Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHEIVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 3 No.2, Desember 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Berpikir kreatif siswa adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan atau

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI SMAN 6 KEDIRI

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

EFEKTIVITAS MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENGARUH PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONSEP TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

HARIO WIJAYANTO A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Model PBL Berbantuan Media Virtual Tehadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

Lepi Candra 1, Lili Andriani 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

BAB III METODE PENELITIAN

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dalam bentuk Pre-eksperimen dengan jenis one-group pretest-postest

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

SIMBIOSA, 3 (2) : DESEMBER, 2014 ISSN Cetak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Unnes Physics Education Journal

PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LUWES SISWA PADA REAKSI REDOKS.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN MEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 KURIPAN TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Transkripsi:

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA Ria Rizki Ekasari 1, Gunawan 1, Hairunnisyah Sahidu 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Mataram Mataram, Indonesia Email: rizuki_reia@rocketmail.com Abstract - This research aims to investigate the influence of direct instruction model with virtual laboratory media toward student creativity in physics using "pretest-posttest control group design". The creativity data collected by essay type test shows that pre-test average grade of experimental class is 41 and control class is 36, while post-test average grade of experimental class is 74 and control class is 69. Based on data analysis, creativity of male student in physics is higher than female student. The average grade of male student is 72 while female student is 70. The result of hypothesis testing using polled variance t-test with significance level of 5 % is t calculation= 2,518 > t table = 1,99601 or, in other words, the calculated t value is greater than the value given in the table. It can be concluded that direct instruction model with virtual laboratory media influences high school student creativity in physics. Keywords: direct instruction, virtual laboratory, creativity. PENDAHULUAN Perbaikan demi perbaikan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk mendapatkan kualitas hasil belajar yang lebih baik. Beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah diantaranya yaitu dengan mengganti kurikulum KTSP menjadi K13, walaupun sekarang sudah kembali lagi ke KTSP dan hanya beberapa sekolah yang terpilih saja yang menerapkan K13. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangatlah pesat. Perkembangan itu juga diiringi dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang teknologi komputer. Sudah banyak produk dan manfaat yang diperoleh dari perkembangan tersebut, salah satunya dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan teknologi komputer sering kali digunakan sebagai salah satu media untuk pembelajaran misalnya Microsoft power point, adobe flash, komik digital, serta masih banyak jenis lainnya yang digunakan secara online maupun offline. Adanya beberapa perubahan dalam dunia pendidikan tersebut memberikan dampak yang besar dalam proses pembelajaran misalnya kesiapan dan kemampuan guru untuk mengajar serta kemampuan guru mendisain pembelajaran agar selalu menarik untuk diperhatikan oleh peserta didik. Dampak tersebut mengharuskan guru untuk selalu mengupdate informasi tentang bagaimana seharusnya mengajar serta media yang digunakan. Sehingga diharapkan peningkatan kualitas pendidikan menjadi lebih baik [1]. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat terlepaskan dari peran pembelajarannya. Penerapan pendekatan sistem pembelajaran berbasis kompetensi 106 mengarah kepada pengelolaan pembelajaran secara individu dan menempatkan peserta didik sebagai subyek yang harus merencanakan, menggali, menginterprestasi serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Sedangkan pengajar sebagai fasilitator yang harus senantiasa siap melayani kebutuhan belajar peserta didik. Pengajar dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar. Salah satu pembelajaran menyenangkan yang menjadi trend belakangan ini adalah pembelajaran berbantuan virtual laboratory atau sering disebut virtual lab. Virtual laboratory merupakan suatu bentuk objek multimedia interaktif. Objek multimedia interaktif terdiri dari berbagai format heterogen termasuk teks, hiperteks, suara, gambar, animasi, video, dan grafik. Menurut Gunawan [2], secara umum virtual laboratory, seperti simulasi, dimaksudkan untuk mentransfer pengetahuan baik konseptual maupun prosedural. Namun demikian untuk mencapai tujuan tersebut, lembaga pendidikan dihadapkan pada berbagai permasalahan menyangkut diri peserta didik, pengajar maupun fasilitas lainnya. Permasalahanpermasalahan tersebut juga timbul pada pembelajaran mata pelajaran Fisika. Dari pengamatan pada proses pembelajaran tampak bahwa motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran perlu mendapat perhatian. Hal ini terlihat dari kurangnya antusiasme, kurangnya kesadaran dan kemauan kuat untuk bertanya, serta kurang mampu mengutarakan ide yang merupakan bentuk kreativitas sebagai upaya memahami materi masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya penguasaan konsep peserta didik sehingga

mereka tidak kreatif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Selain itu pembelajaran yang membosankan dan fasilitas yang kurang memadai di sekolah menjadi penghambat dalam mengembangkan kreativitas siswa maupun gurunya. Oleh karena itu, salah satu model pembelajaran yang tepat untuk menangani permasalah di atas adalah model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Model pembelajaran langsung merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilanketerampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun [3]. Menurut Setyosari [4] model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Arnika [5], model direct instruction terbukti efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan persentase aktivitas siswa yang dikehendaki selama proses pembelajaran sebesar 90,09%. Secara klasikal siswa tuntas dengan persentase 91,18%, respon siswa terhadap pembelajaran ini adalah positif yaitu sebesar 75% dari 34 siswa. Untuk dapat mengoptimalkan model pembelajaran tersebut dan meningkatkan penguasaan konsep dan kreativitas siswa, peneliti menggunakan virtual lab sebagai media eksperimen peserta didik. Peserta didik akan lebih termotivasi dan interaktif karena penyajian praktikum yang dilakukan dapat menarik minat peserta didik dan lebih efektif. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar fisika adalah kurangnya kreatiivtas siswa dan rendahnya kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium virtual terhadap kreativitas fisika siswa SMA? TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Langsung Menurut Setyosari [4], model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Istilah lain model pembelajaran langsung antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction [3]. B. Media Laboratorium Virtual Laboratorium virtual adalah laboratorium maya berbasis komputer interaktif yang mengintergrasikan berbagai komponen media dalam bentuk teks, gambar, animasi, suara dan video. Dalam mengembangkan laboratorium virtual terdapat beberapa rangkaian kegiatan mulai dari penyusunan Garis Besar Program Media (GMPM). Analisis instruksional (AI), flowchat, penulisan naskah, dan pemprograman dengan Macromedia Flash. Produk akhir laboratorium virtual dikemas dalam bentuk Compact Disc (CD) [6]. Laboratorium virtual biasanya didefinisikan sebagai: (1) tempat yang dilengkapi untuk eksperimen studi dalam ilmu pengetahuan atau untuk pengujian dan analisa, tempat memberikan kesempatan untuk bereksperimen, pengamatan, atau praktek dalam bidang studi, atau (2) periode akademis disisihkan untuk laboratorium bekerja [7]. C. Kreativitas Ketika membahas tentang kreativitas, kita sering berpikir mengenai suatu penemuan ilmiah besar ataupun sebuah karya seni terkenal. Tetapi kreativitas tidak hanya membahas mengenai ilmiah atau kesenian. Kita membutuhkan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang kita hadapi dalam kehidupan. Creativity is a matter of coming up with new ideas that are also useful [8]. Hal ini berarti bahwa kreativitas adalah hal yang muncul dari ide-ide baru dimana akan disebut kreatif jika hal tersebut selain baru juga berguna. Menurut Munandar [9], kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Guilford dalam [9] menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang saman benarnya. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono [10], penelitian eksperimen adalah penelitian yang melakukan perubahan (perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti. Penelitian eksperimen meneliti ada tidaknya 107

hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Pretest-Posttest Control Group Design yang secara umum bentuk designnya seperti pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Desain Penelitian P O 1 X O 2 (kelompok eskperimen) P O 3 O 4 (kelompok kontrol) (Diadaptasi dari Setyosari, 2012) Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan atau tujuan tertentu, yang ditandai dengan P. pada alanya keduanya diberi pretes (O 1 dan O 3). Bedanya kelompok yang satunya diberi perlakukan (X), sedangkan kelompok yang lain tidak dikenai perlakuan melainkan dijadikan sebagai kelompok kontrol. Sebernanya kedua kelompok tersebut sama-sama emndapatkan perlaukan, tetapi keduanya mendapatkan perlakuan yang berbeda. Setelah perlakuan pada kedua kelompok selesai, kedua kelompok sama-sama diberikan post-test (O 2 dan O 4). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Selong tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 10 kelas. Teknik Sampling yang diguanakn adalah purposive sampling yaitu dengan tujuan tertentu. Instrument yang digunakan untuk mengukur kreativitas ada dua jenis yaitu TKV (Tes Kreativitas Verbal) sebanyak 6 soal uraina dan TKF (Tes Kreativitas Figural) sebanyak 3 soal uraian. Indikator yang digunakan dalam tes kreativitas ini adalah (a) Kelancaran (fluency) (b) Keluwesan (flexibility) (c) Keaslian (originality) (d) Terperinci (elaboration) (Munandar, 2012). Sebelum instrument kreativitas TKV dan TKF digunakan, instrument divaliditas oleh para ahli. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas menggunkan uji-f, pada taraf signifikan 5% jika F hitung F tabel, data homogen dan jika F hitung > F tabel, data tidak homogen, uji normalitas menggunakan persamaan Chi-kuadrat, 2 2 data terdistribusi normal jika taraf hitung tabel signifikansi 5% dengan derajat kebebasan, dk = k 1, dimana k menyatakan jumlah kelas interval. Untuk mengetahui peningkatan nilai sebelum dan sesudah perlakuan digunakan uji-t Polled Varian. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium virtual terhadap kreativitas fisika siswa kelas X SMAN 1 Selong. Instrument yang digunakan untuk mengukur kreativitas siswa hanya menggunakan validitas ahli materi. Setelah validitas ahli, instrument dapat diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen kreativitas tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan verbal dan figural siswa. Instrumen kreativitas verbal dan kreativitas figural ini digunakan untuk mengetahui data kemampuan siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum perlakuan diberikan tes kemampuan awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test). Tes kreativitas yang digunakan berupa uraian yaitu 6 soal kreativitas verbal dan 3 soal kreativitas figural. Kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat terdapat perbedaan yaitu adanya peningkatan kreativitas fisika siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol yang ditandai dengan adanya kenaikan nilai rata-rata siswa. 80 60 40 20 0 Eksperimen kontrol Gambar 1. Histogram Kreativitas Fisika kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari gambar 1 terlihat bahwa terdapat peningkatan dari skor rata-rata pre-test dan post-test. Namun setelah menghitung secara matematis peningkatan nilai rata-rata kedua kelas sesudah diberi perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 33 (dari 41 menjadi 74) sedangkan pada kelas kontrol sebesar 33 (dari 36 menjadi 69), tidak terdapat perbedaan. 1. Kreativitas Verbal Tes kreativitas verbal merupakan tes yang mengaju pada kemampuan akan penguasaan kata, bahasa serta penentuan jelas atau tidaknya mengenai ide-ide yang disampaikan. Hasil tes kreativitas verbal yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kontrol, dimana nilai per item dijelaskan dalam tabel 6 berikut: 108

