BAB I PENDAHULUAN. dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nasabah (Yuniningsih, 2007 dalam Ellena, 2011). perbankan yang melayani perusahaan (corporate banking) menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I LATAR BELAKANG. Seperti kita ketahui bahwa diregulasi, pengembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, memberikan banyak peluang bisnis yang bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

T R I Y O N O D

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran manajemen sumber daya manusia adalah menjaga dan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Presentase Hasil Survei Penurunan Kepuasan Kerja Sumber : Accenture, IWD 2015 Survey

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dikelola dengan baik di samping aset-aset lainnya seperti modal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN HUBUNGAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PATI UNUS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri perbankan dituntut menjalankan usahanya dengan lebih kompeten dan profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor yang sama. Agar dapat terpenuhinya suatu target kerja, perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada dan mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Salah satu faktor penentu kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang adalah Sumber Daya Manusia (SDM), karena manusialah yang menjadi perencana, pelaku, dasar dan kunci keberhasilan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dan bank pertama di dunia yang memiliki satelit yang bernama BRISAT. Fokus bisnis BRI adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengusaha kecil, baik dalam bentuk simpanan maupun pinjaman. Dalam bentuk pinjaman, BRI fokus pada segmen UMKM yaitu mengedepankan kebijakan prudential banking, memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking, produk dan layanan berbasis IT lainnya. Jika dilihat dari segi laba, BRI menempati posisi teratas dari bank-bank pesaing yaitu Rp 15,088 triliun pada tahun 2011, Rp 18,687 triliun pada tahun 2012, dan

2 Rp 21,354 triliun pada tahun 2013. Namun, jika dilihat dari segi aset, BRI masih kalah dari bank pesaing. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut: Triliun 800 700 600 500 400 300 200 100 0 BRI Mandiri BCA BNI Aset 2011 469,899 551,892 381,908 299,058 Aset 2012 551,337 635,619 442,994 333,304 Aset 2013 626,183 733,1 496,305 386,655 Aset 2011 Aset 2012 Aset 2013 Gambar 1.1 Perbandingan Aset Bank BRI, Mandiri, BCA dan BNI Tahun 2011-2013 Sumber: Bursa Efek Indonesia (2013) Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat jelas adanya peningkatan jumlah aset empat bank besar di Indonesia dari tahun 2011-2013, dimana Bank Mandiri unggul tiga tahun berturut-turut dengan aset terbanyak dari bank-bank pesaing yaitu sebesar Rp 551,892 triliun pada tahun 2011, Rp 635,619 triliun pada tahun 2012 dan Rp 733,1 triliun pada tahun 2013. Adapun posisi aset BRI berada pada urutan kedua yaitu sebesar Rp 469,899 triliun pada tahun 2011, Rp 551,337 pada tahun 2012, dan 626,183 triliun pada tahun 2013. Dengan melihat posisi aset yang dimiliki oleh BRI tersebut, manajemen BRI memerlukan SDM yang lebih tangguh, optimal dan profesional dan diharapkan dapat menciptakan efisiensi kerja agar visi, misi, dan tujuan BRI berjalan dengan baik.

3 Menurut Hasibuan dalam Lubis (2008), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Hubungan antara motivasi dengan kinerja telah diteliti sebelumnya oleh salah satu peneliti yaitu Jakfar (2014) yang berjudul Influence of Individual Characteristics, Organizational Culture and Work Motivation to Satisfaction and Performance of Hand-Rolled Cigarette Workers at the Cigarette Industry in Madura, mengatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini berarti apabila motivasi pegawai sudah terbentuk dan motivasi perusahaan sudah tercapai, maka tujuan optimal berupa kemajuan perusahaan dan kepuasan semua pihak dapat terwujud sehingga akan mempengaruhi kinerja pegawai yang baik. Dalam lingkup kerja BRI, masih kurangnya motivasi dalam diri pegawai BRI. Hal ini dapat dilihat dalam data absen terlambat datang pagi pegawai BRI Cabang Depok periode bulan Mei hingga Juli 2014. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1. Data Absen Keterlambatan Datang Pegawai BRI Cabang Depok Periode Bulan Mei-Juli 2014 Jumlah Pegawai (orang) 50 40 30 20 10 0 40 41 46 Mei Juni Juli Mei Juni Juli Lamanya Waktu (Bulan) Sumber: SDM BRI Cabang Depok (2014)

