BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Agar dapat mencapai tujuannya, perusahaan harus

dokumen-dokumen yang mirip
Mohammad Jauhar, yang dimaksud sumber daya manusia adalah

BAB V PEMBAHASAN. atau menolak hipotesis. Selain itu, dalam pembahasan teori-teori ataupun hasil

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN. yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja. untuk peran dan tanggung jawab yang akan datang.

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB V PEMBAHASAN. sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai PT. Bank BNI Syariah Cabang

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. 2 Sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam kehidupan organisasi, oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik, profesional dan komitmen yang tinggi, sebab pada era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh kesetaraan jender, disiplin kerja, dan pengalaman kerja secara simultan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan disegala aspek. yang juga memungkinkan untuk menyesuaikan diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

Tanah. Faktorfaktor. Produksi. Kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan sektor yang memiliki. kekhususan karakteristik dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS PENINGKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI MELALUI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker ( The

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan, maka bank harus beroprasi secara sehat dalam rangka

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjalankannya dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. terjadi serta memanfaatkan peluang sekaligus tantangan yang muncul. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset utama dalam setiap berjalannya kegiatan perusahaan. Agar dapat mencapai tujuannya, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan kinerjanya harus tinggi. Sumber daya manusia yang unggul adalah sumber daya manusia yang tidak hanya melakukan pekerjaan yang rutin yang diperintahkan tetapi dapat menyerahkan hasil berupa nilai tambah bagi perusahaan. 1 Sumber daya manusia dan perusahaan yang berkualitas akan sangat menentukan maju mundurnya bisnis perusahaan di masa mendatang. 2 Tanpa adanya unsur manusia dalam perusahaan, tidak mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan menuju yang diinginkan. Sumber daya yang profesional, bermoral baik, jujur, dan berintegritas merupakan tulang punggung operasional perusahaan. Dalam bisnis perbankan, sumber daya manusia berperan sebagai penjaga gawang prinsip kehati-hatian, patuh pada sistem dan prosedur, skaligus mampu menciptakan budaya good coorporate governance (GCG). Kurang tersedianya sumber daya manusia sekarang ini, memang telah menjadi polemik yang tengah dihadapi lembaga keuangan syariah. Tidak hanya persoalan kualitas, melainkan kuantitas juga menjadi sebuah persoalan 1 Sutaryo Salim, MSDM yang Unggul, Jumal Bisnis dan Manajemen, NO. 2, Vol.1 (2002). 2 Veithzal Rivai, Islamic Human Capital (Jakarta: PT Rajagrafindo, 2009), 15. 1

2 yang perlu dibenahi. Sebab, disaat meningkatnya industri perbankan syariah, malah sumber daya manusianya merosot. Akibatnya bisnis ini menjadi timpang. Era globalisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan cepatnya mobilitas manusia, modal, barang dan jasa, semakin terlihat pula sifat ketergantungan dan sekaligus persaingan tajam antarbangsa. Oleh karena itu kewajiban bagi manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh. Sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan serta kemajuan bisnis perusahaan. Pembenahan secara menyeluruh terhadap sumber daya manusia perbankan syariah menjadi sebuah keharusan. Sudah menjadi kebutuhan mendasar semua pihak. Apalagi ancaman perkembangan industri syariah mulai dimasuki oleh semua kalangan pelaku perbankan, baik konvensional dan asing. Pada akhirnya, membuat industri ini semakin kompetitif dan kompleks. Yang diuntungkan adalah konsumen atau nasabah, karena dari percaturan persaingan tersebut, membuat para pelaku perbankan akan bekerja maksimal supaya tidak kalah saing. Tercapainya tujuan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pegawai yang mempunyai kepribadian yang baik tentunya

