Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (648);

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Tipe Pemotongan Umbi

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

RESPONS PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Jenis Mulsa Dan Pupuk Kandang Ayam

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH(

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Medan Pada Tanah Terkena Debu Vulkanik dengan Pemberian Bahan Organik

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (7): 47-54

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (35):

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA BERBAGAI MEDIA TANAM

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN EM 4 (Effective Microorganisms 4 )

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos TKKS dan Jarak Tanam di Dataran Rendah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

Transkripsi:

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Pupuk Organik Cair Titonia (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray) dan Respons growth and production of onion (Allium ascalonicum L.) on dose of thitonia s liquid organic fertilizer (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray) and interval of application time Riri Azyyati, Rosita*, Meiriani Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corressponding author : rosita_sipayung@yahoo.co.id ABSTRACT The objective of the research is to found dose of tithonia and interval of application time to increased growth and production of sallot. This research was conducted in Tanjung Anom, Medan Sunggal with altitude ± 25 meters above sea surface began from December to Februari 2016 used factorial randomized block design with two factors. The first factor was dose of thitonia s liquid organic fertilizer (600, 900, dan 1200 ml/plant) and the second factor was interval of application time (4, 6, and 8 day to one). The result of this research showed that dose of thitonia s liquid organic fertilize were significantly effect to number of leaves per clump parameter on 1 weeks after planting. Interval of application time were significantly effect to plant height on 4 weeks after planting, diameter tubers per sample, and sell dry weight per plot. Generally, the best treatment of the research was with dose of tithonia 1200 ml/plant and interval of 4 days for once application. The interaction of two factor not significantly affect on all parameters observed. Keywords : shallot, tithonia, dosage, interval of time ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis titonia dan interval waktu pemberian yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan masyarakat kelurahan Tanjung Anom, kecamatan Medan Sunggal dengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan Desember hingga Februari 2016, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu dosis pupuk organik cair titonia (600, 900, dan 1200 ml/tanaman) interval waktu pemberian (4, 6, dan 8 hari sekali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis titonia berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun 1 minggu setelah tanam. Perlakuan interval waktu pemberian berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 4 minggu setelah tanam, diameter umbi per sampel dan bobot kering jual umbi per plot. Secara umum perlakuan yang lebih baik dari penelitian ini diperoleh pada titonia 1200 ml/tanaman dan interval waktu pemberian 4 hari sekali. Interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Kata kunci : bawang merah, titonia, dosis, interval waktu 2435

PENDAHULUAN Bawang merah adalah salah satu komoditi unggulan di beberapa daerah di Indonesia, yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan beberapa zat yang bermanfaat bagi kesehatan, dan khasiatnya sebagai zat anti kanker dan pengganti antibiotik, menurunkan tekanan darah, kolestrol serta penurunan kadar gula darah (Irawan, 2010). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, kenaikan harga bawang merah menjadi penyebab inflasi dengan frekuensi sebanyak 7 kali pada tahun 2013, dan menyumbang inflasi 0,51 persen. Selama ini bawang masih didatangkan dari daerah lain seperti Brebes atau bahkan diimpor untuk memenuhi kebutuhan domestik Sumut. Berdasarkan data 2012, produksi bawang merah di Sumatera Utara hanya 14,156 ton, sementara kebutuhannya telah mencapai 41,863 ton atau defisit 27,707 ton. Produksi bawang merah pada tahun 2012 sebanyak 964,22 ribu ton. Untuk mengatasi masalah tersebut ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian agar produksi yang diharapkan dapat tercapai. Selain dari sistem budidayanya, faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu, persyaratan tentang ekologi yang sesuai untuk pertumbuhan bawang merah harus dipenuhi (Rahayu dan Berlian, 1999). Peningkatan produksi bawang merah dapat dilakukan dengan membudidayakan varietas bawang merah yang sesuai dengan ketinggian tempat tumbuhnya dan juga mengganti penggunaan pupuk kimia yang mahal dengan bahan organik yang lebih murah, bersifat alami, dan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bahan organik yang telah umum dijadikan pupuk antara lain: kotoran hewan, pupuk hijau dan sampah organik (Isnaini, 2006). Perlu dicari sumber bahan organik yang mudah didapat, dalam jumlah memadai, dan efektif dalam peningkatan hara tanah. Oleh sebab itu digunakan pupuk organik sebagai penyedia hara bagi tanah. Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (back to nature) telah menjadi tren baru masyarakat. Hal ini disebabkan masyarakat yang semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak alami seperti pupuk kimia, pestisida sintetis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan (Murbandono, 2000). Umumnya residu pestisida pada produk pertanian sangat tinggi, karena masih banyak petani yang sering menyemprotkan pestisida pada saat panen bahkan sampai tiga hari menjelang panen. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Teknik usaha tani yang dilakukan saat ini banyak bergantung pada penggunaan bahan anorganik seperti pupuk sintetik dan pestisida kimia. Keadaan ini dalam jangka waktu lama akan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan, seperti produktivitas lahan sulit ditingkatkan dan bahkan cenderung menurun (Sugito et al., 1995). Upaya mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari 2436

pengaruh negatif oleh pupuk kimia maka diperlukan pemanfaatan pupuk organik. Pupuk organik mampu meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak kelestarian lingkungan serta produktivitas lahan. Pemberian pupuk organik cair ke dalam tanah tidak hanya berperan meningkatkan produksi tanaman, namun juga terhadap tanah yakni mensuplai bahan organik dan nitrogen di dalam tanah serta memperbaiki sifat fisika tanah (Hakim et al., 1986). Penelitian mengenai pemanfaatan titonia (Tithonia diversifolia) sebagai pupuk organik cair belum banyak dilakukan. Penelitian terdahulu kebanyakan membahas mengenai pemanfaatannya sebagai pupuk hijau dan kompos. Titonia yang lebih dikenal sebagai tanaman liar yang kurang dimanfaatkan ternyata dapat berfungsi sebagai pupuk organik cair. Dari hasil analisis fermentasi yang telahdilakukan diperoleh kandungan N 0,19 %, P 0,05 %, dan K yaitu sebesar 0,18 % pada 8 hari fermentasi, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian pengaplikasian pada tanaman sayuran, yaitu bawang merah. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang respon pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray). BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan pada lahan masyarakat desa Tanjung Anom, Perumahan Purwojoyo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian + 25 meter diatas permukaan laut pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit bawang merah varietas Bima sebagai bahan tanam, pestisida organik, EM4, daun Titonia, air kelapa, beserta bahanbahan lain yang mendukung penelitian ini. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk mengolah media tanam, ember sebagai wadah titonia, gembor untuk menyiram tanaman, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, timbangan analitik untuk menimbang produksi tanaman, pacak sampel untuk tanda dari tanaman yang merupakan sampel, jangka sorong untuk mengukur diameter umbi, alat tulis untuk menulis hasil pengamatan, dan kamera untuk mengambil gambar objek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor I : Dosis Pupuk Cair Titonia (T), terdiri atas : T1 = 600 ml /tanaman, T2 = 900 ml /tanaman, T3 = 1200 ml/tanaman. Faktor II : Interval waktu pemberian (I), terdiri atas : = 4 hari sekali, = 6 hari sekali, = 8 hari sekali. Maka diperoleh 12 kombinasi perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Berdasarkan sidik ragam diketahui bawha perlakuan dosis pupuk organik cair titonia berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman bawang merah 2437

sedangkan interval waktu pemberian berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman bawang merah pada umur 4 MST dan berpengaruh tidak nyata pada umur 1,2,3 MST dan 5,6,7 MST. Interaksi antara pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman. tinggi tanaman bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tinggi tanaman bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia Umur (MST) 1 2 3 4 5 6...cm... T1 (titonia 600 ml) 10,97 9,22 10,25 10,14 T2 (titonia 900 ml) 10,33 10,99 30,76 10,25 T3 (titonia1200 ml) 10,91 9,98 31,18 10,39 10,74 10,06 9,99 T1 (titonia 600 ml) 17,26 15,02 16,60 16,29 T2 (titonia 900 ml) 16,88 17,18 16,15 16,73 T3 (titonia 1200 ml) 18,80 16,10 16,51 17,14 17,56 16,10 16,42 T1 (titonia 600 ml) 20,58 18,18 20,26 19,67 T2 (titonia 900 ml) 19,89 20,96 19,61 20,15 T3 (titonia 1200 ml) 21,97 19,67 19,96 20,53 20,81 19,60 19,94 T1 (titonia 600 ml) 24,56 21,69 23,61 23,28 T2 (titonia 900 ml) 24,06 23,29 22,46 23,27 T3 (titonia 1200 ml) 24,66 22,86 23,63 23,72 24,42 a 22,61 b 23,23 ab T1 (titonia 600 ml) 31,62 29,28 32,18 31,01 T2 (titonia 900 ml) 29,87 30,96 30,61 30,51 T3 (titonia 1200 ml) 32,06 30,45 30,58 31,03 31,22 30,23 31,12 T1 (titonia 600 ml) 34,68 32,66 36,58 34,64 T2 (titonia 900 ml) 34,04 35,34 34,54 34,64 T3 (titonia 1200 ml) 34,68 33,78 35,25 34,57 34,47 33,93 35,46 T1 (titonia 600 ml) 33,22 32,66 31,08 32,32 T2 (titonia 900 ml) 30,74 30,18 31,36 30,76 7 T3 (titonia 1200 ml) 31,96 32,92 31,56 32,14 31,97 31,92 31,34 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan umur yang sama berbeda tidak nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. 2438

