Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah. Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta. Di Jawa Tengah Agustus 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesan hal ini. mempermudah masyarakat dalam mencari informasi dan hiburan.

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 005/SK/KPI/5/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU TAHUN 2016 MEWUJUDKAN KPI PUSAT DAN KPI DAERAH SEBAGAI REGULATOR PENYIARAN YANG EFEKTIF

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

PERAN RADIO GAPURA KLEWER 97,3 FM SEBAGAI MEDIA KOMUNITAS PEDAGANG PASAR KLEWER NASKAH PUBLIKASI

PERAN MEDIA KOMUNIKASI (AUDIO STATION IN HOUSE) SEBAGAI MEDIA KOMUNITAS PEDAGANG DI PASAR KLEWER

STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PMI KABUPATEN BLORA

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB III METODE PENELITIAN

KEKERASAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM TAYANGAN CURHAT DENGAN ANJAS

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Film Tanah Air Beta Karya Ari Sihasale) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUKUM & ETIKA PENYIARAN : MENGAPA PERLU DISENSOR DAN DIAWASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB I PENDAHULUAN. seperti apa yang akan dibentuk di masa yang akan datang. Media massa pun mampu

BAB III METODE PENELITIAN. dari responden hasil wawancara dan dokumentasi (Hamidi, 2008:55).

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

Demikian sampaikan, atas partisipasinya diucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB III METODE PENELITIAN. S. Margono mendefinisikan pendekatan kualitatif adalah

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SHELTER GUYUB RUKUN MANAHAN KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDOENSIA Nomor 02 Tahun 2007 Tentang PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA TENTANG TAYANGAN VIDEO SEJARAH INDONESIA DI YOU TUBE SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN (Studi pada Siswa SMA Negeri 4 Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu

PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya dapat mengambil jenis studi kasus, etnografi, penelitian tindakan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM MUSIK DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN DI SOLO RADIO FM NASKAH PUBLIKASI

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta Di Jawa Tengah Agustus 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Strata 1 Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Diajukan Oleh: TRISNOTO L100 090 131 PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta di Jawa Tengah Agustus 2014 Trisnoto (Tristrisnoto@gmail.com) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Ketika semakin banyaknya lembaga penyiaran secara tidak langsung membuat lembaga penyiaran saling bersaing dalam menampilkan suatu program acara kepada masyarakat, sesuai yang hasil dari pengawasan KPID Provinsi Jawa Tengah masih banyak ditemukan pelanggaran terkait isi siaran yang dilakukan lembaga penyiaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif tujuannya peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan dari strategi komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah dalam meminimalisasi pelanggaran isi siaran lembaga penyiaran swasta di Jawa Tengah. Dari hasil penelitian, KPID Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah melakukan kajian, mensosialisasikan mengenai Undang-Undang penyiaran dengan menggunakan media, melakukan pengawasan langsung terhadap isi siaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran, memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran yang melanggar, memberikan penghargaan kepada lembaga penyiaran yang sudah mematuhi P3 dan SPS. Kata kunci: Lembaga Penyiaran, P3SPS, KPID Provinsi Jawa Tengah

A. Pendahuluan Televisi dan radio adalah salah satu media massa yang sangat populer di masyarakat dalam kebutuhan akan informasi dan hiburan. Dengan semakin banyaknya lembaga penyiaran televisi dan radio saat ini menjadikan masyarakat semakin mudah dalam memilih hiburan atau informasi yang diinginkan. Ketika televisi dan radio menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat hal inilah dimanfaatkan oleh pihak swasta dalam mendirikan suatu lembaga penyiaran. Dengan semakin banyak lembaga penyiaran yang berdiri menjadikan persaingan ketat antar lembaga penyiaran. Persaingan lembaga penyiaran ini terjadi dalam program isi siaran yang bersifat faktual maupun nonfaktual. Maksud dari faktual adalah program siaran yang fakta bukan rekayasa, contoh dari program faktual adalah dalam program berita, lembaga penyiaran beradu cepat dalam menampilkan pemberitaan yang baru terjadi. Prinsip yang digunakan, setiap peristiwa harus dapat ditayangkan atau disiarkan secara cepat agar segera diketahui publik. Sering kali lembaga penyiaran melupakan Undang-Undang tentang penyiaran dalam menampilkan suatu pemberitaan. Kebanyakan pelanggaran isi siaran tak hanya terjadi pada program faktual saja, namun juga dalam tayangan non faktual. Padahal, program non faktual mestinya sudah melalui proses sensor, namun berdasarkan pengawasan KPID Provinsi Jawa Tengah, masih banyak ditemukan pelanggaran yang terkait dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standarisasi Perilaku Penyiaran (P3SPS). Untuk mengatur lembaga penyiaran sesuai dengan keputusan Presiden nomor 22 tahun 2007 maka dibentuklah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) berkedudukan di tingakat provinsi untuk membantu Komisi Penyiaran

