BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak tekendali dan kemampuan sel untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada laki-laki (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker merupakan suatu kondisi sel telah. kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua bagian tubuh dan menyebar ke organ lain/ mengalami metastasis. Definisi lain dari kanker adalah kondisi tidak normal pada sel tubuh yang menjadikan sel tumbuh dan berkembang cepat diluar kewajaran. Pertumbuhan cepat terkendali disebut kanker jinak dan yang tumbuh cepat tidak terkendali disebut kanker ganas (National Cancer Institude, 2009) Cancer Statistics Newsletter, 2013 menyebutkan bahwa insiden kanker diderita pada laki-laki 14% lebih tinggi dari pada perempuan, disebutkan juga 37% dari penderita kanker tersebut meninggal dunia. Sedangkan Word Cancer Factsheet, 2012, data dari WHO menyebutkan bahwa insiden penderita kanker semakin meningkat. Berdasarkan jenis kanker kasus tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru (16,5%) dan pada perempuan kanker payudara (23%) dari semua jenis kanker. Di Indonesia, penderita kanker semakin meningkat setiap tahunnya. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga akhir 2012 menyebutkan prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4,3 : 1.000 orang. Sedangkan sebagai penyebab kematian kanker menempati urutan nomor 6 setelah penyakit jantung dan penyakit yang lain (Tjandrasa, 2003)

digilib.uns.ac.id 2 Kenaikan prevalensi kanker di Indonesia akan menimbulkan persoalan dalam pengobatan, dimana Indonesia baru dapat melayani sekitar 15% dari semua pasien penderita kanker. Jenis pengobatan kanker berdasarkan kebutuhan individu penderita dan jenis kanker. Jenis pengobatan kanker meliputi pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi ataupun gabungan antara keempat terapi tersebut (Tjandrasa, 2003). Pada fase diagnostik dokter sudah bisa menentukan tindakan yang tepat apakah dengan pembedahan, terapi radiasi/ radioterapi atau dengan kemoterapi (Loghum, dkk, 2010) Pengobatan terhadap penyakit kanker dilakukan dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping pada pasien. Efek samping dari pengobatan penyakit kanker bisa sangat mengganggu dibandingkan dengan kanker itu sendiri (Tjandrasa, 2003). Salah satu pengobatan kanker adalah dengan radioterapi. Riyasa dkk, 2004 menyebutkan bahwa ada efek samping dari pengobatan radioterapi dapat terjadi secara fisik ataupun psikologis. Efek samping secara fisik diantaranya yaitu rambut rontok, kulit menghitam, susah menelan, makan tidak enak, mual, muntah, kelelahan. Sedangkan efek samping secara psikologis adalah perasaan cemas, was-was, khawatir, takut, tegang, stres, bingung dan kekhawatiran terhadap perubahan sikap dari keluarganya. Menurut Love (1989) didapatkan hasil penelitian berhubungan efek samping dari kemoterapi yang dijalaninya oleh pasien kanker diantaranya yaitu kerontokan rambut (89%), mual (87%), muntah (54%), gangguan tidur (46%),

digilib.uns.ac.id 3 sariawan (44%), kesemutan (42%), gangguan pada mata (35%), diare (37%), konstipasi (19%), kemerahan pada kulit (18%) dan penurunan berat badan (13%). Sedangkan Miller (2008) menyebutkan bahwa sekitar 16-25 % penderita kanker mengalami depresi. Depresi pada penderita kanker dapat muncul saat pasien mengetahui diagnosis, stadium kanker dan terapi yang diperoleh. Oleh karena itu penanganan depresi pada setiap pasien kanker tidak selalu sama. Diperlukan pemahaman yang benar dan diagnosis yang tepat agar pemilihan terapi cukup adekuat memperbaiki kualitas hidup pasien (Mintian, Yang dan Wang Yi, 2008) Penelitian Winnie (2012), dengan judul The Symptom Cluster Of Fatigue, Pain, Anxiety, and Depression and the Effect on the Quality Of Life of Women Receiving Treatment for Breast Cancer: A Multicenter Study metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 215 etnis Cina. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien kanker payudara mengalami kelelahan/ kepayahan dan nyeri tingkat sedang serta 36% mengalami cemas dan depresi. Sehubungan dengan efek samping pengobatan tersebut, maka diperlukan dukungan dari pihak lain di sekitar pasien. Peran keluarga dan petugas kesehatan dapat meminimalkan resiko efek samping pengobatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya yaitu tindakan untuk mengatasi masalah fisik dan psikologis. Tindakan mengatasi permasalahan kesehatan baik fisik ataupun psikologis sebagai bentuk efek samping pengobatan dapat dimulai dari peningkatan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya,

