KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PROVINSI SULAWESI SELATAN

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA MEDAN

WALIKOTA TEBING TINGGI

MENTERI NEGAM PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 21 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

B U P A T I B I N T A N PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BANDA ACEH NOMOR: / /SK/TAHUN 2016

E X E C U T I V E S U M M A R Y

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/16/KEP/ /2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Merdeka No. 105 Telp (0342)


INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS KESEHATAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN TELEPON (0746) FAX (0746) BANGKO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR : 298/SK/XII/2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 18 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR: 6 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA KECAMATAN TOULUAAN SELATAN

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jln. Manukwari No.12B Telp./Fax. (0342) Kanigoro B L I T A R

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342)

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

KABUPATEN BANDUNG. Bandung, 2017

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

Transkripsi:

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR Jalan Soa-Siu Dok II Jayapura, Telepon / Fax 0967) 532501. Website : http://www.orpa.papua.go.id Email : organisasi_papua@yahoo.com KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 3 dan pasal 4 ayat3) Peraturan Menteri Negara Negara Nomor PERMENPAN No. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, dan PERMENPAN NO.PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama, dan dalam rangka peningkatan Akuntabilitas Kinerja dan pengukuran kinerja, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Biro Organisasi dan SETDA Provinsi Papua. b. bahwa sehubungan dengan huruf a maka perlu ditetapkan Keputusan mengenai penetapan Indikator Kinerja Utama key perfomance indicators) Biro Organisasi dan SETDA Provinsi Papua dengan Keputusan Kepala Biro; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang_undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang./2

-2-3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4405); 6 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Daerah Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 461 4); 7 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4663); 8 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4664); 9 lnstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah; 10 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 11 Keputusan Menteri Negara Negara Republik Indonesia Nomor PER/20/M.PAN/ 11/2008 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indikator Kinerja Utama. 12. Keputusan /3

-3-12 Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua Provinsi Papua MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1 Kinerja lnstansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. 2 Pengukuran Kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. 3 Pemantauan kinerja adalah serangkaian kegiatan pengamatan perkembangan kinerja peiaksanaan kegiatan atau program dengan menggunakan infomasi: 1)hasil pengukuran kinerja, dan 2) identifikasi, analisis serta antisipasi masalah yang timbul dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. 4 Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1satu) sampai dengan 5 lima) tahunan. 5 Sasaran strategis adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Biro Organisasi dan Setda Provinsi Papua dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. 6 Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran sebagian atau seluruhnya dari APBN dan atau APBD. 7. Kegiatan /4

-4-7 Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut. 9. Keluaran output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis dan tujuan program dan kebijakan. 10. Hasil outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program mengacu pada sasaran strategis dan tujuan yang telah ditetapkan. 11. lndikator Kinerja Utama Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Tujuan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan Biro Organisasi dan adalah: a. Untuk memperoleh informasi kinerja diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pasal 3 Indikator Kinerja Utama Biro Organisasi dan SETDA Provinsi Papua, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. BAB Ill PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Pasal 4 1) lndikator kinerja utama Biro Organisasi dan sekurangkurangnya adalah indikator Keluaran output) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi; 2) Penetapan lndikator kinerja utama Biro Organisasi dan mengacu pada lndikator kinerja utama Pemerintah Provinsi Papua dan Rencana Strategis Biro Organisasi dan Tahun 2014-2018. 2). Indikator /5

-5- Pasal 5 Pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama harus memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja yaitu: a. spesifik; b. dapat dicapai; c. relevan; d. menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur; e. dapat dikuantifikasi dan diukur. Pasal 6 Pengembangan dan penetapan indikator kinerja utama wajib menggunakan prinsip kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan, dan transparansi guna menghasilkan informasi kinerja yang handal. BAB IV PENGGUNAAN INDlKATOR KINERJA UTAMA Pasal 7 lndikator kinerja utama Biro Organisasi dan digunakan untuk: a. Perencanaan tahunan; ' b. Penyusunan dokumen perjanjian kinerja; c. Pelaporan akuntabilitas kinerja; d. Evaluasi kinerja; dan e. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan pada Biro Organisasi dan. BAB V PEMBINAAN Pasal 8 Pembinaan atas pelaksanaan penetapan indikator kinerja utama dilakukan oleh Kepala Biro; BAB VI /7

-6- BAB VI PENUTUP Pasal 9 Dengan adanya Keputusan Kepala Biro Organisasi dan SETDA Provinsi Papua tentang Indikator Kinerja Utama ini maka setiap unit kerja dilingkungan Biro Organisasi dan wajib menggunakan indikator kinerja dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik. Ditetapkan di Jayapura Pada tanggal 30 Maret 2016 KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR, DANIEL PAHABOL, S.Pd. MM PEMBINA UTAMA MUDA I NIP. 19630606 198309 1 003

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA 1. Instansi : Biro Organisasi dan SETDA Provinsi Papua 2. Visi : Mewujudkan Organisasi dan yang berkualitas Menuju Ketatapemerintahan yang Baik Good Governance) 3. Tugas : Biro Organisasi dan mempunyai tugas pokok merumuskan bahan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan serta pendayagunaan aparatur. 4. Fungsi : a. Menyiapkan bahan perumusan pembinaan penataan kelembagaan perangkat daerah. b. Penyiapan bahan perumusan tatalaksana pemerintahan dan pembangunan serta analisis jabatan; c. Penyiapan bahan perumusan pembinaan dan pendayagunaan aparatur;dan d. pelaksanaan ketatalaksanaan.. 5. Indikator Kinerja Utama : NO Sasaran / Hasil / Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan/Alasan/Formulasi Perhitungan Penanggung Jawab Sumber Data 1. Organisasi yang Tepat fungsi dan tepat ukuran Persentase Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Papua yang tepat fungsi dan tepat ukuran Jumlah OPD yang tepat fungsi dan tepat ukuran ) 100% Kelembagaan Kelembagaan Kriteria Organisasi Perangkat Daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran adalah sesuai dengan peraturan... 2. Terwujudnya tatakelola jabatan yang baik Persentase Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki data uraian jabatan Jumlah OPD yang memiliki data uraian jabatan ) 100% Analis Analis Uraian adalah...

Persentase jabatan yang memiliki standar kompetensi Jumlah jabatan yang memiliki standar kompetensi ) 100% Jumlah jabatan Analis Analis Standar Kompetensi adalah... Persentase jabatan yang ditempati sesuai dengan standar kompetensi Jumlah pejabat sesuai dengan standar kompetensi jabatan Jumlah jabatan yang telah memiliki standar kompetensi ) 100% Analis Analis Persentase Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki data formasi jabatan yang memiliki data formasi jabatan ) 100% Analis Analis Data Formasi adalah... 3. Terwujudnya pelaksanaan TUPOKSI yang efisien, efektif, responsif, transparan dan akuntabel Persentase Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki SOP yang berkaitan dengan kinerja utama yang memiliki SOP terkait kinerja utama ) 100% Jumlah bidang yang memiliki Standar Pelayanan Minimal Jumlah bidang yang memiliki SPM ) 100% Jumlah SPM Indeks Kepuasan Masyarakat Jumlah responden yang menyatakan setuju/puas tethadap pelayanan publik ) 100% Jumlah responden yang ditetapkan

Jumlah SKPD yang telah melaksanakan penataan standarisasi sarana dan prasarana kerja yang memiliki tertata SSPK ) 100% 4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Jumlah SKPD yang mengumpulkan LAKIP di Provinsi dan Kab/kota tepat waktu Jumlah LAPKIN Organisasi Perangkat Daerah Provinsi, Kab dan Kota yang tepat waktu Provinsi dan jumlah Kab/Kota 100% ) Nilai Evaluasi SAKIP Biro Organisasi dan oleh Inspektorat Provinsi Papua Nilai evaluasi SAKIP) Kelembagaan Inspektorat Provinsi Papua Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Provinsi Papua oleh Kemenpan dan RB.R.I Nilai evaluasi SAKIP) Kemenpan dan RB.R.I 5. Meningkatnya disiplin aparatur Rata-rata kehadiran PNS jumlah kehadiran PNS dalam setahun Jumlah hari kerja ) 100% KEPALA BIRO, DANIEL PAHABOL, S.Pd. MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19630606 198309 1 003