Indo-nesia (KPI) pusat dalam mengawasi isi siaran yang ada di daerahnya. Jadi KPID Provinsi Jawa Tengah itu sendiri adalah lembaga independen yang mengatur bidang penyiaran khususnya di wilayah provinsi Jawa Tengah yang memiliki wewenang menetapkan standar program siaran dan pedoman perilaku penyiaran (P3SPS), Mengawasi pelaksanaan peraturan. Menyusun peraturan, memberikan sanksi terhadap pelanggaran, Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan pemerintah, lembaga penyiaran dan masyarakat. (Sumber : Profil KPID Provinsi Jawa Tengah) Untuk mengurangi pelanggaran yang dilakukan lembaga penyiaran. Sesuai dengan wewenang yang dimiliki KPID Provinsi Jawa Tengah tersebut peneliti ingin meneliti Strategi Kounikasi KPID Provinsi Jawa Tengah dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran di Jawa Tengah Agustus 2014. B. Tinjauan Pustaka Dalam perkembanganya komunikasi saat ini tidak hanya digunakan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya saja, melainkan komunikasi digunakan untuk mempengaruhi orang lain. hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Harold Laswell komunikasi adalah komunikasi pada dasarnya suatu proses yang menjelaskan komunikator menyampaikan pesan melalui saluran atau media yang ditujukan kepada komunikan dengan maksud setelah menerima pesan ini komunikan akan terpengaruh sesuai dengan keinginan oleh komunikator (Riswandi, 2009:2). Jenis komunikasi ada banyak salah satunya adalah komunikasi massa. komunikasi massa menurut Joseph A.Devito adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau khalayak yang banyak dengan menggunakan audio dan visual yang ditransmisikan melalui pemancar. Media komunikasi massa ada banyak salah satunya adalah penyiaran radio dan penyiaran

televisi (Effendy, 2009 : 21). Disini akan dibahas terlebih dahulu tentang penyiaran, penyiaran adalah suatu proses penyampain suatu acara baik itu berupa audio atau suara, gambar, atau bahkan kedua-duanya yang di salurkan kedalam signal maupun kabel (P3SPS Tahun 2002). Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dalam menyampaikan pesan-nya menggunakan suara yang disertai dengan gambar (P3SPS Tahun 2002). Sedangkan penyiaran radio ialah alat komunikasi massa yang dalam menyebarkan pesan kepada audien menggunakan suara (P3SPS Tahun 2012). Di dalam penyiaran televisi dan radio ada aturan-aturan perlu dijalankan oleh lembaga penyiaran dinataranya P3 dan SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran). Maksud dari P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran) adalah suatu aturan yang dibuat oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang berisi tentang ketentuanketentuan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dalam proses pembuatan program siaran (P3SPS Tahun 2002). SPS (Standar Program Siaran) adalah suatu batasan-batasan yang buat Komisi Penyiaran Indonesia yang berisi mengenai apa yang boleh dan tidak boleh tersaji dalam isi siaran (P3SPS Tahun 2002). Agar siaran yang dijalankan oleh lembaga penyiaran ini sesuai dengan P3 dan SPS (Pedoman Peri - laku Penyiaran dan Standar Program Siaran) maka dibentuklah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan memiliki tugas dan wewenang dalam mengatur lembaga penyiaran. Karena wilayah Indonesia itu luas maka dibentuk Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID ) ditingkat provinsi. Salah satunya adalah KPID Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tugas dan wewenang dalam dunia penyiaran untuk daerah Jawa Tengah. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnnya KPID Provinsi Jawa Tengah membuat strategi komunikasi. Maksud strategi

komunikasi adalah perencanaan yang dibuat komunikator agar pesan yang disampaikan dapat diterima, dimengerti dan dijalankan oleh komunikan (Olii, 2013:22-23). Tujuan dari strategi komunikasi ada tiga yaitu komunikan mengerti apa yang komunikator sampaikan, Andaikata ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimanya diberikan pembinaan agar komunikan mengerti apa yang dinginkan oleh komunikator, dan pada akhirnya kegiatan itu dimotivasikan agar komunikan lebih (Effendy,2008:32). Agar komunikasi yang berhasil perlu mempertimbangkan faktor-faktor penunjang dan penghambat antara lain pemilihan media komunikasi, mengenai sasaran komunikasi, pengkajian tujuan pesan komunikasi, peranan komunikator dalam melancarkan komunikasi (Effendy, 2008:35-39) C. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif jadi peneliti memberikan gambaran sedalamdalamnya fenomena yang diteliti. Penelitian ini berlokasi di kantor KPID Provinsi Jawa Tengah yang ada di jalan Tri Lomba Juang No. 6 Semarang (Rachmat kriyantono, 2006:59). Sumber data yang digunakan ada dua jenis yang pertama data primer data yang diperoleh dari karyawan sekertariataan dan komisioner KPID Provinsi Jawa Tengah, yang kedua data sekunder data yang diperoleh dari dokumentasi kegiatan yang di lakukan KPID Provinsi Jawa Tengah yang disampaikan melalui media massa. Untuk teknik pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara langsung kepada karyawan sekertariataan dan komisioner KPID Provinsi Jawa Tengah (Moleong, 2004:186). Observasi mengamati kegiatan yang dilakukan oleh karyawan sekertariataan dan komisioner KPID Provinsi Jawa Tengah, (Rachmat kriyantono, 2006:61)

Studi dokumentasi laporan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan sekertariataan dan komisioner KPID Provinsi Jawa Tengah (Rachmat kriyantono, 2006:62). Dalam menentukan narasumber peneliti menggunakan teknik purposive sampling hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari narasumber harus sesuai dengan keinginan oleh peneliti selain itu narasumber di pilih dari rekomendasi dari informen sebelumnya (Rachmat kriyantono, 2006:63). Validitas data yang digunakan peneliti adalah kebenaran data dalam motode penelitian komunikasi penting, karena teori dan makna yang akan disusun dari hasil penelitian harus benar sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber adalah suatu proses dimana peneliti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, kemudian (Moleong, 2004:330-331). Teknik analisis data, Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan analisis data model interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12) teknik ini menggunakan menggunakan tiga komponen diantaranya adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan ( Conclusions). Dalam proses reduksi data data yang diperoleh kemudian diringkas kemudian data itu dihubungkan oleh teori yang digunkan dan langkah terakhir yaitu peneliti mengelompokan data-data yang diperoleh sesuai dengan tema kemudian memberikan penjelasan terkait dengan tema. Penyajian data dalam penyajian data melibatkan langkah-langkah diantaranya adalah data satu dengan yang lainnya itu saling berurutan dan saling berkaitan. Penarikan kesimpulan (Conclusions) kesimpulan masih bersifat sementara, dan akan berubah jika ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang dikemukakan didukung oleh buktibukti yang sesuai dengan yang ada dilapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011: 247-252). D. Hasil dan Pembahasan Yang pertama KPID Provinsi Jawa Tengah membuat kajian. Kegiatan dari kajian ini bertujuan untuk meningkatkan sdm penyiaran, sehingga harapan dari kegiatan ini para pekerja di lembaga penyiaran bisa mematuhi undang-undang terkait tentang penyiaran, selain itu membuat para pekerja di lembaga penyiaran itu memiliki kesadaran diri dalam membuat program acara yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Mengundang para mahasiswa dan pelajar untuk diberikan pembekalan mengenai dunia penyiaran, dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa dan pelajar ini bisa meningkatkan daya kritis mereka terkait dampak isi siaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran radio maupun televisi. Kedua KPID Provinsi Jawa Tengah menggunakan media dalam mensosialisasi P3 (P edoman Perilaku Penyiaran) dan SPS (Standar Program isi siaran) salah satunya mensosialisasikan mengenai Undang-Undang penyiaran dengan menggunakan media langsung dan tidak langsung, media langsung disini dimaksudkan KPID Provinsi Jawa Tengah mengundang lembaga penyiaran kesebuah tempat untuk diberikan pembekalan mengenai tayangan yang boleh dan tidak ditayangkan kepada masyarakat, membuat kesadaran lembaga penyiaran untuk membuat program acara bisa berdampak baik bagimasyarakat, sedangkan tidak langsung adalah dalam menyampaikan undang-undang penyiaran, mengenai regulasiregulasi yang baru dan harus segera dilaksanakan oleh lembaga penyiaran dengan menggunakan telephone, melalui surat, melalui email kpidjateng@yahoo.com,