Tabel 6. Pre-tes dan Post-test Kreativitas Verbal Kreativitas Verbal Kelas Pre-test Post-test 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Eksperimen 13 14 12 37 95 61.5 84 87 61 425.5 5 5 0 166 120 126 812 Kontrol 12 13 10 37 121 64.5 74 72 42 410.5 6 6 6 166 92.5 104 730.5 Jumlah 15 10 836 26 28 22 1542. 74 216 126 158 332 213 230 9 3 1 1 6 5 Hasil yang diperolah kelas sampel pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa selisih peningkatan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kontrol dari Pre-test ke Post-test yaitu 386,5, sedangkan kelas kontrol sebesar 310. Kreativitas verbal pada kedua kelas untuk setiap soal mengalami peningkatan secara 2. Kreativitas Figural Kreativitas figural diukur menggunakan tes kreativitas figural yang terdiri dari komponen kreativitas seperti menyusun kemungkinan rangkaian dari gambar, melengkapi gambar hingga menggambar proses suatu kejadian secara lengkap. Hasil tes signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa model kreativitas figural yang diperoleh pada kelas pembelajaran langsung berbantuan media eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 7 laboratorium virtual cocok untuk meningkat berikut: kemampuan verbal. Tabel 7. Pre-tes dan Post-test Kreativitas Figural Kreativitas Figural Kelas Pre-test Post-test 1 2 3 1 2 3 Eksperimen 117 110 19.5 246.5 156 152 90 398 Kontrol 97 91 16 204 127 162 94.5 383.5 Jumlah 214 201 35.5 450.5 283 314 184.5 781.5 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat peningkatan per item soal dari pre-test hingga post-test. Namun jika dilihat secara keseluruhan perbandingan peningkatan kelas eksperimen 151,5 sedangkan kelas kontrol 179,5, peningkatan pada kelas kontrol lebih besar dibandingkan kelas eksperimen. Hal tersebut disebabkan karena kemampuan figural pada materi elastisitas kurang efektif diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium virtual. PENUTUP Berdasarkan uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kreativitas fisika siswa antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium virtual dengan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran konvensional tanpa bantuan media laboratorium virtual. Karena secara keseluruhan kreativitas fisika kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media laboratorium virtual berpengaruh positif terhadap kreativitas fisika kelas X SMAN 1 Selong. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada Tim Hibah Penelitian Strategis Nasional Kemenristek Dikti Tahun 2016 yang telah melibatkan kami dalam penelitiannya, membimbing dan mengajarkan banyak hal, serta memfasilitasi semua proses hingga publikasi ilmiah bersama. REFERENSI [1] Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga. [2] Gunawan. 2015. Model Pembelajaran Sains Berbasis ICT. Mataram: FKIP Universitas Mataram. [3] Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. [4] Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. [5] Arnika, D., Kusrini, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Dengan 109

Metode Kumon Pada Materi Persamaan Lingkaran Di Sman-1 Krian. Vol 1, No 3. MathEdunesa. [6] Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia. [7] Jaya, H. 2012. Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(1): 84-85. [8] Loe, Joe Y. F. 2011. An Introduction to Creativity. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. [9] Munandar, U. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. [10] Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Biografi Penulis Ria Rizki Ekasari, lahir di Selong 8 Desember 1993. Tahun 2012 lulus di SMAN 1 Selong dan melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Mataram pada program studi pendidikan fisika hingga meraih gelar sarjana pendidikan pada tahun 2016. 110