BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

dokumen-dokumen yang mirip
III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB VI RAGAM MESIN. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB II METODE PERANCANGAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO


BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

A. Kompetensi. Hal 1. Diperiksa Oleh: Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis Fakultas Teknik UNY.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

PETUNJUK PENGOPERASIAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga membentuk suatu sambungan/kampuh. pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

6. Antara bahan berikut yang manakah tidak mudah terbakar? A. Kertas B. Kayu C. Getah D. Batu

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

BAB II METODE PERANCANGAN

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

MENGGUNAKAN ALAT POTONG DAN PERLENGKAPANNYA


MESIN BOR. Gambar Chamfer

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TUGAS DESAIN MEKATRONIKA II

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Rak buku bus mainan merupakan suatu produk rak yang menarik dari segi bentuk yang terbuat dari bahan plat besi, Rak buku bus ini sangat bermanfaat bagi anak kecil dan orang tua mereka. Anak-anak mendapatkan manfaat fisik dan mental sementara orang tua merasa puas saat melihat anak-anak mereka mendapatkan edukasi dari cara mereka bermain dan belajar dengan menggunkan rak buku bus ini, membaca mempunyai manfaat yang besar bagi pengetahuan sang anak dan perkembanganya, mengembangkan imajinasi yang ada pada diri anak. Mainan ini tidak hanya dapat mengisi waktu bermain anak tetapi juga dapat digunakan bersama teman.sehingga menjadikan hari-hari anak menyenangkan dan penuh semangat. Fungsi dari material plat besi adalah agar lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi racun yang disebabkan mainan plastik yang beredar. Plat besi merupakan plat jenis baja yang memiliki kemampuan daya tahan anti karat yang tinggi dan kuat. Itu sebabnya bahan lembaran plat besi ini banyak digunakan sebagai bahan peralatan perabot rumah tangga dan digunakan juga sebagai pembuatan kendaraan. Selain karena bahan plat nya yang anti karat, plat besi banyak dipilih karena memiliki kelebihan dimana bahan ini tahan terhadapt kontaminasi zat kimia dan dapat tahan terhadap bakteri.jadi penggunaan bahan plat besi dapat dibilang sangat aman sebagai wadah makanan atau minuman dan penggunaan suatu produk mainan. 17

B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Produk Rancangan Rak buku bus ini diadaptasi dari sebuah bus sekolah yang biasa sebagian anak masih melihat atau menggunakan jemputan yang di sediakan oleh sekolah berada disebuah jalananan yang digunakan untuk mengangkut orang. Desain tidak sekedar membuat struktur, kontruksi dan bentuk saja, dalam pembuatan benda dihubungkan dengan segi keindahan dan keserasian yang merupakan faktor penting dalam desain, karena sekuat apapun kontruksinya, sebagus apapun bahannya, jika tidak memiliki sentuhan keindahan maka tidak akan diminati oleh konsumen. Desain rak buku bis ini dirancang dengan bentuk yang disukai anak yaitu yang berbentuk mobil bus. kebanyakan anak kecil lebih menyukai bentuk mainan mobil-mobilan terutama anak laki-laki lebih menyukai mainan yg berbentuk alat trasportasi. Karena telah banyaknya mainan, kartun, video game berbentuk transportasi seperti tersebut, mereka memperoleh kegembiraan yang besar dari melihat hal-hal yang dilakukan karakter itu. Dari hasil survei bus merupakan sala satu mainan yang digemari sebagai alat transportasi. Gambar 3.1 Bus Mainan Sumber: https://s0.bukalapak.com/img/593667293/m-1000-1000/bus_mainan Mainan_Anak.jpg 18

Gambar 3.2 Bus Mainan Sumber: https://s2.bukalapak.com/img/283305797/m-1000-1000/tayo_the_little_bus Tayo_Tayo Mainan_Tayo Mainan_Anak_.jpg C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan 1. Syarat-Syarat untuk tempat penyimpanan peralatan anak Kebutuhan akan tempat penyimpanan akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Ketika bayi, mereka perlu tempat popok dan botol-botol susu. Setelah menginjak usia sekolah, meraka membutuhkan penyimpan pakaian. Ketika semakin besar dan bersekolah, mereka membutuhkan penyimpanan pakaian, buku, koleksi, peralatan elektronik, dan alat olahraga yang semakin beragam. Saat ini tersedia beragam bentuk-bentuk penyimpanan yang temporer sifatnya seperti keranjang, peti, boks yang terbuat dari rotan, plastik, kayu maupun metal yang cocok untuk kamar anak. Namun, sebenarnya lemari atau tempat penyimpanan yang sama dapat terus dipakai dalam usia yang lebih panjang bila kita rencanakan dengan cermat. Penyimpanan pakaian. Jumlah dan ukuran pakaian anak berubah dari waktu ke waktu untuk pakaian bayi lebih peraktis menggunakan commode 19