3 mempunyai kinerja yang optimal. Kinerja adalah suatu hasil di mana orangorang dan sumber daya lain yang ada dalam perusahaan secara bersamaan membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Inisiatif pegawai dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya sangat memengaruhi hasil kerja semakin tinggi daya inisiatif dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, maka hasil kerja juga optimal. Seiring persaingan yang semakin tajam, setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai dengan kata lain perusahaan tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, tetapi juga berorientasi pada nilai. Perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang unik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Setiap sumber daya manusia harus bekerja sesuai kemampuan dan keahliannya agar memperoleh hasil yang maksimal. Allah Subhanahuwata ala berfirman dalam surah Al-Isra [17]: 84 : ۦ أ أ ى Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masingmasing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. 3 (QS. Al-Isra [17]: 84) Untuk memenuhi kurang tersedianya sumber daya manusia yang unggul dalam kualitas dan kuantitas dengan cara meningkatkan kompetensi pegawai pada perusahaan. Perkembangan sumber daya manusia berbasis 3 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan terjemahnya (Jakarta:CV.Mikhraj Khazanah Ilmu, 2011),146.

4 kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang ditetapkan. Kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja perusahaan. 4 Kompetensi pada umumnya diartikan sebagai kecapakan, keterampilan, dan kemampuan. Kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. 5 Kompetensi terbagi menjadi tiga yaitu kompetensi inti atau dasar, kompetensi kepemimpinan atau manajerial dan kompetensi operasional atau teknis. Kompetensi dasar atau kompetensi inti adalah kompetensi yang harus dimiliki pada setiap pegawai. Hampir semua lembaga keuangan syariah melihat kemampuan yang dimiliki pegawai. Kemampuan yang utama dalam kompetensi inti adalah integritas moral yang baik. Integritas membentuk nilai dan budaya organisasi, komunikasi di dalamnya, hingga komitmen tiap orang di dalamnya untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya. Integritas adalah berpikir jujur, apa adanya, tebuka, adil. 6 Hidup berdasarkan nilai-nilai luhur. Integritas adalah inti penentu sikap percaya di dalam hubungan kerja organisasi. Integritas moral muncul sebagai suatu kebutuhan terhadap tantangan tugas yang dihadapi, sebab tanpa prinsip 4 Veithzal Rivai, Islamic Human..., 410. 5 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 204. 6 Anggara Wisesa, Integritas Moral dalam Konteks Pengambilan Keputusan Etis, Jurnal Manajemen Teknologi, No. 1, Vol. 10, (2011), 82-92.

5 tersebut tidaklah mungkin tercapai tingkat efektifitas dan produktivitas yang tinggi. Pegawai dengan integritas yang tinggi akan lebih rasional, jujur, dan bersikap independen. Karyawan yang memiliki integritas adalah kandidat kuat sebagai pemimpin maupun pengikut. Karena integritas dapat membina kepercayaan, memudahkan pencapaian standar yang tinggi, dan menghasilkan reputasi yang kuat bukan hanya sekadar citra diri. 7 Ketika para individu pegawai memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama, maka integritas personal pegawai akan terbaca dan terbawa melalui aktivitas-aktivitas yang merujuk pada konsistensi antara tindakan dan nilai dalam tata kelola perusahaan dan pelayanan umum. Tidak hanya itu, seseorang yang memiliki integritas akan cenderung menganggap bahwa inovasi dan produktivitas merupakan tujuan hidup untuk dapat berusaha lebih baik. Oleh karena itu kompetensi dasar dalam bentuk integritas moral tercermin dalam pribadi pegawai bank syariah untuk terciptanya peningkatan kinerja pegawai yang akan berimbas pada peningkatan kinerja bank syariah. Kompetensi dasar yang dimiliki harus ditunjang dengan kompetensi kepemimpinan atau manajerial. Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan strategi perusahaan. 8 Kompetensi manajerial berkaitan 7 Supriyanto, Budaya Kerja Perbankan (Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006), 41. 8 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya..., 205.

6 erat dengan kemampuan untuk membangun interaksi dengan orang lain misalnya networking skill atau biasa disebut kemampuan menjalin relasi. Kemampuan menjalin relasi adalah kemampuan emosional seseorang dalam mengerti dan menjalankan perannya dengan individu-individu lain, yang berarti komunikasi telah memasuki tahap psikologis di mana komunikator dan komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan secara bersama dengan pihak di dalam organisasi maupun diluar organisasi. dapat disebut juga kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan h{ablun min al-na>s. Adanya kemampuan menjalin relasi dari orang-orang yang berada didalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu pada tingkat manajer maupun pegawai, maupun diluar organisasi yang nantinya kondisi lingkungan kerja tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai. Kemampuan menjalin relasi dalam perusahaan merupakan hal utama karena semakin baik kemampuan pegawai dalam menjalin relasi akan menumbuhkan keterikatan pihak luar dengan organisasi. Interaksi pegawai di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian yang terpenting dalam mewujudkan kemampuan menjalin relasi adalah bagaimana kita memahami hakekat manusia dan kemanusiaan serta bagaimana kita mampu menerima orang lain di luar diri kita dengan apa adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat kerja yang juga akan mempengaruhi hasil kerja pekerjaannya.

7 Melengkapi kompetensi dasar dan kepemimpinan, maka dibutuhkan pula kompetensi operasional atau kompetensi teknis. Kompetensi opersional adalah kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat serta ketatnya persaingan mengharuskan individu perusahaan memiliki keahlian pendukung diluar yang diwajibkan salah satunya adalah kompetensi sistem informasi. Sistem informasi dalam organisasi menjadi satu basis yang penting dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Sistem informasi dewasa ini sudah tidak dapat dipisahkan peranannya dalam proses mengerjakan tugas karyawan. Sistem informasi satu sisi memberikan kelebihan yaitu dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, namun di sisi lain justru akan memberikan hambatan, terutama bagi pegawai yang tidak menguasai aplikasi teknologi informasi. Kompetensi teknis menjadi kompetensi pelengkap yang kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh lmbaga keuangan syariah. Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Euis Amalia, Asmawi dan Muhammad Nurianto Al Arif. Dalam buku yang berjudul Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia. Euis menjelaskan tentang hubungan kurikulum dan metode pembelajaran di perguruan tinggi dengan kompetensi sumber daya manusia pada industri keuangan syariah di Indonesia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada tiga kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan lembaga keuangan syariah seperti perbankan

8 syariah. Tabel frekuensi kompetensi dasar menunjukkan 67,7% dari 31 lembaga keuangan yang menjadi responden sangat setuju bahwa pegawai harus memiliki integritas moral yang baik. Pada tabel frekuensi kompetensi manajerial menunjukkan bahwa 61% dari 31 lembaga keuangan sangat setuju bahwa pegawai mampu menjalin networking secara baik. Terakhir pada tabel frekuensi kompetensi operasional menunjukkan bahwa 35,5% dari 31 lembaga keuangan sangat setuju mengenai keahlian computer skill dan kompetensi sistem informasi yang harus dimiliki pegawai. 9 Seluruh lembaga keuangan syariah yang menjadi responden sangat setuju bahwa pegawai bank syariah harus memiliki integritas moral yang baik, kemampuan menjalin hubungan, dan penguasaan sistem informasi. Oleh karena itu peneliti menjadikan tiga kompetensi tersebut sebagai variabel penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tiga kompetensi tersebut jika dimiliki oleh sumber daya manusia perbankan syariah terhadap kinerja mereka. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaga keuangan berbasis Islam yang berjenis jasa keuangan perbankan syariah, yaitu bank BNI Syariah wilayah Surabaya. Pada dasarnya, peningkatan manajemen sumber daya manusia bagi sebuah lembaga keuangan khususnya perbankan syariah adalah penting melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pada dasarnya perlu diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten. Bank BNI Syariah merupakan bank penerima 9 Euis Amalia, et al., Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta: Gramata Publishing, 2012), 128-131.

