BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah gambaran utama yang digunakan untuk menganalisa penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari merumuskan masalah yang ada yaitu, menganalisa variabel-variabel pengukuran terhadap kinerja dan kepuasan kerja pegawai negeri sipil khususnya di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang meliputi pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi. Penentuan Permasalahan dan Tujuan Penelitian Penentuan Desain Penelitian Pengumpulan Data : Kuesioner Analisis dan Pembahsan Hasil Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Kerangka Pikir 28
29 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk para pembina di lingkungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dalam mengembangkan atau memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menjalin hubungan antara Institusi dengan pegawainya. Setelah menentukan tujuan dan permasalahan, selanjutnya adalah melakukan desain penelitian yang berhubungan dengan topik permasalahan yang dibahas dalam penulisan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari variabel yang satu terhadap variabel yang lain (Sugiyono, 2009). Selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dengan metode kuesioner dan pengumpulan data sekunder. Kuesioner yang dibagikan kepada responden berisi pernyataan yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu, kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi yang akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Setelah kuesioner terkumpul, proses analisis data dlakukan dengan menggunakan bantuan program statistika (SPSS versi 15) untuk memasukan data penelitian, mengolah, dan melihat hasil penelitian. Berdasarkan analisis yang digunakan maka didapatkan hasil dari pengolahan data tersebut yang selanjutnya akan dibahas dalam penelitian ini. Setelah mendapatkan pembahasan hasil dari penelitian ini maka langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran.
30 3.2 Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model asosiatif, yaitu penelitian yang menghitung besarnya pengaruh variabel yang satu variabel terhadap yang lain (Hasan, 2002). Tujuan pemilihan model asosiatif dalam penelitian ini adalah untuk melihat faktor apa saja dari variabel kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi pegawai yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai. Kepemimpinan (X 1 ) H 1 H 4 Lingkungan Kerja (X 2 ) H 5 H 2 Kepuasan Kerja (Y 1 ) H 9 Kinerja (Y 2 ) H 3 Motivasi (X 3 ) H 6 Gambar 3.2 Desain penelitian
31 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 variabel independen yaitu; kepemimpinan (X 1 ), lingkungan kerja (X 2 ), motivasi (X 3 ), dan 2 variabel dependen yaitu kepuasan kerja (Y 1 ) dan kinerja (Y 2 ). Tabel 3.1 Hubungan Variabel X dan Y Beserta Indikatornya Variabel Definisi Dimensi Items Pimpinan dapat memberikan pengaruh kepada Kepemimpinan (X 1 ) Yukl (2001) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Mempengaruhi Memberi bimbingan dan arahan Memberi kesempatan kepada bawahan untuk memberikan pendapat semua bawahannya untuk mengikuti setiap keputusannya. Pimpinan memberikan bimbingan dan arahan terhadap pekerjaan yang diberikan. Pimpinan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dua arah dengan bawahan. Memberi Pimpinan penghargaan atas memberikan prestasi penghargaan bagi
32 pegawai yang memiliki kinerja baik. Pimpinan mampu memberikan Memotivasi motivasi kepada pegawainya untuk berkembang. Kondisi lingkungan tempat bekerja baik dari Lingkungan Kerja (X 2 ) Sedarmayanti (2001:1) definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Kondisi lingkungan Fasilitas Hubungan kerja sesama pegawai kebersihan, suhu, pencahayaan dan sirkulasi udara membuat nyaman untuk bekerja. Fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja sudah memadai (komputer, data/informasi, ATK, dll). Antar sesama rekan kerja memiliki hubungan kerja yang baik. Hubungan kerja Antar pegawai dan
33 dengan pimpinan pimpinan memiliki hubungan kerja yang baik. Kondisi keamanan Kondisi di lingkungan keamanan tempat bekerja terjamin. Motivasi (X 3 ) Hirarki Maslow: 1. Kebutuhan yang bersifat Fisiologis 2. Kebutuhan keamanan dan Keselamatan Kerja 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan akan Prestasi 5. Kebutuhan mempertinggi Kapisitas Kerja Terdorong untuk melaksanakan tugas Memberi tantangan Mengembangkan kemampuan diri Memberikan penghargaan Gaji dapat memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik Pekerjaan yang diberikan menantang untuk saya kerjakan Saya ingin terus mengembangkan kemampuan saya selama bekerja Hasil kerja yang baik layak diberikan penghargaan Memberikan kesempatan jenjang karir Kesempatan untuk menduduki posisi tertentu membuat saya giat bekerja Kepuasan Kerja (Y 1 ) Perasaan positif tentang satu tugas berdasarkan Nyaman Saya merasa nyaman bekerja di
34 Kinerja (Y 2 ) evaluasi dari satu karakteristik pekerjaan (Robbin, 2006) Menurut Mangkunegara (2000:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikannya. Promosi Prestasi Keuntungan finansial Pengembangan diri Hasil secara kualitas dan kuantitas Ketepatan waktu Inisiatif tempat kerja saya. Saya merasa memiliki peluang untuk dipromosikan ke jenjang karir lebih tinggi Saya puas akan prestasi saya dalam pekerjaan Saya mendapatkan manfaat dari segi finansial Saya diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri Saya merasa jumlah dan jenis pekerjaan yang saya sesuai dengan kemampuan saya. Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan. Saya memiliki inisiatif dalam
35 Kerjasama Tanggungjawab mengambil keputusan. Saya mampu bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan pekerjaan. Saya bertanggungjawab atas tugas yang diberikan kepada saya. 3.4 Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis tingkat kepuasan dan kinerja pegawai berdasarkan variabel kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Hipotesis Penelitian No. Variabel Hipotesis Hipotesis 1 X 1, X 2, X 3 ; Y 1 H 0 : Kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H 1 : Kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
36 Hipotesis 2 X 1 ; Y 1 H 0 : Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H 1 : Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis 3 X 2 ; Y 1 H 0 : Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H 1 : Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis 4 X 3 ; Y 1 H 0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H 1 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis 5 X 1, X 2, X 3, Y 1 ; Y 2 H 0 : Kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi dan kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. H 1 : Kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Hipotesis 6 X 1 ; Y 2 H 0 : Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. H 1 : Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
37 Hipotesis 7 X 2 ; Y 2 H 0 : Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. H 1 : Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Hipotesis 8 X 3 ; Y 2 H 0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. H 1 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Hipotesis 9 Y 1 ; Y 2 H 0 : Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. H 1 : Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai kelompok individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki persamaan karakteristik (Cooper dan Emory, 1995). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah pegawai negeri sipil yang berada di lingkungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
38 Tabel 3.3 Statistik Pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Pegawai Pegawai Kementerian Perencanaan Jumlah 985 orang Pembangunan Nasional Dibawah Kedeputian Kementerian 479 orang Perencanaan Pembangunan Nasional Dibawah Direktorat Kementerian 356 orang Perencanaan Pembangunan Nasional Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik serupa. Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi (Nazir, 1999:325). Jumlah responden yang digunakan adalah dengan mengambil sebanyak 190 responden dari perhitungan sebanyak 188 orang dari 356 jumlah pegawai dibawah Direktorat yang ada di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam yaitu : 1 Keterangan : 1 = konstanta n = ukuran sampel
39 N e = ukuran populasi = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (5% atau 0,05) 356 1 356 0.05 356 1 356 0.0025 356 1.89 188 3.6 Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data Data primer dari penelitian ini adalah pengumpulan jawaban dari koresponden secara tertulis melalui penyebaran kuesioner yang menyangkut tentang masalah yang berkaitan dengan variabel penelitian. Data sekunder dari penelitian ini adalah mengumpulkan informasi yang relevan dari buku-buku, jurnal, artikel, peraturan perundang-undangan yang terkait, dan bahan-bahan lainnya yang menunjang penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan; 1. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder yang dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari berbagai bahan bacaan,
