BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan

UNDANG-UNDANG DAN KEPUTUSAN

Petunjuk Teknis PERKANDANGAN SAPI POTONG

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Manajemen Perkandangan

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penunjang keberhasilan dalam usaha beternak, khususnya babi diperlukan

Petunjuk Teknis PERKANDANGAN SAPI POTONG

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Tugas Mata Kuliah Perencanaan Program PP (Menyusun Proposal Evaluasi Dampak Dengan Judul Sistem Perkandangan Ayam Buras) Oleh Junaidi Pangeran

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA SAPI PERAH DI CV. CAPITA FARM, DESA SUMOGAWE, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Peternakan Sri Murni

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

METODOLOGI PENELITIAN

SANITASI DAN KEAMANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging dalam jumlah yang

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong

Lampiran 1 Kuisioner Peternak Pemasok Susu Segar

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

Lampiran 1 Kuesioner Tatalaksana Kesehatan Peternakan Sapi Perah Rakyat di KTTSP Baru Sireum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimanfaatkan sebagai produk utama (Sutarto dan Sutarto, 1998). Produktivitas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Kandang yang fungsional akan meningkatkan pendapatan bagi para pemiliknya.

Lampiran 1 Hasil Pengujian sampel susu menggunakan metode Breed dan uji. Breed (jumlah sel somatis/ml) No Kuartir IPB-1

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

[Pemanenan Ternak Unggas]

TEMPAT PENJUALAN HEWAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei sampai 2 Juni 2012.

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

Brooding Management. Danang Priyambodo

POLA PEMBESARAN SAPI PEDET Pola pembesaran pedet yang sangat menonjol di Kab. Boyolali ada 3 sistem yaitu : (1) pembesaran secara tradisional, (2) pem

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

KAJIAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan susu. Terdapat beberapa bangsa sapi perah yaitu Ayrshire,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan bangsa sapi yang paling banyak

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah,

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal hal

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dimiliki dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Sapi potong merupakan salah

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

TATA LAKSANA PERKANDANGAN TERNAK KAMBING DI DUA LOKASI PRIMA TANI PROPINSI LAMPUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

ANALISIS BAHAYA dan KONTROL TITIK KRITIS

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN Nomor : 499/Kpts/PD /L/12/2008 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005).

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

memiliki potensi dapat tumbuh optimal setelah digemukkan. Prioritas utama bakalan sapi yang dipilih yaitu kurus, berusia remaja, dan sepasang gigi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

disusun oleh: Willyan Djaja

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

Penyiapan Mesin Tetas

II. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

Transkripsi:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

7 KANDANG DAN PERALATAN A. Kompetensi Inti : Menguasai materi, stuktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Agribisnis Ternak Ruminansia B. Kompetensi Dasar : Mengelola Perkandangan Ternak Ruminansia : C. Uraian Materi 7.1 Deskripsi : Kandang sebagai salah satu faktor lingkungan hidup ternak harus bisa memberikan jaminan hidup yang sehat dan nyaman, sesuai dengan tuntutan hidup ternak ruminansia (sapi, kambing dan domba). Jadi bangunan kandang diupayakan untuk melindungi ternak dari gangguan luar yang merugikan. Kandang yang baik berfungsi: (1) sebagai tempat beristirahat dan beraktivitas, (2) sebagai pengaman ternak dari hewan lain yang mengganggu, (3) melindungi ternak dari sengatan matahari, basah karena hujan, tiupan angin yang kencang dan suhu dingin pada malam hari, (4) memudahkan tatalaksana pemeliharaan seperti ; pemberian pakan dan minum, kontrol kesehatan dan pengobatan ternak sakit, (5) membantu memudahkan pengumpulan dan pembersihan kotoran. Keberhasilan agribisnis Ruminansia salah satunya ditentukan dengan mempersiapkan kandang dan peralatan yang memenuhi persyaratan secara teknis. 7.2 Persyaratan kandang Konstruksi kandang, sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang seperti - Kandang harus diatur sedemikian rupa agar semua ternak mendapat sinar matahari pagi yang kaya dengan ultraviolet yang berfungsi membantu pembentukan vitamin D sekaligus sebagai desinfektan. - Untuk perkandangan sapi perah, maka perlu memperhatikan syarat-syarat kandang yang sehat. Salah satunya bahwa kandang harus didirikan pada lokasi yang lebih inggi dari lingkungan sekitar, agar pada waktu musim hujan kandang tidak becek, lembab dan tidak tergenang air. 1