9 penghargaan The Best Service Quality A ward 2016 kategori Perbankan Syariah. 10 Penghargaan ini didapat tak lepas dari peran para pegawai bank Syariah sehingga dalam mempertahankan hal tersebut didukung dengan adanya peningkatan atau pengembangan sumber daya manusia bank BNI Syariah secara berkelanjutan. Dalam meningkatkan kompetensi dan mendorong kinerja pegawai, selain diberikan pelatihan pegawai juga diberikan kesempatan untuk melakukan On the job training yang lebih banyak memberikan kesempatan pengembangan secara menyeluruh. Komposisi demografi pegawai BNI Syariah saat ini 95% adalah tenaga-tenaga muda yang sangat produktif. Untuk keselarasan dalam pengembangan mental spiritual, bank BNI Syariah rutin melaksanakan siraman rohani mingguan yang dilakukan di setiap unit baik Kantor Pusat maupun Wilayah. Selain itu rutinitas morning briefing juga dilakukan sebelum bekerja yang diakhiri dengan doa bersama. Satu hal lagi yang akan terus dipertahankan adalah kegiatan berjamaah dalam melaksanakan salat fardhu baik saat waktu kerja maupun diluar waktu kerja. Hal ini akan terus dikembangkan sebagai spirit dalam bekerja dan beribadah yaitu implementasi dari ama>nah dan jama> ah sebagai budaya kerja BNI Syariah. 11 10 PT.Bank BNI Syariah, BNI Syariah Berhasil Mempertahakan Predikat The Best Service Quality 2016, http://www.bnisyariah.co.id/bni-syariah-berhasil-mempertahankan-predikat-thebest-service-quality-2016 diakses pada tanggal 20 Desember 2016 11 PT.Bank BNI Syariah, karir, http://www.bnisyariah.co.id/karir diakses pada tanggal 11 Juni 2016

10 Program yang diadakan juga mendukung visi yang dimiliki oleh bank BNI Syariah yaitu Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Bank BNI Syariah mengutamakan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Program tersebut diharapkan dapat mendukung keberhasilan dan kesuksesan perusahaan, khususnya dalam peningkatan kinerja sumber daya insani bank BNI Syariah wilayah Surabaya untuk menghadapi persaingan perbankan yang ketat kedepan. 12 Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis memilih judul Pengaruh Integritas Moral, Kemampuan Menjalin Relasi dan Kompetensi Sistem Informasi terhadap Kinerja Pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya. Melalui penelitian ini, dapat menjadi evaluasi pada BNI Syariah wilayah Surabaya untuk meningkatkan kinerja pegawai mereka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka secara pokok penelitian ini ingin mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya? 12 PT.Bank BNI Syariah, karir, http://www.bnisyariah.co.id/karir diakses pada tanggal 11 Juni 2016

11 2. Apakah terdapat pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya? C. Tujuan Penelitian berikut: Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian sebagai 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya? 2. Untuk mengetahui dan pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya. D. Kegunaan Hasil Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini, peneliti bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Bersifat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya keilmuan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.

12 b. Penelitian ini dapat menjadi salah satu media penyerapan informasi tentang lembaga keuangan Islam khususnya perbankan Syariah dalam rangka rekonstruksi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan lembaga keuangan Islam. c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pandangan dan sumber referensi untuk memperkaya ilmu pengetahuan sehingga akan mempermudah peneliti selanjutnya untuk meneliti terkait dengan pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai. 2. Bersifat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bank BNI Syariah wilayah Surabaya, khususnya Manajer Sumber Daya Manusia (SDM ) bank BNI Syariah tersebut mengenai pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada BNI Syariah wilayah Surabaya sehingga dapat memotivasi dalam pengembangan sumber daya insani atau pegawai di bank BNI Syariah wilayah Surabaya agar dapat meningkatkan mutu secara berkelanjutan. b. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja

13 pegawai pada BNI Syariah wilayah Surabaya. Sekaligus sebagai pemenuhan tugas akhir guna mencapai gelar sarjana ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.