BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang bersifat kasuistik. Arikunto (2002) berpendapat, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan proses pacaran dan proses ta aruf. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

PEDOMAN WAWANCARA. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan dan perbedaan-perbedaan hasil temuan antar kategori subjek. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta mengenai variabel yang ditemukan pada masing-masing subjek. Subjek dalam penelitian ini yaitu suami yang tinggal mandiri dan suami yang tinggal bersama mertua. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas (X) dalam penelit ian ini adalah tempat tinggal yaitu yang tinggal mandiri dan yang tinggal bersama mertua, sedangkan variabel terikat (Y) adalah kepuasan perkawinan. C. Definisi Operasional Definisi operasional variabel sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman tentang data yang akan dikumpulkan. Dalam hal ini batasan

20 operasional dari variabel kepuasan pernikahan yaitu evaluasi subjektif suami terhadap terhadap kualitas pernikahannya yang berhubungan erat dengan perasaan puas, senang serta bahagia dalam komunikasi, aktivitas bersama, orientasi keagamaan, pemecahan masalah, manajemen keuangan, hubungan seksual, keluarga dan teman, kehadiran anak dan pengasuhan, kepribadian pasangan, dan kesamaan peran yang berhubungan erat dengan perasaan puas serta bahagia terhadap pernikahannya. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Azwar (2010) menyebutkan bahwa populasi merupakan kelompok subjek yang hendak digeneralisasikan hasil penelitian, yang kelompok subjeknya harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak hanya sebatas pada ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu. Dalam penelitian ini populasi subjek yaitu: Kecamatan Kampar. Populasi yang masuk dalam karakteristik penelitian ini sebanyak 849 KK (Sumber: Disdukpencapil kabupaten Kampar tahun 2014). Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Pria dewasa awal berusia 20-40 tahun (Papalia, Olds & Feldman, 2008). Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah (Hurlock, 1999). b. Berstatus sebagai suami dalam ikatan pernikahan dan tinggal serumah dengan istri. c. Suami yang tinggal dirumah sendiri dan suami yang tinggal bersama mertua.

21 d. Usia pernikahan lebih dari 2 tahun. Sesuai dengan teori curvilinier yang menyebutkan bahwa pasangan merasakan kepuasan pernikahan yang tinggi di awal-awal pernikahannya (DeGenova dalam Rini, 2007). e. Berdomisili di Kecamatan Kampar. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi dengan karakteristik yang memiliki ciriciri yang dimiliki oleh populasi (Azwar, 2010). Besarnya jumlah sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2008) apabila kurang dari 100 lebih baik semua subjek diambil, jika jumlah subjeknya lebih dari 100 atau lebih besar diambil antara 10-15% atau 20-25% dari populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebesar 15% dari populasi yaitu sebanyak 128 orang suami, yang terdiri dari 64 orang suami yang tinggal mandiri dan 64 orang suami yang tinggal bersama mertua. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Hadi (2002) Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan erat sangkut pautnya dengan ciri-ciri atau sifatsifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi, ciri-ciri atau sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel.

22 E. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Penelitian ini menggunakan skala kepuasan pernikahan (ENRICH Marital Satisfaction Scale) yang dikemukakan oleh Olson & Fowers (1989;1993) yang dimodifikasi peneliti menjadi 44 aitem yang disusun dengan model skala Likert. Aspek-aspek kepuasan pernikahan sebagai berikut; 1. Komunikasi ( Communication), dengan indikator: perasaan senang yang dialami pasangan suami istri dalam berkomunikasi. 2. Aktivitas bersama ( Leisure Activity), dengan indikator: mengisi waktu luang bersama-sama. 3. Orientasi keagamaan (Religius Orientation), dengan indikator: melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. 4. Pemecahan masalah ( Conflict Resolution), dengan indikator: adanya keterbukaan pasangan suami istri dalam memecahkan masalah yang muncul serta mencari solusi terbaik. 5. Manajenen keuangan ( Financial Management), dengan indikator: adanya kesepakatan dalam mengatur keuangan. 6. Hubungan seksual ( Sexual Relationship), dengan indikator: ekspresi kasih sayang dan hubungan seksual. 7. Keluarga dan teman ( Family and Friends), dengan indikator: kemampuan melakukan hubungan dengan keluarga besar dan teman-teman.

23 8. Kehadiran anak dan Pengasuhan (Children and Parenting), dengan indikator: perasaan tentang memiliki dan membesarkan anak. 9. Kepribadian (Personality Issues), dengan indikator: persepsi tentang perilaku, kebiasaan, dan kepribadian pasangan. 10. Kesamaan peran ( Equalitirian Roles), dengan indikator: menjalankan peran sesuai jenis kelamin. Pada skala kepuasan pernikahan disusun bagi suami dengan dua jenis yaitu: aitem yang searah dengan konsep ( favorable) dan tidak searah dengan konsep (unfavorable). Setiap aitem pada kelompok pernyataan tersebut mempunyai lima pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Ragu-ragu (R), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Untuk penilaian setiap aitem secara jelas dirincikan dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Sistem Penilaian Skala Kepuasan Pernikahan Aitem Favorabel Aitem Unfavorabel Pernyataan Skor Pernyataan Skor Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 Sangat Tidak Sesuai (STS) 5 Tidak Sesuai (TS) 2 Tidak Sesuai (TS) 4 Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3 Sesuai (S) 4 Sesuai (S) 2 Sangat Sesuai (SS) 5 Sangat Sesuai (SS) 1 Jumlah aitem dalam Skala Kepuasan Pernikahan adalah 44 aitem. Berikut Blue Print skala kepuasan pernikahan (Try Out) pada tabel berikut:

24 Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan No Aspek No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Communication 11, 17 5, 23, 30 5 2 Leisure Activity 1, 25, 32 18 4 3 Religius Orientation 14, 40 2 3 4 Conflict Resolution 22 27, 35, 39 4 5 Financial Management 21, 36 7, 29 4 6 Sexual Relationship 13, 34 8 3 7 Family and Friends 16, 24, 37, 43 6, 31, 33 7 8 Children and Parenting 28, 42 9, 38 4 9 Personality Issues 3, 12, 20, 26, 41 10 6 10 Equalitirian Roles 4, 15, 44 19 4 Total 44 2. Uji Coba Alat Ukur Sebelum penelitian dilaksanakan maka alat ukur yang digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui daya beda atau daya diskriminasi alat ukur yang akan digunakan. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 2010). Menurut Azwar (2009), biasanya pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total digunakan batasan 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.

25 Uji coba alat ukur diberikan pada subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian, yaitu suami yang tinggal mandiri dan suami yang tinggal bersama mertua yang berada di Kecamatan Kampar sebanyak 64 orang. Dari hasil perhitungan data try out untuk skala kepuasan pernikahan yang terdiri dari 44 aitem diperoleh 35 aitem yang diterima dengan angka korelasi aitem total 0,30 yaitu berkisar antara 0,316-0,659 dan 9 aitem lainnya dinyatakan gugur. Rincian aitem sebelum dan sesudah uji coba ( try out) serta aitem yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan No Aspek No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Communication 11, 17 5, 23, 30 5 2 Leisure Activity 1, 25, 32 18 4 3 Religius Orientation 14, 40 2 3 4 Conflict Resolution 22 27, 35, 39 4 5 Financial Management 21, 36 7, 29 4 6 Sexual Relationship 13, 34 8 3 7 Family and Friends 16, 24, 37, 43 6, 31, 33 7 8 Children and Parenting 28, 42 9, 38 4 9 Personality Issues 3, 12, 20, 26, 41 10 6 10 Equalitirian Roles 4, 15, 44 19 4 Total 44

26 Tabel 3.4 Sebaran Aitem Skala Kepuasan Pernikahan (Setelah Try Out) No Aspek Aitem yang diterima Aitem yang gugur Total Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Aitem 1 Communication 17 5, 23, 30 11-4 2 Leisure Activity 1 18 25, 32-2 3 Religius 40 2 14-2 Orientation 4 Conflict - 27, 35,39 22-3 Resolution 5 Financial 21, 36 7, 29 - - 4 Management 6 Sexual 13, 34 8 - - 3 Relationship 7 Family and 16, 37 31, 33 24, 43 6 4 Friends 8 Children and 28, 42 9, 38 - - 4 Parenting 9 Personality 3, 12, 20, 26 10 41-5 Issues 10 Equalitirian 4, 15, 44 19 - - 4 Roles Total 18 17 8 1 35 Setelah diperoleh aitem yang diterima, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor pada aitem sebelumnya. Maka dibuat blue print baru untuk penelitian yang berisikan aitem-aitem yang diterima saja. Adapun blue print untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

27 Tabel 3.5 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan (Untuk Penelitian) No Aspek No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Communication 14 5, 19, 24 4 2 Leisure Activity 1 15 2 3 Religius Orientation 33 2 2 4 Conflict Resolution - 21, 28, 32 3 5 Financial Management 18, 29 6, 23 4 6 Sexual Relationship 11, 27 7 3 7 Family and Friends 13, 30 25, 26 4 8 Children and Parenting 22, 34 8, 31 4 9 Personality Issues 3, 10, 17, 20 9 5 10 Equalitirian Roles 4, 12, 35 16 4 Total 18 17 35 F. Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Validitas Validitas dapat diartikan sejauhmana suatu tes atau alat ukur mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan peneliti adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar, 2009). Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber. 2. Uji Beda Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini penguji menggunakan Teknik Uji

28 Perbedaan Independent Sample T Test yaitu: membandingkan dua kelompok yang saling bebas atau tidak terikat satu sama lain. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel ( reliable). Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran (Azwar, 2012). Azwar (2012) mengemukakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas ( rxx¹) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Selanjutnya, skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi dua, sehingga jumlah belahan baris aitem diperoleh sama banyak. Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS18 for windows dan didapatkan hasil reliability statistic cronbac h alpha sebesar 0,931. G. Analisa Data Cara yang digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh adalah analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis Independent Sample T Test. Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS18 for windows.