BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

BAB I PENDAHULUAN. yang menyeluruh dalam menjalankan fungsi-fungsinya, karena keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan pada pasal 6 menyatakan bahwa Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai

5. PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

REKOMENDASI PERTEMUAN NASIONAL JEJARING KONSELOR HOTEL GRAND CEMPAKA JAKARTA TANGGAL, NOVEMBER 2006

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemeri

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. perjalanan kronik dan berulang. Skizofrenia biasanya memiliki onset pada masa

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment. Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana

BAB 3 METODE STUDI KASUS

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. gambaran pengalaman psikososial remaja yang tinggal di panti asuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aset berharga, tidak hanya bagi individu tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

64 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI HASIL PENDATAAN KELUARGA DALAM KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA NAMA KADER ALAMAT

BAB I. A. Latar belakang. Hal ini dikarenakan angka kematian akibat TB masih tinggi, dimana angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian terhadap karakteristik konsumen, manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

PEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. mendalam di seluruh dunia dikarenakan jumlah penderita autisme yang semakin

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya prevalensi penyakit kronis tidak menular, di antaranya adalah hipertensi.

FERRY EFENDI MAKHFUDLI

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Waktu yang dihabiskan anak-anak di sekolah saat ini cukup besar, oleh karena itu

RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di

Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

Keefektifan terapi keluarga terhadap penurunan angka kekambuhan pasien skizofrenia di rumah sakit khusus jiwa dan saraf Puri Waluyo Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

ANALISIS KEBIJAKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONTEK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA PEMBANGUNAN NASIONAL DI KAB.

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB 1 PENDAHULUAN. Berencana Indonesia) dan pelaksanaannya masih tersembunyi. Tahun demi tahun

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.

KURIKULUM TOT KIP/KONSELING KB-KR BAGI PETUGAS KB

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penduduk 2010 telah mencapai jiwa (BPS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Transkripsi:

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan seperti penjelasan berikut : 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Karakteristik orang tua dan anak dalam penelitian ini adalah hampir seluruh dan ibu berusia dewasa pertengahan yaitu pada rentang usia 36-55 tahun, hampir sebahagian besar pendidikan ayah dan sebahagian pendidikan ibu adalah menengah yaitu SMA, seluruh ayah bekerja dan hampir seluruh ibu tidak bekerja sebahagian besar penghasilan ayah adalah tinggi dan hampir seluruh ibu tidak memiliki penghasilan dan sebahagian besar lama perkawinan ayah dan ibu adalah sedang yaitu pada rentang 10-19 tahun. Sedangkan, pada anak menunjukkan bahwa sebahagian besar usia anak adalah sekolah yaitu pada rentang usia 6-12 tahun dan hampir seluruh anak berjenis kelamin laki-laki 7.1.2 Tingkat stres pada ayah dan ibu diketahui berada pada kategori tingkat stres tinggi 7.1.3 Kepuasan perkawinan pada ayah dan ibu berada pada kategori tingkat kepuasan perkawinan rendah

7.1.4 Pada ayah, terdapat hubungan antara domain distres orang tua dan domain disfungsi interaksi orang tua dan anak, namun tidak terdapat hubungan yang antara domain anak yang sulit terhadap kepuasan perkawinan. Sedangkan pada ibu, terdapat hubungan untuk ketiga domain, yaitu domain distres orang tua, disfungsi interaksi orang tua dengan anak dan perilaku anak yang sulit terhadap kepuasan perkawinan. 7.2 Saran Terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, ada beberapa hal yang dapat disarankan demi keperluan pengembangan hasil penelitian hubungan stres dengan kepuasan perkawinan pada orang tua yang memiliki anak autisme di Kota Pekanbaru 7.2.1 Dinas Kesehatan 1. Perlunya media promosi kesehatan terkait dengan autisme yang dapat memberikan informasi lengkap dan dapat dipahami oleh masyarakat 2. Perlu adanya deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mengetahui adanya gangguan perkembangan di Puskesmas 3. Perlu diadakan program asuransi bagi anak autisme untuk menjamin pemenuhan kebutuhan anak autisme dalam hal kesehatan

4. Perlu adanya program pelatihan bagi caregiver/orang tua dalam merawat anak autisme yang dikelola oleh praktik mandiri keperawatan jiwa komunitas dengan izin operasional dari dinas kesehatan dan berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 5. Perlu membuat program pelatihan mengenai tugas perkembangan keluarga yang dikelola oleh Puskesmas bekerjasama dengan BKKBN 7.2.2 Aplikasi Keperawatan 1. Perawat jiwa perlu melakukan pendekatan diri lebih intensif melalui pemberian informasi tentang autisme dan memberikan konseling pada orang tua dan keluarga terkait dengan jaringan dukungan keluarga. 2. Perawat jiwa dapat memberikan suatu penyuluhan kesehatan yang menekankan aspek sosial budaya setempat terkait konteks pengetahuan dan sikap yang dimiliki masyarakat. Dengan demikian, orang tua dan masyarakat akan dapat mempersepsikan keluarga dan anak autisme secara baik sehingga upaya tanggap/deteksi dini terhadap autisme dapat dilakukan oleh masyarakat 3. Perawat jiwa dapat membentuk social support group autisme. Social support group autisme dibentuk oleh keluarga ataupun

masyarakat di lingkungan anak autisme dalam memberikan dukungan sosial bagi anak autisme. Hal ini akan berdampak positif terhadap penghapusan stigma dan diskriminasi sosial anak autisme di komunitas. Kelompok tersebut dibentuk, dilaksanakan, dan dievaluasi secara bertahap dan berlanjut melalui pembinaan supervisi oleh Puskesmas. 4. Perawat jiwa dapat membentuk praktik mandiri khusus edukasi/konseling bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga autisme dalam melaksanakan tugas perkembangan keluarga. 5. Perawat jiwa dapat berkolaborasi dengan perawat anak, perawat maternitas dan perawat komunitas untuk membuat instrument skreening deteksi dini dan modul pelatihan bagi ibu dan anak agar tahap tumbuh kembang anak sesuai dengan yang diharapkan 6. Perawat jiwa hendaknya memberikan pendidikan kesehatan mengenai stres orang tua serta tanda dan gejala anak autisme khususnya terkait perilaku dan tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk menghadapi anak autisme 7. Perawat jiwa hendaknya mampu melakukan terapi keluarga terhadap pasangan ataupun keluarga yang memiliki anak autisme seperti terapi psikoedukasi dan lain sebagainya agar keluarga mampu mengelola manajemen stresnya dengan baik. Selain itu, untuk prognosis selanjutnya perawat jiwa dapat memberikan terapi seperti CBT, SST dan lain sebagainya.

7.2.3 Keilmuan 1. Pendidikan ilmu keperawatan diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran keperawatan sebagai topik bahasan, baik dalam kelas maupun praktik di masyarakat secara langsung 2. Pihak pendidikan tinggi keperawatan sebaiknya lebih mengeksplorasi konsep dan teori terkait stres dan kepuasan perkawinan pada orang tua yang memiliki anak autisme, serta mengembangkan penelitian-penelitian terutama terkait dengan stres orang tua sehingga mampu menghasilkan strategi koping yang tepat digunakan oleh orang tua yang memiliki anak autisme 7.2.4 Penelitian 1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lanjutan perlu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penelitian, seperti faktor karakteristik yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lama perkawinan, support system dan lain sebagainya 2. Bagi peneliti lain juga hendaknya dapat melihat hubungan setiap domain stres dengan setiap domain kepuasan perkawinan, sehingga didapatkan hasil penelitian yang lengkap dan terperinci

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan hasil yang lebih baik dengan perubahan dan penyempurnaan dalam teknik, pemakaian alat ukur, prosedur serta menambahkan ruang lingkup penelitian menjadi lebih luas agar bisa digeneralisasikan dalam konteks yang lebih luas. Peneliti selanjutya dapat menggunakan metode kualitatif untuk memperdalam pemahaman tentang stres dan kepuasan perkawinan pada orang tua yang memiliki anak autisme. 7.2.5 Orang Tua Orang tua yang memiliki anak autisme dapat mengikuti diskusi ataupun sharing kelompok orang tua (parent group) sehingga orang tua dapat berbagi informasi mengenai autisme dan mendapatkan dukungan dari sesama orang tua yang memiliki anak autisme. Dukungan dari sesama orang tua akan saling menguntungkan karena merasa ada kesamaan keadaan, ada perbandingan situasi yang dialami tiap anggota untuk belajar keterampilan yang relevan dan mengumpulkan informasi yang berguna, saling mendukung satu sama lain, dan adanya saling pengertian dalam setiap dukungan karena sama-sama memahami apa yang dialami

7.2.6 Sekolah 1. Setiap anggota keluarga perlu mengikuti pelatihan terkait tugas perkembangan keluarga sesuai tahapan perkembangan keluarga 2. Keluarga perlu melakukan pembagian peran dan melaksanakan peran dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab, sebagai suami, sebagai isteri, sebagai anak dan sebagai orang tua 3. Diharapkan pihak sekolah mampu bekerja sama dengan pihak Puskesmas dalam menangani masalah orang tua, khususnya tentang bagaimana cara mengatasi stres dan menangani perilaku anak autisme yang sulit. Perawat jiwa dapat memberikan pengarahan bagi orang tua untuk dapat menetapkan penanganan terbaik apa yang sebaiknya diberikan kepada anak-anak mereka serta dapat membantu individu untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam menangani anak autisme 7.2.7 Masyarakat Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai gejala autisme baik melalui media massa maupun media elektronik sehingga masyarakat dapat mendeteksi gejala autisme yang terjadi pada anak lebih awal sehingga anak dapat ditangani dengan lebih baik.