4 Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat jelas adanya peningkatan jumlah pegawai BRI Cabang Depok yang datang terlambat pada periode bulan Mei hingga Juli 2014 yaitu 40 orang pegawai pada bulan Mei, 41 orang pegawai pada bulan Juni dan 46 orang pegawai pada bulan Juli. Keterlambatan datang pegawai tersebut merupakan salah satu contoh tidak adanya motivasi pada diri seorang pegawai tersebut, sehingga akan menyebabkan ketidakpuasan pada kinerja pegawai dan pencapaian tujuan perusahaan. Titik awal kegiatan yang dilakukan oleh pegawai yang dapat menghasilkan kesuksesan dan pencapaian tujuan perusahaan adalah ketepatan datang pada pagi hari. Penerapan ketepatan hadir datang pagi hari tersebut sudah menjadi tata tertib perusahaan yang berlaku, sehingga wajib dipatuhi oleh semua pegawai BRI Cabang Depok. Persaingan yang semakin ketat antar kompetitor menjadikan perusahaan semakin selektif dalam memilih seorang pegawai untuk bekerja di perusahaannya, karena perusahaan mengganggap bahwa pegawai sebagai beban biaya yang harus ditekan untuk mengurangi biaya keuangan, produksi dan operasional, serta untuk meningkatkan efektifitas perusahaan. Oleh karena itu, setiap pegawai BRI harus memiliki motivasi pada dirinya agar dapat menghasilkan kinerja yang baik, sehingga kemajuan perusahaan dapat terwujud. Menurut Robbins dalam Soedjono (2005), budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja telah diteliti sebelumnya oleh salah satu peneliti yaitu Widyaningrum (2012) yang berjudul Effects of Organizational Culture and

5 Ability on Organizational Commitment and Performance in Ibnu Sina Hospital Gresik, mengatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini berarti budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan sikap dan perilaku dari anggota organisasi secara keseluruhan yang lebih positif. Di BRI, budaya organisasi dikenal dengan nama budaya kerja. Pelaksanaan budaya kerja di BRI merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan di masa mendatang. BRI memiliki lima budaya kerja yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan, dan penghargaan SDM. Berdasarkan kelima budaya kerja yang diterapkan oleh BRI, masih ada pegawai yang belum menjalankan budaya kerja BRI, diantaranya pelayanan terhadap nasabah. Dalam hal ini, masih adanya keluhan nasabah yang disampaikan dalam bentuk form kualitas layanan Bank BRI yang memuat keluhan nasabah terhadap pelayanan pegawai BRI Cabang Depok. Data keluhan yang disampaikan nasabah periode bulan Mei hingga Juli 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Data Keluhan Nasabah BRI Cabang Depok Periode Mei hingga Juli 2014 Jumlah Keluhan Nasabah (Orang) 50 40 30 20 10 0 32 43 48 Mei Juni Juli Mei Juni Juli Lamanya Waktu (Bulan) Sumber: SDM BRI Cabang Depok (2014)

