BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Survey Tingkat Financial Literacy

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era moderen saat ini, masyarakat cenderung berperilaku boros. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. penelitian terdahulu yang berhasil dipilih dapat dilihat pada tabel dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting salah satunya sebagai agent of change

TINGKAT LITERASI KEUANGAN PADA MAHASISWA S-1 FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keuangan atau yang kita kenal dengan personal financial

LITERASI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KEUANGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN

DAFTAR PUSTAKA. 68 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Literasi keuangan berhubungan erat dengan manajemen keuangan secara individu.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring berjalannya waktu, finansial literacy (literasi finansial) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Management Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat. Bagi individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. ketahui untuk mencapai pengelolaan keuangan yang benar.

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

ABSTAK. Kata kunci : Tingkat Literasi keuangan, karakteristik demografi dan personalitas, Model Pengujian Struktural

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai sarana menyerap dana dan memperkuat keuangannya

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi

SKRIPSI DARMAN NABABAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG OLEH CITRA FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan majalah-majalah investasi yang beredar di masyarakat dengan

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkannya. Bentuk konsumsi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. peran signifikan bagi pembangunan ekonomi suatu negara (Carrter dan Jones-Evans,

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Nguyen Thi Ngoc Mien dan Tran Phoung Thao (2015)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraannya. Tujuan hidup yang berbeda-beda antar individu mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dihadapi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi orang lain. Tbungan dan investasi adalah unsur penting dalam

ABSTRAK. Kata kunci: faktor demografi, literasi keuangan, mahasiswa, analisis deskriptif, analisis chi square. vii. Universitas Kristen Marantha

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. tidak mempunyai uang. Dapat dikatakan bahwa semua orang membutuhkan uang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kawasan Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, maupun negara yang. munculnya Jakarta Islamic Indeks (JII) pada tahun 2000 dan

ANALISIS TINGKAT FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR MAHASISWA S-1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya (Krishna, 2010). Menurut President s Advisory Council dalam

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan yang dimiliki. Terlebih lagi dengan seseorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa keuangan yang utama. Bank menerima simpanan dana. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Praktek tata kelola perusahaan atau good corporate governance yang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

Skripsi. Oleh: NORWAHIDA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA Studi Pada Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut.

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara Pembukaan Pasar Keuangan Rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maju, namun juga dengan negara-negara berkembang. Indonesia sebagai negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

BAB I PENDAHULUAN. the World Bank, IMF, ADB, dan ASEAN, pembahasan mengenai isu sosial

LITERASI KEUANGAN PELAKU EKONOMI RAKYAT

TINGKAT LITERASI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA STIE MUSI

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran personal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini ditulis dengan tujuan meneliti peran literasi keuangan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DIY. Sampel yang berhasil dikumpulkan sebanyak 100 responden. Data

Apakah Mahasiswa Sudah Melek Keuangan?

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan menjadi lebih penting sekarang dibanding sebelumnya, hanya untuk keluarga dan pelaku ekonomi profesional. Lembaga keuangan, komunitas pinjaman mahasiswa, ahli keuangan dan pendidik dan pihak lain telah mengidentifikasi pendidikan manajemen keuangan pribadi sebagai prioritas (Cude,et al, 2006). Peningkatan literasi keuangan menjadi kerja yang perlu terus menerus dilakukan. Pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik menjadi jalan keluar dari beragam pekerjaan rumah, termasuk pengurangan angka kemiskinan (Soetione, Juni 2015). Semakin tinggi tingkat literasi keuangan akan memberikan dampak kesejahteraan bagi kita (Majalah OJK, Maret 2015). Menurut penilaian Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hadad, perekonomian nasional akan mudah tergoyahkan atau terimbas oleh berbagai krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Orton (2007) menyatakan bahwa pengetahuan keuangan menjadi hal yang terpisahkan dalam kehidupan karena merupakan alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan, namun dari pengalaman-pengalaman di berbagai negara masih menunjukkan pengetahuan keuangan masyarakat relatif kurang tinggi. Hasil survei yang diselenggarakan oleh VISA awal tahun 2012 menunjukkan lemahnya pemahaman masyarakat dalam pengelolaan keuangan. 1

2 Indonesia dengan nilai 27,7 menempati peringkat ke-27 dari 28 negara yang diteliti, 1 peringkat di atas Pakistan. Hasil survei nasional literasi keuangan Indonesia yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 menunjukkan hanya 21,84% dari responden yang sudah terkategori well literate. Sementara 59,74% dari responden telah menggunakan produk dan jasa keuangan. Bahkan hasil survei tersebut menyimpulkan bahwa semakin rendah strata sosial masyarakat maka semakin rendah pula tingkat literasinya. Masyarakat dengan strata sosial terbawah memiliki Indeks Literasi Keuangan yang paling rendah, yaitu sebesar 28,4% sementara kelompok masyarakat teratas memiliki indeks literasi sebesar 51,6%. (Majalah OJK, Maret 2015). Ramasawmy, et al. (2013) menyatakan 4 aspek mendasar dalam literasi keuangan meliputi : (1) tingkat dan pentingnya literasi keuangan; (2) definisi dan teori literasi keuangan; (3) kendala literasi keuangan; dan (4) upaya untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan. Dari berbagai latar belakang pengetahuan yang dijadikan dasar literasi keuangan, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi literasi keuangan. Nidar & Bestari (2012) menemukan pengelompokkan faktor-faktor tersebut menjadi beberapa kategori yaitu berdasarkan demografi, karakteristik sosial dan ekonomi,pengalaman keuangan, pendidikan keuangan, kondisi ekonomi, karakteristik keluarga, aspirasi, dan lokasi geografis. Beberapa penelitian sebelumnya (Xiao et.al, 2008; Mandell & Klein, 2009) menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk memperbaiki perilaku di usia dewasa adalah dengan cara mengajarkan perilaku yang baik sejak kecil, termasuk perilaku keuangan (financial behavior). Menurut Monticone (2010) faktor-faktor yang dapat menentukan financial literacy antara lain: 1) karakteristik demografi (gender,

3 etnis, pendidikan dan kemampuan kognitif), 2) latar belakang keluarga, 3) kekayaan, 4) time preferences. Sedangkan Capuano & Ramsay (2011) menjelaskan bahwa faktor personal (intelegensi dan kemampuan kognitif), sosial dan ekonomi dapat menentukan financial literacy dan financial behaviour seseorang. Sementara di Indonesia sendiri pendidikan keuangan pribadi (personal finance) masih jarang ditemui baik itu di sekolah dasar sampai perguruan tinggi (Nababan & Sadalia, 2012). Pendidikan sangat berperan penting dalam pembentukan literasi finansial baik pendidikan informal di lingkungan keluarga maupun pendidikan formal di lingkungan perguruan tinggi. Di dalam lingkungan keluarga, tingkat literasi finansial ditentukan oleh peran orang tua dalam memberikan dukungan berupa pendidikan keuangan dalam keluarga. Melalui pendidikan keluarga, dengan cara-cara yang sederhana anak dibawa ke suatu sistem nilai atau sikap hidup yang diinginkan dan disertai teladan orang tua yang secara langsung sudah membawa anak kepada pandangan dan kebiasaan tertentu (Widayanti, 2012). Perilaku keuangan, sikap dan pengaruh yang berkaitan dengan literasi keuangan (Jorgensen, 2007). Hathaway & Khatiwada (2008) memberikan analisis kritis terhadap dampak program pendidikan keuangan pada perilaku keuangan konsumen tetapi hubungan empiris antara pengetahuan keuangan dan perilaku ditemukan. Mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat dengan jumlah yang cukup besar dalam memberikan sumbangsih terhadap perekonomian (Nababan & Sadalia, 2012). Mahasiswa sebagai generasi muda hanya akan menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung

4 risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka (Lusardi, 2010). Tanpa dibekali pengetahuan dan skill di bidang keuangan, kemungkinan melakukan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya keuangan akan semakin besar dan kesejahteraan pun akan sulit tercapai (Nababan & Sadalia, 2012). Penelitian Margaretha & Pambudhi (2015) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa antara lain: jenis kelamin, usia, IPK dan pendapatan orang tua. Meimouneh (2014) menyatakan bahwa faktor demografi yang mempengaruhi literasi keuangan adalah usia, jenis kelamin, status perkawinan dan pekerjaan. Penelitian mengenai tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa sudah dilakukan di berbagai perguruan tinggi, sehingga mendorong peneliti untuk menemukan tingkat literasi keuangan di, khususnya di program studi Manajemen. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi adalah salah satu program studi dengan peminat paling tinggi dibanding dengan program studi lainnya. Pada program studi manajemen, mahasiswa diberikan pendidikan dasar manajemen keuangan hingga menawarkan konsentrasi keuangan bagi mahasiswa yang berminat untuk mendalami ilmu keuangan. Mengingat pentingnya literasi keuangan bagi seorang mahasiswa, maka peneliti bermaksud untuk meneliti pengaruh karakteristik demografi dan karakteristik personalitas terhadap tingkat literasi. Karakteristik demografi yang akan diteliti meliputi usia, jenis kelamin dan pendapatan sedangkan karakteristik personalitas yang diteliti adalah perilaku keuangan (financial behavior) dan sikap terhadap keuangan (financial attitude). Beberapa penelitian berusaha menjelaskan

5 hubungan karakteristik demografi dan karakteristik personalitas dengan tingkat literasi keuangan. Tabel 1.1 menujukkan ke konsistenan penelitian terdahulu mengenai karakteristik demografi dan literasi keuangan sedangkan tabel 1.2 menunjukkan ke konsistenan penelititan terdahulu mengenai karakteristik personalitas dan literasi keuangan. Tabel 1.1 Inkonsistensi Hasil Riset Terdahulu Pengaruh Karakteristik Demografi terhadap Literasi Keuangan Karakteristik Demografi No Nama Peneliti Tahun Jenis Usia Kelamin Pendapatan 1 Thapa & Nepal 2015 2 Meimouneh et al 2014 n.a 3 Margaretha & Pambudhi 2015 4 Bhushan & Medury 2013 Signifikan 5 Kehiaian 2012 Signifikan (+) 6 Nababan & Sadalia 2012 n.a Tabel 1.2 Inkonsistensi Hasil Riset Terdahulu Pengaruh Karakteristik Personalitas terhadap Literasi Keuangan Karakteristik Personalitas No Nama Peneliti Tahun Financial Behaviour Financial Attitude 1 Thapa & Nepal 2015 Signifikan 2 Nababan & Sadalia 2012 n.a 3 Hathaway & Khatiwada 2008 n.a 4 Ibrahim et al 2009 n.a Signifikan 5 Jorgensen 2007 Signifikan Signifikan 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, perumusah masalah yang dapat diambil adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh karakteristik demografi terhadap literasi keuangan?

6 2. Apakah terdapat pengaruh karakteristik personalitas terhadap literasi keuangan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengacu pada perumusan masalah, yaitu: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh karakteristik demografi terhadap literasi keuangan 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh karakteristik personalitas terhadap literasi keuangan 1.4. Manfaat Penelitian Setelah mengetahui tujuan dari penelitian maka diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi kalangan sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis : Penelitian ini dapat mengkonfirmasi kembali teori yang sudah ada mengingat adanya inkonsistensi beberapa hasil peenlitian terdahulu. Penelitian ini dapat menambah kepustakaan yang diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memacu para peneliti selanjutnya untuk terus mengembangkan penelitian dalam bidang literasi keuangan dan perilaku keuangan. 2. Kegunaan praktisi : Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi masyarakat bahwa pentingnya literasi keuangan serta faktor dan dampak dari literasi keuangan mengingat masih rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia dilihat dari hasil-hasil survey.