BAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK ARUS SISI AC

Oleh : ARI YUANTI Nrp

ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK SISI AC DAN SISI DC INVERTER PWM MULTIFASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

INVERTER TIPE VOLT/HERTZ TIGA FASA DENGAN INJEKSI HARMONISA ORDE KE TIGA

BAB III METODE PENELITIAN

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK SISI AC DAN SISI DC INVERTER PWM LIMA-FASA

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc

SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A. Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

Click to edit Master text styles

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU FASA SEBAGAI SARANA ANTARMUKA SISTEM PHOTOVOLTAIC DENGAN JARINGAN LISTRIK BERBASIS dspic30f4012

PEMANFAATAN MIKROKONTROL ATMEGA 8535 SEBAGAI PENGENDALI INVERTER SATU FASA JEMBATAN PENUH TERPROGRAM ¼ λ

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

PEMANFAATAN INVERTER SATU FASA SEBAGAI PENGINJEKSI DAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Contohnya yaitu beban beban nonlinier, terutama peralatan listrik berbasis

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

BAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

DESAIN DAN IMPLEMENTASI POLA SWITCHING BERBASIS SPACE VECTOR MODULATION (SVM) PADA INVERTER TIGA FASA MENGGUNAKAN dspic LAPORAN TUGAS AKHIR

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMORI TERPROGRAM BERBASIS V/Hz UNTUK PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PEMODELAN DAN SIMULASI STATIC SYNCHRONOUS SERIES COMPENSATOR (SSSC) MENGGUNAKAN KONTROL PWM UNTUK PENGATURAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

Analisis Unjuk Kerja Penyearah 3 Fasa Terkendali pada Tegangan Suplai tidak Seimbang

- 4 buah switch -Vpp= Vdc. Transformator Step Up

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

Arus & Tegangan bolak balik(ac)

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Desain Sistem Photovoltaic (PV) Terhubung Dengan Grid Sebagai Filter Aktif

Analisis Ripple Masukan dan Keluaran PWM AC Chopper 3-Fasa pada Beban Motor Induksi 3-Fasa

TAPIS DAYA AKTIF SHUNT 3 FASA 3 KAWAT BERBASIS PERKALIAN DAYA NYATA SUMBER

TUGAS AKHIR PERBAIKAN UNJUK KERJA INVERTER SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL SINYAL MODULASI LEBAR PULSA

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

Inverter Satu Fase dengan Pola Penyaklaran SPWM

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN TIPE PENYALAAN KONTROL JARAK SAMA DAN SUDUT SAMA PADA PENYEARAH TERKENDALI TIGA PHASA

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

Inverter Multi Level Tipe Jembatan Satu Fasa Tiga Tingkat Dengan Mikrokontroler AT89S51

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

Desain Penggunaan Filter Aktif Seri Berbasis Fuzzy Polar Untuk Mengurangi Harmonisa Pada PT Tabang Coal. Oleh : I Wayan Adi Harimbawa

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

DERET FOURIER. 1. Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

Transkripsi:

BAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA 5.1 Pendahuluan Bab ini berisi tentang implementasi inverter lima-fasa pada simulasi dengan metode-metode PWM yang telah dibahas sebelumnya. Simulasi ini ditujukan untuk membuktikan kebenaran hasil analisis yang telah dilakukan. Program yang dipakai untuk simulasi ini adalah PSIM @ V4.1 yang merupakan salah satu program yang sering digunakan untuk melakukan simulasi elektronika daya. Pengukuran yang diambil dari simulasi adalah total riak arus inverter pada setiap fasa. Karena pada PSIM @ V4.1 tidak terdapat fitur yang bisa menghitung total riak maka penulis membuat sendiri program tambahan yang terintegrasi dengan PSIM untuk menghitung total riak ini. Program ini berbentuk dll (dynamic link library) yang dibuat dengan menggunakan bahasa C. Dari pengukuran ini didapatkan hubungan antara indeks modulasi inverter dengan total riak arus keluaran inverter. Parameter yang digunakan dalam simulasi ini adalah Ed = 100 V L = 5 mh R = 5 Ohm fs = 4000 Hz fr = 50 Hz k = 0.1 s/d k maks dengan selang 0.1 time step simulasi = 10-7 s 5. Penghitungan Nilai RMS Riak Arus Keluaran Inverter Nilai rms riak arus keluaran inverter dihitung berdasarkan deret fourier. Seperti telah dijelaskan pada bab II, nilai rms riak adalah pengurangan nilai RMS 33

sinyal dengan nilai RMS fundamental sinyal tersebut. Karena PSIM adalah program komputer yang menggunakan data diskrit maka deret fourier nya juga menggunakan deret fourier diskrit. Pada deret fourier diskrit, nilai RMS suatu sinyal adalah: RMS 1 n ik n k 1 (5.1) sedangkan nilai rms fundamentalnya adalah, A1 B1 F (5.) dengan n k A1 ik cos n k 1 n (5.3) n k B1 ik sin n k 1 n (5.4) dimana, i k = nilai sinyal pada saat k n = jumlah sample sinyal dalam satu periode Dengan demikian nilai rms riak arus H adalah H RMS F (5.5) Dengan menggunakan program dll ini nilai arus pada setiap titik sample diambil dan langsung dimasukan kedalam program dll ini. Sedangkan untuk menghitung nilai rms riak tegangan dan arus sisi DC nilai fundamentalnya,f, diganti dengan nilai rata-ratanya, R. 1 dengan R i k (5.7) n Berikut diagram alir program untuk menghitung total riak arus keluaran. 34