Gambar perkembangan bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman bawang merah terlihat membentuk sigmoid. Perlakuan dosis pupuk organik cair titonia 900 ml menunjukkan tinggi tanaman yang lebih rendah dibandingkan dosis pupuk organik cair titonia 600 ml dan 1200 ml. Gambar perkembangan bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Gambar 2 Gambar 2 menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman bawang merah tertinggi yakni 4 hari sekali () dan terendah adalah 8 hari sekali (). Perlakuan interval waktu pemberian berpengaruh nyata hanya pada tinggi tanaman umur tanaman 4 MST. Dimana data tertinggi terdapat pada perlakuan 4 hari sekali () yaitu 24,42 cm dan terendah terdapat pada perlakuan 6 hari sekali () yaitu 22,61 cm. Interval waktu pemberian pupuk berhubungan erat dengan faktor lingkungan. Karena apabila saat hujan pupuk akan tercuci sehingga penyerapan unsur hara tidak optimal. Dalam pengaplikasian pupuk harus dilakukan juga dengan cara yang tepat agar pupuk yang diberikan tidak terbuang sia-sia. Oleh karena itu waktu pengaplikasian merupakaan salah satu komponen penting dalam pemupukan. Hal ini sesuai dengan isi literatur dari Soetedjo dan Kartasapoetra (1988) menyebutkan bahwa waktu aplikasi juga menentukan pertumbuhan tanaman. Berbedanya waktu aplikasi akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk dengan interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi mewah, sehingga menyebabkan pemborosan pupuk. Sebaliknya, bila interval pemupukan terlalu jarang dapat menyebabkan kebutuhan hara tanaman kurang terpenuhi. Jumlah Daun per Rumpun Data jumlah daun per rumpun tanaman bawang merah umur 1-7 MST serta sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 21-34, yang menunjukkan dosis pupuk organik cair titonia berpengaruh nyata pada jumlah daun bawang merah pada umur 1 MST dan berpengaruh tidak nyata pada umur 2-7 MST. Sedangkan interval waktu pemberian berpengaruh tidak nyata pada jumlah daun bawang merah umur 1-7 MST. Interaksi antara dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman bawang 2439

merah. Jumlah daun per rumpun bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan dosis titonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah daun per rumpun bawang merah umur 1-7 MST pada perlakuan dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia Umur (MST) 1 2 3 4 5 6 7...helai... T1 (titonia 600 ml) 5,73 5,86 3,00 4,86 b T2 (titonia 900 ml) 6,46 6,53 6,40 6,46 ab T3 (titonia1200 ml) 6,40 6,73 6,73 6,62 a 6,20 6,37 5,37 T1 (titonia 600 ml) 9,40 8,06 10,60 9,35 T2 (titonia 900 ml) 10,06 9,06 9,73 9,62 11,13 10,06 9,80 10,33 T3 (titonia 1200 ml) 10,20 9,06 10,04 9,77 T1 (titonia 600 ml) 12,40 11,06 14,13 12,53 T2 (titonia 900 ml) 14,06 13,13 13,60 13,60 T3 (titonia 1200 ml) 14,73 13,33 13,26 13,77 13,73 12,51 13,66 13,30 T1 (titonia 600 ml) 16,86 14,33 18,73 16,64 T2 (titonia 900 ml) 19,73 17,26 17,73 18,24 T3 (titonia 1200 ml) 19,40 17,46 17,33 18,06 18,66 16,35 17,93 T1 (titonia 600 ml) 23,33 20,93 24,73 23,00 T2 (titonia 900 ml) 26,06 24,13 24,60 24,93 T3 (titonia 1200 ml) 26,00 23,53 23,40 24,31 25,13 22,86 24,24 T1 (titonia 600 ml) 27,33 25,13 29,33 27,26 T2 (titonia 900 ml) 29,00 28,86 28,33 28,73 T3 (titonia 1200 ml) 28,86 29,13 27,13 28,37 28,40 27,71 28,26 T1 (titonia 600 ml) 23,53 24,60 26,93 25,02 T2 (titonia 900 ml) 26,93 27,26 26,40 26,86 T3 (titonia 1200 ml) 26,73 27,80 26,53 27,02 25,73 26,55 26,62 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan umur yang sama berbeda tidak nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. 2440

2441

Hubungan jumlah daun tanaman bawang merah umur 1 MST dengan dosis pupuk organik cair titonia dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan terdapat hubungan linier positip antara dosis pupuk organik cair titonia dengan jumlah daun pada umur 1 MST dimana semakin banyak pupuk organik cair titonia yang diberikan (1200 ml) maka jumlah daun tanaman bawang merah pada umur 1 MST. Perlakuan dosis pupuk organik cair titonia berpengaruh nyata pada jumlah daun umur 1 MST. Dosis pupuk yang diberikan pengaruhmyap hanya nyata pada saat berumur 1 MST. Namun dari tabel dapat dilihat tanaman tertinggi dan jumlah daun terbanyak cenderung diperoleh pada (T3). Dosis pupuk juga meningkatkan pertumbuhan bawang merah tetapi belum nyata secara statistik. Tepat dosis harus lah diperhatikan karena dapat mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman. Hal ini sesuai dengan isi literatur dari Damanik, dkk (2010) yang menyatakan bahwa dosis pupuk dalam pemupukan haruslah tepat artinya dosis tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak yang dapat menyebabkan pemborosan atau dapat merusak akar tanaman. Bila dosis pupuk terlalu rendah tidak ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sedangkan dosis terlalu banyak dapat mengangganggu keseimbangan hara dan dapat meracuni akar tanaman. Jumlah Umbi per Rumpun Berdasarkan sidik ragam pada Lampiran 35-36, diketahui bahwa dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian serta interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per rumpun. Jumlah umbi per rumpun tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa pemberian pupuk organik cair titonia menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk organik cair titonia yang dinyatakan sebagai Tabel 3. Jumlah umbi per rumpun tanaman bawang merah pada perlakuan dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia ( 4 hari sekali)...umbi... T1 (titonia 600 ml) 4,53 5,00 5,13 4,88 T2 (titonia 900 ml) 4,86 4,80 4,66 4,77 T3 (titonia 1200 ml) 5,56 4,86 5,86 5,46 5,02 4,88 5,22 2442

Tabel 4. Diameter umbi bawang merah pada perlakuan dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia...mm... T1 (titonia 600 ml) 12,75 11,32 11,77 11,94 T2 (titonia 900 ml) 12,15 11,43 11,04 11,54 T3 (titonia 1200 ml) 13,43 11,58 10,91 11,97 Total 12,77 a 11,44 b 11,24 c Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan umur yang sama berbeda tidak nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. perlakuan pembanding. Namun jika dibandingkan dengan hasil deskripsi masih lebih rendah. Hal ini dikarenakan bahwa pemberian pupuk organik cair berperan dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman dan dapat meningkatkan produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim et al (1986) yaitu pemberian pupuk organik cair ke dalam tanah tidak hanya berperan meningkatkan produksi tanaman, namun juga terhadap tanah yakni mensuplai bahan organik dan nitrogen di dalam tanah serta memperbaiki sifat fisika tanah. Tetapi dalam hal ini pupuk organik cair titonia belum dapat menyediakan kebutuhan hara untuk Hubungan diameter umbi tanaman bawang merah dengan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Gambar 4. tanaman bawang merah karena pupuk organik cair yang diberikan dalam bentuk organik belum tentu tersedia seluruhnya bagi tanaman. Diameter Umbi Dosis pupuk organik cair titonia berpengaruh tidak nyata terhadap diameter umbi tanaman bawang merah sedangkan interval waktu pemberian berpengaruh nyata terhadap diameter umbi. Interaksi antara dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian berpengaruh tidak nyata pada diameter umbi tanaman bawang merah. Diameter umbi tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dapat dilihat pada Tabel 4. Gambar 4 menunjukkan terdapat hubungan linier negatif antara diameter umbi dengan interval waktu pemberian pupuk organik cair dimana makin besar interval waktu pemberiannya maka diameter umbi makin kecil. Perlakuan interval waktu pemberian berpengaruh nyata terhadap diameter umbi per sampel. Namun perlakuan dosis pupuk, interval waktu pemberian serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per 2443

