NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

dokumen-dokumen yang mirip
NATURALISME Naturalisme 'natura' naturalisme supernaturalisme

BAB II. FILSAFAT NATURALISME (Bahan Pertemuan Ke-3)

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT

PRAGMATISME (1) Pragmatisme:

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

IDEALISME (1) Idealis/Idealisme:

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

Filsafat Ilmu dan Logika

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

FILSAFAT MANUSIA. Oleh : Drs. P. Priyoyuwono, M.Pd. Pertemuan 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

BAB IV FILSAFAT PRAGMATISME (Bahan Pertemuan Ke-5)

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

ILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE ( )

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan II: Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Filsafat IPA Scientific Attitude

Filsafat Ilmu dan Logika

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

ANALITIK (1) Analitik:

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

Sejarah Perkembangan Ilmu

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

WAWASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB II KAJIAN TEORI. Lord John Russell. Pada usia empat tahun ibunya meninggal dunia, dan setelah

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Amatilah citta kita. Jika kita benar-benar percaya

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

Tinjauan Buku. Alvin Plantinga, Where The Conflict Really Lies: Science, Religion and Naturalism (New York: Oxford University, 2011), 376 halaman.

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Maind map rangkuamn ke 2

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA JIWA DAN BADAN. Firman Alamsyah, MA. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa latin scientia yang berarti saya tahu. science terdiri dari sosial

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB IV ALIRAN-ALIRAN SEPUTAR EKSISTENSI TUHAN

Hubungan Sains dan Agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

Filsafat Manusia. Sosialitas Manusia. Cathrin, M.Phil. Modul ke: 03Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT MANUSIA. Intelek dan kehendak manusia. Masyhar Zainuddin. Modul ke: Fakultas Fakultas. Program Studi Pendidikan Psikologi

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran

BAB III. FILSAFAT IDEALISME DAN REALISME (Bahan Pertemuan Ke-4)

ILMU ALAMIAH DASAR. Materi 2/13/2017. Tujuan. Kegiatan

Hakekat Penelitian. Tjipto Juwono, Ph.D. January Tjipto (SU) Hakekat Penelitian Jan / 12

Pengetahuan dan Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

Galileo and the Science of Mechanics

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senna Ferisra, 2013

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

ILMU ALAMIAH DASAR. Sulistyani, M.Si.

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

Hakekat Penelitian. Tjipto Juwono, Ph.D. Aug 31, Tjipto (SU) Hakekat Penelitian Aug / 13

Transkripsi:

NATURALISME (1) Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura' (alam) sebagai keseluruhan realitas. Naturalisme adalah kebalikan dari dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan atau ada (wujud) di atas atau di luar alam. Materialisme adalah suatu istilah yang sempit dan merupakan bentuk naturalisme yang lebih terbatas, yang mengatakan bahwa di dunia tak ada selain materi, atau bahwa nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.

NATURALISME (2) Definisi materialisme: Pertama, teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam dan bahwa akal dan kesadaran (consciousness) termasuk di dalamnya segala proses psikikal merupakan mode materi tersebut dan dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik. Kedua, doktrin alam semesta dapat ditafsirkan seluruhnya dengan sains fisik.

NATURALISME (3) Materialisme modern mengatakan bahwa alam (universe) itu merupakan kesatuan material yang tak terbatas. Materialisme modern mengatakan bahwa materi ada sebelum jiwa (mind), dan dunia material adalah yang pertama, sedangkan pemikiran tentang dunia ini adalah nomor dua.

NATURALISME (4) Materialisme mekanik, adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak; bahwa semua kejadian dan kondisi adalah akibat yang lazim dari kejadiankejadian dan kondisi sebelumnya. Democritus: bahwa alam ini dapat dijelaskan hanya sebagai gerak. Atomisme kuantitatif dari pandangan Democritus ini merupakan penyajian pertama yang sistematik dari mekanisme. Aktivitas psikis hanya merupakan gerak atom-atom yang sangat lembut dan mudah bergerak

NATURALISME (5) Materialisme menjadi sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran Barat karena perkembangan sains matematika dan metode eksperimen dalam ilmu alam. Descartes (1596-1650) menggunkan konsep-konsep mekanik hanya untuk dunia fisik, tidak seperti kelompok materialis, ia mengakui adanya hal-hal yang tidak bersifat kebendaan. Thomas Hobbes (1588-679) bersikap lebih jauh dibanding Descartes, dan berusaha untuk meningkatkan pengetahuan pada zamannya menjadi suatu filsafat, dengan cara menyajikan suatu aliran materialisme yang mekanik seluruhnya. Ia melukiskan hidup gerak dalam akal dan sistem urat syaraf.

NATURALISME (6) Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitasaktivitasnya merupakan bentuk tindak-tanduk makhluk hidup. Karena itu psikologi menjadi suatu penyelidikan tentang tindak-tanduk, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindakan-tindakan otot, urat syaraf, dan kelenjar-kelenjar. Proses-proses tersebut kemudian dijelaskan dengan fisika dan kimia. Materialisme mekanik: semua perubahan di dunia, baik perubahan yang menyangkut alam atau perubahan yang menyangkut manusia, semuanya bersifat kepastian. Terdapat suatu rangkaian sebab-musabab yang sempura dan tertutup.

NATURALISME (7) Mekanisme mekanik adalah doktrin yang mengatakan bahwa alam diatur oleh hukum-hukum alam. Semua fenomena dapat dijelaskan dengan cara yang dipakai dalam sains fisika, oleh karena itu konsep mekanisme, determinisme, dan hukum alam mempunyai aplikasi yang universal. Materailisme mekanik dalam bentuknya yang meliputi banyak hal, tampaknya telah membebaskan manusia dari tanggung jawab pribadi atau moral.

NATURALISME (8) Implikasi Mekanisme: Jika sains dapat menjelaskan segala sesuatu dengan sebab mekanik saja, akibatnya tidak ada alasan untuk percaya kepada Allah dan tujuan dari alam. Mekanisme yang sempurna mengandung determinisme yang sempurna dan universal serta menolak kebebasan memilih. Seseorang hanya dapat menerima fakta fisik sebagaimana yang terjadi dan sebagaimana yang dilukiskan oleh sains alam.

NATURALISME (9) Materialisme Dialektik: Materialisme dialektik walaupun sangat menghormati sains dan menyatakan bahwa persepsi inderawi sains memberi kita pengetahuan yang riil, adalah suatu pendekatan dari segi politik dan sejarah dan bukan dari segi sains dan alam. Adanya pandangan bahwa perkembangan sejarah di mana materi dalam bentuk organisasi ekonomi dalam masyarakat dianggap sebagai dasar. Dengan begitu maka dipakai istilah materialisme sejarah dan determinisme ekonomi.

NATURALISME (10) Materialisme Dialektik: Dunia menurut Hegel adalah selalu dalam proses perkembangan. Proses-proses perubahan tersebut bersifat dialektik, artinya, perubahan-perubahan itu berlangsung dengan melalui tahap afirmasi, atau tesis, pengingkaran atau antitesis, dan akhirnya sampai kepada integrasi atau sintesis. Segala perkembangan, baik dalam benda atau dalam ide, terjadi dengan cara mengalahkan kontradiksi, umpamanya ide tentang 'being' (ada) mendorong kepada pemikiran tentang 'non-being' (tidak ada). Nonbeing dan being, jika diperhatikan secara logika, melahirkan konsep becoming (menjadi).

NATURALISME (11) Materialisme Dialektik: Menurut Marx dan Engels, dialektika adalah sesuatu yang ada dalam dunia. Dialektik adalah suatu fakta empiris, dapat diketahui dari penyelidikan tentang alam, dikuatkan oleh pengetahuan lebih lanjut tentang hubungan sebab musabab yang dikemukakan oleh ahli sejarah dan sains. Perubahan dan perkembangan terjadi terus menerus. Jika suatu sintesis sudah terdapat atau terjadi, ia cenderung akan melahirkan kontradiksinya sendiri (antitesis) dan dengan begitu maka proses jalan terus. Kualitas-kualitas baru selalu timbul terus menerus, disebakan oleh pertemuan timbal balik dan persatuan antara hal-hal yang bertentangan.

NATURALISME (12) Materialisme Sejarah: Kekuatan-kekuatan material merupakan hal-hal yang menentukan bagi masyarakat dan menentukan perkembangan evolusi serta fenomena-fenomena lain, in-organik, organik atau manusiawi. Dalam materialisme dialektik faktor yang menentukan dalam perubahan sejarah dan masyarakat manusia adalah produksi dan kelahiran manusia. Faktor pendorong untuk suatu tindakan tidak terdapat dalam ide atau dalam keinginan seseorang atau dalam otaknya, akan tetapi pada pokoknya terdapat dalam proses produksi dan hubungan kelas masyarakat.

NATURALISME (13) Perubahan Sosial: Kewajiban manusia sekarang adalah untuk mengubah dunia, dan ini adalah tugas dan misi yang bersejarah dari kaum komunis. Dalam melakukan tugas ini, mereka tidak ragu-ragu untuk mengambil tindakan dan menggunakan kekerasan guna mencapai maksud mereka. Kebanyakan orang komunis percaya bahwa kekerasan adalah perlu untuk menghilangkan kejahatan dari masyarakat. Materialisme dialektik memberi dasar kepada perjuangan kelas dan tindakan revolusioner.

NATURALISME (14) Perubahan Sosial: Bagi Marx, faktor ekonomi adalah faktor yang menentukan dalam perkembangan sejarah manusia. Sejarah digambarkan sebagai catatan pertempuran kelas di mana alat-alat produksi, distribusi, dan pertukaran barang dalam struktur ekononomi dari masyarakat menyebabkan perubahan dalam hubungan kelas, dan ini semua mempengaruhi kebiasaan dan tradisi politik, sosial, moral, dan agama.

NATURALISME (15) Naturalisme Humanistik: Naturalisme Humanistik adalah filsafat yang menekankan manusia, kepentingan manusia, dan urusan manusia. Naturalisme humanis menekankan penyelidikan sosial dan berusaha untuk bersikap adil terhadap benda-benda organik dan terhadap aspirasi dan kepentingan manusia. Pengikut-pengikut aliran naturalis humanis menekankan prinsip kontinuitas. Tidak ada perbedaan yang tajam antara proses intelektual, biologis, dan fisik. Mereka menyatakan bahwa sesuai dengan teori evolusi, terdapat kontinuitas dari yang kurang kompleks kepada yang lebih kompleks.

NATURALISME (16) Naturalisme Humanistik: Para pengikut naturalisme humanistik menganggap alam sebagai 'ada dengan sendirinya dan tidak diciptkan'. Kehidupan bersandar kepada susunan fisik kimia, dan mungkin sekali bahwa 'kehidupan adalah fenomena setempat dan berdiri sendiri dalam kosmos yang besar'. Ada kelompok humanis yang tetap memakai kata 'religion' (agama), tetapi dengan arti baru; kelompok lain lebih suka menanggalkan kata agama dan menggantinya dengan 'cara hidup yang humanis'.

NATURALISME (16) Naturalisme Humanistik: Esensi dari agama dalam pandangan mereka adalah integrasi kepribadian manusia yang meliputi loyalitas terhadap ideal yang tinggi. Kaum humanis mengatakan bahwa filsafat mereka memenuhi kebutuhan-kebutuhan agama, yakni mempersatukan manusia untuk mengabdi kepada kepentingan-kepentingan manusia dan nilai-nilai. Kelompok humanis mengharap untuk mempersatukan pikiran ilmiah, sosial, dan keagamaan dalam suatu filsafat yang terpadu dan diarahkan untuk mencapai kebahagiaan manusia.