6 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat terlihat jelas adanya jumlah keluhan nasabah BRI Cabang Depok yang terus meningkat periode bulan Mei hingga Juli 2014 dalam bentuk form kualitas layanan Bank BRI yang memuat keluhan nasabah terhadap pelayanan pegawai BRI Cabang Depok yaitu 32 keluhan nasabah pada bulan Mei, 43 keluhan nasabah pada bulan Juni, dan 48 keluhan nasabah pada bulan Juli. Berdasarkan data keluhan nasabah tersebut, pelayanan pegawai BRI Cabang Depok terhadap nasabah belum optimal dalam menjalankan budaya organisasi. Hal tersebut akan mempengaruhi kinerja dan akan berdampak pada visi, misi dan tujuan perusahaan. Kepuasan nasabah merupakan pondasi utama bagi perusahaan agar selalu kokoh dan selalu mendapat kepercayaan dari nasabahnya. Pelayanan yang baik merupakan kunci dari kesuksesan perusahaan, sehingga diharapkan seluruh pegawai memberikan kualitas pelayanan (Service Quality) yang baik demi adanya kepuasan nasabah. Nasabah yang puas akan melakukan banyak transaksi, sehingga nasabah tersebut akan kembali bertransaksi dan berbisnis, hingga pada akhirnya akan merekomendasikan perusahaan tersebut kepada orang lain dan nama baik perusahaan akan terwujud. Menurut Gordon W. Allport dalam Sahidi, A. dan P. Tommy Y.S.S (2007), kepribadian merupakan sumber keunikan dari dalam diri individu yang mendorong individu untuk bertindak di lingkungannya. Hubungan antara kepribadian dengan kinerja telah diteliti sebelumnya oleh salah satu peneliti yaitu Andreas Klang (2012) yang berjudul The Relationship between Personality and Job Performance in Sales: A Replication of Past Research and an Extension to a Swedish Context, mengatakan bahwa kepribadian berpengaruh terhadap kinerja.

7 Dalam lingkup kerja BRI, pegawai BRI berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda (heterogen), sehingga setiap pegawai memiliki sifat, kepentingan pribadi, ego, dan perilaku yang berbeda. Sebagai contoh, SDM BRI membutuhkan seorang pegawai yang ramah, bersahabat, antusias dalam melayani nasabah, bisa menawarkan produk-produk nasabah, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara lisan mengenai kepribadian Neoritism atau keterbukaan terhadap tekanan diperoleh hasil 60 % dari 10 orang pegawai BRI Cabang Depok memiliki emosi yang tidak stabil ketika mendapat komplain dari nasabah dan 40 % diantaranya memiliki emosi yang stabil ketika mendapat komplain dari nasabah. Dengan adanya data dari hasil wawancara tersebut, maka kepribadian seseorang dapat dilihat dan dicermati bahwa seseorang yang memiliki emosi yang tidak stabil memiliki kepribadian antara lain tidak dapat mengatasi stres dengan baik, mudah kecewa, tegang, dan mudah tertekan. Seseorang dengan kepribadian yang seperti itu akan berpengaruh buruk terhadap kinerjanya. Sebaliknya, pegawai dengan kepribadian yang memiliki emosi yang stabil akan dapat memberikan kontribusi maksimal kepada perusahaan dan kepuasan yang tinggi akan tercapai. Menurut Prabu Mangkunegara dalam Hakim, Arief Rahman dan Eisha Lataruva (2011), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam lingkup kerja BRI, kinerja setiap pegawai dinilai dalam sebuah penilaian Sistem Manajemen Kinerja (SMK) BRI. Penilaian ini meliputi tingkat akurasi ada tidaknya kesalahan dalam

8 pembukuan, kecepatan dan ketepatan, waktu penyelesaian tugas, dorongan berprestasi, integritas, berpikir analitis, berpikir konseptual, kualitas dan kuantitas. Berdasarkan data dari SDM BRI Cabang Depok, nilai rata-rata penilaian SMK pegawai adalah 2,94 pada tahun 2011, 2,92 pada tahun 2012 dan 2,88 pada tahun 2013. Berikut kriteria penilaian SMK pegawai BRI dari tahun 2011-2013: Tabel 1.3 Prosentase Kriteria Penilaian SMK Pegawai BRI Cabang Depok Tahun 2011-2013 Nilai Kategori Prosentase Penilaian SMK Pegawai BRI Cabang Depok (%) 2011 2012 2013 3,51-4,00 Istimewa 1 1 0 3,01-3,50 Sangat Baik 20 17 16 2,51-3,00 Baik 78 80 81 2,01-2,50 Cukup Baik 0 1 1 1,00-2,00 Tidak Baik 1 1 2 Total 100 100 100 Rata-rata nilai SMK 2,94 2,92 2,88 Sumber: SDM BRI Cabang Depok (2013) Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa nilai SMK BRI Cabang Depok mengalami penurunan. Penurunan nilai SMK terdapat pada nilai istimewa dan sangat baik, yang berarti terjadi penurunan kinerja yang baik di BRI Cabang Depok, dimana nilai istimewa tahun 2011 dan 2012 adalah 1 % dan tahun 2013 adalah 0 %, sedangkan nilai sangat baik adalah 20 % pada tahun 2011, 17 % pada tahun 2012 dan 16 % pada tahun 2013. Untuk nilai cukup baik dan tidak baik terjadi peningkatan, yang berarti terjadi penurunan kualitas kerja. Nilai cukup baik naik dari 0 % pada tahun 2011 menjadi 1 % pada tahun 2012 dan 2013, sedangkan nilai tidak baik terjadi peningkatan dari 1 % pada tahun 2011 dan 2012 menjadi 2 % pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi dan kesadaran dalam

9 menjalankan budaya organisasi, sehingga mempengaruhi kepribadian dalam diri pegawai BRI. Dalam hal ini, pimpinan BRI perlu mengevaluasi kerja pegawainya, karena kunci pencapaian kemajuan perusahaan berada pada SDM-nya. Konsekuensinya adalah BRI memerlukan SDM yang memiliki keahlian dan kemampuan handal agar visi, misi, dan tujuan BRI selalu berjalan dengan baik. Kinerja yang kuat merupakan hasil nyata dari strategi yang selalu diterapkan BRI. Dengan demikian, BRI akan dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Selain itu, kepuasan nasabah akan dapat tercapai. Berdasarkan pengamatan dari penelitian-penelitian terdahulu dan data-data penunjang dari SDM BRI Cabang Depok tersebut, maka penelitian ini berjudul Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, dan Kepribadian Terhadap Kinerja Pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 1.2 Identifikasi, Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya motivasi pada diri pegawai dan kepedulian terhadap tingkat kedisiplinan absensi. 2. Perlu ditingkatkannya pelaksanaan budaya organisasi terutama dalam melayani nasabah agar tidak terdapat keluhan nasabah

10 3. Adanya perbedaan kepribadian setiap pegawai karena masih adanya keluhan nasabah 4. Kinerja pegawai belum optimal 1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.? 2. Apakah budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.? 3. Apakah kepribadian berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.? 4. Apakah motivasi, budaya organisasi, dan kepribadian secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.? 1.2.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah penelitian ini hanya membahas motivasi, budaya organisasi dan kepribadian yang diduga berpengaruh pada kinerja pegawai. Selain itu, dalam penggunaan responden

11 penelitian yang digunakan adalah pegawai tetap dan pegawai kontrak di kantor BRI Cabang Depok. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari bagaimana motivasi, budaya organisasi, dan kepribadian pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Penelitian ini juga untuk mengukur kinerja pegawai dengan menggunakan variabel-variabel independen dan dependen. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. b. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. c. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. d. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan kepribadian secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

12 1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Peneliti: dapat menjadi suatu motivasi bagi peneliti agar bisa membuat penelitian yang lebih baik dari penelitian sebelumnya. b. Pegawai: dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dan hubungan baik antara pimpinan dengan teman kerja, serta menambah pemahaman jelas dari apa yang diharapkan. c. Perusahaan: dapat meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan, serta dapat meningkatkan rasa kebersamaan, loyalitas, keharmonisan hubungan para pegawainya. 1.4.2 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah: a. Bagi akademis: memberikan tambahan pengetahuan untuk khasanah ilmu pengetahuan di masa mendatang mengenai pengaruh motivasi, kepribadian, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. b. Bagi praktisi: dapat mengetahui pengaruh motivasi, kepribadian, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, sehingga bisa dipraktekkan di lingkungan kerja; bagi BRI dapat memperoleh informasi yang sangat berguna untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan pengembangan manajemen yang akan datang.