Start Input t i Inisiasi awal? tidak ya Inisiasi nilai awal n = 0.0/Δt k = 1 temp1 = 0 temp = 0 temp3 = 0 ya t < 0.1s? tidak Menunggu keadaan stabil ya k = n? Cek satu periode tidak temp1 = temp1 + i Jumlah untuk nilai rms temp = temp + i cos(πk/n) temp3 =temp3 + i sin(πk/n) PSIM Jumlah untuk nilai A1 Jumlah untuk nilai B1 k = k + 1 k selanjutnya rms = temp1/n Nilai rms A1 = temp/n Nilai A1 B1 = temp3/n Nilai B1 F = sqrt((a1 + B1 )/) Nilai F H = sqrt(rms -F ) Nilai H Keluar dll Gambar 5.1 Flowchart perhitungan total riak 35

5.3 Riak Arus Sisi AC Inverter PWM Lima-Fasa Persamaan riak arus keluaran inverter PWM lima-fasa pada kondisi ggl sinusoidal[7] adalah : 1 TS Edk sin 5 3 3 I 1rms k sin k 8 3L 3 5 (5.8) Dan persamaan nilai rms riak arus keluaran inverter PWM lima-fasa pada kondisi ggl beban non-sinusoidal dengan injeksi seperenam harmonisa ketiga adalah : 1 ET d S.8788 I 1rms m 0.741 m0.4617m (5.9) 8 3L Sedangkan untuk persamaan riak arus keluaran dengan injeksi seperenam harmonisa ketiga dan harmonisa kelima dengan amplitudo sebesar 13,9% amplitudo komponen fundamental adalah : 1 ET d S.8788 I 1rms m 0.741 m0.440m (5.10) 8 3L Gambar rangkaian inverter PWM lima-fasa yang digunakan pada simulasi adalah : Rangkaian tambahan Gambar 5. Rangkaian simulasi inverter PWM lima-fasa Pada gambar 5. rangkaian tambahan yang digunakan adalah : 36

Gambar 5.3 Rangkaian tambahan pada simulasi inverter PWM lima-fasa Berikut ini adalah grafik riak arus keluaran inverter PWM lima-fasa pada kondisi ggl beban sinusoidal dan non-sinusoidal hasil perhitungan dan simulasi yang di-plot terhadap indeks modulasi. GGL Sinusoidal GGL Non-Sinusoidal GGL Non-Sinusoidal Optimum Gambar 5.4 Grafik riak arus keluaran pada ggl beban sinusoidal dan non-sinusoidal 37

Titik menunjukkan hasil simulasi dan garis menunjukkan hasil perhitungan. Dari grafik di atas terlihat bahwa riak arus keluaran inverter PWM limafasa pada kondisi ggl beban non-sinusoidal lebih kecil dibandingkan dengan riak arus keluaran yang dihasilkan pada kondisi ggl beban sinusoidal. Sebagai perbandingan riak arus keluaran hasil perhitungan juga di-plot. Terlihat bahwa hasil perhitungan sama dengan hasil simulasi. Hal ini menunjukkan bahwa analisis yang dilakukan adalah benar. 5.4 Riak Sisi DC Inverter PWM Lima-Fasa Persamaan riak arus dan tegangan sisi dc inverter PWM Lima-Fasa pada kondisi ggl beban sinusoidal dapat dilihat pada persamaan (4.6) dan (4.35). Gambar 5.5 dan 5.6 menunjukkan gambar rangkaian yang digunakan pada simulasi untuk mencari riak arus dan tegangan sisi DC inverter PWM lima-fasa pada kondisi ggl beban sinusoidal. Gambar 5.5 Rangkaian untuk menghitung riak arus masukan Gambar 5.6 Rangkaian untuk menghitung riak tegangan masukan 38

Gambar-gambar di bawah ini memperlihatkan perbandingan hasil simulasi terhadap perhitungan yang telah dilakukan. Terlihat bahwa hasil perhitungan hampir mendekati hasil simulasi yang menunjukkan bahwa analisis yang dilakukan benar. Gambar 5.7 Grafik riak arus masukan terhadap indeks modulasi Gambar 5.8 Grafik riak arus masukan terhadap nilai rms arus keluaran Gambar 5.9 Grafik riak tegangan masukan terhadap indeks modulasi 39

5.5 Penutup Pada bab ini telah ditunjukan hasil simulasi yang mendukung hasil analisis. Hampir semua hasil simulasi mendekati nilai perhitungan. Dari hasil simulasi ditunjukkan bahwa nilai riak arus keluaran inverter PWM lima-fasa pada pengaruh ggl beban non-sinusoidal lebih kecil dibandingkan pada pengaruh ggl beban sinusoidal. Semakin tinggi arus rms keluaran maka riak arus dan tegangan masukan yang dihasilkan akan semakin tinggi. Untuk riak arus masukan inverter diketahui bahwa semakin tinggi faktor daya beban maka riak arus yang dihasilkan akan semakin tinggi 40