- Lantai kandang harus selalu kering dan bersih. Kandang yang selalu lembab dan basah merupakan media yang baik bagi mikroorganisme dan sewaktu-waktu dapat menginfeksi tubuh ternak. Pada kandang sapi, untuk menjamin agar lantai tetap kering usahakan lantai kandang padat dan keras, dibuat miring. Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin. Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga. Kemiringan lantai hendaknya sebesar 5 0 atau 0,5 0 dan 2 0 masing-masing untuk kandang sapi perah laktasi dan dara. Pada kandang kambing model panggung, lantainya harus rata, datar, tidak licin,tidak terlalu keras dan tajam, tidak mudah tembus air, papan lantai dibuat sejajar dengan lebar celahnya 1-1,5 cm. - Atap kandang. Pemakaian bahan tidak lepas dari segi ekonomis dan keawetan dan kenyamanan bagi penghuni kandang. Sudut kemiringan atap sekitar minimal 30 0 dengan bagian yang miring meluncur ke bagian belakang. Bahan yang bisa digunakan sebagai atap kandang antara lain: genteng, seng, asbes, daun kelapa, daun nipah atau dapat juga dari bahan lain. - Bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga semua pekerjaan seperti pemberian pakan dan minum, pembersihan kandang, kontrol kesehatan dapat dilaksanakan dengan mudah dan efisien. - Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jenis dan jumlah ternak yang dipelihara. Ukuran kandang kira-kira (1,25 x2,25) m 2 /ekor sapi dewasa (Ginting dan Sitepu, 1989), (1,25 x 1,5) m 2 /ekor kambing jantan, (1x1,25) m 2 /ekor betina dewasa, (3x1,5) m 2 /4 ekor kambing dewasa, (1,25x1,5) m 2 /ekor untuk kambing yang sedang bunting atau siap melahirkan, (1x1,25) m 2 /ekor anak kambing umur 2-4 bulan (Sarwono, 1993). Ukuran kandang individu untuk penggemukan domba 0,6-0,7 m x 1-1,2 m. - Bahan-bahan kandang tidak mempersulit kerja pembersihan kandang dan pembasmian parasit. - Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang. 2

7.3 Layout/Tata Letak 7.3.1 Lokasi Kandang Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan. Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya. Tidak mengganggu pemukiman dan kemungkinan perluasan kota karena ada penyakit yang menular dari sapi ke manusia dan sebaliknya. 7.3.2 Jarak Kandang Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang. 7.3.3 Rumah dan Bangunan Lain Rumah peternak/mes karyawan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah. 7.3.4 Kandang di Daerah Tropik Kandang di daerah tropik tidak perlu dibatasi dengan dinding yang rapat. Daerah tropik sebaiknya menggunakan kandang terbuka atau tanpa dinding. Dengan demikian, ventilasi berjalan baik, temperatur tidak panas dan sinar matahari dapat masuk kedalam 3

kandang. Yang perlu diperhatikan hanyalah tiupan angin keras yang langsung masuk ke kandang. Letak kandang perlu diatur atau diberi pelindung angin. Atap sebaiknya dibuat tinggi. Jika perlu, kandang diberi alat tambahan pengatur udara. Temperatur di dalam kandang dijaga relatif konstan dengan mengatur ketinggian dinding luar dan tepi atap sebelah bawah. Tinggi dinding luar kandang di dataran rendah 3 m, sedangkan dataran tinggi 2,1 m. Tinggi atap sebelah bawah pada kandang di dataran rendah 2,2 m dan di dataran tinggi 1,75 m. Kandang sapi perah di Indonesia belum semuanya mengikuti persyaratan teknis dan ketentuan yang berlaku, Peternak sebaiknya memperhatikan dan memahami hal yang berhubungan dengan pembuatan kandang. Perhatian dan pemahaman memungkinkan penerapan lebih baik 7.4 Macam-macam kandang 7.4.1 Kandang berdasarkan konstruksi lantai Menutrut konstruksi lantai, kandang dapat dibagi atas; - kandang tunggal yaitu terdiri dari satu baris saja - kandang ganda, terdiri dari dua baris kandang. Penempatan ternaknya dapat berhadapan (had to had) atau berlawanan (tail to tail) Gambar7.1 Kandang koloni dua baris (tail to tail) 4

7.4.2 Kandang berdasarkan fungsinya/kegunaannya Menurut kegunaannya kandang dibagi atas: 7.4.2.1 Kandang beranak Kandang beranak atau kandang menyusui adalah kandang untuk pemeliharaan khusus induk atau calon induk yang telah bunting tua sampai disapih dengan tujuan menjaga keselamatan dan keberlangsungan hidup pedet. Kontruksi kandang beranak harus memberi kenyamanan dan keleluasaan bagi induk dan anaknya selama menyusui. Kandang beranak termasuk tipe individu yang dilengkapi dengan palungan pada bagian depan, dan selokan pada bagian dibelakang ternak, serta di belakang kandang dilengkapi dengan halaman pelumbaran. Lantai kandang selalu bersih, kering dan tidak licin. 7.4.2.2 Kandang pedet Kandang untuk pedet umumnya kandang kelompok seperti kandang sapi dewasa. Ukuran untuk kandang pedet diperkirakan 1x1 m/ekor umur 6 bulan, 1x2 meter/ekor umur > 6 bulan 7.4.2.3 Kandang sapi laktasi Kandang sapi laktasi harus benar-benar bersih, udara segar, sinar cukup, mudah dibersihkan demi kesehatan air susu yang dihasilkan. 7.4.2.4 Kandang pembesaran Kandang pembesaran untuk pemeliharaan ternak lepas sapih sampai dewasa. Tipe kandang ini adalah kandang kelompok yang mempunyai umbaran. Kontruksi kandang pembesaran untuk ternak lepas sapih harus menjamin ternak tidak bisa keluar pagar serta mampu mencapai pakan di dalam palungan 7.4.2.5 Kandang pejantan Kandang pejantan untuk pemeliharan ternak jantan yang khusus digunakan sebagai pemacek. Tipe kandang pejantan adalah individu yang dilengkapi dengan palungan (sisi depan) dan saluran pembuangan kotoran pada sisi belakang. Kontruksi kandang pejantan harus kuat serta mampu menahan benturan dan dorongan serta memberikan kenyamanan dan keleluasaan bagi ternak. 7.4.2.6 Kandang isolasi dan karantina Kandang karantina dipergunakan untuk mengkarantina ternak yang baru masuk atau baru datang dengan tujuan pemeriksaan kondisi ternak yang baru datang tersebut, 5

sedangkan kandang isolasi hanya digunakan untuk memisahkan ternal yang sedang sakit agar tidak menular ke ternak yang lainnya. Kandang karantina harus jauh terpisah dari kandang ternak sehat. 7.4.2.7 Kandang pembibitan Kandang pembibitan digunakan untuk pemeliharan induk/calon induk dengan tujuan untuk menghasilkan anak. Tipe kandang untuk program pembibitan ternak berdasarkan program perkawinanya, yaitu menggunakan kandang individu atau kandang kelompok 7.4.2.8 Kandang penggemukan Kandang penggemukan untuk ternak sampai mencapai bobot tertentu. Lama pemeliharaan ternak pada kandang penggemukan berkisar antara 3-5 bulan, tergantung pada kondisi awal ternak (umur dan bobot badan) dan ransum yang diberikan. 7.4.3 Kandang berdasarkan kualitas/tipe konstruksi Menurut kualitas/ tipe konstruksi kandang di Indonesia dapat dibagi; 7.4.3.1 Kandang tradisonal, kandang yang sangat sederhana yang ditemukan pada peternak skala kescil. Bahan atap biasanya alang-alang atau rumbia, genting atau seng plastik bekas. Ditopang oleh kayu berkulitas rendah, dinding biasanya dari bilik atau karton bekas dan lantai tanah. Sanitasi dan higine kandang tradisional sangat buruk. 7.4.3.2 Kandang semi modern, biasanya beratap genteng, dinding beton atau kayu yang berkualitas baik, lantai dari batu dan tiang dari kayu yang berkulitas baik 7.4.3.3 Kandang modern, biasanya ditemukan pada perusahaan besar. Bahan kandang semuanya berkualitas baik, atap genteng yang berkualitas baik, dinding tembok, tiang dari besi dan lantai dari batu atau beton. Sanitasi dan higine baik sekali. 7.4.4 Menurut bentuk/tipe kandang Pada umumnya bentuk/tipe kandang dibagi menjadi 2; 7.4.4.1 Kandang individu Tipe kandang ini banyak dipakai oleh petani kecil. Ternak berada dikandang hampir sepanjang hari. Pemerahan juga dilakukan dikandang. Tempat pakan dan minum 6

dibuat secara individu. Untuk kandang ini kandang dapat dibuat satu baris atau lebih tergantung jumlah ternak yang dimiliki. 7.4.4.2 Kandan grup/koloni/kelompok Pada tipe ini ternak dikandang 20-30 ekor. Pemerahan dilakukan dikandang pemerahan. Sistem ini banyak dipakai oleh petenak besar karena secara keseluruhan dapat mengurangi luas kandang yang dibutuhkan, serta dapat menekan biaya tenaga kerja. Tempat makan dan minum disediakan untuk masing-masing grup ternak. Pada umumnya untuk tipe ini disediakan juga bagian kandang yang trbuka untuk tempat sapi bermain atau exercise. 7.5 Ukuran kandang Ukuran kandang harus disesuaaikan dengan kebutuhan ternak tanpa mengabaikan faktor ekonomis. Rata-rata pe rekor tenak membutuhkan luas lantai 3,5 4 meter peregi tergantung dari besar ternaknya. Ukuran tersebut belum termasuk tempat pakan, air minum serta parit pembuangan limbah (kapasitas kandang untuk masing-masing ternak dapat dilihat pada sub bab persyaratan kandang). Luas atap dibuat 50 cm lebih luas dari masing-masing tepi bangunan dan diusahakan agar air hujan dari atap jatuh pada parit pembuangan. Tempat pakan untuk kandang koloni dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan perekor 60-70 cm/ekor dengan kedalaman 40 cm serta tinggi dinding bagian luar 50 cm. 7.6 Bahan kandang Bahan kandang dapat dipilih dari yang paling murah dan memenuhi syarat hingga yang paling mahal sesuai kemampuan permodalan. 1. Keangka dapat dibuat dari bambu, kayu besibeton dan besi. Pemilihan bahan hendaknya berdasarkan model kandang yang diinginkan dan bahan yang ada disekitar lokasi kandang agar dapat menekan biaya. 2. Atap kandang dapat dipilih dari alang-alang, rumbia/ ijuk, asbes, dan genteng. Pemilihan atap seng harus ditunjang oleh tiang yang agak tinggi agar tidak terlalu panas. Terutama di daerah dataran rendah. 7

3. Lantai kandang dapat dari tanah, batu dan semen. Perlu diingt lantai tanah sulit dibersihkan 4. Dinding kandang dapat dibuat dari bambu, papan, lembaran plastik, dan tembok. 7.7 Peralatan Kandang, mengoperasikan peralatan, merawat peralatan Peralatan kandang meliputi tempat pakan dan minum, sekop, cangkul, sapu lidi, sarana angkutan farm, chooper, timbangan dan alat ukur seperti jangka caliper, meteran, dan lain sebagainya. Penggunaan alat-alat ini disesuaikan dengan fungsinya. Untuk menggunakan jangka Caliper dengan benar maka bagian-bagian badan yang cocok untuk diukur adalah Lebar dada, lebar panggul, dalam dada. Meteran dapat digunakan untuk mengukur Lingkar dada, panjang badan, tinggi gumba, tinggi punggung. Penggunaan alatalat kebersihan kandang disesuaikan dengan konstruksi kandang, lebar got diatur sesuai dengan sekop. Peternak sebaiknya juga membandingkan dengan peternakan lain. Peralatan modern membutuhkan penjelasan dari pabrik. Peralatan membutuhkan perawatan dan perhatian. Misalnya, perawatan sarana angkutan farm dapat dilakukan dengan perawatan harian dan perawatan berkala. Yang termasuk perawatan berkala pada alat transportasi adalah mengganti oli mesin dan membersikan karburator, dan mengganti accu. 7.8 Sanitasi Kandang Kandang sebaiknya dijaga selalu bersih. Pembersihan kandang tergantung dari jumlah tenaga kerja yang tersedia dan pekerjaan yang ada. Kebersihan kandang mencerminkan pribadi peternaknya. Kandang sebaiknya pada periode tertentu dikapur. 8

9