digilib.uns.ac.id 4 penatalaksanaan komplikasi yang muncul, perawatan lanjutan dirumah serta dukungan ataupun peran serta keluarga dalam pengobatan pasien. Peningkatan pengetahuan pasien tentang penyakit dan penatalaksanaanya penting dalam kelanjutan proses pengobatan. Beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh pasien kanker adalah menjalankan rehabilitasi, melakukan kunjungan lanjutan, kelola emosi, lakukan gaya hidup yang sehat, selalu lakukan komunikasi dengan orang lain, keluarga dan teman serta bergabung dengan kelompok pendukung (Tjandrasa, 2003) Pasien dengan kanker perlu mendapatkan edukasi yang tepat terkait dengan hal-hal penting yang harus pasien lakukan. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan terjadi perubahan perilaku dengan tujuan akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia harapan hidup pasien. Cara untuk meningkatan pengetahuan pasien dapat dilakukan dengan memberikan edukasi (Mc Pherson, Higginson, Hearn, 2001). Banyak metode edukasi yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan. Bentuk metode edukasi dibedakan untuk metode edukasi perorangan, kelompok dan massa. Metode yang sering digunakan saat memberikan edukasi perorangan ataupun kelompok diantaranya yaitu metode ceramah, bimbingan (pendampingan) dan penyuluhan, diskusi kelompok dan lain sebagainya (Notoatmojo, 2003). Metode edukasi akan berhasil dengan baik bila didukung oleh media edukasi. Ada tiga jenis media yaitu media cetak (booklet, leaflet, flif chart dan lain sebagainya), media elektronik (televisi, radio, video dan lain sebagainya) serta media papan billboard (Notoatmojo, 2003). Setiap media mempunyai

digilib.uns.ac.id 5 kelebihan saat digunakan sebagai media komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien. Sehubungan dengan media edukasi, menurut Ellis, Butow, Tattersall (2007), dalam penelitiannya menggunakan booklet sebagai media edukasi pada pasien dengan kanker payudara. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa dalam edukasi diperlukan perpaduan antara metode dan media edukasi untuk mencapai sasaran. Metode yang dinilai efektif diantaranya media pendampingan atau bimbingan. Metode pendampingan mengharuskan petugas kesehatan aktif kontak dengan pasien sehingga terjadi perubahan perilaku pada pasien. Tercapainya tujuan edukasi dipengaruhi banyak faktor, selain metode dan media edukasi juga dukungan dari orang-orang terdekat pasien. Pada pasien kanker peran keluarga sangat penting saat pasien menjalani proses radioterapi. Pendampingan keluarga diperlukan supaya pasien efektif dalam menjalankan pengobatan. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dengan pasien. Dukungan keluarga sangat penting dalam membantu proses pengobatan pasien. Bentuk dukungan keluarga diantaranya yaitu dengan pemberian informasi terkait dengan penatalaksanaan kanker, keluarga membimbing dan menangani permasalahan yang ada, menyediakan kebutuhan, memberikan rasa aman dan damai untuk membantu penguasaan emosi pasien. Diperlukan pengetahuan yang cukup bagi pasien dan keluarga untuk saling memberi dukungan. Pengetahuan pasien dan keluarga perlu ditingkatkan dengan harapan tujuan pengobatan pasien kanker tercapai, tidak muncul cemas ataupun gangguan lain yang dapat mengganggu program pengobatan. Penelitian Lutfa,

digilib.uns.ac.id 6 Maliya (2008) yang berjudul Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam Tindakan Kemoterapi di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dengan desain deskriptif korelatif didapatkan hasil bahwa tingkat adaptasi pasien kanker yang menjalani kemoterapi sangat berpengaruh terhadap kecemasan. Hal ini sesuai juga dengan hasil penelitian Anggraeni, Ekowati, 2010 dengan judul Peran Keluarga Dalam Memberikan Dukungan Terhadap Pencapaian Integritas Diri Pasien Kanker Payudara Post Radikal Mastektomi, dengan metode penelitian secara kualitatif didapatkan hasil bahwa ada respon positif dengan tidak banyak mengeluh, selalu memberi dorongan serta membicarakan masalah dengan anggota keluarga yang lain, dan respon negatif dengan menunjukan respon selalu mengeluh, merasa terganggu, sedih serta muncul rasa marah, pada keluarga yang mendampingi pasien kanker payudara yang menjalani radikal mastektomi. Dampak pemberian dukungan sosial khususnya keluarga pada pasien dengan radioterapi adalah dapat menurunkan kecenderungan stress. Interaksi dengan orang lain dapat memodifikasi atau mengubah persepsi individu terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapinya, sehingga dapat mengurangi munculnya stress (Baziad, 1993). Hasil penelitian Setyaningsih, Wijayana, Suharmilah (2010) dengan judul Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Depresi Pada Pasien Kanker Payudara Yang Sudah Mendapatkan Terapi di RS Margono Soekarjo Purwokerto, didapatkan hasil bahwa ada hubungan bermakna antara terapi

digilib.uns.ac.id 7 dengan tingkat depresi pasien kanker payudara, sedangkan variabel yang lain tidak terdapat hubungan. Hasil studi pendahuluan di Bagian Radioterapi RSUD Dr. Moewardi Surakarta didapatkan bahwa penderita kanker setiap tahun selalu bertambah. Jumlah pasien kanker yang menjalani radioterapi pada Tahun 2012 sekitar 24.000 kunjungan dengan jumlah rata-rata pasien tiap hari adalah 80-100 kunjungan. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan salah satu rumah sakit daerah yang menjadi pusat penatalaksanaan kanker untuk wilayah Surakarta khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Berbagai jenis kanker yang dirawat diantaranya yaitu kanker payudara, kanker paru, kanker servik, kanker nasofaring dan jenis kanker pada bagian tubuh yang lain. Jenis penatalaksanaan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut diantaranya yaitu pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pengobatan radioterapi tersebut setiap pasien mendapatkan 10-15 kali pengobatan dalam satu paket. Berdasarkan wawancara dengan petugas dibagian radioterapi didapatkan data awal bahwa pasien yang menjalani radioterapi mengeluh pusing, mual, sulit menelan dan nafsu makan menurun setelah menjalani terapi. Sedangkan secara psikologis, petugas mengatakan bahwa pasien sering merasa cemas saat akan menjalani terapi karena khawatir akan muncul komplikasi setelah tindakan radioterapi. Informasi tentang radioterapi dan komplikasi yang muncul pada saat radioterapi, petugas mengatakan hanya memberikan informasi saat awal pasien menjalani radioterapi. Informasi lanjutan diberikan bila pasien dan keluarga

digilib.uns.ac.id 8 membutuhkan. Petugas belum pernah melakukan edukasi secara terprogram ataupun mendampingi keluarga dalam proses pengobatan. Keluarga pasien jarang mencarikan informasi yang terkait program pengobatan. Petugas juga mengatakan belum tersedinya leaflet, booklet ataupun media lain yang dapat digunakan oleh pasien dan keluarga untuk belajar lebih banyak tentang kanker dan proses pengobatannya. Berdasarkan dari latar belakang dan hasil studi pendahuluan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup ditinjau dari dukungan keluarga. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup pada pasien kanker? 2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara yang mendapatkan dukungan keluarga dan yang tidak mendapat dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pada pasien kanker? 3. Apakah ada interaksi antara edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup pada pasien kanker ditinjau dari dukungan keluarga?

digilib.uns.ac.id 9 C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis perbedaan pengaruh antara edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup pada pasien kanker. 2. Menganalisis perbedaan pengaruh antara yang mendapatkan dukungan keluarga dan yang tidak mendapat dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pada pasien kanker. 3. Menganalisis apakah ada interaksi antara edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup ditinjau dari dukungan keluarga pada pasien kanker. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis. a. Bagi Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada rumah sakit dalam menentukan kebijakan ataupun penyusunan protap mengenai edukasi secara terprogram bagi pasien kanker yang menjalani radioterapi. b. Bagi Petugas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada petugas kesehatan untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pada pasien kanker.

digilib.uns.ac.id 10 c. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat yang mempunyai anggota keluarga pasien kanker dan menjalani radioterapi untuk selalu berperan serta aktif dan mendukung dalam program pengobatan. d. Bagi Pasien Pasien kanker diharapkan dapat mentaati program radioterapi dan aktif mencari informasi terkait program pengobatan tersebut sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat. 2. Manfaat bagi peneliti Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti pengaruh antara edukasi ceramah booklet dan metode pendampingan terhadap kualitas hidup ditinjau dari dukungan keluarga pada pasien kanker.