BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana,

BAB 1 PENDAHULUAN. sepuluh. Menurut Kridalaksana kelas kata terbagi sepuluh macam sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan bahasa sebagai alat komunikasi masih sangat penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak

PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Gorontalo (selanjutnya disingkat BG) adalah bahasa yang

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat mempertahankan hasil dari suatu penelitian, seorang penulis akan lebih mudah

Materi 1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. Pengantar Awal Perkuliahan Bahasa Indonesia Oleh Ari Kusmiatun_UNY

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan perasaan, pikiran, ide, dan kemauannya kepada orang lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna,

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis) yang masing-masing

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kata-kata. Manusia mengikuti aturan pembentukan kode verbal

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer 1. Menurut pendapat lain

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

I. PENDAHULUAN. Bahasa sebagai perantara dan alat komunikasi masyarakat membuat pemakainya merasa terikat

BAB I PENDAHULUAN. tutur/ pendengar/ pembaca). Saat kita berinteraksi/berkomunikasi dengan orang

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

ANALISIS BENTUK-BENTUK KATA SERAPAN BAHASA MELAYU MASYARAKAT DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas beribu pulau, yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

UNGKAPAN KATA SERU DALAM BAHASA INDONESIA PADA DIALOG KOMIK SERIAL NARUTO. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

ANALISIS MAKNA KATA BAHASA JAWA PADA JUDUL ARTIKEL KORAN SOLOPOS

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi antar anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi perlu memperhatikan pilihan kalimat yang digunakan agar. penutur baik secara lisan maupun tulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang relevan sebelumnya berkaitan dengan interferensi leksikal

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

DESAIN EJAAN BAHASA MADURA YANG DISEMPURNAKAN: Sebagai Upaya Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Madura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 28 Oktober 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA *

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Betapa pentingnya bahasa bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan. Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat dibuktikan dengan melihat banyaknya perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Pentingnya peranan bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia dan pada Undang- Undang Dasar 1945 pasal 36 yang di dalamnya dinyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Ikrar Sumpah Pemuda 1928 menegaskan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa nasional atau bahasa kebangsaan, sedangkan hakikat bahasa negara dalam UUD 1945 tidak lain dari menegaskan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang mempunyai latar belakang kebudayaan serta bahasa sendiri-sendiri. Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat komunikasi antar suku bangsa, baik dalam situasi formal maupun nonformal. Bahasa daerah dipergunakan sebagai alat komunikasi intrasuku bangsa yang biasanya dalam suasana nonformal untuk menunjukkan penghargaan rasa hormat, dan rasa intim terhadap lawan bicara yang berasal dari kelompok yang sama.

Seminar Politik Bahasa Nasional di Jakarta bulan Februari 1975 menyimpulkan bahwa bahasa daerah berkedudukan sebagai bahasa di suatu daerah, dan merupakan kebudayaan yang dilindungi oleh negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa suatu daerah, bahasa daerah juga berfungsi sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan alat penghubung dalam keluarga dan masyarakat. Jika dikaitkan dengan fungsi bahasa Indonesia, maka bahasa daerah berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional dan alat pengembang serta pendukung kebudayaan daerah. Dalam buku Politik Bahasa Nasional 1 (Halim, 1984:22), menekankan perlunya bahasa daerah dalam rangka pengembangan bahasa nasional, yakni: 1. Bahasa daerah tetap dibina dan dipelihara oleh masyarakat pemakaiannya, yang merupakan bagian kebudayaan Indonesia yang dijamin oleh Undang- Undang Dasar 1945. 2. Bahasa daerah sebagai kekayaan budaya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bahasa nasional serta untuk pembinaan dan pengembangan bahasa-bahasa itu sendiri. 3. Bahasa daerah berbeda dalam sruktur kebahasaannya, tetapi juga berbeda jumlah penutur aslinya. 4. Bahasa-bahasa daerah pada kesempatan tertentu dipakai sebagai alat penghubung baik lisan maupun tulisan sedangkan daerah tertentu ada yang hanya dipakai secara lisan. Dari sisi kebudayaan, Indonesia merupakan negara yang kaya. Salah satu dari kekayaan budaya tersebut adalah bahasa daerah, yang digunakan oleh berbagai suku bangsa di Indonesia. Jumlah bahasa daerah di Indonesia, menurut Barbara (Danie, 1987), bahkan mencapai 516 bahasa. Salah satu di antaranya adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia sejak masa dahulu. Pada daerah-daerah tertentu, sampai sekarang bahasa ini tetap dipertahankan oleh sebagian besar penduduknya. Dahulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) oleh sebagian

