BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB I PENDAHULUAN. sinar UV seakan akan menjadi teman baik bagi kulit wajah. Flek hitam, kulit kering,

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental laboratorium dan eksperimental survey.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

OPTIMASI KONSENTRASI BASIS PVA DAN

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai November

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jenis hewan ini tersebar di laut,air tawar,dan daratan yang lembab.

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

HUBUNGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val) TERHADAP SIFAT FISIK LOTION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Mengandung Lendir Bekicot (Achatina Fulica Bowdich) sebagai Pelembab Kulit

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Formulasi Masker Gel Peel-Off Lendir Bekicot (Achatina Fulica) dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pembentuk Gel

Nama Sediaan Kosmetika Tujuan Pemakaian II. Karakteristik Sediaan

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

GEL. Pemerian Bahan. a. Glycerolum (gliserin)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI DAN UJI STABILITAS SIRUP TEPUNG KANJI. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang 2

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI SEDIAAN KRIM. I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan krim.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI GEL SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

Sukmawati, N.M.A. 1, Arisanti, C.I.S. 1, Wijayanti, N.P.A.D 1. Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR OLEH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN SKRIPSI

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

PENGARUH VARIASI GELLING AGENT

FORMULASI DAN ANALISIS KUALITAS SEDIAAN SALEP MATA DENGAN BAHAN AKTIF CIPROFLOXACIN. Atikah Afiifah, Dapid Caniago, Rahmah Restiya

PENGARUH KADAR MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH TERHADAP VISKOSITAS GEL ANTISEPTIK TANGAN. ¹Iffani Fardan, ²Sabtanti Harimurti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manggis (Garcinia mangostana Linn) yang telah matang

BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Anna L Yusuf: Formulasi Gel Rambut Dengan Carbomer 940 Sebagai Bahan Pembentuk Gel

PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIAMASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) ABSTRAK

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode faktorial desain 2 faktor 2 level. Jumlah formula yang dibuat adalah (2 n ), 2 adalah level dan n adalah jumlah faktor. Karena faktor yang diteliti hanya 2 yaitu konsentrasi CMC-Na dan konsentrasi PVA dan level yang digunakan adalah level tinggi dan level rendah maka banyak nya formula adalah 2 2 = 4 formula.. Penetapan konsentrasi berasal dari anjuran hasil konsentrasi optimal yang sudah di tetapkan oleh literatur dan hasil penelitian sebelumnya. Keempat formula tersebut dilakukanlah serangkaian uji yaitu uji sifat fisik dan uji aktifitas kelembaban kulit. Uji sifat fisik terdiri dari uji organoleptis, uji daya lekat, daya sebar, kecepatan mengering, viskositas dan pengukuran ph. Uji aktifitas kelembaban dilakukan dengan menggunakan 5 panelis yang hasilnya akan di analisis dengan menggunakan analisis data SPSS. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi G2 lantai 2, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi UGM. Waktu memulai penelitian pada bulan November 2016 sampai bulan Januari 2017. 25

26 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Konsentrasi basis PVA dan CMC-Na b. Variabel tergantung Sifat fisik gel berupa uji organoleptis ( konsentrasi, warna, homogenitas, bau), pemeriksaan ph, viskositas, uji daya sebar, uji kecepatan mengering, uji daya lekat. c. Variabel terkendali Konsentrasi propilenglikol, metil paraben, propil paraben, suhu pengembangan CMC-Na dan PVA. 2. Definisi Operasional a. Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasiatau yang mempengaruhi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi CMC-Na dan konsentrasi PVA b. Variabel tergantung adalah variabel hasil dai manipulasi variabel bebas. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah respon sifat fisis. c. Variabel terkendali adalah variabel yang dari awal sampai akhir tetap. Variabel terkendali pada penelitian ini adalah Konsentrasi propilenglikol, metil paraben, propil paraben, suhu pengembangan CMC-Na dan PVA. d. Sifat fisik gel merupakan respon yang dihasilkan yaitu organoleptis ( konsentrasi, warna, homogenitas, bau), pemeriksaan ph, viskositas, uji daya sebar, uji kecepatan mengering, uji daya lekat.

27 D. Instrumen Penelitian (Alat dan Bahan) 1. Alat penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Timbangan Digital (Mettler Toledo ), Kertas label, Kertas perkamen, gelas beker 25 ml, 50 ml, 250 ml dan 500 ml (Iwaki pyrex ), Handscoon, Toples yang dilubangi, Spatula, Mortir dan alu, Lempeng Kaca, Pot salep 50 ml dan 60 ml, viskometer (VT-04 E), ph meter (mettler Toledo ), Skin detektor (RoHs SG- 5D). 2. Bahan penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah lendir bekicot (Achatina fulica), PVA (Brataco ), CMC-Na (Brataco ), Propil paraben (Brataco ), Metil Paraben (Brataco ), Propilenglikol (Brataco ), Aquadest (Brataco ). E. Cara kerja 1. Pengumpulan dan determinasi bekicot Bekicot yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Dusun Sembung Desa Purwobinangun Pakem Yogyakarta. Tujuh Bekicot yang terkumpul akan dijadikan sampel untuk di Determinasi. Determinasi dilakukan di Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Hasil determinasi yang telah dilakukan menyatakan bahwa bekicot tersebut dari jenis Achatina fulica. 2. Penyiapan lendir bekicot Cara pengambilan lendir bekicot dilakukan dengan memecahkan cangkang bekicot sehingga lendir bekicot akan keluar dengan sendirinya, setelah itu lendir bekicot ditampung pada wadah yang bersih.