atau penyimpanan pakaian berbentuk laci-laci panjang. Pakaian anak usia sekolah lebih memerlukan lemari model rak. Meskipun begitu, ada gaun perempuan yang membutuhkan lemari gantung, tetapi tentunya tidak harus setinggi gaun dewasa, lemari gantung rendah sudah memadai. Sedangkan pakaian anak praremaja dan remaja membutuhkan lemari model rak untuk kaos oblong, celana panjang/pendek dan baju tidur, kemeja, baju pesta atau gaun membutuhkan lemari gantung panjang seukuran baju dewasa. Sementara itu laci-laci bisa digunakan untuk menyimpan baju dalam, kaos kaki, pernik baju seperti dasi atau pita. Penyimpanan buku. Tempat penyimpanan buku anak hendaknya berupa rak-rak terbuka sehinga judul buku terlihat lebih jelas, ketinggianya sesuai dengan tubuh anak (khususnya anak sekolah) agar mudah dijangkau, sehingga mereka lebih tertarik untuk membaca buku. Ukuran rak sebaiknya disesuaikan dengan ukuran buku (ada panjang dan pendek) serta mampu mengakomodasikan seluruh koleksi buku anak. Kedalaman rak hendaknya tidak kurang dari 30cm. Penyimpanan mainan. Beragam wadah dengan ide-ide menarik bisa menjadi penyimpanan mainan anak yang praktis dan rapih. Misalnya keranjang bambu atau rotan, ember atau kotak plastik warna-warni, peti mungil sampai lemari atau rak mainan. Yang perlu di perhatikan adalah memilih rak mainan yang tinggi dan besarnya sesuai dengan tubuh anak agar mudah dijangkau. Beri kode untuk memudahkan anak menyimpan mainan kembali, misal dengan kode warna, bentuk geometris atau angka. Boks-boks penyimpanan transparan juga efektif karena mainan yang ada di dalam dapat terlihat. Penyimpanan dengan penutup akan lebih rapih sebab mainan tidak berserakan, namun hendaknya penutup dengan bahan yang ringan demi keamanan anak. (Imelda Sanjaya. 2004. Kamar Anak dan Remaja, 40-41) 20

2. Teknik Produksi a.) Memotong Plat besi dengan cara manual Alat potong manual adalah alat potong yang menggunakan tenaga tangan (manusia) murni. Alat tersebut untuk memotong pelat dari 0.5 sampai dengan 0.7 mm. Bentuk dan fungsinya bermacam-macam, ada yang berbentuk lurus untuk memotong lurus dan yang berbentuk melengkung untuk memotong lengkung atau lingkaran. Rata-rata bahan yang digunakan untuk membuat gunting adalah baja sehingga ketajamannya dapat tahan lama dan kuat untuk memotong pelat logam.letakkan benda kerja di atas media yang stabil, lebih baik apabila bagian sisi lebar dibatasi dengan pembatas yang tidak mudah bergerak. Pada garis potong sesuai ukuran dan pola yang diinginkan. Selalu gerakkan gunting plat ke arah pola untuk membuat alur pola yang baik. b.) Memotong besi dengan gerinda tangan Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi.menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Jenis Jenis Mata Gerinda yang biasa digunakan: 1. Cutting Wheel : Untuk Memotong Besi 21

2. Grinding wheel: Mata gerinda yang sering kita lihat biasa digunakan untuk mengikis besi. Berikut ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut: 1. Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan. 2. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal, aman, tidak melilit dan tidak ketarik. 3. Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posision. 4. Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan halus. Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai. 5. Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF c.) Cara Menggunakan Las Karbit Las karbit adalah jenis alat pengelasan yang paling dasar.orang-orang banyak menyebutnya las karbit.sebenarnya las oksi-asitelin dan las karbit sedikit berbeda, yang membedakannya adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Las karbit menggunakan karbit/carbide yang berbentuk seperti bongkahan batu yang jika dicampurkan ke dalam air akan mengeluarkan gas yang mudah terbakar sedangkan asitelin adalah gas mudah terbakar yang sudah dimasukan ke dalam tabung yang siap pakai. Peralatan Las Karbit 22