40 seperti buku teoritis, makalah ilmiah, jurnal, dokumen dan laporan yang berkaitan dengan variabel penelitian. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang dimiliki Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang menjadi objek penelitian. Dokumen yang dibutuhkan antara lain adalah struktur organisasi, data jumlah pegawai, data komposisi pegawai menurut bagian, pendidikan, pangkat, jabatan, dan lain-lain. 3. Kuesioner Metode kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data prmer yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden. 4. Wawancara Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara lisan kepada responden. 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk Kuesioner yang format jawabannya terdiri dari lima alternatif. Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sekelompok orang digunakan skala Likert. Dalam penelitian ini penilaian atas pilihan jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut: SS = Kategori Sangat Setuju = skor 5
41 S = Kategori Setuju = skor 4 KS = Kategori Kurang Setuju = skor 3 TS = Kategori Tidak Setuju = skor 2 STS = Kategori Sangat Tidak Setuju = skor 1 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah: H o : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. H a : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Uji validitas dilakuan dengan menggunakan rumus korelasi produk moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 1987:17). Σ ΣX ΣY Σ Σ Σ Σ
42 Keterangan: r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y n = jumlah sampel X = nilai dari variabel independen Y = nilai dari variabel dependen Taraf nyata : 5% Bila r hitung > 0,3 maka pengujian indikator dinyatakan valid. Sebaliknya bila r hitung < 0,3 maka pengujian indikator dinyatakan tidak valid (Azwar, 2001:231) Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS versi 15 uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). 3.9 Metode Analisis Penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan pendekatanpendekatan sebagai berikut : Persiapan (Preparation Phase) Data hasil kuesioner yang telah dikumpulkan dari responden kemudian diverivikasi secara manual untuk mengurangi tingkat kesalahan. Kemudian
43 dilakukan entry data dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan kemudian dimasukan ke program statistik SPSS versi 15. Uji Validitas dan Reliabilitas Data yang telah diínput kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis Regresi Linear Berganda (F-Test) Model analisa statistical regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui tingkat ketergantungan antara variabel X (bebas/independen) dengan variabel Y (tergantung/dependen). Rumusnya adalah : Hipotesis 1: Y = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + Dimana : Y = Kepuasan X 1 = Kepemimpinan X 2 = Lingkungan Kerja X 3 = Motivasi = Random error Hipotesis 5 : Y = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 3 X 4 + Dimana : Y = Kinerja X 1 = Kepemimpinan X 2 = Lingkungan Kerja X 3 = Motivasi
44 X 4 = Kepuasan = Random error Variabel X dan Y tersebut akan dihitung untuk mengetahui hasil Kinerja karyawan (variabel Y) secara signifikan dipengaruhi oleh setidaknya salah satu dari faktor Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi (variabel X). Data yang didapat akan dikumpulkan dan dihitung menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan program statistik SPSS versi 15. Uji Multikolinearitas Setelah didapatkan model regresi, dilakukan pengamatan dan uji korelasi antar variabel independen (X) untuk memastikan tidak adanya multikolinearitas. Karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan tabel VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan oleh program statistik SPSS versi 15. Uji F-test Uji F keseluruhan digunakan untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara Kinerja yang dihasilkan pegawai Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan mengatur dari 3 variabel independen diuji secara keseluruhan (Levine, 2008). Hipotesis null untuk Uji F: Hipotesis 1: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = 0
45 H 1 : Tidak semuanya adalah β i ( i = 1,2,3) = 0 Hipotesis 5: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 H 1 : Tidak semuanya adalah β i ( i = 1,2,3,4) = 0 Uji F secara keseluruhan dapat ditunjukkan ke dalam rumus berikut (Nazir, 1999) : Dimana: F : Uji Statistik dari pembagian F dengan k dan n-k-1 degrees of freedom k : Angka dari variabel independent dalam model regresi MSR : Mean Square Regression MSE : Mean Square Error Uji t-test t-test akan digunakan untuk menguji hipotesis untuk kemiringan populasi β 1. Melalui uji t, hubungan signifikan antara dependen dan variabel independen masing-masing dapat diperoleh. Rumus t-statistik adalah sebagai berikut (Nazir, 1999): Dimana: b i : Penurunan dari sampel
46 β i : Penurunan nilai hipotesis dari populasi Sb i : Standard kesalahan dari Penurunan