PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Azwar A Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI GYNECOLOGY PASIEN RAWAT INAP DI RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

[Internet]. Tersedia dalam [Diakses pada tanggal 24 Maret 2014].

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

DAFTAR PUSTAKA. Abdelhak, M., Grostik, S., Hanken, M. A. (2001). Health Information Management of a Strategic Resource. Sydney: W B Saunders Company.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, klaim

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul

Dwi Setyorini, Sri Sugiarsi, Bambang Widjokongko APIKES Mitra Husada Karanganyar

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Jamkesmas ( Jaminan Kesehatan Masyarakat ) kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 1 Januari Jaminan Kesehatan Nasional ialah asuransi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam KEPMENKES RI No. 377/MENKES/SK/ III/2007 tentang. Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

ANALISIS LAMA RAWAT DAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA SISTEM PEMBAYARAN INA DRG DAN NON INA DRG DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23/1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 40/2004, penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat. peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia (Hatta, 2010).

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI GYNECOLOGY PASIEN RAWAT INAP DI RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PENGARUH KODE TINDAKAN MEDIS OPERATIF DAN NON MEDIS OPERATIF PADA DIAGNOSIS APPENDICITIS, FRAKTUR EKSTREMITAS, KATARAK

STUDI KEBIJAKAN PENGGUNAAN SISTEM CASEMIX

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

Ketepatan Penentuan Kode Penyebab Dasar Kematian Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Triwulan IV Tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan. dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

resume di setiap ruangan pengisian lembar resume medis. Dan sebaiknya kepala pelayanan medis melakukan sosialisasi tentang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. penduduk sebesar 1,49 persen yang siap dilayani oleh 2000 rumah sakit dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

DAFTAR REFERENSI. Abdelhak, Mervat; Sara Grostick; Mary Alice Hanken; Ellen Jacobs Health

Transkripsi:

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat S-1 Kesehatan Masyarakat Oleh : TRI ASIH WAHYUNINGRUM J410101011 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN Jl. A Yani Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Tromol Pos I Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD NIP/NIK : 19551021 1994121 1 001 Telah Membaca dan Mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa : Nama NIM Program Studi Judul Skripsi : Tri Asih Wahyuningrum : J410101011 : Kesehatan Masyarakat : PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipegunakan seperlunya. Surakarta, 12 Juli 2013 Pembimbing Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD NIP. 19551021 1994121 1 001

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA Oleh : TRI ASIH WAHYUNINGRUM J410101011 ABSTRAK Untuk menurunkan angka kematian Ibu dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup (2015) diperlukan upaya terobosan salah satunya dengan program Jampersal. Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahan-perubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Akan tetapi pada kenyataanya masih di dapatkan dokumentasi kebidanan dan pengisian lembar partograf yang kurang lengkap sehingga menghambat proses klaim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis sebanyak 153. Pemilihan sampel dengan simple random sampling sebanyak 60 dokumen. Uji statistic menggunakan mann whitney u-test dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukan bahwaada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung dengan analisis nilai p = 0,001 Kata kunci : Jampersal, dokumen rekam medis, lembar partograf

A. Pendahuluan Rumah Sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi (Muninjaya, 2004). Rumah sakit mempunyai fungsi dan tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga kesehatan. Tujuan utama kegiatan rumah sakit adalah melayani pasien dan juga keluarganya dalam berbagai bentuk pelayanan termasuk pelayanan persalinan dan rekam medis. Pelayanan kesehatan di Indonesia tumbuh dan berkembang secara tradisional mengikuti perkembangan pasar dan sedikit sekali pengaruh intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit pemerintah maupun swasta samasama menggunakan sistem pembayaran jasa per pelayanan (fee for service) karena secara tradisional sistem itulah yang berkembang. Pembiayaan kesehatan, atau lebih tepatnya disebut pendanaan kesehatan merupakan suatu cara dalam memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan medisnya. Namun karena sifat pelayanan kesehatan yang tidak pasti waktu dan besarannya, maka kebanyakan orang tidak mampu mengeluarkan dana untuk memenuhi seluruh kebutuhan medisnya ketika sakit dan melahirkan cukup berat atau beresiko. Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahanperubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Perbaikan mendasar dilakukan sebagai upaya pengendalian biaya tanpa mengesampingkan pelayanan

persalinan yang bermutu, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup (2015) diperlukan upaya terobosan. Masih banyak ibu hamil yang belum memiliki jaminan pembiayaan persalinan. Hal ini menyebabkan banyak persalinan ditolong oleh tenaga nonkesehatan dan dilakukan tidak difasilitas kesehatan. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat, pemerintah memberikan kemudahan pembiayaan melalui Jaminan Persalinan yang pada dasarnya adalah perluasan kepersertaan dari Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat miskin saja. Jaminan persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan. Manfaat yang diterima oleh penerima jaminan persalinan terbatas pada pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Pertanggungjawaban dana luncuran melalui implementasi pola pembayaran prospektif yang dikenal dengan INA-CBG dan berlaku untuk seluruh PPK. Diberlakukannya pola pembayaran dengan menerapkan INA-CBG mendorong PPK untuk lebih efisien dan efektif karena pengendalian biaya dan peningkatan mutu pelayanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PPK (Depkes RI, 2008). Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta adalah salah satu rumah sakit umum daerah di Kota Surakarta yang telah menggunakan sistem pembayaran berdasarkan INA-CBG dengan menerima pasien persalinan yang menggunakan Jamkesmas dan Jampersal.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian pendekatan potong lintang. Merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat komparatif. 1. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan di RSUD Kota Surakarta. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUD Kota Surakarta pada bulan Juni 2012. 3. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien Jampersal 115. a. Sampel 1) Teknik penentuan besar sampel Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :

Keterangan : N n : Besar populasi : Besar sampel d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%) Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis. 2) Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. 4. Variabel Penelitian a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis. 5. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dari variabel-variabel pada penelitian ini adalah : a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara umum atau asuransi yang akan digunakan. Skala pengukuran kategorikal. b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi. Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp. Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan

tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim. Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. 6. Pengumpulan Data a. Sumber Data 1) Data primer Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian data dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist. 2) Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan selama triwulan I tahun 2012. b. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode observasi.observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta. c. Instrument penelitian Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10.

7. Populasi dan Sampel a. Populasi Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien Jampersal 115. b. Sampel 1) Teknik penentuan besar sampel Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) : Keterangan : N n : Besar populasi : Besar sampel d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%) Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis. 2) Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

8. Variabel Penelitian a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis. 9. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara umum atau asuransi yangakan digunakan. Skala pengukuran kategorikal sebagai berikut. b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi. Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp. Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim. Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. 10. Pengumpulan Data a. Sumber Data 1) Data primer Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian data dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist.

2) Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan selama triwulan I tahun 2012. 3) Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode observasi.observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta. 4) Instrument penelitian Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10. 11. Pengolahan Data Data yang telah diobservasi menggunakan checklist akan diolah untuk dapat menghasilkan informasi yang mampu menjawab tujuan penelitian. Langkahlangkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing b. Coding c. Tabulating d. Entry

12. Analisis Data a. Analisis deskriptif Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, Mean, SD, Minimum- 8 Maksimum. Karakteristik sampel data kategorikal di deskripsikan dalam n dan persen. b. Analisis analitik Analisis analitik dilakukan untuk menguji perbedaan metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan dokumen rekam medis persalinan rawat inap di RSUD Kota Surakarta. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Sedangkan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney U-Test. Pada penelitian ini, uji dilakukan pada dokumen rekam medis pasien persalinan rawat inap. Kesimpulan hasil uji : 1) Ha diterima jika nilai p(0,001)< 0,05),ada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. 2) Ha ditolak jika nilai p(0,001)> (0,05),tidak ada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi data penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien persalinan Langsung dan Jampersal yang meliputi anamnesis, lembar partograf, dan resume. Adapun hasil deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut :

a. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa persalinan Jampersal dan Langsung 100 % data identitas pasien lengkap untuk semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf dan resume keluar. b. Kelengkapan Laporan Penting Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk kelengkapan laporan penting pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 64,67% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 45,67 % pada lembar partograf dan 41,47% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 58% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 50,37% pada lembar partograf dan 48,53% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar. c. Kelengkapan Autentifikasi Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk kelengkapan autentifikasi pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 70% pada lembar partograf dan 80% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 80% pada lembar partograf dan 63,33% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar.

2. Hasil Analisis Analitik Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di Kota Surakarta. Untuk menguji perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di RSUD Kota Surakarta dilakukan dengan alat analisis Mann Whitney U- Test. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung Deskripsi Jampersal Langsung N 30 Mean 14,00 Minimum 8,00 Maksimum 17,00 Standar deviasi 2,067 Mann Whitney U-Test 48,00 p 0,001 17,47 15,00 22,00 1,48 30 Tabel 4. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam dokumen rekam medis bedasarkan metode pembiayaan. Dokumen rekam medis pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p= 0,001 (p<0,05) sehingga Ha diterima. 1. Tabel 5. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan laporan penting pada lembar Partograf sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung Deskripsi Jampersal Langsung N 30 Mean 4,73 Minimum 0,00 Maksimum 7,00 Standar deviasi 2,23 Mann Whitney U-Test 199,00 p 0,001 30 6,67 5,00 9,00 0,84

Tabel 5. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam laporan penting pada lembar partograf sebagai klaim bedasarkan metode pembiayaan. Laporan penting lembar partograf pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p=0,001 (p< 0,05) sehingga Ha diterima. D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Kelengkapan pengisian identifikasi metode pembayaran Langsung sama dengan metode pembayaran Jampersal yakni lengkap sebesar 100% untuk semua semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf, dan autentifikasi. 2. Perbedaan pengisian kelengkapan laporan penting metode pembayaran Langsung lebih besar dari pada metode pembayaran Jampersal yakni rata-rata lengkap sebesar 50,60% untuk 3 formulir yang sama untuk Jampersal sedangkan untuk metode pembayaran Langsung rata-rata lengkap sebesar 52,30% untuk formulir yang sama. 3. Perbedaan pengisian kelengkapan autentikasi, dengan metode Jampersal lengkap rata-rata sebesar 83,33%, sedangkan untuk metode pembayaran Langsung lengkap sebesar 81,11% untuk 3 formulir yang sama. 4. Hasil analisis analitik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan tentang kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dan laporan penting antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung dengan nilai p = 0,001. 5. Persyaratan klaim pelayanan Jampersal antara lain: lembar pelayanan pada buku KIA, partograf, surat rujukan bila dirujuk, dan fotocopy identitas. Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat lembar pelayanan dan lembar partograf yang belum dilengkapi.

1. Bidan RSUD Kota Surakarta a. Hendaknya bidan segera melengkapi dokumen rekam medis dan lembar partograf segera setelah persalinan. b. Bidan diharapkan lebih teliti dan sabar dalam melakukan pengisian lembar partograf. c. Lebih meningkatkan kualitas kerja khususnya dalam melakukan pendokumetasin partograf. Karena partograf dapat dijadikan sebagai media komunikasi sesama profesi dalam melakukan observasi perkembangan proses persalinan. d. Disarankan diadakan pembinaan dan memberikan pemahaman secara dalam tentang rekam medis oleh tenaga kesehatan agar para tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam pengisian kelengkapan data rekam medis. 2. Manajemen Rumah Sakit Pihak menejemen RS sebagai pemegang kebijaksanaan diharapkan mampu memfasilitasi dan mendorong pengembangan pelaksanaan pengisian lembar partograf secara lengkap yang digunakan untuk memantau perkembangan persalinan. Pelaksanaan dokumentasi yang baik memiliki kepentingan vital bagi pihak rumah sakit antara lain berkaitan dengan: a. Pengeklaiman biaya administrasi Jampersal yang berkaitan dengan kelengkapan dalam pengisian lembar partograf. b. Untuk mengetahui persentase data yang berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukuan bidan, berapa jumlah pertolongan persalinan yang dapat ditolong secara normal ataupun yang harus dirujuk ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya.

E. Daftar Pustaka Anwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara: Jakarta. Anggraeny. 2009. Analisis Persiapan Sumber Daya Manusia Dalam Perubahan untuk Implementasi INA-DRG pada Program Jamkesmas di RSUD Kota Semarang tahun 2008. Diunduh : 17 Maret 2012. Http://www.fkm.undip.co.id Bowman, D. E. 1992 Health Information Management of Strategic Resource. Jakarta. Chandra, I. 2009. Pengembangan Sitem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga tidak Miskin Berbasis INA-DRG Casemix guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di RSUD DR. Soedarso [thesis]. Kalimantan Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang. Departemen Kesehatan RI, 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta Departemen Kesehatan RI, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2008 Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2008 Petunjuk Teknis Administrasi Klaim dan Verifikasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Devitra, A. 2011. Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Bedasarkan INA- CBG di RS Stroke Nasional. [Jurnal]. Bukit Tinggi : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Emalian, R. 2008. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kebidanan RSUD Kota Bekasi. Tesis Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM UI. Depok. Gibson. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: bina rupa Gramelia, E. 2010. Pengenalan Kondifikasi dan Modifikasi Procedure Melalui ICD-9-CM. Kumpulan Makalah Penelitian Optimalisasi Pengelolaan dan Implementasi Standar Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit. Jakarta. Hatta, G. R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Saranan Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press. Huffman, E. K. 1994, Health Information Management. Pysician Record Company Berwyn. Illnois. USA. Jacobalis, 1989. Menjaga Pelayanan Mutu Rumah Sakit. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

Kasiati. 2010. Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara. Forikes. Vol. 1. No. 4. Oktober 2010: ISSN 2086-3098. Kasim, F dan Erkadius. 2010. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas yang digunakan di Indonesia, dalam Hatta,G, editor. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Kementrian Kesehatan RI, 2011. Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1810/MenKes/SK/XII/2010. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011. Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Indonesian Medical Council. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia Manggandhi, Y. 2010. Analisis Akurasi Kode Diagnosis Utama Exsternal Causes Berdasarkan ICD-10 Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah] Muninjaya, G. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: UI Press Murdani, Eti. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina Kasih Ambarawa. Tesis FKM Universitas Diponegoro. Semarang. Murti, Bhisma. 2010. Desain Penelitian dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurhayati. 2010. Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Asuransi Kesehatan Di Semarang. Studi Kasus Pada PT. Askes Cabang Semarang. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 903/MenKes/Per/V/2011. Pedoman Program Pelaksanaan Jamkesmas. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MenKes/PER/III/2008. Rekam Medis. Purnamawati, Y. 2010. Analisis Keakuratan Kode Tindakan Operasi Bedah Tulang Berdasarkan ICD-9-CM pada Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Mitra Husada Karanganyar. Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Rustiyanto, E. 2009, Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumapraja, S. 1993. Partograf WHO. Jakarta: Kedokteran Universitas Indonesia Tabrany. 2008. Sistem Pembiayaan dan Pembayaran Pelayanan Kesehatan. UI Press. Jakarta.

WHO. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem. Geneva; WHO. Wijaya, A. 2011. Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBG Pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rwat Inap Di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.