IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ahmad Yani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Perbedaan jenis pelayanan pada:

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

DRAFT RENJA SKPD RSUD BLAMBANGAN KAB. BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN Rancangan Renja RSUD Blambangan TA. 2017

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT PARU JEMBER

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

71 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Ahmad Yani 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ahmad Yani Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani, adalah semula Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, yang kemudian aset tanah dan bangunan pada bulan Januari 2002 berdasarkan SK Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor: 188.342/IV/07/2002, diserahkan kepada pemerintah Daerah Kota Metro. Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai sejak tahun 1951 dengan nama Pusat Pelayanan Kesehatan (Health Center), yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah disekitar Kota Metro, dengan kondisi yang serba terbatas dimasa itu, tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai satu-satunya pusat pelayanan kesehatan (Health Center) di Kota Metro. Pada tahun 1953 fungsi pelayanan kesehatan sudah dapat ditingkatkan melalui keberadaan penggabungan bangsal umum pada unit pelayanan kesehatan Katolik (sekarang RB.Santa Maria) sebagai rawat inap bagi

72 pasien, dan pada tahun 1970 bertambah lagi sarana bangsal perawatan umum dan perawatan bersalin. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.031/BERHUB/1972, Rumah Sakit Umum Ahmad Yani secara sah berdiri sebagai Rumah Sakit Umum Daerah tipe D, sebagai UPT Dinas Kesehatan TK II Lampung Tengah. Setelah beroprasi lebih kurang 15 tahun tepatnya pada tahun 1978 berhasil meningkatkan status menjadi Rumah Sakit tipe C yang memiliki sarana rawat inap berkapasitas 156 tempat tidur, berdasarkan SK. MenKes. No.303/MENKES/SK/IV/1987, dan berperan sebagai pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan untuk Wilayah Kabupaten Lampung Tengah serta sekaligus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kabupaten TK II Lampung Tengah. Pada akhir tahun 1995 berdasarkan surat Bupati Kepala Daerah TK.II Lampung Tengah Nomor 445/7423/03/1995, dan tanggal 27 Desember 1995, dan persetujuan Mendagri dengan surat No.445/883/PUOD/1996, tanggal 22 maret 1996 menjadi Unit Swadana artinya disuatu sisi bukti kemampuan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah. Ahmad Yani sudah dianggap layak, dan sisi lain tentunya peningkatan tanggungjawab terhadap eksistensi rumah sakit dimasa yang akan datang. Pada tahun 2003 RSUD Jend. A. Yani sebagai salah satu lembaga organisasi layanan publik dibawah Kepemerintahan Kota Metro dengan fungsi peranan lembaga teknis Daerah disamping memiliki keterkaitan struktural juga mempunyai kewenangan, otonomi seperti yang

73 diamanatkan oleh Undang-undang No.32 tahun 2004, yang secara subtantial dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat di Kota Metro dan sekitarnya. Pada tanggal 28 Mei tahun 2008 berdasarkan Kepmenkes RI No : 494/MENKES/SK/V/2008, Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani meningkat kelasnya yaitu dari kelas C menjadi kelas B yang memiliki jumlah tempat tidur rawat inap 212. Berdasarkan Perda Kota Metro No. 7 Tahun 2008 bahwa RSUD Jend. A. Yani merupakan Lembaga Teknis Daerah namun pada tanggal 30 Desember 2010 dengan Peraturan Walikota Metro NO : 343/KPTS/RSU/2010, RSUD Jend. A. Yani ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah Kota Metro yang menerapkan PPK-BLUD. Rumah Sakit Umum dalam pelayanan kesehatan memberikan pelayanan antara lainkuratif, rehabilitatif, preventif dan promotif. Kepada pengguna jasa pelayanan kesehatan serta masyarakat dari wilayah Kota Metro dan sekitarnya. Hal ini menuntut agar RSUD Jend. A. Yani harus memiliki keunggulan kompetitif (Competitive advantages) agar dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang baik sehingga tidak ditingalkan oleh pelanggannya. Visi, Misi Falsafah dan tujuan Rumah Sakit adalah sebagai pedoman untuk terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas terjangkau dan adil bagi masyarakat penguna jasa pelayanan kesehatan.

74 2. Keadaan Umum Rumah Sakit RSUD Jend.A. Yani berada di jantung Kota Metro, dengan lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaran umum. Luas Tanah RSUD Jend. A. Yani adalah 23.000 m 2, untuk pengembangan yang akan dating direncanakan ke samping kanan (selatan/sepanjang jalan kerinci sampai dengan batas jalan rajabasa yang saat ini berdiri kantor Dinas Kesehatan Kota Metro, Perumahan Dokter, dan Asrama Perawat). RSUD Jend. A. Yani berada di Kota Metro dengan luas wilayah Kota Metro melayani penduduk Kota Metro dan sekitarnya. Sampai dengan tahun 2012 dengan luas wilayah 68.74 km 2. Terdiri dari 5 (lima) kecamatan dibagi menjadi 22 kelurahan. Saat ini jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh RSUD Jend. A. Yani adalah: a. Pelayanan IGD b. Pelayanan Rawat Inap Terdiri dari: Ruang Anak Ruang Bedah Ruang Kebidanan Ruang Penyakit Dalam (A, B, dan C) Ruang Paviliun Umum Ruang Saraf Ruang Neonatus

75 c. Pelayanan Rawat Jalan Terdiri dari 11 Poliklinik Spesialistik yaitu: Poli Penyakit Dalam Poli Kebidanan dan Kandungan Poli Penyakit Anak Poli Bedah Umum Poli Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok Poli Penyakit Mata Poli Penyakit Kulit dan Kelamin Poli Penyakit Saraf Poli Penyakit Gigi Poli Paru dan Pernapasan Poli Orthopedi d. Pelayanan ICU e. Pelayanan Hemodialisa f. Pelayanan Peninjang Diagnosa Lainnya sebagai berikut: Instalasi Bedah Sentral / OK Instalasi Farmasi Instalasi Gizi Instalasi Rehabilitasi Medik Instalasi Sanitasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) Unit Washrey / Laundry Ambulance / Mobil Jenazah

76 Pemulasaran Jenazah Insenerator B. SASARAN Tercakupnya seluruh kegiatan pelayanan antara lain pelayananan administrasi dan manajemen, pelayanan medis (Rawat Jalan, Rawat Inap) pelayanan keperawatan, pelayanan kegawatdaruratan, medical record dan penunjang medis (OK, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Laboratorium, Radiologi, Haemodialisa, Endoscopy) dan non medis (Gizi, Washray, IPSRS, Sanitasi). C. Visi dan Misi 1) Visi RSUD Jend. A. Yani Visi RSUD Jend A. Yani didasarkan pada hasil aspirasi dan partisipasi pejabat serta pegawai yaitu: Rumah Sakit Unggulan kebanggaan masyarakat Kota Metro 2015 Visi menunjukkan kondisi ideal yang akan dicapai oleh RSUD Jend A. Yani dimasa yang akan datang dengan pemahaman sebagai berikut : Rumah Sakit Unggulan bermakna RSUD Jend. A. Yani Metro memiliki Pelayanan Unggulan baik pelayanan medis, pelayanan keperawatasn, dan pelayanan penunjang lainnnya. Kebanggan masyarakat Kota Metro tahun 2015 bermakna bahwa kinerja seluruh karyawan dan fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Jend.

77 A. Yani Metro menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh masyarakat Kota Metro khususnya dan masyarakat Lampung pada umumnya, sehingga dapat menumbuhkan rasa memiliki yang tinggi terhadap RSUD Jend. A. Yani Metro. 2) Misi RSUD Jend. A. Yani Dalam upaya menuju visi diatas, terdapat empat misi yang harus diemban yaitu : a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan paripurna. b. Menyelenggarakan produk pelayanan unggulan. c. Meningkatkan kualitas SDM d. Meningkatkan sistem manajemen keuangan, informasi dan promosi serta sistem pemasaran menuju BLUD yang mandiri. Penjabaran Misi RSUD Jend. A. Yani yaitu: a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan paripurna yang meliputi: Pelayanan Kesehatan Prima yaitu: Pelayanan yang lebih peka dalam mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan (Pasien) Pelayanan Aman yaitu: Pelayanan yang meminimalkan 5-D pada pasien (Death yaitu Kematian, Deases yaitu Penyakit, Disability yaitu Ketidakmampuan, Discomfort yaitu Ketidak Nyamanan dan Dissatisfaction yaitu Infeksi Penyakit) dan aman bagi petugas (Kesehatan dan keselamat kerja (K3RS)).