besar penduduk Indonesia dan tanah Semenanjung Malaya. Bahasa itu terutama digunakan oleh para pedagang. Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan karena pada umumnya penduduk yang berada di daerah pesisir menggunakannya sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Melayu merupakan bahasa asli sebagian besar penduduk Indonesia pada masa itu, misalnya masyarakat pesisir timur Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian besar Kepulauan Maluku. Selain itu, daerah Semenanjung Malaya, Serawak, dan Brunei Darussalam pun menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari. Pada umumya, para tatabahasawan menentukan satuan kata berdasarkan tiga ukuran, yaitu: (1) kata sebagai satuan fonologis, (2) kata sebagai satuan gramatis, dan (3) kata sebagai satuan arti. Dalam ilmu bahasa, kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama atau mirip, dimasukkan ke dalam satu kelompok. Di sisi lain, kata yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip dengan sesamanya, tetapi berbeda dengan kelompok yang pertama dimasukkan ke dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, kata dapat dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya. Kategori sintaksis sering pula disebut kategori atau kelas kata (Alwi, 1998). Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi, 1998), membagi kelas kata ke dalam lima kelas. Kelas kata tersebut adalah: (1) kata benda (nomina), (2) kata kerja (verba), (3) kata sifat (ajektiva), (4) kata keterangan (adverbia), dan (5) kata tugas. Kridalaksana (1994), membagi kelas kata berdasarkan perilaku sintaksis atas tiga belas kata dalam bahasa Indonesia. Ketiga belas kata tersebut adalah: verba, ajektiva, nomina, pronomina, numeralia, adverbia, interogativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, dan interjeksi. Di dalam penelitian ini akan dibahas Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan. Kata tugas merupakan unsur yang

penting dalam pembentukan frase dan kalimat. Tanpa kata tugas makna kalimat tidak jelas. Kata tugas mempunyai peranan penting dalam kalimat. Arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata tersebut secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frase atau kalimat. Pada nomina seperti buku dapat diberikan arti berdasarkan kodrat kata itu sendiri, yaitu benda yang terdiri atas kumpulan kertas yang bertulisan. Akan tetapi, kata tugas tidak dapat diperlakukan sama. Kata tugas seperti dan atau ke akan mempunyai arti apabila dirangkai dengan kata lain, misalnya ayah dan ibu dan ke pasar. Penelitian bahasa daerah yang dilakukan masih kurang terutama dalam kata tugas bahasa Melayu. Bahasa Melayu mempunyai hak yang sama untuk mendapat pembinaan karena kedudukan dan fungsi bahasa tersebut masih relevan digunakan. Bahasa Melayu pada hakikatnya adalah sama dengan bahasa-bahasa yang lain yaitu mempunyai unsur-unsur kebahasaan. Adapun unsur-unsur kebahasaan itu terdiri atas struktur bunyi bahasa yang bidangnya disebut fonologi, struktur kata yang namanya morfologi, struktur antar kata dalam kalimat yang disebut sintaksis, masalah arti atau makna yang namanya semantik. Morfologi dan sintaksis bersama-sama lazimnya disebut tata bahasa tersebut menyangkut kata, struktur internal di dalamnya atau morfologi dan struktur antarkata yang namanya sintaksis dan keduanya dibedakan dengan leksikon dan perbendaharaan kata. Penelitian leksikon itu disebut leksikologi. Hal-hal di atas dalam bahasa Melayu penelitiannya belum banyak dilakukan. Untuk itu, penulis memberanikan diri mencoba untuk mengangkat sebahagian kecil dari morfologi yaitu mengenai kata tugas. Adapun penelitian tentang kata tugas bahasa Melayu yang pernah dilakukan adalah diantaranya penelitian Chairani Nasution (2000), Kata Tugas Bahasa Melayu Sei Kepayang, kemudian Zulkifli (1986), Kata

Tugas Bahasa Melayu Langkat. Penelitian lainnya yang secara seintifik berkaitan dengan topik penelitian penulis adalah yang dilakukan oleh Djeinnie Imbang (2014), Bentuk- Makna dan Fungsi Kata Tugas dalam Bahasa Melayu Manado. Mengingat hal ini penulis merasa perlu mengadakan penelitian terhadap bahasa Melayu demi kelestarian bahasa tersebut. Penulis memilih judul Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan, sebab kata tugas akan selalu terdapat dalam komunikasi sehari-hari. Melalui penelitian ini akan dapat diketahui kata tugas tersebut dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan hingga dapat pula menjadi tambahan pengetahuan bagi para pecinta bahasa, khususnya bahasa daerah. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah sebenarnya merupakan batasan-batasan dari ruang lingkup yang diteliti. Suatu rumusan masalah dilakukan karena adanya suatu permasalahan. Agar tidak terjadi pembahasan yang lebih terfokus tentang Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan ini maka diperlukan suatu rumusan masalah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja jenis Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan? 2. Bagaimana fungsi Kata Tugas dalam Cerita rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan?

3. Bagaimana analisis kesalahan penggunaan Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dalam hal ini tujuan penelitian ini antara lain untuk: 1. Menjelaskan jenis Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan. 2. Menjelaskan fungsi Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan. 3. Menjelaskan analisis kesalahan penggunaan Kata Tugas dalam Cerita Rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat umum penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil penelitian tentang kata tugas dalam cerita rakyat Panglima Bukit Cermin dan Panglima Nayan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya melestarikan dan pengembangan pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan terhadap bahasa Melayu dalam cerita rakyat. 2. Menambah wawasan pengetahuan dan informasi tentang bahasa nusantara khususnya bahasa Melayu dalam cerita rakyat.

3. Menambah bahan bacaan dan kepustakaan di Departemen Sastra Daerah, khususnya Program Studi Bahasa dan Sastra Melayu, Fakultas Ilmu Budaya,. 4. Inventarisasi dan dokumentasi khasanah budaya lokal yang hampir punah akibat modernisasi. 5. Melengkapi salah satu syarat ujian dalam menempuh sarjana sastra di Fakultas Ilmu Budaya,.