BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga Agustus 2015 B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh satu atau beberapa variabel terhadap variabel lainnya dengan menggunakan value based management sebagai variabel moderasi. C. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian ini melakukan analisis pengaruh supply chain management terhadap efektifitas dan efisiensi produksi dengan menggunakan value based management sebagai variabel moderasi. Berikut definisi dari variabel independen dan dependen serta variabel moderasi dengan cara pengukurannya. 25
26 1. Variabel Dependen (Dependent Variable) Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (Ir.Syofian Siregar,2012). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini efektifitas dan efisiensi produksi. Produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual kembali. Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara langsung memberikan dampak yang besar kepada perusahaan. Dalam penelitian ini, produksi dilihat dari efektfiitas dan efisiensi.efektfitas produksi diukur dari membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif. Kemudian efisiensi diukur dari kemampuan perusahaan menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai hasil maksimal sehingga pemborosan biaya bisa dihindari (Mardiasmo,2005). 2. Variabel Independen (Independent Variable)
27 Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat atau variabel yang menjadi sebab. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas (Ir. Syofian Siregar,2012). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kinerja supply chain management. Supply chain management dalam jasa adalah suatu kesatuan proses aktivitas produksi dari bahan baku diperoleh dari pemasok, proses penambahan nilai (produksi) yang merubah pasokan menjadi jasa yang bernilai, proses penyimpanan pasokan sampai dengan proses operasi jasa tersebut ke client. 3. Variabel Moderasi (Moderating Variable) Variabel Moderasi adalah variabel yang digunakan untuk memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Ir.Syofian Siregar,2012). Variabel ini sering dipergunakan sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear. Variabel Moderasi dalam penelitian ini adalah value based management. Value based management merupakan manajemen berbasis nilai dimana perusahaan harus berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Nilai yang ditentukan sebelumnya merupakan tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
28 Dari sejumlah teori yang dideskripsikan untuk memperoleh dukungan teoritik penyusunan konsep operasional variabel penelitian, menurut Taylor dan Ortega (2005), value based management dilihat dari orientasi strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang ingin diraih. D. Variabel, Definisi,dan Indikator TABEL 3.1 PENGUKURAN VARIABEL No Variabel Definisi Indikator 1 Supply Chain Management 2 Efektivitas dan Efisiensi Produksi 3 Value Based Management Suatu kesatuan aktivitas produksi dari bahan pasokan hingga sampai ke proses operasi jasa client Efektivitas dan Efisiensi produksi merupakan aktivitas menghasilkan barang atau jasa dengan waktu dan sumber daya yang seminimal mungkin. manajemen berbasis nilai dimana perusahaan harus berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya a. Pangsa Pasar b. Tingkat Keuntungan c. Daya saing d. Kualitas Produk e. Kepuasan client (Desi Ariani dan Bambang,2013) a. Efisiensi penggunaan biaya b. Efektfitas kinerja bagian operasional dalam memenuhi kebutuhan client c. Kualitas produk jasa yang dihasilkan d. Daya saing (Agus Ahyari,2006) a. Orientasi strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang ingin diraih b. Peningkatan kualitas SDM berdasarkan nilai tujuan perusahaan yang ingin
29 diraih (Taylor dan Ortega,2005) E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT SIAPTEK. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2002 ). Sampel pada penelitian ini adalah karyawan yang berhubungan dengan supply chain management. Dasar pemilihan sampel ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pemilihan sampel dengan kriteria. Kriteria yang digunakan yaitu karyawan yang bekerja di area supply chain management dan merupakan karyawan PT SIAPTEK.
30 F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penulisan skripsi, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan mengumpulkan kuesioner sebagai data primer ( primary data ). Penjelasannya sebagai berikut: 1. Data Primer ( Primary Data ) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian langsung ke beberapa perusahaan untuk memperoleh data kuantitatif. Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan instrumen kuesioner yang akan disebarkan kepada responden di PT SIAPTEK. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Ghozali (2006), skala Likert adalah skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban. Masing-masing jawaban dari 5 (lima) alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai (skor) sebagai berikut:
31 Tabel 3.2 Skor Jawaban Responden G. Metode Analisis Analisis data adalah interprestasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di implementasikan. Teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data, analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji kesamaan model dan uji hipotesis yang dioperasikan dengan menggunakan program SPSS.
32 1. Uji Kualitas Data A. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur variabel apa yang hendak diukur (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dapat dilakukan dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item-total correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi 0,05) untuk degree of freedem (df) = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2013). B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini yaitu dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja yaitu bisa dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70.
33 C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Untuk menguji normalitas residual bisa dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : Data residual berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas : Jika sig. < 0,05 maka H0 ditolak Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai tolerance kurang dari 0.10 atau sama dengan nilai Varance Inflation Factor (VIF) lebih dari 10, maka
34 dapat menunjukan adanya multikolonieritas dan begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2013). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat dari Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1) Uji Glejser Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variable pengganggu (e t) pada periode tertentu dengan variable pengganggu sebelumnya (e t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dapat diukur dengan uji Durbin-Watson (DW Test). Hasil pengujian lalu dibandingkan dengan nilai DW kritis yang terdapat pada tabel DW. Setelah itu dapat diambil kesimpulan apakah ada atau tidak autokorelasi yang ditandai dengan batas
35 atas (du) dan batas bawah (dl). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson adalah sebagai berikut : TABEL 3.3 KRITERIA AUTOKORELASI DURBIN-WATSON (DW) Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl DW du Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl< DW < 4 No decision 4 - du DW 4 - dl Tidak ada autokorelasi negatif atau positif Tidak ditolak du < DW < 4 - du 2. Analisis Regresi Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Gujarati,2007). Berikut persamaan regresi linear berganda untuk pengujian hipotesis : Y = a + β1x1 +ε Kemudian dikarenakan adanya variabel moderasi maka penelitian ini menggunakan tambahan analisis yaitu nilai selisih mutlak. Nilai selisih mutlak diperkenalkan oleh Frucot dan Shearon (1991) yaitu dengan mengkombinasi antara X1 dan X2 terhadap Y (Ghozali,2012). Uji selisih mutlak ini dilakukan dengan cara mencari selisih nilai mutlak terstandarisasi diantara kedua variabel bebasnya. Jika nilai selisih mutlak diantara kedua variabel bebasnya tersebut signifikan positif maka variabel
36 tersebut memoderasi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya (Suliyanto,2009). Berikut persamaan regresi dengan menggunakan variabel moderator : Y = a + β1x1 + β2x2+ β3 (X1-X2)+ε Y = efektifitas dan efisiensi produksi a = konstanta β = koefisien regresi X1 = supply chain management X2 = value based management X1-X2 = Interaksi antara supply chain management dan value based management ε = error Variabel selisih antara SCM dan VBM merupakan variabel moderating dikarenakan variabel VBM memoderasi hubungan antara SCM terhadap efektifitas dan efisiensi produksi. Jogiyanto (2010) menyatakan pengujian terhadap variabel moderasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Efek moderasi dilihat dari kenaikan R 2 persamaan regresi yang berisi dengan efek efek utama dan efek moderasi dari persamaan regresi yang hanya berisi dengan efek utama saja b) Efek moderasi dapat dilihat dari signifikansi koefisien β 3 dari interaksi selisih nilai mutlak terstandarisasi variabel independen dengan variabel moderasi.
37 3. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar yang fungsinya menerangkan keadaan atau fenomena dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi secara keseluruhan terhadap data perusahaan yang dilihat mulai dari nilai minimum, nilai maksimum, rata rata (mean) dan standar deviasi. 4. Uji Kesamaan Model A. Uji Koefisien Determinasi Analisis uji koefisien determinasi digunakan untuk menunjuk arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau mengukur besarnya variasi variabel dependen. Besarnya variasi dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 ). Apabila analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, maka yang digunakan adalah nilai adjusted r square. Hasil perhitungan Adjusted R Square dapat diketahui berapa presentase yang dapat dijelaskan oleh variabel variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian.
38 Berikut kriteria adjusted r square yang dijabarkan oleh Sarwono (2006) sebagai berikut : a. 0 : Tidak ada korelasi presentasi sama sekali b. >0 0,25 : Presentase pengaruh sangat lemah c. >0,25 0,50 : Presentase pengaruh cukup d. >0,50 0,75 : Presentase pengaruh kuat e. >0,75 0,99 : Presentase pengaruh sangat kuat f. 1 : Presentase pengaruh sempurna B. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F juga dimaksud untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol (Ghozali,2013:98). Menurut Ghozali (2013:98), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat.
39 2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 5. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi linier berganda. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel independen terdiri dari supply chain management. Sedangkan variabel dependennya adalah efektivitas dan efisiensi produksi dan variabel moderasi value based management. Pengujian hipotesis dilakukan melalui : a. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Menurut Ghozali (2013), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
40 bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.