28 3. Formulasi masker gel Pell-Off Pada penelitian ini formula yang dirancang sesuai dengan metode faktorial desain (tabel 13) menggunakan Konsentrasi lendir bekicot yang di gunakan adalah 9% karena pada penelitian sebelumnya konsentrasi 3% dan 6% tidak memiliki aktifitas kelembaban pada kulit sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil konsentrasi 9% yang berasal dari interval jarak konsentrasi lendir bekicot yang sebelumnya telah dilakukan penelitian. konsentrasi PVA 10 % dan 15 % dipilih karena pada konsentrasi 10% PVA tidak beracun, noniritan pada kulit dan mata (Rowe et al, 2009), konsentrasi terbaik PVA adalah 13% - 15 % karena pada rentang tersebut lapisan film akan terbentuk dengan baik (Kaweono, 2005). Konsentrasi CMC-Na yang digunakan sebagai Geling Agen berkisar 3% - 6% (Rowe et al, 2009), karena pada konsentrasi tersebut CMC-Na dapat berperan baik dalam pembentukan gel, pada sediaan gel perlu penggunaan bahan pengawet karena air merupakan media tumbuh mikrobiologi yang baik oleh karena itu digunakanlah metil paraben dan propil paraben sebagai pengawet, konsentrasi Metil Paraben 0,2 % dan Propil Paraben 0,1 % (Rowe et al, 2009). Pada sediaan gel perlu ditambahkan propilenglikol Sebagai Humektan, maksimal penggunan propilenglikol sebagai humektan sebanyak 15% dan Propilenglikol digunakan pada penelitian ini adalah konsentrasi 12 % (Rowe et al, 2009). Untuk keseluruhan formula pada formulasi masker gel peel off dapat dilihat pada tabel 13.

29 Tabel 3. Formulasi masker gel peel-off Bahan Konsentrasi Keterangan F1 F2 F3 F4 lendir bekicot 9 % 9 % 9 % 9 % Zat aktif PVA 15 % 10 % 15 % 10 % Basis, gelling agent CMC-Na 6% 3 % 3 % 6 % Basis, Pengental Metil paraben 0,2% 0,2 % 0,2 % 0,2 % Pengawet Propil paraben 0,1 % 0,1 % 0,1% 0,1 % Pengawet Propilenglikol 12 % 12 % 12 % 12 % Humektan Aquades add 100 % 100 % 100 % 100 % Pelarut Keterangan : F1 : konsentrasi CMC-Na tinggi- PVA tinggi F2 : konsentrasi CMC-Na rendah PVA rendah F3 : konsentrasi PVA tinggi CMC-Na rendah F4 : konsentrasi PVA rendah - CMC-Na tinggi Dari 4 variasi formula diatas dibuatlah masing-masing formulasi gelnya, dimulai dengan menimbang masing-masing bahan berdasarkan formulanya, kemudina CMC-Na dikembambangkan pada wadah tersendiri dengan cara tambahkan aquades panas suhu 100 C aduk homogen dan diamkan selama 24 jam. Pada wadah yang lain PVA dikembangkan dengan cara tambahkan Aquades mendidih (suhu minimal 80 C) dan di aduk diatas Waterbath suhu 100 C. selanjutnya Metil paraben dan propil paraben dilarutkan kedalam propilenglikol pada wadah yang berbeda, lalu campurkan CMC-Na, PVA dan Propilenglikol yang didalamnya terdapa metil paraben dan propil paaben, aduk homogen terakhir ad aquades 100 ml. 4. Evaluasi sediaan masker gel Pell-Off Evaluasi sediaan meliputi pengamatan Organoleptis berupa konsistensi, warna, bau, homogenitas. Lalu uji daya sebar, waktu mengering, uji viskositas dengan menggunakan Viskometer, uji ph dengan menggunakan ph meter, uji daya lekat dan uji aktivitas kelembaban kulit.

30 a. Organoleptis Uji organoleptis dilakukan dengan pengamatan kasat mata tanpa alat bantu dan dapat menggunakan panca indra terhadap warna, bau, homogenitas dan konsistensi sediaan. Homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan gel pada kaca transparan dan di amati, Susunan gel dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata dan tidak ditemukan partikel-partikel yang berbeda (Titaley 2014). Konsistensi gel yang baik jika kental lunak, konsistensi gel berkaitan dengan viskositas dan daya sebar gel, jika konsistensi baik maka viskositas dan daya sebar nya pun cenderung baik. b. Daya sebar Gel ditimbang sebanyak 0,5 gram kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas gel diletakkan kaca bulat lain selama 1 menit hitung daya diameter sebar nya reprikasi 3 kali, kemudian di tambah pemberat mulai dari 50 gram,100 gram, 250 gram sampai 500 gram didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat diameter penyebarannya masing-masing beban, dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

31 c. Daya rekat Oleskan gel pada area 2x2 cm pada kaca transparan, letakkan kaca lain pada area tersebut dengan sedikit bergeser, kemudian timpa dengan beban 1 kg selama 5 menit, rangkai alat uji setelah 5 menit lepaskan beban 80 gram, hitung waktu dari mulai beban dilepaskan sampai rekatan terlepas, dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. d. Kecepatan mengering Sediaan dioleskan pada kaca transparan, kemudian diamati waktu yang diperlukan sediaan gel tersebut mengering sampai terbentuk lapisan yang kering (Vieira, 2009), dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. e. Viskositas Pengukuran viskositas dilakukan dengan menempatkan sampel gel dalam wadah viskometer Brookfield DV-E hingga spindel terendam. Diatur spindel dan kecepatan yang akan digunakan. Viskometer Brookfield DV-E dijalankan, kemudian viskositas dari gel akan terbaca (Septiani et al, 2011), dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. f. Uji ph Pengujian ph dilakukan dengan menggunakan ph meter merk Toledo, sebelum sediaan di ukur ph nya terlebih dahulu ph meter di nertalkan dengan dicelupkan kedalam Aquades, lalu sediaan gel di masukkan kedalam wadah dan alat dicelupkan pada sediaan, kemudian akan muncul ph sediaan. Langkah pengujian ph dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

32 g. Uji aktifitas kelembaban Uji aktivitas kelembaban dilakukan dengan menggunakan alat skin detector merk RoHS model 5G-5D. Alat ini menunjukkan presentase kelembaban jika di tempelkan ke kulit dengan range dari 0-99%. Kemudain hasil akan dianalisis dengan analisis data SPSS.

33 F. Skema langkah kerja Pengumpulan dan determinasi bekicot lendir bekicot Analisis faktorial desain Formuasi masker gel pell-off Uji Aktifitas kelembaban kulit Uji sifat Fisis Organoleptis Uji ph Uji Daya Lekat Uji daya menyebar Viskositas Uji kecepatan mongering Konsistensi Warna Hasil sifat fisis Homogenitas Perhitungan berdasarkan faktorial desain Bau Persamaan faktorial desain Perhitungan nilai efek countour plot super imposed Faktor dominan Prediksi area optimal Gambar 9. Skema langkah kerja

34

35 G. Analisis data Analisis data sifat fisik yang diperoleh akan dibandingkan dengan literatur atau penelitian yang terlebih dahulu dilakukan apakah data sifat fisik sudah memenuhi kreteria yang diinginkan, sedangkan analisis data uji aktivitas kelembaban dianalisis dengan menggunakan Program analisis data SPSS. Data sifat fisis yaitu uji daya sebar, daya lekat, ph, uji Viskositas dan kecepatan mengering dimasukkan ke dalam persamaan faktorial desain. selanjutnya akan diperoleh persamaan interaksi dan countour plot. Data interaksi digunakan untuk mengetahui seberapa besar efek PVA dan efek CMC-Na. Kemudian data countour plot untuk sifat fisis. Selanjutnya hasil dari countour plot tersebut akan digabungkan sehingga terdapat daerah yang saling berpotongan, daerah tersebut disebut countour plot super imposed. Daerah countour plot super imposed merupakan daerah yang optimal untuk formulasi masker gel peel off. Analisis uji Aktivitas kelembaban menggunakan SPSS terlebih dahulu menguji homogenitas data Pre dengan menggunakan uji normalitas yang selanjutnya jika data terdistribusi normal uji menggunakan uji T tidak berpasangan jika data terdistribusi tidak normal maka uji homogenitas data pre menggunakan uji Man whitney. Setelah uji dilakukan akan keluar hasil signifikansi (p) jika p>0,05 maka data identik/homogen, jika p<0,05 maka data tidak identik atau berbeda. Jika data tersebut Identik maka data tersebut layak untuk di analisis lebih lanjut dan jika data tersebut tidak identik maka data tidak bisa dibandingkan dengan data yang lain karena data tersebut tidak mewakili data pre.

36 Selanjutnya jika data layak untuk dianalisis lebih lanjut maka akan dilakukan analisis uji kelembaban dengan membandingkan presentase kelembaban pre/basis dengan data post/formula yang sudah mengandung lendir bekicot 9%. Analisis data jika data terdistribusi secara normal maka menggunakan uji Paired T-Test jika data tidak terdistribusi normal maka uji menggunakan Wilcoxon. Dari uji tersebut akan menghasilkan nilai signifikansi dimana jika p>0,05 maka data identik yang artinya tidak ada aktivitas kelembaban. Jika p<0,05 maka data signifikn yang artinya formula tersebut memiliki aktifitas kelembaban yag signifikan pada kulit.