Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan: Storyboard adalah rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Storyboard memungkinkan kita untuk mengembangkan script sebelum proses produksi dimulai. Storyboard akan membantu memperbaiki shot kamera, adegan dan urutan adegan, juga teknik untuk transisi antara adegan satu ke adegan berikutnya. Setiap gambar dalam storyboard harus menggambarkan dengan jelas elemen-elemen film (dalam hal ini iklan) yang meliputi gerakan kamera, adegan, pemotongan kamera (cut), dan dialog karakter.
Yang Harus Diperhatian Saat Membuat Storyboard Syarat khusus yang dari clien Berapa banyak produk yang tampil pada tiap scene Perasaan apa yang di harapkan oleh audience Budget Dan Mengumpulkan data sebanyak mungkin
Informasi yang Harus Dicantumkan Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame. 2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu 3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar 4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks 5. Narasi jika ada
Informasi yang Harus Dicantumkan 6. Animasi jika ada 7. Video, jika ada 8. Audio, jika ada 9. Interaksi dengan penonton, jika ada 10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produks
Harus ada storyboard untuk tiap halaman, layar atau frame. Tiap storyboard harus dinomori. Setiap detail yang berhubungan (warna, grafik, suara, tulisan, interativitas, visual dicantumkan). Setiap teks atau narasi dimasukkan dan diperiksa sesuai dengan nomor storyboard yang berhubungan. Setiap anggota produksi harus mempunyai salinan atau akses yang mudah ke storyboard.
Kelebihan Storyboard Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan. P roses dari pemikiran dan perencanaan visual membuat sekelompok orang untuk merevisi bersama, meletakkan ide mereka pada storyboard dan kemudian mengaturnya pada didinding. Hal ini memicu lebih banyak ide dalam kelompok tersebut.
Kelemahan Storyboard Kelemahan storyboard adalah ketidakdapatannya untuk menunjukkan gerakan gerakan kamera, beserta efek optikal, seperti pemudaran (Blur, disolving). Solusinya yang paling mudah yaitu dengan menggunakn tulisan dan gambaran skematis untuk mendeskripsikan apa yang tidak dapat digambarkan. Selain itu juga ada beberapa teknik yang digunakan oleh ilustrator untuk menunjukkan gerakan kamera dan ruang yang lebih lebar. Selain itu,yang perlu juga diperhatikan adalah batas pinggir dari sebuah storyboard (bingkai\frame). Tujuannya adalah untuk menunjukkan sudut pandang yang dipilih dari keseluruhan ruang.
Contoh Storyboard
Shooting Board Shooting Board merupakan pengembangan storyboard dari agency yang telah disesuaikan dengan treatment dari sutradara. Biasanya lebih sering disebut sebagai Director Board. Shooting boad berisi catatan sutradara mengenai angle, lighting, type of shot, mood, editing, maupun efek dan backsound.
Contoh Shooting Board
Director Treatment tugas dari seorang sutradara dalam menuangkan/mengimplentasi kan gambaran nya dalam pembuatan sebuah film/iklan. Director Treatment itu sendiri adalah catatan penting atau pedoman bagi sutradara dalam mendeskripsikan sebuah film. Treatment disini merupakan gaya atau konsep penyutaradaraan itu sendiri.
Director Treatment ini seperti halnya Storyboard, namun dalam director treatment dibuat sedetail mungkin tentang camera movement, type of shot, angle camera serta story telling atau penyampaian cerita.
Type of Shot 1. ELS (extreme long shot) Adalah shot yang sangat jauh dan menghasilkan bidang pandangan yang sangat luas. Obyek utama nampak sangat kecil.
. LS (long shot) Adalah shot jauh dan menghasilkan pandangan yang lebih dekat dibanding ELS,tapi obyek masih didominasi latar belakang yang luas.
MLS (medium long shot) Shot yang menghasilkan bidang pandang yang lebih dekat dibanding long shot, obyek manusia biasanya diambil mulai dari lutut sampai atas kepala. Ruang yang harus disisakan di atas kepala biasanya disebut dengan head room.
MS (medium shot) Adalah shot yang menampilkan obyek lebih dominan, dan obyek manusia ditampakkan mulai dari pinggang sampai di atas kepala.
MCU (medium close up) Disini obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai di atas kepala
CU (close up) Obyek menjadi pusat perhatian dari gambar. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan mulai dari bahu sampai di atas kepala.
BCU (big close up) Adalah shot yang hanya menampilkan bagian tertentu dari obyek, dan gambar tersebut memenuhi frame pada kamera.
Two shot, three shot Adalah shot yang berisi gambar 2, 3 obyek / manusia
OSS (over the shoulder shot) Adalah shot dimana obyek menghadap kamera, dengan bingkai bahu dan kepala sebagian dari obyek yang lain sebagai lawan bicara.
ES (establishing shot) Adalah pengambilan gambar dengan kamera yang tidak bergerak, biasanya dalam bentuk ELS atau LS yang menunjukkan keseluruhan pemandangan untuk memperkenalkan suatu tempat dimana suatu peristiwa terjadi
Terima Kasih Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom