PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA KOMPETENSI MENGGERINDA PAHAT SISWA KELAS XI TPM 3 DI SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA ADDINUL QAYYIM KAPEK GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

ABSTRACT. Puput Hananto* Pairun Roniwijaya** Mechanical Engineering Study Program Guidance and Counseling JPTK

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Economic Education Analysis Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Economic Education Analysis Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Oktavia Nardiani Sapir Sugeng Hadi Utomo. Keywords: Method Time Token Arends (TPA), Ability inquiry, Learning Outcomes

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMABACA TEKS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016 P. ISSN: E-ISSN:

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.A SD KARTIKA 1-10 PADANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DELIKAN (DENGAR-LIHAT-KERJAKAN)

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Suharni SD Negeri 03 Nglebak Tawangmangu

Liza Laras Ayuningtyas 43, Kayan Swastika 44, Sugianto 45

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Journal of Mechanical Engineering Learning

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Peningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Membuat Senter Sederhana Dengan Metode Demonstrasi Sularno SD Negeri 03 Nglebak Karanganyar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

p-issn : e-issn :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA/SERVIS SISTEM PENDINGIN MESIN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENERAPAN TEKNIK PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN PADA MAHASISWA PGSD SEMESTER VI UNIVET BANTARA SUKOHARJO

Universitas Bung Hatta Abstract

Ratna Situmeang SDN 004 Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

Key words: media, motivation, learning achievement

E-JURNAL STUDENT. Oleh: Ihtisyamah Zuhaidah NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA KOMPETENSI LAS ASETILIN DI KELAS X TPM SMK NEGERI 7 SURABAYA

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA ABSTRACT

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

Transkripsi:

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Kompetensi Menggerinda Pahat PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA KOMPETENSI MENGGERINDA PAHAT SISWA KELAS XI TPM 3 DI SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO Rezaqi Adenan S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: rft10@yahoo.com Budihardjo A. H. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail: budihardjoah_unesa@yahoo.co.id Abstrak Banyak cara dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, diantaranya menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode demonstrasi. Penelitian ini dilatar belakangi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi menggerinda pahat. Fenomena yang terjadi di SMK Antartika 1 Sidoarjo jurusan teknik pemesinan dalam pembelajaran praktik masih menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan konsep penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Antartika 1 Sidoarjo kelas XI TPM 3. Penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa dan minat belajar siswa pada kompetensi menggerinda pahat. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan jobsheet, sedangkan untuk mengetahui minat belajar siswa menggunakan angket, di dalam angket terdapat 15 butir pertanyaan. Hasil analisis yang didapat setelah proses pengambilan data bahwa siklus 1 nilai rata- rata kelas sebesar 81,5 dalam kategori tinggi, sedangkan ketuntasan klasikal sebesar 87 %. Untuk siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 89,6 kategori tinggi, sedangkan ketuntasan klasikal sebesar 97%. Untuk hasil skor angket minat belajar siswa sebesar 83% dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat menerima metode demonstrasi dengan baik. Kata Kunci : Metode pembelajaran demonstrasi, hasil belajar dan PTK Abstract Many methods for teachers to improve student learning quality, including use of appropriate learning methods. The learning method is a method demonstration. This research backgraound is to determine student learning outcomes in competency cutting tool grinding. Phenomena occurring in Antarctica 1 Sidoarjo SMK majoring in mechanical engineering in practice learning still using conventional learning. This study uses the concept of Classroom Action Research (CAR ). This research was conducted in Antartika 1 Sidoarjo SMK class XI TPM 3. Study is to examine student learning outcomes and student interest in competency cutting tool grinding. The research instrument used to determine student learning outcomes using jobsheet, while to determine student interest using a questionnaire, in the questionnaire contained 15 items questions. The results obtained after the analysis of the data retrieval process that cycles 1 class average value of 81.5 in high categories, while the classical completeness by 87 %. For the second cycle the average value reached 89,6 in high category, while the classical completeness of 97 %. For the results of student interest questionnaire scores by 83 % in high categories. It can be concluded that the application of the method demonstration on cutting tool grinding competence can improve student learning outcomes and and students can receive a demonstration of the method is well. Keywords : Demonstration teaching methods, study result and CAR. PENDAHULUAN Latar Belakang Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tertera bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan nasional ini menjadikan landasan untuk pemerintah melaksanakan progam wajib 9 tahun belajar SD 6 tahun dan SMP 3 tahun yang biaya pendidikan disubsidi oleh pemerintah yang menjadikan SD dan SMP sebagian besar wilayah Indonesia biaya pendidikan gratis. Nilai positif yang bisa diambil dari program ini pintar tidak harus mahal. 49

JPTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015, 49-55 SMK merupakan sekolah menengah kejuruhan yang mencetak lulusan siap kerja. Siswa SMK dibekali keahlian atau kemampuan yang sesuai dengan bidang yang ditempuh. SMK bertanggungjawab atas keahlian yang diperoleh siswa selama di sekolah. Untuk meningkatkan keahlian siswa, sekolah dapat melakukan dengan perbaikan sarana belajar, tenaga pengajar, pembelajaran dan administrasi sekolah. SMK juga memberikan pengalaman praktik di industri guna menambah keahlian dibidangnya. Proses pembelajaran berperan penting dalam ketuntasan belajar siswa. Dahulu pembelajaran lebih ditekan atau difokuskan kepada guru dan siswa cenderung lebih pasif. Dengan seiringnya perkembangan zaman proses pembelajaran seperti itu kurang cocok untuk perkembangan siswa. Seperti hukum alam model maupun metode pembelajaran juga semakin banyak variasinya, hal ini tidak lain tidak bukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Model dan metode pembelajaran banyak dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dimaksudkan pembelajaran berjalan maksimal. Fenomena yang terjadi di SMK Antartika 1 Sidoarjo jurusan teknik pemesinan dalam pembelajaran praktik melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda masih menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional guru lebih dominan. Potret pembelajaran disana siswa masih kebingungan menggerinda pahat, itu ditandai dengan aktivitas siswa yang terlalu sering bertanya kepada guru dan teman sejawat tentang hal-hal yang sama, pengerjaannya lama, kurang percaya diri dalam pengerjaan. Kondisi tersebut menjadikan pembelajaran di kelas kurang efektif. Hal ini diakibatkan guru kurang memberi contoh pengerjaan kepada peserta didik karena dalam menggerinda pahat harus diberi contoh step by step. Idealnya guru memberi contoh kepada siswa atau menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Pembelajaran metode demonstrasi membutuhkan contoh pengunaan pemakaian suatu alat, proses pengerjaan dan gerakan tubuh. Pembelajaran ini diharapkan siswa mencontoh yang dilakukan guru. Guru dan siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran ini mempunyai kelebihan untuk melatih kemampuan siswa mendengarkan, melihat, berkonsentrasi serta ketrampilan. Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi harus menggunakan langkah-langkah yang benar untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal. Pengaruh minat belajar siswa juga menjadi sorotan. Minat merupakan ketertarikan terhadap sesuatu. Minat dapat berpengaruh terhadap hasil belajar karena siswa jika berminat terhadap pelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda dan cara mengajar guru siswa akan bersungguh-sungguh memahami dan menguasai materi. Minat siswa dari pantauan guru tergolong cukup, namun minat ini dapat dioptimalkan lagi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TPM 3 dengan menggunakan metode demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat? Bagaimana minat siswa kelas XI Tpm 3 SMK Antartika 1 Sidoarjo terhadap metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TPM 3 dengan menggunakan metode demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat. Untuk mengetahui minat siswa kelas XI Tpm 3 SMK Antartika 1 Sidoarjo terhadap metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat. KAJIAN TEORITIK Belajar dan Mengajar Menurut Slameto, (2003: 2). Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku siswa yang kompleks yang membawa perubahan pada individu dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Menurut Nana Sudjana & Achmad Rifai, (2002: 37). Mengajar sebagai alat yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar. Menurut Slameto, (2003: 29). Mengajar merupakan kebudayaan berupa pengalaman dan kecakapan kepada anak didik. Seorang guru memberikan arahan, instruksi, dan evaluasi kepada anak-anak didiknya dalam proses pembelajaran. Secara singkatnya mengajar merupakan kegiatan mengorganisasi lingkungan disekitarnya yang dilakukan oleh guru yang menghubungkan kepada siswa yang terjadinya proses belajar untuk memudahkan siswa belajar. Metode Pembelajran Demonstrasi Menurut Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, (2006: 90). Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Kompetensi Menggerinda Pahat benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan yang disertai penjelasan lisan. Menurut Suyono & Hariyanto, (2011: 220). Demonstrasi artinya guru menunjukkan perilaku dan sifat-sifat suatu, mencoba sesuatu di hadapan siswa tanpa ada keharusan bagi siswa untuk mencobanya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi merupakan cara mengajar yang dilakukan guru dengan memberikan suatu contoh tertentu yang mengandung proses, sehingga siswa dapat mengamati apa saja yang terjadi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Basrowi & Suwandi, (2008: 25). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Menurut Sarwiji Suwandi, (2010: 11). PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan guru ( dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pemecahan masalah tersebut. Secara singkatnya penelitian tindakan kelas ini dilakukan guru atau peneliti untuk memperbaiki atau meningkatkan pembelajaran dikelas. Minat Menurut Muhibbin Syah, (2008: 136). Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar atas sesuatu. Minat ini seperti ketertarikan terhadap sesuatu, apabila dikaitkan dengan belajar akan memacu siswa lebih giat belajar yang diminati itu. Menurut Dalyono, (2005: 56). Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Dapat dijelaskan bahwa minat merupakan ketertarikan terhadap apa yang diinginkan, sehingga akan menimbulkan dorongan untuk menguasai hal tersebut. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Susanto, (2010 :7). PTK adalah penelitian yang permasalahannya diangkat dari konteks kelas. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa. Alur Penelitian Alur penelitian ini menggunakan konsep penelitian tindakan kelas. Adapun diagram alur penelitian tindakan kelas seperti di bawah ini: Gambar 1. Alur Siklus PTK (Sumber : Susanto, 2010:10) Sesuai dengan diagram di atas ada tiga tahapan dalam satu siklus penelitian tindakan kelas. Secara Garis besar, tahapan-tahapan penelitian dalam satu siklus dapat dijelaskan sebagai berikut : Tahap Perencanaan Pada tahap ini, setelah masalah diidentifikasi dan dirumuskan, Kebutuhan yang diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu : membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda), mempersiapkan bahan pelajaran berupa peralatan ( mesin gerinda, alat ukur dan keselamatan dan kesehatan kerja). Menyiapkan instrumen pengumpulan data seperti angket minat siswa pada metode pembelajaran demonstrasi pada pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) dan jobsheet pahat rata. Tahap Tindakan dan observasi Peneliti menerapkan rencana pelaksaaan pembelajaran pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) yang telah disusun dengan menggunakan metode demonstrasi. Tahap tindakan dilakukan bersamaan dengan tahap observasi. Saat tahap tindakan berlangsung, peneliti mengamati semua kejadian yang berlangsung dan melakukan refleksi di lapangan. Tahap relfeksi setelah observasi Setelah tahap tindakan dan tahap observasi selesai dilakukan,tim peneliti secara bersama-sama membahas hasil observasi dan melakukan penilaian atau refleksi untuk menentukan hasil dari tindakan yang telah dilakukan. Satu dari dua kemungkinan keputusan kemudian diambil : (1) apabila hasilnya memuaskan, penelitian dihentikan, atau (2) apabila 51

JPTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015, 49-55 hasilnya belum memuaskan, penelitian dilanjutkan dengan siklus ke 2. Instrumen Penelitian Menurut Margono, (2007 : 155 ). Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Instrumen penelitian digunakan untuk pengambilan data dari responden. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode untuk pengambilan data diantaranya : Kuesioner Menurut Margono, (2007 :16). Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam penelitian ini angket atau kuisoner langsung diberikan dan isi langsung oleh responden (siswa). Kuesioner ini untuk mengetahui seberapa besar minat terhadap pembelajaran dengan metode demonstrasi pada mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda). Adapun rincian isi dalam angket tercantum dibawah ini: Tabel 1. Kuesioner minat siswa pada metode pembelajaran demonstrasi pada pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 Saya tertarik mengikuti mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) dengan pokok bahasan menggerinda pahat rata. 2 Saya tertarik dengan penerapan metode demonstrasi yang dilakukan guru. 3 Saya tertarik memahami materi dengan menggerinda pahat rata dengan penerapan menggunakan metode demonstrasi. 4 Saya bersemangat saat guru menggunakan metode demonstrasi pada pokok bahasan menggerinda pahat rata. 5 Saya antusias bertanya setelah guru menjelaskan materi menggunakan metode demonstrasi 6 Saya melihat, mendengarkan, dan mengamati guru saat proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi 7 Saya antusias menjawab pertanyaan dari guru setelah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi 8 Saya datang tepat waktu pada mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) dengan pokok bahasan menggerinda pahat rata. 9 Saya mengerjakan jobsheet menggerinda pahat rata yang diberikan guru dengan senang hati 10 Setelah selesai pembelajaran, saya masih mengingat apa yang diajarkan oleh guru dengan pokok bahasan menggerinda pahat rata. 11 Saya merasa rileks atau nyaman saat mengikuti mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) dengan pokok bahasan menggerinda pahat rata. 12 Walaupun hujan saya tetap berangkat mengikuti mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) dengan pokok bahasan menggerinda pahat rata. 13 Saya mempelajari ulang di rumah apa yang sudah dijelaskan guru tentang pokok bahasan menggerinda pahat rata. 14 Saya terlebih dahulu belajar di rumah materi tentang pokok bahasan menggerinda pahat rata sebelum diajarkan oleh guru di bengkel. 15 Saya mencari informasi lebih diluar jam pelajaran tentang pokok bahasan menggerinda pahat rata. Keterangan : Rentang nilai menggunakan Skala Likert 1 : Sangat tidak tertarik 2 : Tidak tertarik 3 : Cukup tertarik 4: Tertarik 5 : Sangat tertarik Tes Menurut Margono, (2007: 170 ). Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Dalam penelitian ini menggunakan tes

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Kompetensi Menggerinda Pahat hasil praktek (jobsheet). Tes praktek yaitu berupa jobsheet yang sudah dikerjakan sesuai perintah. Teknik Analisis Data Teknik analisis data ini digunakan untuk mengolah teknik pengumpulan data yang sudah ditentukan oleh peneliti. Setiap teknik pengumpulan data diolah sesuai dengan teknik analisis yang tepat. Berikut ini rincian teknik analisis data yang digunakan. Angket Minat Setelah angket diisi oleh siswa, peneliti untuk mengetahui hasil angket. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : F P = 100% N Keterangan: P = Prosentase jawaban responden F = Jumlah jawaban responden N = Jumlah responden (Sumber: Riduan, 2005:13) Kriteria skor yang dihasilkan untuk setiap jawaban yang diberikan sebagai berikut: Tabel 2. Skor penilaian siswa berdasarkan skala Guttman Pilihan Jawaban Nilai Jawaban Sangat Tidak Teratrik 1 Tidak Tertarik 2 Cukup Tertarik 3 Tertarik 4 Sangat Tertarik 5 Guna mengetahui minat siswa dengan menggunakan metode demonstrasi mengggunakan interpretasi skor seperti dibawah ini: Tabel 3. Interprestasi Skor Rentang Total Skor Kategori 0%-40% Sangat rendah 40%-59% Rendah 60%-79% Cukup tinggi 80%-89% Tinggi 90%-100% Sangat tinggi Hasil Belajar Siswa Sesuai dengan peraturan di SMK Antartika 1 Sidoarjo siswa dikatakan lulus mata pelajaran apabila mencapai nilai 80, serta kelas dianggap tuntas apabila mencapai 85%. Hasil praktik jobsheet yang diberikan dengan rentang nilai 0-100. Setelah nilai individu diketahui, kemudian dicari nilai rata-rata kelas yang diprosentasikan seperti tabel di bawah ini: Tabel 4. Interprestasi Nilai Rata-Rata Kelas Rentang Total Skor Kategori 0%-40% Sangat rendah 40%-59% rendah 60%-79% Cukup tinggi 80%-89% tinggi 90%-100% Sangat tinggi HASIL PENELITIAN Jadwal Penelitian Jadwal penelitian disusun sesuai dengan jadwal peneliti dan sekolah. Penelitian ini dilakukan di kelas XI TPM 3 SMK Antartika 1 Sidoarjo di bengkel pemesinan yang kegiatan inti dilakukan pada tanggal 5 sampai 22 Mei 2014. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa didapatkan setelah serangkaian proses pembelajaran dengan materi menggerinda pahat yang akhiri dengan sebuah jobsheet. Jobsheet ini dikerjakan secara individu. Berikut ini daftar nilai ratarata hasil belajar siswa siklus 1 dan 2: Tabel 5. Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Menggerinda Pahat Rata Siklus 1 dan 2 Rata-Rata Prosentase Kategori No Siklus Nilai 1 I 81,5 81,5% Tinggi 2 II 89,6 89,6% Tinggi Nilai individual siswa mempengaruhi ketuntasan klasikal kelas. Ketuntasan klasikal merupakan jumlah siswa yang harus nilai belajarnya mencapai batas minimal terhadap acuan tertentu. Dalam hal ini ketuntasan klasikal sebesar 85%. Adapun rincian ketuntasan hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Karakteristik Siklus I II Jumlah siswa 42 42 Jumlah siswa yang mengikuti tes 39 35 Jumlah siswa yang tuntas 34 34 Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 1 Ketuntasan klasikal (%) 87 97 Keterangan : 7 siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dikarenakan sakit 2 siswadan 5 siswa tanpa izin. Angket Minat Siswa Angket minat ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran praktik (melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda) kompetensi menggerinda pahat rata. Angket ini diisi oleh siswa pada akhir pembelajaran siklus 2. Untuk mengetahui minat siswa terdapat 15 butir petanyaan dalam angket. Apabila dihitung menggunakan rumus seperti berikut ini : F P = 100% N 2188 P = 100% 2625 = 83 % 53

JPTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015, 49-55 Pembahasan Nilai hasil belajar siklus 1 dan 2 Berdasarkan nilai hasil belajar siswa siklus 1 dan 2 yang didapat oleh siswa, kemudian akan diperoleh rata-rata nilai kelas, sebagaimana ditampilkan seperti grafik di bawah ini: Gambar 2. Grafik nilai rata-rata kelas dan ketuntasan kelas Sesuai dengan grafik di atas nilai hasil belajar siswa siklus 1 sebesar 81,5 dalam kategori tinggi dan ketuntasan klasikal sebesar 87%. Dalam siklus 1 siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 5 siswa dari jumlah siswa yang mengikuti tes sejumlah 39 siswa. Dalam siklus 2 nilai hasil belajar siswa sebesar 89,6 dan ketuntasan klasikal sebesar 95% dari 35 siswa yang mengikuti tes. Siklus 1 dan siklus 2 terjadi peningkatan nilai hasil belajar siswa sebesar 8,1. Terjadi peningkatan juga dalam ketuntasan klasikal sebesar 10%. Skor angket minat belajar siswa Setelah pengisian angket minat belajar siswa pada akhir siklus 2, kemudian diolah mempunyai skor 83% dalam kategori tinggi. Angket minat belajar siswa mempunyai pertanyaan 15 butir dan skala penilain skala 1-5. Adapun hasil perolehan skor tiap butir pertanyaan apabila ditampilkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini: 100% 50% 83%84% 87% 79%81%81%80% 89% 78%77% 85% 80% 84%89% 84% 0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Gambar 3. Grafik perolehan skor tiap butir pertanyaan PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat siswa kelas TPM 3 SMK Antartika 1 Sidoarjo, maka dapat disimpulkan bahwa : Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 nilai ratarata mencapai 81,5 dalam kategori tinggi, sedangkan ketuntasan klasikal sebesar 87%. Untuk siklus 1 jumlah siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 5 siswa. Untuk ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 rata-rata mencapai 89,6 dalam kategori tinggi, sedangkan ketuntasan klasikal sebesar 97%. Untuk siklus 2 jumlah siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 1 siswa. Dari hasil tersebut metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat rata dapat menuntaskan hasil belajar siswa. Minat belajar siswa terhadap metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat mencapai 83% kategori tinggi. Dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada kompetensi menggerinda pahat ddapat diterima siswa dengan baik. Saran Dari simpulan yang didapat dari penelitian penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada menggerinda pahat, maka peneliti dapat memberikan saran, yaitu : Untuk guru pengajar teknik pemesinan di SMK Antartika 1 Sidoarjo diharapkan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi saat pembelajaran yang membutuhkan suatu proses pengerjaan. Diharapkan adanya pengembangan metode pembelajaran demonstrasi untuk penelitian selanjutnya guna hasil yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Basrowi., & Suwandi. (2008). Prosedur penelitian tindakan kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Dalyono. (2005). Psikolodi pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Margono. (2007). Metodologi penelitian pendidikan.jakarta: PT. Rineka Cipta. Riduan. (2005). Metode dan teknik menyusun tesis. Bandung: Alfabeta. Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sudjana, Nana., & Achmad Rivai. (2002). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Susanto. (2010). Konsep penelitian tindakan kelas dan penerapannya. Surabaya: Lembaga penerbitan FBS UNESA. Suwandi, Sarwiji. (2010). Penelitian tindakan kelas (PTK) dan penulisan karya ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka Suyono., & Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi pendidikan dalam pendekatan baru edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya