III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

DATA PRE STACK TIME MIGRATION MENGGUNAKAN CADZOW FILTERING

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Gelombang Seismik. Suatu gelombang yang datang pada bidang batas dua media yang sifat

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

Analisis dan Pembahasan

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

IV.1 Aplikasi S-Transform sebagai Indikasi Langsung Hidrokarbon (DHI) Pada Data Sintetik Model Marmousi-2 2.

IV.5. Interpretasi Paleogeografi Sub-Cekungan Aman Utara Menggunakan Dekomposisi Spektral dan Ekstraksi Atribut Seismik

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

BAB IV STUDI KASUS II : Model Geologi dengan Stuktur Sesar

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia, maka ini akan mendorong teknologi untuk dapat membantu dalam

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Dasar Seismik

Gambar 3.1 Peta lintasan akuisisi data seismik Perairan Alor

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Hasil perkembangan dari metode seismik ini, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III TEORI DASAR. dimensi pergerakan partikel batuan tersebut. Meskipun demikian penjalaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 100 tahun. Pada awal 1800-an teori elastis propagasi gelombang mulai

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK IMPEDANSI AKUSTIK

TIPE SEISMIK YANG MENGGAMBARKAN ADANYA PROSES TEKTONIK PADA SUATU FORMASI. Oleh: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

a) b) Frekuensi Dominan ~22 hz

BAB 3. PENGOLAHAN DATA

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Konsep Dasar Seismik. Gelombang seismik adalah gelombang mekanis yang muncul akibat adanya

MATERI KULIAH GEOFISIKA EKSPLORASI (GS7442P) T. GEOLOGI STTNAS YOGYAKARTA

Studi Interpretasi Sebaran Batuan Granit di Perairan Utara Pulau Batam (Perairan Nongsa) dengan Menggunakan Metode Seismik Refleksi Single Channel

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

III. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB IV PENGOLAHAN DATA

METODE KOHERENSI STRUKTUR-EIGEN DAN SEMBLANCE UNTUK DETEKSI SESAR PADA DATA SEISMIK 3-D TUGAS AKHIR

INTEGRASI INVERSI SEISMIK DENGAN ATRIBUT AMPLITUDO SEISMIK UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI RESERVOAR PADA LAPANGAN BLACKFOOT SKRIPSI

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

DAFTAR PUSTAKA. 3. Gridley, J., dan Partyka, G. (1997), Processing and Interpretational Aspects of Spectral Decomposition.

TEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi Impedansi Akustik dan EMD (Empirical Mode Decomposition) pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

(a) Maximum Absolute Amplitude (b) Dominant Frequency

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

III. TEORI DASAR. Gelombang seismic pada dasarnya merupakan gelombang elastic yang dijalarkan

BAB III TEORI DASAR. Mekanisme penjalaran gelombang seismik didasarkan pada beberapa hukum

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI RESERVOAR HIDROKARBON PADA LAPANGAN TAB DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB III TEORI DASAR. interferensi. Sebagai contoh, pada Gambar 7. ditunjukkan tubuh batugamping

ADVANCE SEISMIC PROCESSING

BAB IV PERMODELAN POISSON S RATIO. Berikut ini adalah diagram alir dalam mengerjakan permodelan poisson s ratio.

Ringkasan Tugas Akhir/Skripsi

BAB III DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Inversi seismik..., Budi Riyanto, FMIPA UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL KERJA PRAKTIK PENGOLAHAN DATA SEISMIK 2D MARINE DAERAH X MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMAX 2003

PEMETAAN POROSITAS PADA LAPISAN RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI

Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang

BAB IV UNIT RESERVOIR

BAB IV PENGOLAHAN DATA

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli September 2014 dan

Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Peta Kontur Isopach

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

Transkripsi:

III. TEORI DASAR 3.1 Konsep Seismik Refleksi Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui keadaan di bawah permukaan bumi. Metode ini menggunakan gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa dinamit, vibroseis, palu, airgun, dan lainnya) dan direkam oleh receiver (berupa geophone atau hydrophone). Gelombang yang dihasilkan oleh source akan merambat ke segala arah, termasuk kedalam bumi. Gelombang seismik akan membawa informasi mengenai litologi dan fluida bawah permukaan dalam bentuk waktu rambat (travel time), amplitudo refleksi, dan variasi fasa. Gambar 3.1 Prinsip Kerja Seismik Refleksi (Telford, 1990)

14 3.2 Cadzow Filtering Cadzow filtering adalah suatu cara untuk meredam noise dan meningkatkan strength tras seismik yang dikemukakan oleh James Cadzow (1988). Metode lain yang memiliki prinsip sama yaitu singular spectrum analysis yang ditemukan oleh Golyandina et al (2001). Cadzow filtering membentuk deret satu dimensi dari tras seismik yang memiliki nilai di sepanjang sayatan frekuensi konstan (c i, i = 1 n dengan c adalah constant frequency slice) ke dalam suatu matriks Hankel. Gambar 3.2 Matriks Hankel Trickett (2008) mengembangkan Cadzow filtering menjadi dua dimensi spasial dengan cara membuat matriks Hankel lain dari matriks Hankel awal. dimana

15 Gambar 3.3 Pengembangan Matriks Hankel Dengan cara tersebut, Cadzow filtering dapat diterapkan untuk data dua dan tiga dimensi, serta dapat dikombinasikan dengan Eigenimage filtering menjadi Hybrid filtering. Secara umum, pemrosesan Hybrid filtering adalah : 1. Membuat Discreate Fourier Transform (DFT) untuk setiap tras seismik. 2. Untuk setiap frekuensi dengan rentang sinyal band pass : a. Tempatkan nilai trace kompleks ke dalam matriks Hankel. b. Mereduksi matriks menjadi suatu rank k yang telah dibobotkan Eigenimage. c. Recover setiap nilai tras sesmik dalam matriks Hankel dengan merata-ratakan setiap element matriks sesuai dengan posisi awal ditempatkan. 3. Membuat inversi DFT setiap tras seismik.

16 a. Shot gather orisinil b. Shot gather menggunakan Cadzow Filtering Gambar 3.4 Perbandingan Data Orisinil Dengan Data Cadzow Filtering (Trickett, 2009) 3.3 Atribut Seismik Seismik atribut didefinisikan sebagai karakterisasi secara kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang secara langsung dapat ditampilkan dalam skala yang sama dengan data awal (Barnes, 1999). Dengan kata lain, seismik atribut merupakan pengukuran spesifik dari geometri, dinamika, kinematika, dan juga analisis statistik yang diturunkan dari data seismik. Informasi awal dari penerapan seismik atribut adalah gelombang seismik konvensional yang kemudian diturunkan menjadi fungsi tertentu dengan manipulasi matematis, sehingga kita dapat memperoleh informasi atau gambaran yang dapat membantu kita dalam menginterpretasi suatu kondisi bawah permukaan. Informasi utama dari seismik atribut adalah amplitudo, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar pengklasifikasian atribut lainnya.

17 Semua horison dan bentuk dari atribut-atribut ini tidak bersifat bebas antara satu dengan yang lainnya, perbedaannya hanya pada analisis data pada informasi dasar yang akan berpengaruh pada gelombang seismik dan juga hasil yang ditampilkan (Sukmono, 2001). Informasi dasar yang dimaksud disini adalah waktu, frekuensi, dan atenuasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar klasifikasi attribut (Brown, 2000). Atribut - atribut yang terdapat umumnya adalah atribut hasil pengolahan post stack yang dapat diekstrak sepanjang satu horison atau dijumlahkan sepanjang kisaran window tertentu. Umumnya analisis window tersebut merupakan suatu interval waktu atau kedalaman yang datar dan konstan sehingga secara praktis tampilannya berupa suatu sayatan yang tebal, dan sering dikenal dengan sayatan statistika (Sukmono, 2001). Gambar 3.5 Klasifikasi Atribut Seismik (Brown, 2000)

