Kromatografi tambahan. Imam S

dokumen-dokumen yang mirip
KROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

SEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman

LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN

Kelompok 2: Kromatografi Kolom

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

LAPORAN KIMIA ORGANIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di

BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB I PENDAHULUAN. Schraiber pada tahun KLT merupakan bentuk kromatografi planar,

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

3 Percobaan dan Hasil

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

KLASIFIKASI KROMATOGRAFI

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

TEHNIK ANALISA KROMATOGRAFI SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 03 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH SERTA UJI ALKALOID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

Analisis Fisiko Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

PERCOBAAN X KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempercantik wajah. Kosmetik yang berbahaya mengandung komposisi dari

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

Cara Pengklasifikasian Kromatografi :

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

BAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

DESTILASI SECARA UMUM

COLUMN CHROMATHOGRAPHY

Ekstraksi pelarut atau ekstraksi air:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA I

Pelarut polar Pelarut semipolar Pelarut nonpolar

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

PEMBAHASAN. mengoksidasi lignin sehingga dapat larut dalam sistem berair. Ampas tebu dengan berbagai perlakuan disajikan pada Gambar 1.

BABm METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)

Transkripsi:

Kromatografi tambahan Imam S

Kromatografi serapan Bentuk alat : mirip buret, didalamnya berisi, glass wool/kapas untuk penyangga, penyaring dari gelas yang dilapisi kertas saring, bahan isian kolom yang bagian atasnya ditutup dengan kertas saring. Cuplikan diteteskan pada dinding kolom di atas penutup menggunakan pipet, kemudian pelarut dialirkan menggunakan corong.

Pelarut Untuk alumina dan silika gel (menurut Trape) kekuatan elusinya akan diturunkan sbb : air murni, metanol, etanol, propanol, aseton, etil asetat, dietileter, kloroform, metilena klhorida, benzena, toluena, trikloroetilana, karbon tetraklorida, sikloheksana, heksana. Pada karbon aktif menurut williams :etil asetat, dietil eter, propanol, aseton, etanol, metanol, air murni.

Penyerap Alumina/magnesia Silika gel Karbon Magnesium silikat MgCO3 Ca(OH)2 CaCO3 Kalsium fosfat Al-silikat Pati Gula Untuk memisahkan: sterol2, zat warna, vitamin2, ester2, alkaloida2, senyawa anorganik Sterol2, asam2 amino Peptida2, karbohidrat2, asam amino2 Sterol2, ester2, gliserida2, alkaloida2 Porphirin Karetonoida2 Karetonoida2, xantofil Enzim2, protein2, polinukleotida2 Sterol2 Enzim2 Klorofil, xantofil

Kolom partisi Jika isian padatan kolom serapan diganti dengan cairan yang diberi penyokong padatan inert dinamakan kolom partisi. Penyokong padatan berupa : silika gel, bubuk selulosa atau tanah diatomae. Tabung biasanya berdiameter 4 cm dengan panjang 25-50 cm, fase gerak bisa cairan atau gas.

Contoh beberapa pemisahan pada kolom partisi pemisahan penyokong Fase tetap Fase bergerak Alkohol : C1-C4 celite air CHCl3 ; CCl4 Asam lemak : C2-C8 Silika gel air CHCl3/ n-buoh Asam amino2 Pati air N-prOH atau n-buoh / HCl Fenol2 Selulosa air MeOH/ n-buoh/ CHCl3 lipida2 Silika gel air bermacam2

Kromatografi kertas

Kertas

Pelarut

Cara penempatan cuplikan pada kertas

Deteksi daerah noda

Identifikasi senyawa

Pemakaian kromatografi kertas

Kromatografi lapis tipis Cara kerja : 1. Melapiskan bubur silika gel (atau bubur penyerap lain) ke plat kaca berukuran 5x20 cm atau 20x20 dengan cara penyemprotan atau pencelupan, diamkan 5-10 kemudian dipanaskan pada suhu 100 C, selama 30 menit. 2. Larutan cuplikan diletakkan diatas lapisan dengan pipet atau penyuntik. Bila telah kering masukkan dalam bejana yang sesuai yang telah diisi larutan fase gerak. Setelah bererapa lama akan diperoleh penaikan cuplikan. 3. Angkat plat, keringkan, tandai noda setelah diidentifikasi secara fisika atau kimia seperti pada kromatografi kertas.

Penyerap-penyerap untuk kromatografi lapisan tipis Zat padat SilikaAlumina Kieselguhr Bubuk selulose Pati Sephadex Digunakan untuk memisahkan Asam-asam amino, alkaloid, gula, asamasam lemak lipida, minyak esensial, anion dan kation organik sterol, terpenoid. Alkaloid, zat warna, fenol, steroid, vitamin-vitamin karoten, asam-asam amino. Gula, oligosakarida, asam-asam dibasa, asam-asar lemak, trigliserida, asamasam amino, steroid. asam-asam animo, alkaloid, nukleotida. Asam-asam amino. Asam-asam amino, protein.

Perbandingan antara Kromatografi Lapisan Tipis dengan Kromatografi kolom Kromatografi kolom merupakan proses yang lambat, yang membutuhkan penyerap relatif dalam jumlah yang besar demikian pula cuplikan yang digunakan. Di dalam eksperimen terdapat ketidak untungannya yaitu sukar dalam melokalisir senyawa-seyawa dalam kolom. Kromatografi lapisan tipis hanya membutuhkan penyerap dan cuplikan dalam jumlah yang sedikit dan noda-noda yang terpisahkan dilokalisir pada plat seperti pada lembaran kertas. Setelah pemisahan mudah diperoleh senyawa-senyawa yang terpisah secara individu yaitu dengan jalan mengeruknya dan mengumpulkan tiap-tiap lapisan dalam mana lapisan tersebut dirap.

Perbandingan antara Kromatografi Lapisan Tipis dengan Kromatografi kertas Bila dibandingkan dengan kromatografi kertas, metoda lapisan tipis mempunyai keuntungan yang utama, yaitu membutuhkan waktu yang lebih cepat dan diperoleh pemisahan yang lebih baik. Waktu rata-rata untuk kromatografi lapisan tipis dengan panjang 10 cm pada silika gel adalah sekitar 20-30 menit (tergantung dari sifat fasa bergerak), sedangkan pemisahan yang sama dengan kertas yang mempunyai jenis cepat memerlukan waktu dua jam. Untuk pemisahan-pemisahan secara kualitatif pada plat yang kecil memerlukan waktu sekitar 5 menit. Hasil pemisahan yang baik ternyata dari kenyataan bahwa penyerap dalam kromatografi lapisan tipis mempunyai kapasitas yang lebih besar bila dibandingkan dengan kertas. Lebih lanjut danyang sangat penting keuntungan dari sistem serapan ialah bahwa ia dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofobi, seperti lipida-lipida dan hidrokarbon, di mana hal ini sukar dikerjakan dengan kertas. Sekarang pemisahan dengan lapisan tipis telah digunakan dalam kebanyakan lapangan-lapangan organik dan beberapa dalam kimia anorganik. Lokasi dari senyawa-senyawa yang terpisah pada lapisan tipis dikerjakan seperti pada kertas, tetapi pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat dapat digunakan pada lapisan tipis, dengan catatan bahwa materi lapisan tipis adalah senyawa yang tak bereaksi seperti silika gel atau alumina.