melalui facebook KPID Provinsi Jawa Tengah, melalui twitter @kpidjateng, melalui sms, surat Jln Trilombajung no 6 semarang, sms ke 0813260-26000. Jika menggunakan media saja tidak akan kominikasi ini tidak akan maksimal, untuk itu digunakanlah teknik komunikasi dalam menyam-paikan pesannya kepada lembaga penyiaran. Kalau kaitannya dengan regulasi, aturanaturan yang baru, hukum-hukum yang baru KPID Provinsi Jawa Tengah menggunakan teknik informasi, kalau kaitannya dengan peraturan-peraturan yang harus segera dilaksanakan oleh lembaga penyiaran teknik yang digunakan adalah konstruksi sedangkan kalau kaitannya dengan pelanggaran teknik yang digunakan adalah persuasif. Ketiga adalah KPID Provinsi Jawa Tengah melakukan pengawasan langsung terhadap isi siaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran. Karena keterbatasan alat yang dimiliki KPID Provinsi Jawa Tengah dalam menjangkau semua isi siaran lembaga penyiaran radio yang ada di Jawa Tengah, membentuk suatu kelompok yang bernama masyarakat pemantauan yang sudah dibelaki mengenai stadar program siaran. Kelompok terdiri dari 35 masyarakat pemantau di 35 Kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Tengah. Keempat adalah KPID Provinsi Jawa Tengah memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran yang melanggar. Yang terakhir KPID Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada lembaga penyiaran. E. Kesimpulan dan Saran KPID Provinsi Jawa Tengah melakukan kajian-kajian untuk meningkatkan sumber daya manusia dibidang penyiaran dan meningkat daya kritis mahasiswa atau pelajar mengenai media radio dan televisi. Melakukan pengawasan secara langsung terhdap kegiatan penyiaran yang dilakukan lem-baga penyiaran. Menggunakan media untuk mensosialisasi P3 dan SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran).

Menggunakan teknik komunikasi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lembaga penyiaran. Memberikan sanksi untuk memberikan efek jera kepada lembaga penyiaran yang melang-gar isi siaran. Memberikan penghargaan untuk memberikan apresiasi terhadap lembaga penyiaran yang mema-tuhi Undang- Undang penyiaran. Saran 1. Akademis Sebelum karyawan baru yang bekerja di lembaga penyiaran, sebaiknya melaporkannya kepada KPID Provinsi Jawa Tengah untuk diberikan pembekalan, hal ini dapat meningkatkan sumber daya manusia di bidang penyiaran secara tidak langsung bisa mengurangi pelanggaran isi siaran. Sebaiknya ada pengelompokan jenis pelanggaran isi siaran, mana kategori pelanggaran yang ringan, sedang maupun berat, selain itu penanganan bagi lembaga penyiaran yang melanggar itu disesuaikan dengan kategorinya. 2. Praktis Bagi peneliti selanjutnya, dengan melihat penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi dalam melakukan penelitiannya. G. Persantunan Dalam penelitian ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada bapak M Toharudin Spd. MA dan Drs. Joko Sutarso, M.Si selaku pembeimbing sekripsi I,II, Bapak Budi Santoso, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji skripsi yang selalu memberikan masukan-masukan terkait dalam mengerjakan sekripsi sehingga peneliti dapat menyelesaikannya. Terimakasih kepada ketua sekertariatan KPID Provinsi Jawa Tengah Drs. Agus Heru Aryanto seluruh karyawan komisioner dan sekretariatan KPID Provinsi Jawa Tengah yang telah membantu dalam memberikan data yang dibutuhkan oleh peneliti selain itu memperlancar penelitian dalam urusan terkait

perijinan dalam melakukan penelitian dilapangan. DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis, Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Olii. Helena. 2013. Reportase Radio dan Televisi Bahan Ajar di Perguruan tinggi edisi 2. Jakarta: PT. indeks Onong, Uchjana Effendy 2009, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. P3SPS tahun 2012 Risdiawan 2009, Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono. 2011. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfab