BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

Obat tradisional 11/1/2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

SALAM KEPERAW A A W T A AN

I PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Penetapan Kadar Sari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, sementara waktu yang ada sangat terbatas. Gaya

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

OLEH: YULFINA HAYATI

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ICE CREAM PARE ENAK DI LIDAH SERTA BERNILAI GIZI TINGGI BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

I. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyeduhan. Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, namun dapat. dihasilkan dari daun lain seperti daun sirsak.

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS SINGKONG KEJU

Pengawetan pangan dengan pengeringan

Peluang Bisnis Tentang Buah Sirsak. Nama :Nungki Indah Pratiwi Nim : Kelas :11-S1SI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisnis Susu Kedelai Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang merah atau kacang jogo tergolong pangan nabati. Kacang merah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

TELUR ASIN PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jamu Obat tradisional Indonesia yang dikenal sebagai Jamu, telah digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit sejak berabad-abad yang lalu jauh sebelum era Majapahit. Ke depan pengembangan dan pemanfaatan obat bahan alam/obat herbal Indonesia ini perlu mendapatkan substansi ilmiah yang lebih kuat, terutama melalui penelitian dan standarisasi sehingga obat herbal Indonesia dapat diintegrasikan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional (WHO 2002). Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan bahan tersebut yang belum dibekukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaannya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegal linu, tolak angin dan sebagainya. Sedangkan fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya (Sumarny 2002). Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi (BPOM RI 2006). Sampai saat ini masyarakat tradisional di negara-negara berkembang termasuk Indonesia biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit yang 5

6 dideritanya dengan pengobatan tradisional. Pada masyarakat jawa upaya menjaga kesehatan, mencegah penyakit maupun pengobatan suatu penyakit yang diderita, biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau yang lebih dikenal dengan jamu. (Atik dan Afiani 2003). Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahanbahan tersebut yang belum dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman. Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan sebagainya. Istilah penggunaanya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset, sekalor, pegel linu, tolak angin. Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan. Adapun tahapan tersebut dimulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan (Gunawan 2004). B. Bahan Baku 1. Daun Sirsak (Annona muricata L) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub kelas : Dialypetale Ordo : Polycarpicae Family : Annonaceae Genus : Annona Spesies : Annona muricata Daun sirsak mengandung tanin, alkaloid, dan sejumlah kandungan kimia lainnya seperti acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin,

7 annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, gentisic acid caclourine, linoleic acid, gigantetronin dan muricapentocin. Kandungan senyawa kimia tersebut merupakan senyawa yang dapat memberikan manfaat untuk tubuh, baik sebagai obat ataupun meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun sirsak mengandung berbagai zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan atau penyembuhan beragam penyakit. Daun sirsak memiliki lebar 3-7 cm dan panjang antara 6-18 cm. Daun yang tua berwarna hijau tua dan yang muda berwarna hijau kekuningan. (Radi, 1997). Salah satu khasiat daun sirsak yang pertama adalah mencegah dan mengobati kanker. Berdasarkan penelitian, daun sirsak mengandung zat proaktif yang mampu membunuh sel kanker. Zat proaktif didalam daun sirsak juga mampu membedakan sel mana yang harus dibunuh dan sel mana yang harus tetap hidup, oleh karena itu, daun sirsak ini dipecaya memiliki keampuhan hingga 100 kali lipat dibandingkan pengobatan kanker melalui kemoterapi. Cara lain mendapatkan manfaat tersebut adalah dengan meminum air rebusan daun sirsak secara rutin setiap pagi dan sore selama beberapa minggu. Jika anda sudah mencobanya selama 3 minggu, maka anda akan mulai merasakan efek bahwa tubuh anda sudah menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai tindakan yang anda ambil. Kondisi tubuh masing-masing orang berbeda-beda, sehingga satu gelas dari merebus 7 lembar daun sirsak bagi seseorang sesuai, tetapi bagi orang lain tidak sesuai karena dia membutuhkan 10 lembar untuk direbus jadi satu gelas. Sehingga yang lebih penting diketahui adalah seberapa sesuai dan aman dosis yang harus dikonsumsi dengan kondisi tubuh kita, bukan kondisi tubuh orang lain, meski tidak menutup kemungkinan bahwa 7 lembar daun sirsak direbus dengan 3 gelas air menjadi satu gelas lebih banyak cocok untuk sebagian besar orang. Berapa lama waktu untuk mengkonsumsi air rebusan daun sirsak, inipun juga beragam, ada yang 2 minggu sudah menunjukkan hasil yang positif,

8 namun ada juga yang 3 bulan mengkonsumsi belum menunjukkan efek pengobatan dengan daun sirsak ataupun tanda-tanda penyembuhan ataupun peningkatan kesehatan seseorang, dan karena merasa terlalu lama kemudian berhenti mengkonsumsi. Hal ini bisa terkait dengan dosis yang mungkin kurang, pas atau bahkan berlebih (Purwatiwidiastuti 2013). Kandungan gizi sirsak dalam 100 g Kandungan Gizi Energi Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Serat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin C Niacin Jumlah 65,00 kal 1,00 g 0,30 g 16,30 g 14,00 mg 27,00 mg 2,00 g 0,00 mg 1,00 RE 0,27 mg 0,04 mg 20,00 mg 0,70 g Sumber: Departemen Kesehatan (Wirakusumah 1995). Menurut Wirakusumah (1995), manfaat sirsak untuk terapi antara lain untuk pengobatan batu empedu, anti sembelit dan meningkatkan nafsu makan, sumber vitamin C yang sangat baik sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penuaan. Selain itu kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan terutama untuk pengobatan sembelit. Menurut Safari (1995), gula aren merupakan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan pembuatnya. Jenis dan macam gula aren tersebut memiliki perbedaan jika ditinjau dari manfaat penggunaannya sama, sebab

9 bahan bakunya sama yaitu nira aren. Oleh karena itu, perbedaan jenis dan macam gula aren tergantung bentuknya saja. C. Proses Pengolahan Metode yang efektif digunakan dalam pembuatan serbuk yaitu dengan menggunakan metode kristalisasi. Metode kristalisasi adalah proses terbentuknya kristal padat yang berawal dari suatu larutan yang homogen. Kristal-kristal dapat terbentuk apabila uap dan partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Metode ini memanfaatkan sifat gula pasir atau sukrosa. Sifat gula pasir yaitu apabila gula pasir dicairkan maka dapat kembali membentuk kristal. Secara umum, mekanisme kristalisasi terjadi saat sukrosa yang dipanaskan akan mencair dan bercampur dengan bahan lainnya. Saat air menguap maka sukrosa tersebut akan berbentuk kembali menjadi butiranbutiran padat (Fitriyono, 2014). Tahapan yang dilakukan dalam proses kristalisasi antara lain pencucian dan penghalusan bahan, kemudian proses pemasakan atau kristalisasi yaitu ekstrak bahan ditambah gula, biasanya gula kristal berwarna putih, kemudian dipanaskan menggunakan api kecil (suhu dibawah 100 o C) dan dilakukan pengadukan terus menerus sampai terbentuk kristal. Proses selanjutnya adalah pengayakan serbuk atau kristal yang telah jadi hingga diperoleh bubuk yang lembut. Keuntungan metode ini adalah dari segi biaya cukup murah, proses cepat dan serbuk yang dihasilkan banyak (Wahyuni 2005). Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam.pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.

10 Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ign Suharto, 2002). D. Pengemasan Produk Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merk, kemasan dan label. Pengembangan desain produk perlu memperhatikan beberapa aspek, mulai dari perencanaan waktu hingga perancangan produknya. Alasannya jelas untuk menghasilkan produk yang terbaik. Desain produk akan terus berubah seiring perkembangan pasar. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam perbaikan desain kemasan diantaranya adalah aspek identitas, aspek estetika, aspek promosi, aspek komunikasi dan aspek ekonomi yang semua itu bertujuan untuk meningkatkan produk seeling yang lebih baik dari sebelumnya (Supriyadi, 2007). Kemasan adalah salah satu aspek penting dalam pemasaran produk. Kemasan juga dapat menjadi media promosi bagi produk. Promosi melalui kemasan merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan tujuan suatu perusahaan yaitu agar konsumen bersedia menjadi pelanggan produk tersebut (Kotler, 2002) Fungsi pengemasan secara umum adalah sebagai wadah bagi produk yang bersangkutan, melindungi produk, mengamankan produk, menjaga keawetan produk, memuat informasi mengenai produk, memudahkan distribusim, memudahkan konsumen dalam membeli, membawa dan menikmatinya. Selain itu kemasan juga dapat meningkatkan laba perusahaan dan promosi bagi produk didalamnya. Berdasarkan jenisnya kemasan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kemasan inti, kemasan jual dan kemasan transport (Lilies, 2004). Masalah kemasan menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan

11 teknologi yang makin canggih. Berbagai macam kemasan yang ada di pasaran saat ini, seperti kertas, plastik, gelas, logam dan bahan laminate lainnya, membawa dampak yang menguntungkan dan juga merugikan bagi konsumen. Sisi positifnya salah satunya adalah untuk memperpanjang masa simpan produk dan sisi negatifnya salah satunya adalah bahan kemasan yang ada, bila salah penanganan akan menyebabkan bahan pembuat kemasan dapat bermigrasi ke produk makanan yang dapat membawa pengaruh tidak baik bagi kesehatan masyarakat (Afriani, 2010). E. Pemasaran Produk Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen (Stanton, 2001). Perusahaan harus bertanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. Strategi pemasaran ini adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen (Kotler, 2008). Segmentasi pasar berorientasi pada pelanggan karena hal ini bertujuan untuk mengelaskan pasar yang sesuai dengan kemampuan atau daya beli konsumen. Pasar tercatat sebagai orang dengan keinginan, adanya uang untuk dibelanjakan, dan kemauan untuk dibelanjakan. Orang dengan keinginan berarti mensegmen pasar menurut dasar demografik diantaranya yaitu lokasi,

12 usia, jenis kelamin, pendapatan, kelas sosial, gaya hidup, karakteristik pribadi, pengetahuan konsumen, sikap dan respon terhadap produk (Andrean, 2009).