Fendhi Harsinto Aji NIM : C

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1).

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak. kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendapatan negara (export earnings) yang merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aktif dari seluruh anggota masyarakat. Disamping itu juga diperlukan. pengerahan dana, kemampuan modal dan potensi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatunya bersifat praktis dan aman, khususnya dalam bidang

TINJAUAN YURIDIS BILYET GIRO SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI BANK BTN CABANG SURAKARTA

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN KLIRING ANTAR BANK ATAS WARKAT YANG BERBENTUK CEK PADA BANK INDONESIA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. sehingga barang dan jasa yang diproduksi pun berbeda. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

KREDIT TANPA JAMINAN

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP PERKEMBANGAN PD. BKK KARTASURA. (Tinjauan Yuridis Mengenai Perjanjian Kredit PD.BKK Kartasura)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN L/C (LETTER OF CREDIT) PADA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

FERY PRAMONO C

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

TINJAUAN PELAKSANAAN KEWENANGAN PENGUASAAN ATAS BARANG JAMINAN FIDUSIA OLEH DEBITUR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama dekade terakhir ini

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA MENYEWA SAFE DEPOSIT BOX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital dalam kehidupan masyarakat, hal ini didasari beberapa faktor

NOTARIS DAN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PENYELESAIAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT DALAM TRANSAKSI EKSPOR FURNITURE (Studi Kasus di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta) S K R I P S I Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhamamdiyah Oleh : Fendhi Harsinto Aji NIM : C 100.030.095 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi jelas akan berpengaruh terhadap perdagangan internasional yang pada giliranya mempengaruhi sikap yang seharusnya diambil oleh pengusaha di dalam negeri. Karena globalisasi akan berdampak pada persaingan dengan pengertian setiap pengusaha untuk dapat bertahan harus efisien. Untuk efisien berarti harus mengoptimalkan pendapatan perusahaan dengan dapatnya menciptakan nilai tambah dari setiap komoditi (mata dagangan) yang dihasikan. Untuk dapat mengoptimalkan pendapatan tersebut, hendaklah setiap komoditi yang dihasilkan dapat dijual dengan harga yang sebaik-baiknya. Agar dapat memasarkan komoditi yang dihasilakan yang sebaik-baiknya pengusaha harus mampu menjual sampai keluar negeri atau perdagangan antar Negara. 1 Perdagangan bebas antar negara merupakan indikator adanya kompleksitas kebutuhan manusia, bukti kedinamikaan masyarakat dunia yang selalu membutuhkan akses terhadap negara lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan bisnis, kondisi ini juga terjadi di Indonesia kegiatan ekspor dan impor telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun dari pihak swasta, kegiatan ekspor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada berbagai belahan dunia, juga membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan 1 H. M.Syarif Arbi, Petunjuk Praktis Perdagangan Luar Negeri Seri Ekspor, Yogyakarta: BPFE, 1999, hal. 1

ekonomi sebuah negara, hal ini Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan ekspor dan impor. Ekspor adalah mendistribusikan barang dari satu negara ke negara lain dan impor adalah mendatangkan barang dari Negara lain. Dalam ekspor barang yang diangkut mungkin harus melalui satu atau lebih negara lain. Yang menjadi persoalan adalah masalah keamanan/kelancaran dari pengangkutan barang atau bahkan penyampaian dokumen bila negara yang dilewati (negara transit) tersebut mengalami gejolak politik, perang, pemberontakan dan sebagainya. Kejadian diatas dapat menghambat atau bahkan mencegah terlaksananya ekspor. Jika barang belum dikapalkan penyelesaiannya relatif mudah, karena antara eksportir dan importir dapat membicarakan. Namun, persoalannya menjadi jauh lebih sulit manakala barang ternyata sudah dikapalkan. 2 Dalam transaksi perdagangan internasional yang dilakukan oleh penjual (ekspor) dan pembeli (impor) akan timbul hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak. Ekspor wajib melakukan penyerahan barang dan berhak untuk menerima pembayaran atas penyerahan barang. Disisi lain importir wajib melunasi harga barang dan berhak untuk menuntut penyerahan barang yang dibelinya. Karena eksportir dan importir terpisah secara geopolitik dan geografis, maka penyelesaian pembayaran memiliki karakteristik sendiri. Hal 2 Agoes Moerjono, Melangkang Menuju Ekspor, Jakarta: Lembaga Pengembagan Perbankan Indonesia, 1993, hal. 10.

ini disebabkan umumnya mata uang yang digunakan berbeda dan mereka terikat hukum dan peraturan negaranya masing-masing. 3 Adanya jarak dan tidak saling mengenal secara pribadi tentu akan menimbulkan resiko dan kecurigaan bagi masing-masing pihak yang terlibat. Eksportir takut barang yang dikirimnya tidak dibayar oleh importir. Sebaliknya importir juga takut kalau barang yang dipesannya tidak sampai diterima atau tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Karena ada kendala di atas maka dalam transaksi perdagangan internasional jarang sekali pembayaran dilakukan secara tunai (cash payment) atau pembayaran di muka (advance payment) karena berisiko tinggi bagi importir. 4 Sedangkan pembayaran dengan rekening terbuka (open account) dengan perhitungan kemudian berisiko tinggi bagi eksportir. Oleh karena itu untuk menengahi serta mengurangi resiko masing-masing pihak dewasa ini dikenal cara pembayaran yang lazim yaitu Letter of Credit (L/C) CV. Karunia Cipta Persada merupakan salah satu perusahaan di Surakarta bergerak di bidang finishing pada produk furniture. Barang yang diproduksinya antara lain berupa cabinet, bedside, dresser, box, table, mirror, chair dan lain-lain. Dalam transaksi perdagangan ekspor-impor belum tentu L/C yang digunakan itu adalah sama. Untuk CV. Karunia Cipta Persada sebagai eksportir dengan menggunakan jenis Irrevocable L/C, karena jenis L/C ini jika ada perubahan atau pembatalan harus dengan persetujuan eksportir jadi dengan kata lain harus ada persetujuan dari kedua belah pihak. 3 Gunawan Widjaja & Ahmad Yani, Transaksi Bisnis Internasional ( ekspor impor & imbal beli ), jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 23. 4 Ibid, hal. 23-24.

Dalam proses penjajakan sales contract, CV. Karunia Cipta Persada Surakarta harus mempertimbangkan resiko-resiko yang tercakup dalam transaksi perdagangan. Resiko-resiko yang paling umum dipermasalahkan adalah mengenai masalah penentuan waktu dan tempat pembayaran. Waktu pembayaran boleh sebelum barang dikapalkan, pada saat barang dikapalkan, setelah barang dikapalkan atau setelah pembeli benar-benar menerima barang. Pembeli sering memilih akan membayar CV. Karunia Cipta Persada Surakarta melalui bank, dan untuk menginginkan menunda pembayaran sampai CV. Karunia Cipta Persada Surakarta benar-benar mengkapalkan barangnya, atau bahkan lebih baik apabila setelah barang-barang sudah sampai di tempat tujuannya. Bagi CV. Karunia Cipta Persada Surakarta faktor pembatasan waktu dan tempat pembayaran adalah kebalikan dari pembeli. Disamping resikoresiko umum tersebut diatas, ada beberapa resiko antara lain : 1. Resiko kegagalan transaksi, yaitu kegagalan yang disebabkan karena ketidakmampuan, ketidakjujuran atau sebab-sebab lain dari pembeli; 2. Resiko kerusakan barang, yaitu CV. Karunia Cipta Persada Surakarta tidak ingin menanggung kerugian karena kerusakan barang. Apabila pembeli tidak mau membayar barang, maka resiko jatuh pada CV. Karunia Cipta Persada Surakarta kecuali sudah diasuransikan. 3. Likuiditas usaha, yaitu CV. Karunia Cipta Persada Surakarta ingin pembayaran yang secepatnya untuk furniture yang telah dikirim guna memelihara likuiditas usahanya.

Dengan demikian pertimbangan resiko-resiko di atas CV. Karunia Cipta Persada Surakarta berupaya menekan resiko sekecil mungkin antara lain dengan memilih cara pembayaran ekspor-impor yaitu Letter of Credit (L/C). Letter of credit adalah suatu surat yang diterbitkan oleh bank atas permintaan nasabahnya yang ditujukan kepada penerima di luar negeri, dimana bank menjamin untuk membayar atau mengaksep wesel yang ditarik atas L/C tersebut sepanjang dokumen-dokumen yang diserahkan sesuai dengan persyaratan yang diminta dalam L/C. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat ke dalam suatu penelitian dengan judul : TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PENYELESAIAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT DALAM TRANSAKSI EKSPOR FURNITURE (Studi Kasus di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta). B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini perlu dilakukan agar pembahasanya tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan disamping itu juga untuk mempermudah melaksanakan penelitian. Oleh sebab itu maka penulis membatasi dengan membahas tentang letter of credit pada umumnya dan bagaimana upaya penyelesaian keterlamabatan pembayaran letter of credit yang terjadi dalam CV. Karunia cipta persada

C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam suatu penelitian karya ilmiah sangat penting agar maksud dan tujuan penelitian lebih mendalam, terarah dan tepat mencapai sasaran karena itu untuk memudahkan pencapaian tujuan dan pembahasannya, maka dalam penyusunan dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta? 2. Bagaimana upaya penyelesaian keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta? D. Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Tujuan dalam suatu penelitian menunjukkan kualitas dan nilai penelitian tersebut. Berdasarkan atas latar belakang masalah dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta.

b. Untuk mengetahui upaya penyelesaian keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah wawasan pengetahuan serta pemahaman penulis terhadap penerapan teori-teori yang penulis terima selama menempuh kuliah dalam mengatasi masalah hukum yang terjadi dalam masyarakat. b. Untuk memperoleh data-data yang penulis pergunakan dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan yang jelas, setiap penelitian juga tidak lepas dari manfaat apa yang akan diperoleh dari penelitian kali ini sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya. b. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penelitian berikutnya.

c. Memberikan sumbangan pemikiran atau memperkarya perbendaharaan ilmu hukum perdata khususnya ilmu hukum dagang mengenai Letter of Credit. d. Dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai penyelesaian keterlambatan pembayaran Letter of Credit dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. 2. Manfaat Praktis a. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir, dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menetapkan ilmu yang diperoleh. b. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul serta berusaha untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai cara mengatasi masalah tersebut. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan baik bagi penulis pribadi, maupun masyarakat pada umumnya yang ingin memahami segi-segi hukum tentang penyelesaian keterlambatan pembayaran Letter of Credit dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. F. Metode Penelitian Metode penelitian adalah merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan dan mengetahui kebenaran suatu pengetahuan, oleh karena

itu sebelum penulis melakukan penelitian hendaknya penulis menentukan terlebih dahulu metode apa yang hendak dipakai. Menurut Soerjono Soekanto : Metodologi merupakan suatu unsur yang mutlak harus ada di dalam penelitian dan pengembangan suatu ilmu pengetahuan 5 Dengan demikian hal yang harus diperhatikan penulis dalam menentukan metode penelitian ini yaitu adanya kesesuaian antara masalah metode yang akan digunakan dalam penelitian. Sehingga penulis mampu memilih atau menentukan metode penelitian yang akan penulis teliti. Dalam hal ini metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian yang dirumuskan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data semaksimal mungkin dan seteliti mungkin tentang masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan penyelesaian keterlambatan pembayaran letter of credit dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. 5 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986, hal. 7.

2. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini lokasi yang dipilih adalah di CV. KARUNIA CIPTA PERSADA, yang beralamatkan di Jln. Brigjen Katamso No.111, Surakarta dan Bank Pemerintah Daerah (BPD) Cabang Solo Jl. Slamet Riyadi No. 20 Solo. 3. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini akan digunakan dua metode penelitian, yaitu doktrinal dan non-doktrinal. Karena dalam penelitian ini selalu dikonsepsikan sebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang. Terlepas dari lembagalembaga lainnya yang ada di masyarakat. Hukum juga dikonsepsikan sebagai studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum didalam masyarakat. 6 4. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer ini berupa fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data untuk tujuan penelitian sehingga diharapkan nantinya penulis dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. 6 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, hal. 20-21.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka atau dengan kata lain data tersebut sudah ada sebelumnya. Data sekunder bisa diperoleh dari studi pustaka maupun turun langsung ke lapangan seperti dalam dokumen-dokumen yang dimiliki oleh suatu instansi seperti data Peraturan Bank Indonesa tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri. 5. Sumber Data Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam mengadakan penelitian ini ada dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber data pimer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Dalam hal ini data yang dipergunakan adalah data hasil penelitian atau riset di lokasi penelitian yaitu melakukan wawancara dengan pimpinan CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. b. Sumber data sekunder adalah data yang digunakan sebagai bahan penunjang data primer, termasuk di dalamnya pendapat para ahli, dokumen-dokumen, tulisan-tulisan dalam buku ilmiah, dan literatur yang mendukung data dalam menunjang pelaksanaan penelitian ini 6. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan identifikasi terhadap segala hal yang sudah diperoleh tersebut. Artinya data-data yang telah diperoleh tadi akan diuraikan, dianalisis sehingga

data-data yang telah terkumpul tadi dapat tersusun dengan baik dan dapat dipahami dengan jelas tanpa berakibat pada adanya salah tafsir. Dalam instrumen pengumpulan data ini, penulis menggunakan dua teknik, yaitu : a. Intrumen pengumpulan data primer, yang merupakan penelitian secara langsung terhadap obyek penelitian dalam rangka mengumpulkan data primer, yaitu dengan cara : 1) Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berkompeten dengan apa yang menjadi inti dari penelitian tersebut. Dalam metode wawancara ini, teknik yang digunakan adalah wawancara bebas terstruktur yaitu dengan menggunakan catatan dan kerangka pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya pokok permasalahannya, namun demikian masih dimungkinkan adanya variasi pengujian atau kebebasan dan tambahan-tambahan dalam memberikan pertanyaan dengan mendasarkan pada situasi yang ada. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan Pimpinan CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. 2) Observasi (Pengamatan) Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti, untuk kemudian diadakan pencatatan secara sistematis. Dalam hal ini dilakukan pengamatan dan pencatatan

secara langsung di lokasi penelitian yaitu di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. b. Instrumen pengumpulan data sekunder yaitu instrumen yang pengumpulannya secara studi kepustakaan atau sering disebut dengan studi dokumen. Studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan content analysis. Content Analysis adalah any tecnique for making inferences by objectively and systematically identifying specified characteristic of messages. 7 Hal tersebut mempunyai arti sebuah teknik untuk menarik suatu kesimpulan dengan melakukan identifikasi pasal-pasal secara obyektif dan sistematis yaitu dengan mempelajari buku-buku ilmiah maupun peraturan perundang-undangan yang memiliki hubungan dengan pokok permasalahan yang diteliti oleh penulis. 7. Analisis Data Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dirumuskan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 8 Oleh karena itu metode analisis yang sesuai dengan jenis penelitian deskriptif ini adalah menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu suatu analisa yang diperoleh baik dari observasi, wawancara, maupun studi kepustakaan kemudian 7 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986, hal. 22. 8 Ibid, hal. 10.

dituangkan dalam bentuk uraian yang logis dan sistematis, dan selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan kejelasan dari masalah yang diteliti. Adapun analisis kualitatif disini tidak mendasarkan penelitiannya pada pengumpulan data dari lokasi yang luas, dengan responden yang banyak dan dengan keterangan yang banyak, tetapi ukurannya berdasarkan kenyataan yang bersifat global. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model analisis interaktif (Interactive Model of Analysis), yaitu suatu model analisis data yang terdiri dari komponen reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan cara bahwa ketiga komponen tersebut kemudian berinteraksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen dengan komponen pengumpulan data, selama proses pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data, kemudian bergerak di antara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitiannya. Apabila kesimpulan yang diambil kurang kuat, maka perlu dilakukan verifikasi dan peneliti kembali mengumpulkan data di lapangan. Maksud analisis tersebut menurut Miles dan Huberman adalah untuk menghindari kesulitan analisis pada waktu menghadapi data yang sudah terlanjur banyak menumpuk dan analisis tersebut tetap dilaksanakan di lokasi.

G. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penyusunan penulisan hukum ini, terdiri dari 4 (empat) bab yang saling berhubungan satu sama lain. Sistematika penulisan hukum tersebut adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah, B. Pembatasan masalah, C. Perumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan Hukum. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan kepustakaan yang terdiri dari : A. Tinjauan Umum Tentang Letter of Credit (L/C), yang terdiri dari 1. Pengertian L/C, 2. Tahap-tahap Pembukaan Letter of Credit (L/C), 3. Prinsip Dalam Transaksi Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C), 4. Jenis-jenis Letter of Credit (L/C), 5. Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Letter of Credit (L/C).

B. Tinjauan Umum Tentang Perdagangan Ekspor, terdiri dari: 1. Pengertian Ekspor, 2. Pelaku Ekspor, 3. Dokumen Ekspor, 4. Jual Beli pada Umumnya. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor apa yang menyebabkan keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture B. penyelesaian keterlambatan pembayaran Letter of Credit (L/C) dalam transaksi ekspor furniture di CV. Karunia Cipta Persada Surakarta. BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN