BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan daerah Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, BPLH Kota Bandung mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah lingkup perencanaan lingkungan hidup pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, pengelolaan air tanah dan energi, serta rehabilitasi lingkungan hidup; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; 5. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan. Sedangkan struktur organisasi BPLH Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor : 474 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung, membawahi : 7
2. Sekretaris, membawahi : a. Kepala Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Kepala Sub. Bagian Keuangan. 3. Kepala Bidang Perencanaan, membawahi : a. Kepala Sub. Bidang Pengkajian Lingkungan Hidup; b. Kepala Sub. Bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan; 4. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, membawahi : a. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Udara; b. Kepala Sub. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Air dan Tanah; 5. Kepala Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi, membawahi : a. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Air Tanah; b. Kepala Sub.Bidang Pengelolaan Energi dan Keanekaragaman Hayati; 6. Kepala Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup, membawahi : a. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Udara dan Keanekaragaman Hayati; b. Kepala Sub.Bidang Rehabilitasi Air dan Tanah; 8
Gambar 2.1. Struktur Organisasi BPLH Kota Bandung KEPALA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PERENCANAAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGELOLAAN AIR TANAH DAN ENERGI BIDANG REHABILITASI LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PENGKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN UDARA SUB BIDANG PENGELOLAAN AIR TANAH SUB BIDANG REHABILITASI UDARA & KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB BIDANG PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN AIR DAN TANAH SUB BIDANG PENGELOLAAN ENERGI & KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB BIDANG REHABILITASI AIR DAN TANAH U P T Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 9
B. Sumber Daya Organisasi Sumber daya yang dimiliki BPLH Kota Bandung terdiri dari pegawai, sarana dan prasarana dan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Pegawai Data Pegawai BPLH Kota Bandung berdasarkan latar belakang pendidikan, pangkat, golongan dan ruang per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai BPLH Kota Bandung No. Uraian Jumlah 1. Kepala 1 2. Sekretariat 18 3. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup 12 4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH 11 5. Bidang Pengelolaan Air Tanah dan Energi 10 6. Bidang Rehabilitasi Lingkungan Hidup 8 Jumlah 60 PEGAWAI BPLH Kota Bandung S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD 3% 13% 6% 1% 21% 5% 51% Gambar 2.2. Diagram Pegawai BPLH Kota Bandung per 31 Desember 2013 Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 10
Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pendidikan Jumlah 1. Strata 2 (S2) 16 2. Strata 1 (S1) 27 3. Diploma III (D3) 3 4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 10 5. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 6. Sekolah Dasar (SD) 3 Jumlah 60 Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Ruang No. Uraian Pegawai Berdasarkan Pangkat/Gol./Ruang Jumlah 1. Pembina Utama / IV / e - 2. Pembina Utama Madya / IV / d - 3. Pembina Utama Muda / IV / c - 4. Pembina Tingkat I / IV / b 2 5. Pembina / IV / a 9 6. Penata Tingkat I / III / d 9 7. Penata / III / c 10 8. Penata Muda Tingkat I /III / b 13 9. Penata Muda / Golongan III / a 6 10. Pengatur Tingkat I / II / d 3 11. Penatur / II / c - 12. Pengatur Muda Tingkat I / II/b 4 13. Pengatur Muda / II / a 2 14. Juru Tingkat I / I / d 1 15. Juru / I / c - 16. Juru Muda Tingkat / I / b 1 17. Juru Muda / I / a - Jumlah 60 11
2. Data Sarana dan Prasarana Kantor BPLH Kota Bandung berdiri diatas lahan seluas 1.446 m 2 berada di jalan Sadang Tengan No. 4-6, Sadang Serang Bandung dengan asal usul tanah Milik Departemen Perindustrian dan Perdagangan serta Milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, mulai digunakan pada tahun 2002. Secara umum dari tahun 2002 kondisi sarana dan prasarana BPLH Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor No. Sarana dan Prasarana Kantor Baik Kondisi Rusak Ringan Rusak Berat (1) (2) (3) (4) (5) 1. Tanah Baik 2. Bangunan Kantor Baik 3. Kendaraan Bermotor Roda 4/6 Baik 4. Kendaraan Bermotor Roda 2 Baik 5. Komputer Baik 6. Notebook Baik 7. Jaringan Komputer Baik 8. Printer Baik 9. Kamera Baik 10. Scanner Baik 11. Mesin Tik Baik 12. Mesin hitung Baik 13. GPS Baik 14. Handycamp Baik 15. Infocus Baik 16. OHP Baik 17. Layar OHP Baik 18. Televisi Baik 19. Pendingin Ruang / AC Baik 20. Mesin Pengupas & Penggiling Biji Jarak Baik 21. Mesin Pemecah biji jarak Baik 22. Kompor Minyak Jarak Biokerasin Baik 23. Mesin Penghancur Kertas Baik 24. Pesawat Telepon Baik 25. Mesin Fax Baik 12
No. Sarana dan Prasarana Kantor Baik Kondisi Rusak Ringan Rusak Berat (1) (2) (3) (4) (5) 26. Aiphone (Intern) Baik 27. Filling Cabinet Baik 28. Rak arsip bahan besi Baik 29. Lemari besi 2 pintu Baik 30. Lemari pakaian Baik 31. Lemari buku bahan kayu Baik 32. Dispenser Fortable Baik 33. White Board Baik 34. Sofa Baik 35. Sice Baik 36. Meja biro Baik 37. Meja 1/2 Biro Baik 38. Meja Rapat 1 set 12 buah Baik 39. Meja besi Baik 40. Kursi putar D500/ Executive Baik 41. Kursi putar D.300 Baik 42. Kursi Lipat/Chitose Baik 43. Kursi rangka kayu Baik 44. Alat Cuci Piring bahan besi Baik 45. Menara jaringan Baik 46. Speaker Aktif Baik 47. Sound system Baik 48. Box Jaringan Baik 49. Papan Instansi BPLH Baik 13
3. Anggaran Anggaran dan realisasi anggaran BPLH Kota Bandung kurun waktu 2009-2013 dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPLH Kota Bandung Jenis Belanja Tahun Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 Belanja Langsung Rp.3.266.854.734,- Rp.7.778.874.645,- Rp.9.377.788.096,- Rp.12.381.556.523,- Rp.22.290.918.421,- Belanja Tidak Langsung Rp.2.763.387.556,- Rp.2.915.787.013,- Rp.3.397.084.464,- Rp.3.837.715.841,- Rp.4.715.732.227,63,- Jumlah Rp.6.030.242.290,- Rp.10.694.661.658,- Rp.12.774.872.560,- Rp.16.219.272.364,- Rp.27.006.650.648,63,- Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 14
C. KINERJA PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG Tingkat capaian kinerja pelayanan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung kurun waktu Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut : Tabel 2.6 Reviu Pencapaian Kinerja Pelayanan BPLH Kota Bandung No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) I. PELAYANAN PERLINDUNGAN SUMBER AIR 1. Jumlah sumber air di hutan lindung yang dilindungi % 100 - - - - - - - - - - - - - - - - 2. Jumlah mata air di luar hutan lindung yang dilindungi 3. Jumlah kawasan tertentu yang ditetapkan sebagai kawasan penyangga 4. Jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun meningkat II. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR 1. Jumlah usaha dan atau kegiatan mentaati persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran air III. PELAYANAN PEMULIHAN PENCEMARAN AIR PADA SUMBER AIR 1. Jumlah sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air % 100 - - - - - - - - - - - - - - - - Kawasan 1 - - - - - - - - - - - - - - - - Sumur - 16.530 7.530 2.000 2.000 3.000 2.000 4.104 6.877 1.447 5.595 2.095 54,50 343,85 72,35 186,43 104,75 usaha 46 46 15 23 31 38 46 10 12 23 32,26 31,58 50,00 % 50 - - - - - - - - - - - - - - - - 15
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK.Gubernur Jabar No.39 Thn 2000 Sungai - 16 16 16 16 16 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 IV. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA 1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lokasi permukiman, industri, pusat perdagangan dan lokasi padat lalu lintas 2. Jumlah kendaraan wajib uji yang secara administratif terdaftar di Kota yang bersangkutan dipantau emisinya 3. Jumlah kendaraan tidak wajib uji yang secara administratif terdaftar di Kota yang bersangkutan dipantau emisinya 4. Jumlah usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara 5. Kualitas udara yang memenuhi baku mutu udara ambient sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku 6. Jumlah pohon penghijauan dari tahun ke tahun meningkat 7. Kualitas udara indoor dan roadside Kota Bandung memenuhi baku mutu udara ambien 8. Jumlah kendaraan yg emisi gas buangnya memenuhi baku mutu meningkat % 10 - - - - - - - - - - - - - - - - % 100 % 5 % 100 % 100 Pohon - 843.943 243.943 200.000 100.000 100.000 200.000 182.877 200.004 102.805 99.775 246.572 74,97 100,00 102,81 99,78 123,29 % - 100 100 100 100 100 100 95,83 94,79 85,46 95,83 94,79 85,46 % - 95 80 85 90 92 95 85,56 90,60 92,87 95,22 100,65 100,67 100,95 100,23 V. PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT SAMPAH 1. Jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan lingkungan % 100 16
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi BPLH Satuan Target SPM Target IKK Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 2. Kualitas tanah sekitar TPS memenuhi baku mutu lingkungan Titik - 10 - - - - 10 - - - - 0 - - - - 0 3. Jumlah Rukun Warga telah dapat melaksanakan teknis pengelolaan sampah pola 3R RW - 700 50 150 300 300 700 50 150 317 367 617 100 100 105,67 103,45 88,14 VI. PELAYANAN TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT AKIBAT PENCEMARAN DAN ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN 1. Jumlah laporan masyarakat akibat pencemaran dan atau kerusakan lingkungan yang ditindaklanjuti VII. PELAYANAN LAINNYA 1. Jumlah sekolah dengan status SBL/Adiwiyata meningkat 2. Status lingkungan hidup daerah Kota Bandung terinformasikan ke publik % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sekolah - 16-1 5 5 5-1 5 5 9-100 100 100 180 Media - 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100 100 100 100 100 17
