangani dengan menjaga kualitas air agar tetap bersih. Hal ini disebabkan karena kualitas air yang bersih mampu mempercepat penyembuhan luka akibat infeksi Dactylogyrus sp. serta dapat mencegah terjadinya infeksi ulang (Rahayu, 2013). Gambar Dactylogyrus sp. seperti terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Dactylogyrus sp. (pembesaran 40x10) Chilodonella sp. Tingkat prevalensi Chilodonella sp. 5%. Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dkk., (2013) tingkat prevalensinya 31%. Infeksi Chilodonella sp. pada inang menyebabkan lapisan epithel inang mengalami kerusakan dan menghilangkan lendir, karena parasit ini memakan sel epitel (Cahyono dkk., 2006). Chilodonella sp., menginfeksi secara berkelompok atau koloni sehingga sering kali ektoparasit ini ditemukan dalam jumlah banyak, ketika terjadi penurunan temperatur ikan akan mudah terinfeksi Chilodonella sp. (Utami, 2012). Gambar ektoparasit Chilodonella sp. seperti terlihat pada Gambar 9. 451

Gambar10. Chilodonella sp. (pembesaran 40x10) Trichodina sp. Ektoparasit Trichodina sp. tingkat prevalensi 5%. Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2016), tingkat prevalensi 20%. Rendahnya tingkat prevalensi dalam penelitian ini kemungkinan karena ikan hanya hidup di satu tempat perairan. Ikan yang hidup tidak berpindah-pindah memiliki parasit lebih sedikit dibandingkan ikan yang berpindah-pindah. Hal ini didukung oleh Fidyandini dkk., (2012), rendahnya tingkat prevalensi disebabkan oleh kemampuan adaptasi parasit pada tubuh inang dan kecocokan inang untuk kelangsungan hidup parasit dan kualitas lingkungan. Tingkat prevalensi juga dipengaruhi oleh sistem budidaya dan daya tubuh ikan juga mempengaruhi banyaknya infestasi ektoparasit semakin lemah daya tahan tubuh ikan maka pergerakan ikan juga semakin melemah sehingga mudah untuk diserang parasit. Populasi Trichodina sp. di air meningkat pada saat peralihan musim, dari musim panas kemusim dingin. (Pujiastuti, 2015). Gambar ektoparasit Trichodina sp. seperti terlihat Gambar 11. Gambar 11. Trichodina sp. (pembesaran 40x10) 452

Ichtyopthirius multifilis Ichtyopthirius multifilis tingkat prevalensinya mencapai 5%. Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2016) tingkat prevalensi 30%. Rendahnya tingkat prevalensi pada penelitian ini disebabkan karena populasi ikan yang tidak padat. Herlina, (2016) menyatakan Ichtyopthirius multifilis dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di air yang keruh dan menyerang ikan yang populasinya terlampau padat. Ektoparasit Ichtyopthirius multifilis merupakan salah satu protozoa yang menyebabkan penyakit white spot yang dapat menyerang ikan air tawar (Suhardi, 2014). Ikan yang terserang Ichtyopthirius multifilis akan terbentuk bintik-bintik putih berdiameter antara 0,5 I mm sehingga penyakit ini sering disebut white spot disease yang membentuk koloni (Kabata, 1985). Gambar ektoparasit Ichtyopthirius multifilis yang ditemukan seperti terlihat pada Gambar 12. Gambar 12. Ichtyopthirius multifilis (pembesaran 40x10) KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Ektoparasit yang ditemukan pada ikan patin (Pangasius spp.) yaitu Gyrodactylus sp., Dactylogyrus sp., Chilodonella sp., Trichodina sp., dan Ichtyopthirius multifilis. 2. Tingkat prevalensi ektoparasit pada ikan patin (Pangasius spp.) yaitu Gyrodactylus sp. 90%, Dactylogyrus sp. 25%, Chilodonella sp. 5%, Trichodina sp. 5% dan Ichtyopthirius multifilis 5%. DAFTAR PUSTAKA Akbar, J. 2011. Identifikasi parasit pada ikan Betok (Anabas Testudieus). Jurnal Bioscientiae.8(2):36-45. Buaton, R. F.2015. Jenis dan tingkat serangan cacing parasitik berdasarkan perbedaan tingkatan umur pada insang dan saluran pencernaan ikan Patin (Pangasius Djambal) pada kolam budidaya di Tanjung Morawa. Skripsi. Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan. 453

Cahyono, P. M., D. S. Mulia dan E.Rochmawati. 2006. Identifikasi ektoparasit protozoa pada benih ikan Tawes (Puntius Javanicus) di balai Benih ikan Sidabowa kabupaten Banyumas dan balai benih ikan Kutasari kabupaten Purbalingga. Jurnal Protein.13(2):181-187. Fernando, C.H., J.I. Furtado, A.V. Gussev, and S.A. Kakonge. 1972. Methods for the study of freshwater fish parasites. University of Waterloo, Canada. Biology Series.12:1-44. Fidyandini, H.P., S. Subekti, dan Kismiyati. 2012. Identifikasi dan prevalensi ektoparasit pada ikan Bandeng (Chanos Chanos) yang dipelihara di Karamba Jaring Apung Upbl Situbondo dan di tambak desa Bangunrejo kecamatan Jabon Sidoarjo. Journal of Marine and Coastal Science. 1(2):91-112. Herlina, S. 2016. Prevalensi dan identifikasi ektoparasit pada ikan Patin (Pangasius djambal) pada kolam tadah hujan di kecamatan Seruyan Hilir kabupaten Seruyan. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 5(1):15-18. Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in The Tropics. Taylor and Francis, London and Phidelphia. 318 p. Komariyah dan A.I. Setiawan. 2009. Pengaruh penambahan berbagai dosis minyak ikan yang berbeda pada pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan Patin (Pangasius pangasius). Jurnal Pena Akuatika. 1(1):19-29. Prasetya, N., S. Subekti dan Kismiyati. 2013. Prevalensi ektoparasit yang menyerang benih ikan Koi (Cyprinus Carpio) di bursa ikan hias Surabaya. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan.5(1):113-116. Pujiastuti, N. 2015. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Konsumsi di Balai Benih Ikan Siwarak. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Putra, A.M., Eriyusni, dan I. Lesmana. 2015. Pertumbuhan ikan Patin (Pangasius sp.) yang dipelihara dalam sistem resirkulasi. Jurnal Aquacostmarine. 8(3):2-12. Putri, S.M., A,H,C. Haditomo, dan Desrina.2016. Infestasi monogenea pada ikan konsumsi air tawar di kolam budidaya desa Ngrajek Magelang. Journal of Aquaculture Management and Technology.5(1):162-170. Putri, T.D., D.P. Priadi., dan Sriati. 2014. Dampak usaha perikanan budidaya usaha terhadap kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat pada lahan pasang surut kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 2 (4):43-54. Rahayu, F.D., D.R. Ekastuti dan R. Tiuria.2013. Infestasi cacing parasitik pada insang ikan Mujair (Oreochromis mossambicus). Jurnal Acta Veterinaria Indonesiana.1(1):8-14. Rahmawati, H dan D. Hartono. 2012. Strategi pengembangan usaha budidaya ikan air tawar. Jurnal Penelitian Pengelolaam Sumber daya Alam dan Lingkungan.1(2):129-134. Ramadan, A.F., N. Abdulgani., dan N. Triyani.2012. Perbandingan prevelensi parasit pada insang dan usus ikan Mujair (Oreohromis mussambicus) yang tertangkap di sungai Aloo dan tambak Kedung Peluk, kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Jurnal Sains dan Seni ITS.1(1):36-39. 454

Suhardi, E. I, Raharjo, dan Sunarto. 2014. Tingkat serangan ektoparasit pada ikan Patin di sungai kapuas kota Pontianak. Jurnal Ruaya.1(1):42-52. Utami, P. 2012. Keragaman Jenis Ektoparasit pada Ikan Hasil Tangkapan di Sungai Banjaran kabupaten Banyumas. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Upbjj Purwokerto. Yuliartati, E. 2011. Tingkat Serangan Ektoparasit pada Ikan Patin (Pangasius Djambal) pada Beberapa Pembudidaya Ikan di Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar. 455