Tabel 5. Bobot basah umbi per rumpun bawang merah pada perlakuan dosis dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia...g... T1 (titonia 600 ml) 6,05 4,59 6,45 5,70 T2 (titonia 900 ml) 7,38 6,45 4,22 6,01 T3 (titonia 1200 ml) 8,32 5,82 5,28 6,48 7,24 5,63 5,32 sampel.hal ini dapat disebabkan karena bentuk daun dan permukaan licin dari bawang merah yang mengakibatkan kurang terserapnya pupuk secara efektif. Dimana dalam pembentukan umbi sangat membutuhkan unsur hara K yang cukup yang sumber hara K satusatunya adalah dari pupuk organik cair titonia tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Damanik, dkk (2010) yang menyatakan beberapa kelemahan dari pupuk organik adalah sebagai berikut: 1) kandungan haranya rendah; 2) relatif sulit memperolehnya dalam jumlah yang Berdasarkan hasil pengamatan bahwa faktor lingkungan sangat perlu diperhatikan. Karena waktu penelitian pada saat musim hujan. Dimana pada saat pemupukan dapat terjadi pencucian (leaching). Selain itu perlakuan pupuk yang diberikan pada bawang merah hanya melalui pupuk organik cair dengan beberapa interval waktu. Pada umumnya pemberian pupuk cair merupakan pupuk tambahan selain pupuk padat yang diberikan. Meskipun pupuk cair tidak kalah efektif karena langsung disemprot pada daun. Namun mengingat bentuk daun bawang merah yang bulat penyerapan pupuk kurang optimal. banyak; 3) lambat tersedia bagi tanaman dan 4) pengangkutan dan aplikasinya mahal karena dibutuhkan dalam jumlah banyak. Bobot Basah Umbi per Rumpun Dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian serta interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata dengan bobot basah umbi per rumpun. Bobot basah umbi per rumpun tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 5. Bagian bawang merah yang dipanen adalah bagian umbinya yang berada di dalam tanah sehingga penambahan pupuk padat akan meningkatkan bobot umbi bawang merah. Bobot Basah Umbi per Plot Dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian serta interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap bobot basah per plot (1,8 m 2 ). Bobot basah umbi per plot tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia dapat dilihat pada Tabel 6. 2444

Tabel 6. Bobot basah umbi per plot (1,8 m 2 ) bawang merah pada perlakuan dan interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia...g... T1 (titonia 600 ml) 17,93 13,19 16,34 15,82 T2 (titonia 900 ml) 16,80 15,82 12,03 14,88 T3 (titonia 1200 ml) 16,47 14,18 13,74 14,80 17,07 14,40 14,04 Pemberian pupuk organik merupakan suatu hal yang sangat positif karena produksi-produksi pertanian yang dikonsumsi umumnya menggunakan pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik sangat memberikan hal positif pada berbagai aspek. Selain hal positif pada kesehatan manusia juga memberikan hal positif pada kondisi tanah itu sendiri. Penggunaan pupuk kimia selama ini mengakibatkan residu bahan kimia pada tanah dan dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik, kimia dan biologi tanah. Hal ini sesuai dengan isi literatur dari Supartha et al (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak efektif. Kurang efektifnya peranan pupuk kimia dikarenakan tanah pertanian yang sudah jenuh oleh residu sisa bahan kimia. Pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan residu yang berasal dari zat pembawa (carier) pupuk nitrogen tertinggal dalam tanah sehingga akan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Bobot Kering Jual Umbi per Rumpun Berdasarkan hasil sidik ragam bahwa dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian serta interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering jual umbi per rumpun. Bobot kering jual umbi per rumpun tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cairtitonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bobot kering jual umbi per rumpun bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian...g... T1 (titonia 600 ml) 5,78 3,89 5,58 5,08 T2 (titonia 900 ml) 6,87 5,66 3,75 5,43 T3 (titonia 1200 ml) 7,40 5,13 4,55 5,69 Total 6,68 4,89 4,62 2445