78 Pelayanan yang Inovatif: yaitu Pelayanan yang dapat dipahami oleh pelanggan Pelayanan yang Efektif yaitu: Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan Pedoman Diagnosis untuk Terapi (PDT) Pelayanan yang Efisien yaitu: Pelayanan yang sesuai dengan SOP (Protap) Pelayanan Manusiawi yaitu: Pelayanan yang memenuhi kebutuhan pasien sebagai manusi seutuhnya, dimana pelanggan diperlakukan dengan sopan, santun, ramah, kasih sayang dan penuh perhatian (Sorakasaop) Memperhatikan Aspek Sosial yaitu : Bahwa pelanggan diberikan dengan tidak membedakan tingkat sosial, ekonomi. 2. Menyelenggarakan produk pelayanan unggulan Dengan menciptakan produk pelayanan yang spesifik dan berbeda dan belum dimiliki oleh rumah sakit lain di Kota Metro. 3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Medis dan non medis yang professional dan berahlak mulia yang memiliki pengertian: Tenaga Profesional mengandung arti SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria profesinya dan senantiasa meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan SDM yang Akuntabel yaitu SDM yang bertanggungjawab terhadap kewajiban dan tugasnya, terbuka terhadap perubahan dan memiliki standar kinerja

79 SDM yang berorientasi pada pasien (Pelanggan), bermakna bahwa Orientasi pelayanan tugasnya semata-mata ditujukan untuik terwujudnya kepuasan dan loyaliats pelanggan (pasien). SDM Beritegritas bercirikan beriman, jujur, komitmen, kerja keras, ikhlas, cerdas, disiplin dan bertanggung jawab. 4. Meningkatkan sistem manajemen keuangan, informasi, promosi serta sistem pemasaran menuju BLUD yang mandiri. Pengertiannya adalah sebagai berikut : Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan rumah sakit yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengembangkan system informasi guna meningkatan transparansi kepada publik. Melakukan Promosi Menciptakan Sistem pemasaran yang sehat dengan berbasis kepuasan pasien. C. Tujuan Rumah Sakit Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Dengan adanya tujuan akan memberikan arah lebih jelas untuk mencapai sasaran yang dituju. RSUD Jend A. Yani menetapkan sejumlah tujuan yaitu : 1. Meningkatnya mutu pelayanan 2. Mengembangakan pelayanan Rumah Sakit 3. Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan 4. Meningkatkan kualitas manajemen Rumah Sakit

80 D. Falsafah Rumah Sakit 1. Rumah Sakit adalah tempat yang disediakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang kesehatan lainnya bagi masyarakat, dan tempat bagi pelayanan kesehatan untuk mengabdikan dirinya bagi kesehatan masyarakat dan pengguna jasa Rumah Sakit. 2. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani yang terdiri dari tenaga medis, para medis perawatan, para medis non perawatan dan tenaga non medis, adalah tenaga yang sangat potensial dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan merupakan aset paling utama, oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia, karir dan kesejahtraannya perlu diperhatikan. 3. Penderita yang mendapat pelayanan di RSUD Jend. A. Yani adalah dengan keadaan yang perlu mendapatkan bantuan Bio-Pisiko-Sosial dengan menerapkan motto ASIH A : Apik, Anggun, Asri, Aman S I : Senyum, Salam, Sapa : Ikhlas, Iman, Inisiatif H : Harapan masyarakat dan keluarga 4. Profesionalitas sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A Yani dalam melaksanakan tugas perlu dikembangkan, dan dilandasi dengan etos kerja, keteladanan, efektifitas dan efisiensi, kebersamaan, budaya disiplin, dan tanggung jawab akan membawa keberhasilan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan.