18 3.4 R-G-B Blending Geomorfologi dapat ditampilkan secara analisis simultan dengan penggabungan tiga warna frekuensi menjadi satu pencitraan yang disebut R-G-B Blending. Dalam beberapa kasus, citraan R-G-B Blending dapat menampilkan endapan channel lebih jelas serta meningkatkan resolusi lebih detail dibandingkan citraan standar. Penentuan frekuensi sebagai input R-G-B Blending harus berdasarkan dekomposisi spektral. Metode dekomposisi spektral sendiri merupakan metode yang menghasilkan spektrum frekuensi - waktu yang kontinyu dari trace seismik. Metode dekomposisi spektral secara umum terbagi dua : - Fast Fourier Transform digunakan untuk mendapatkan informasi delineasi struktur stratigrafi sepanjang horizon. - Continious Wavelet Transform lebih digunakan untuk identifikasi atenuasi pada lapisan yang mengandung hidrokarbon dan perubahan ketebalan sepanjang horizon. Gambar 3.6 R-G-B Blending (Geert, 2010)

19 3.5 Impedansi Akustik Salah satu sifat akustik yang khusus pada batuan adalah impedansi akustik (IA) yang merupakan hasil perkalian antara densitas media rambat dan kecepatan media rambat, dinyatakan dalam rumus : IA = ρ. V... (1.1) Dimana: IA = impedansi akustik ρ = densitas (g/cm 3 ) V = kecepatan (m/s) Dalam mengontrol harga IA, kecepatan mempunyai arti penting daripada densitas. Sebagai contoh, porositas atau material pengisi pori batuan (air, minyak, gas) lebih mempengaruhi harga kecepatan daripada densitas. Anstey (1977) menganalogikan IA dengan acoustic hardness. Batuan yang keras (hard rock) dan sukar dimampatkan, seperti batu gamping mempunyai IA yang tinggi sedangkan batuan yang lunak, seperti lempung yang lebih mudah dimampatkan mempunyai IA rendah. 3.6 Koefisien Refleksi Koefisien refleksi merupakan gambaran dari bidang batas media yang memiliki perbedaan harga impedansi akustik. Untuk koefisien refleksi pada sudut datang nol derajat, dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut : KR = (IA 2 - IA 1 ) / (IA 2 + IA 1 ) = ρ 2 V 2 ρ 1 V 1 / ρ 2 V 2 + ρ 1 V 1...(1.2) Dimana : KR = Koefisien refleksi IA 1 = Impedansi akustik lapisan atas IA 2 = Impedansi akustik lapisan bawah

20 Persamaan (1.2) menunjukkan bahwa koefisien refleksi dapat berharga positif maupun negatif, tergantung pada besarnya impedansi akustik kedua medium yang bersangkutan. 3.7 Endapan Channel Hidrokarbon terdapat di dalam batuan sedimen yang terbentuk dalam berbagai lingkungan pengendapan seperti channel sungai, sistem delta, kipas bawah laut (submarine fan), carbonate mound, dan reef. Gelombang seismik yang menembus dan terefleksikan kembali ke permukaan akan memberikan gambaran bentuk eksternal dan tekstur internal dari lingkungan pengendapan tersebut. Salah satu contohnya adalah tekstur pengisian channel. Gambar 3.7 Tekstur Pengisian Channel (Abdullah, 2011) Onlap fill : sedimentasi pada channel dengan energi relatif rendah. Mounded onlap fill: sedimentasi dengan energi tinggi dan setidaknya terdapat dua tahap sedimentasi. Divergent fill: batuserpih prone yang terkompaksi dengan sedimentasi energi rendah, juga sebagai tipikal tahap akhir dari pengisisan graben.

21 Prograded fill: proses transportasi sedimen dari ujung atau pada lengkungan channel. Chaotic fill: sedimenatsi pada channel dengan energi yang sangat tinggi. Complex fill: terdapat perubahan arah sedimentasi atau perubahan aliran air.