Tabel 2.7 Komparasi Capaian Kinerja dalam Renstra terhadap RPJMD dan SPM NO INDIKATOR KINERJA RENSTRA RPJMD SPM 1. Kualitas udara indoor dan roadside memenuhi baku mutu udara ambient 100% kualitas udara pada titik sampling memenuhi baku mutu 25% kualitas udara pada lokasi sampel memenuhi baku mutu 100% kualitas udara pada titik sampling memenuhi baku mutu 2. Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Tahun 2000 0% sungai dan anak sungai di Kota Bandung yang memenuhi baku mutu lingkungan 0% dari target 25% sungai dan anak sungai memenuhi baku mutu parameter BOD dan COD 0% sumber air yang telah dipulihkan akibat pencemaran air 3. Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, udara dan tanah. 31,58% dari target 38 usaha/ kegiatan yang dilakukan sampling. Tidak ditargetkan untuk dicapai. Baru 10% dari 40 usaha/kegiatan yang dipantau yang memenuhi baku mutu 4. Jumlah pengaduan masyarakat atas permasalahan lingkungan yang telah di tangani dan terselesaikan 100% pengaduan yang masuk seluruhnya telah ditangani dan diselesaikan. 100% pengaduan yang masuk seluruhnya telah ditangani dan diselesaikan. 100% pengaduan yang masuk seluruhnya telah ditangani dan diselesaikan. 5. Jumlah pohon pelindung dan pohon produktif dari tahun ke tahun meningkat 96,75% dari target 1.000.000 pohon produktif dan pelindung yang ditanam Baru 12,12% Ruang Terbuka Hijau dari target 16% (1.084,41 ha) 120% (12% dari target 10% RTH dalam SPM). 6. Meningkatnya jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun 38.491 unit atau 101,29% dari target 38.000 unit. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai 7. Masyarakat telah dapat melaksanakan teknis pengelolaan sampah skala rumah tangga 619 orang atau 112,55% dari target 550 orang. Tidak ada data terkait capaian penanganan sampah pola 3R, Landfill, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan Tidak ada data terkait jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan lingkungan 8. Jumlah sekolah dengan status Sekolah Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata) 11 sekolah atau 91,67% dari target 12 sekolah. Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai 9. Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandung terinformasikan ke publik 2 dokumen lingkungan hidup yang terinformasikan ke publik Tidak ditargetkan untuk dicapai Tidak ditargetkan untuk dicapai 18
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLH Kota Bandung L ingkungan hidup merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintahan daerah karena termasuk dalam lingkup pelayanan dasar sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. BPLH Kota Bandung yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan wajib tersebut dituntut supaya dapat melaksanakannya dengan sebaikbaiknya. Untuk maksud tersebut, BPLH Kota Bandung telah melakukan identifikasi beberapa tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Tahun 2013-2018 antara lain : 1. Kualitas lingkungan hidup (udara, air dan tanah) cenderung mengalami penurunan Kondisi ini merupakan tantangan yang berat dalam rangka pengembangan pelayanan. Kecenderungan kualitas lingkungan hidup menurun dapat terus terjadi apabila tidak segera ditangani dengan cara-cara yang tepat dan bijak. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah pengembangan pelayanan yang tepat dan konsisten sehingga diharapkan dimasa mendatang kecenderungan tersebut tidak terjadi. 2. Perilaku sebagian masyarakat dan pelaku usaha sumber pencemar kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya Kondisi ini juga menjadi tantangan yang berat dalam rangka pengembangan pelayanan. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungannya tersebut telah berlangsung lama dan masih terjadi sehingga perlu segera dilakukan upaya-upaya pelayanan yang lebih mengena kepada sasaran sehingga diharapkan dimasa mendatang timbul kepedulian yang kuat terhadap lingkungannya. Renstra Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung 2013-2018 19
3. Lemahnya koordinasi dan sinergitas antar instansi pemerintah Kondisi tersebut merupakan tantangan lainnya dalam pengembangan pelayanan lingkup lingkungan hidup. Kencenderungan lemahnya koordinasi dan sinergitas antar instansi pemerintah ini sangat besar terjadi dan apabila tidak segera ditangani dengan baik sangat menghambat kinerja pelayanan. 4. Kuatnya komitmen pimpinan terhadap permasalahan lingkungan hidup Kondisi tersebut merupakan peluang besar bagi pengembangan pelayanan bidang lingkungan hidup. Dengan adanya komitmen pimpinan yang kuat, diharapkan dimasa mendatang beberapa jenis pelayanan yang membutuhkan sumber daya besar sebagai masukannya dapat dipenuhi sehingga cakupan pelayanan menjadi lebih baik. 5. Adanya dukungan dari organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan pusat-pusat studi yang bergerak di bidang lingkungan hidup Kondisi ini merupakan peluang besar dalam rangka pengembangan pelayanan. Dengan adanya dukungan tersebut diharapkan dimasa mendatang beberapa jenis pelayanan dapat dilaksanakan dengan hasil-hasil yang lebih optimal. 20