81 5. Pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A Yani, harus berorentasi kepada pelanggan (Costomer Oriented). 6. Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani dikelola berdasarkan manajemen dengan orentasi sosial dan ekonomi untuk membentuk organisasi yang kuat dan tangguh serta mampu berkembang sebagai Rumah Sakit unit Swadana Daerah yang mandiri dan dibanggakan. E. Tugas Pokok Dan Fungsi RSUD Jend A. Yani merupakan Instansi Daerah dari Pemerintah Kota Metro yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Metro Nomor 03 tahun 2003 adalah unsur pelaksana daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Metro dan diperbaharui dengan Perda Kota Metro No. 7 Tahun 2008 bahwa RSUD Jend. A. Yani merupakan Lembaga Teknis Daerah namun pada tanggal 30 Desember 2010 dengan Peraturan Walikota Metro NO : 343/KPTS/RSU/2010, RSUD Jend. A. Yani ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah Kota Metro yang menerapkan PPK-BLUD. Berdasarkan Keputusan Walikota Metro tentang Tugas Pokok, tugas pokok RSUD Jend, A. Yani adalah melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Kota Metro dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan rujukan dan melaksanakan tugas-tugas pengobatan, pemeriksaan kesehatan, perawatan, bimbingan dan latihan, pemulihan kesehatan, rehabilitasi kesehatan dan semua pelayanan dibidang kesehatan.

82 Dalam melaksanakan tugas pokok, RSUD Jend A. Yani menyelenggarakan fungsi: 1. Melaksanakan pelayanan medis dan penunjang medis yang sebaiknya kepada masyarakat. 2. Memberikan pelayanan perawatan dan pemulihan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat. 3. Memberikan pelayanan penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan bagi masyarakat, serta penelitian-penelitian guna peningkatan pelayanan. F. Situasi SDM Rumah Sakit Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) RSUD Jend. A. Yani per 31 Desember 2012 berjumlah 418 orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan, dan pendidikan sebagai berikut: Tabel 5. Jumlah Pegawai RSUD A. Yani Berdasarkan Golongan Golongan A B C D Jumlah I 0 10 0 5 15 II 3 30 69 38 140 III 62 64 51 65 244 IV 3 8 4 4 19

83 Tabel 6. Jumlah Pegawai RSUD A. Yani Berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah 1 Tenaga Struktural 91 2 Tenaga Fungsional 327 Jumlah 418 Tabel 7. Jumlah Pegawai RSUD A. Yani Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah 1 S-3 1 2 S-2 / Spesialis 15 3 S1/DIV 60 4 D III 243 5 D I 20 6 SLTA 49 7 SLTP 20 8 SD 10 Jumlah 418

84 Tabel 8. Jumlah Pegawai RSUD A. Yani Berdasarkan Jenis Tenaga Kesehatan No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah 1 Dokter Spesialis 18 2 Dokter Umum 27 3 Dokter Gigi 4 4 Sarjana Keperawatan 30 5 D3 Keperawatan 158 6 Bidan 14 7 Apoteker 3 8 Asisten Apoteker 13 9 Sarjana Kesmas 5 10 D3 Kesmas 7 11 Sanitarian 7 12 Gizi 8 13 Analis 17 14 Rontgen 9 15 Penata Anastesi 3 16 Fisioterapi 8 Jumlah

85 Tabel 9. Jumlah Dokter Spesialis No Dokter Spesialis Jumlah Keterangan 1 Penyakit Dalam 3 2 Bedah 1 3 Kebidanan 2 4 Anak 2 5 THT 1 6 Mata 1 7 Anastesi 2 8 Kulit Kelamin 1 9 Radiologi 1 10 Patologi Klinik 1 11 Bedah Tulang 1 Tenaga Kontrak 12 Paru dan Pernapasan 1 13 Syaraf 1