1. Tabung Oksigen: Berfungsi untuk meningkatkan panas api 2. Tabung acetylene/asitelin: Berfungsi sebagai bahan bakar untuk menyalakan api. Biasanya tabung asitelin berukuran lebih kecil dibanding tabung oksigen. 3. Regulator oksigen dan asitelin: Untuk mengatur tekanan yang keluar dari tabung oksigen dan asitelin 4. Selang: Untuk mengalirkan oksigen dan asitelin dari tabung ke blender las. 5. Blender: Untuk mencampur dan mengatur jumlah oksigen dan asitelin yang digunakan Cara memasang : 1. Pasang selang pada regulator dan blender las. Biasanya warna merah pada blender,regulator dan selang menunjukan jika itu adalah asitelin dan biru adalah oksigen. Setelah selang dipasang, jangan lupa juga untuk memasang clamp selang dan kencangkan dengan kuat. 2. Pasang regulator pada tabung. Jika perlu tambahkan sedikit selotip pipa pada drat regulator untuk mencegah kebocoran. Gunakan kunci inggris dan putar mur searah jarum jam untuk mengencangkan. Regulator asitelin biasanya memiliki drat yang beralawanan arah sehingga kita harus memutar kearah berlawanan jarum jam untuk mengencangkan. 3. Setelah regulator terpasang dengan kencang, buka keran pada tabung sedikit saja lalu cek kebocoran menggunakan busa dan air sabun. 23

d.) Cara menggunakan Las oksigen Buka keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. Pada regulator terdapat 2 buah gauge atau jarum penunjuk tekanan gas. Jarum disebelah kanan menunjukan jumlah tekanan didalam tabung sedangankan jarum disebelah kiri adalah besar tekanan gas yang keluar dari regulator. Cara untuk mengatur tekanan output regulator adalah dengan memutar knob pada regulator. Putar knob searah jarum jam untuk menaikan tekanan dan sebaliknya untuk menurunkan tekanan Tekanan output regulator yang dibutuhkan bervariasi tergantung kebutuhan,ketebalan material yang akan dilas. Jika digunakan untuk pengelasan plat-plat tipis (0,5-2mm), atur tekanan oksigen pada 10kg/cm² dan 5kg/cm² pada acetylene. Setelah tekanan oksigen dan asitelin diatur langkah selanjutnya adalah mengantur campuran oksigen dan asitelin pada blender las. Disini saya tidak akan menjelaskan jenis-jenis nyala api oksidasi,karburasi. Berikut adalah cara untuk mendapatkan nyala api netral: 1. Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan korek api/pemantik. 2. Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat asap berwarna hitam. 3. Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga asap hitam menghilang. 4. Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga mendapatkan nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih Jangan lupa untuk menggunakan peralatan keselamatan sebelum melakukan 24

pengelasan, terutama kacamata.mengelas menggunakan oksi-asitelin tidaklah terlalu sulit, hanya memerlukan banyak latihan dan pengalaman. Setelah selesai mengelas, matikan oksigen pada blender terlebih dahulu kemudian matikan asitelin.setelah itu matikan keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. e.) Teknik Menyemprot dan fernish dengan spray gun 1. Tabung/tangki cat 2. nozzle/nozzle cap 3. tuas spray/trigger 4. knob pengatur luas semburan cat 5. knob pengatur jumlah cat yang dikeluarkan dari nozzle 6. knob untuk mengatur tekanan udara yang masuk ke spray gun f.) Cara menggunakan Spray Gun 1. Atur tekanan angin output pada kompresor sesuai dengan kebutuhan, lalu pasang spray gun pada selang kompresor. 2. Masukan cat kedalam tangki, lalu tutup. 3. Setel knob untuk mengatur jumlah cairan yang akan keluar dari spray gun tersebut, lalu Putar searah jarum jam untuk mengecilkan dan putar berlawanan jarum jam untuk memperbanyak. 25

4. Setel tekanan angin yang masuk kedalam spray gun. Disini dibutuhkan teknik untukmendapatkan hasil penyemburan yang pas. jika terlalu banyak angin maka cat akan menjadi kabut dan berbintik-bintik,cat menjadi boros dan hasil tidak akan bagus. Sebaliknya, jika terlalu sedikit angin maka cat tidak akan menyembur dengan sempurna. 5. Setel knob untuk mengatur luas semburan cat. Putar knob searah jarum jam untuk mengecilkan luas semburan dan putar berlawanan arah jarum jam untuk memperbesar luas semburan. 3. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Dilihat dari aspek ekonomi produk rak buku bus ini akan menjadi solusi alternatif bagi orang tua dalam memberikan suatu hal edukatif terhadap buah hatinya, tingginya kebutuhan masyarakat dalam mencari suatu produk mainan edukasi terhadap anaknya cukup tinggi karna mainan rak buku beredar saat ini sudah mulai monoton anak-anak cenderung lebih memilih memainkan gadget dari pada belajar dirumah. Oleh karna itu penulis menciptakan suatu produk rak buku ini karna adanya peluang pasar dan persediaan bahan baku dalam membuat produk ini tidak cukup sulit dicari, berikut harga dan spesifikasi produk rak buku anak : 26

No Produk Ukuran Harga 1 P : 155cm L : 30cm T : 66cm Rp.2.499.000 2 P : 65cm L : 40cm T :120cm Rp. 3.999.000 Tabel 3.1 Rak buku anak-anak Sumber : Penulis 27