Tabel 8. Bobot kering jual umbi per plot (1,8 m 2 ) bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian...g... T1 (titonia 600 ml) 17,02 11,13 13,68 13,95 T2 (titonia 900 ml) 16,63 12,93 12,54 14,03 T3 (titonia 1200 ml) 18,34 11,63 13,08 14,35 Total 17,33 a 11,90 c 13,10 b Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan umur yang sama berbeda tidak nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Pupuk organik pada umumnya dalam reaksinya membutuhkan waktu yang lebih lama dan dalam jumlah besar. Hal ini sesuai dengan isi literatur dari setyamidjaja (1986) yang menyatakan bahwa pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi setiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kandungan bahan organik di dalam tanah perlu dipertahankan agar jumlahnya tidak sampai di bawah dua persen. Perlakuan interval waktu pemberian berpengaruh nyata terhadap bobot kering jual umbi per plot. tertinggi terdapat pada interval pemberian 4 hari sekali () yaitu 17,33 g dan terendah pada interval pemberian 6 hari sekali () yaitu 11,90 g. Hal ini dikarenakan pemberian pupuk yang terlalu sering dapat menyebabkan pemborosan pupuk dan penyerapan pupuk menjadi tidak efektif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soetedjo dan Kartasapoetra (1988) bahwa waktu aplikasi juga menentukan pertumbuhan tanaman. Berbedanya waktu aplikasi akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian Bobot Kering Jual Umbi per Plot Hasil sidik ragam diketahui dosis pupuk organik cair titonia dan interval waktu pemberian serta interaksi antara keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering jual umbi per plot. Bobot kering jual umbi per plot tanaman bawang merah pada perlakuan dosis pupuk organik cairtitonia dan interval waktu pemberian dapat dilihat pada Tabel 8. pupuk dengan interval waktu yang terlalu sering dapat menyebabkan konsumsi mewah, sehingga menyebabkan pemborosan pupuk. Sebaliknya, bila interval pemupukan terlalu jarang dapat menyebabkan kebutuhan hara tanaman kurang terpenuhi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa dosis pupuk terbaik adalah pada perlakuan 1200 ml (T3) dan interval waktu pemberian pada perlakuan 4 hari sekali (I4) dimana pada dosis 1200 ml dan pemupukan 4 hari sekali lebih bekerja efektif. 2446

SIMPULAN Peningkatan dosis pupuk organik cair tiotnia 1200 ml/tanaman belum nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah tetapi nyata meningkatkan jumlah daun umur 1 MST. Interval waktu pemberian pupuk organik cair titonia nyata meninggkatkan tinggi tanaman 4 MST, diameter umbi, dan bobot kering jual umbi per plot, tetapi tidak nyata pada jumlah daun, jumlah umbi, bobot basah umbi per rumpun, bobot basah umbi per plot, dan bobot kering jual umbi per sampel. Interaksi dosis pupuk dan interval waktu pemberian berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Satistik (BPS). 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi.Edisi 40 September 2013.www.bps.go.id [21 juli 2015]. Damanik, M. M. B., hasibuan, B. E., Fauzi., sarifuddin., Hanum, H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan. Hakim, N., Nyakpa., M. Yusuf., A.M Lubis., Sutopo Ghani Nigroho., Saul, M. Rusdi, Diha, M. amin., dan H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung. Irawan, D. 2010. Bawang Merah dan Pestisida. Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Medan. http://www.bahanpang.sumut prov.go.id [31 Juli 2015]. Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Kreasi Wacana. Yogyakarta. Murbandono, 2000. Manfaat Bahan Organik bagi tanaman. Puslit Biologi, LIPI, Bogor. Rahayu, E., dan N. Berlian VA. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Setyamidjaja, D. 1986.P upuk dan Pemupukan. CV Simplex. Jakarta. Hal 86-87. Sugito, Y., Yulia W., dan Ellis W. 1995. Sistem Pertanian Organik. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.43 hal. Supartha. N. Y., Gede. W., Gede. M. A. 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik Pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. Universitas Udayana. 2447