Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

dokumen-dokumen yang mirip
Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Glaukoma. 1. Apa itu Glaukoma?

Kanker Leher Rahim (serviks)

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS)

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

MAKALAH GIZI ZAT BESI

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

Kanker Hati. Liver Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

Satuan Acara penyuluhan (SAP)

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Dosen Fakultas Farmasi Unand. Pertanyaan:

Kanker Kulit. Skin Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

Saat. penyakit paling. atau. COPD/ Indonesia 1

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

Demensia. DEMENTIA / Indonesian Copyright 2016 Hospital Authority. All rights reserved 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. rektum yang khusus menyerang bagian sekum yang terjadi akibat gangguan

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

RONTGEN Rontgen sinar X

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Memelihara kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar merupakan hal yang

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. lain. Secara global, berdasarkan data yang diperoleh oleh World Cancer Research

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

K35-K38 Diseases of Appendix

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

Penyakit Jantung Koroner

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Perdarahan pada saluran cerna bagian bawah terjadi sekitar 20% dari semua

Transkripsi:

Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari setiap 10.000 penduduk. Kanker usus besar, bila terdeteksi dan diobati secara dini, memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Memahami gejala dan penyebab penyakit ini bisa memungkinkan deteksi dan tindakan pengobatan secara dini. Pengetahuan dasar tentang penyakit, pengobatan, dan teknik perawatan yang diperlukan bisa memastikan adanya pemulihan yang cepat dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit. Pola makan yang sehat, olahraga fisik, dan program pemeriksaan kesehatan yang sesuai sangat mengurangi risiko terjadinya kanker usus besar. (Terima kasih kepada Dr. Y. T. Fu, Pejabat Medis Senior, Onkologi Klinis, Rumah Sakit Queen Elizabeth, yang telah mengulas dan meninjau informasi ini.)

1. Apa itu Kanker Usus Besar? Usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan, yang terdiri dari usus besar dan rektum. Kadang-kadang, terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal di dinding usus, polip, bisul atau massa jaringan lainnya. Sebagian besar dari pertumbuhan sel yang tidak normal ini bersifat jinak, namun ada beberapa polip yang bisa berkembang menjadi tumor ganas dan menjadi kanker usus. 2. Siapa yang memiliki peluang lebih tinggi terkena Kanker Usus Besar? Penyebab pasti dari kanker usus besar masih belum diketahui saat ini. Orang dengan karakteristik berikut memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena kanker usus besar: Usia di atas 50 tahun Dengan riwayat penyakit kanker usus pada keluarga Menderita atau memiliki riwayat penyakit kolitis kronis atau polip usus pada keluarga Kandungan lemak dan kolesterol dalam tubuh yang tinggi, pola makan rendah serat Kegemukan (Indeks massa tubuh lebih dari 25) Minum minuman keras secara berlebihan Perokok Tidak aktif secara fisik (jarang berolahraga)

3. Bagaimana cara untuk mencegah Kanker Usus Besar? Cara yang efektif untuk mencegah kanker usus besar mencakup: asupan makanan berserat dalam jumlah yang memadai: asupan yang tinggi serat bisa merangsang gerakan usus dan mengurangi sembelit, membuang racun dan zat penyebab kanker; asupan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin dan zat anti-kanker dalam jumlah yang memadai; mengurangi konsumsi daging merah; memasak dengan sedikit minyak; gunakan metode kukus, bakar, dan panggang untuk memasak, hindari menggoreng makanan; berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang sehat; berhenti merokok, kurangi minum minuman keras prosedur pemeriksaan kesehatan yang tepat

4. Apa saja gejala-gejala Kanker Usus Besar? Tanda dan gejala umum kanker usus besar mencakup hal-hal berikut ini: tinja dengan darah/bercak darah, tinja berwarna hitam, tinja dengan lendir, atau pendarahan dubur; perubahan dalam kebiasaan buang air besar (konstipasi atau diare), berubahnya bentuk tinja (tipis dan panjang); kehilangan berat badan yang tidak jelas penyebabnya; nyeri di perut bagian bawah (perut buncit atau rasa nyeri kolik di perut); perasaan akan buang air besar yang tidak tuntas; gejala fisik anemia: tangan dan kaki dingin, kelelahan, detak jantung yang cepat, sesak napas, pucat, pusing 5. Bagaimana cara untuk menyelidiki dan mendiagnosis Kanker Usus Besar? Individu yang berisiko tinggi dan orang-orang yang mengalami gejala tersebut di atas harus segera berkonsultasi dengan dokter keluarga dan mengatur jadwal pemeriksaan secepatnya. Pemeriksaan kesehatan yang terkait dengan penyakit usus besar mencakup: Kolonoskopi Kolonoskopi saat ini merupakan metode terbaik untuk memeriksa saluran pencernaan bagian bawah. Dengan endoskopi video yang fleksibel, seluruh bagian usus besar serta terminal usus kecil bisa diperiksa dengan saksama. Tindakan pemeriksaan ini umumnya berlangsung selama 10 hingga 45 menit. Kolonoskopi digunakan untuk memeriksa seluruh bagian usus besar. Sigmoidoskopi digunakan untuk memeriksa bagian akhir dari usus besar dan rektum. Kolonoskopi tidak hanya berguna untuk keperluan diagnosis. Dengan menggunakan peralatan aksesori yang berbeda, kolonoskopi bisa melakukan biopsi dan menerapkan prosedur pengobatan yang ditargetkan, seperti pengangkatan polip.

Risiko dan Komplikasi Rasa tidak nyaman yang ringan, termasuk sakit perut dan distensi, umum terjadi. Komplikasi utama, termasuk perforasi, perdarahan, komplikasi jantung dan paru-paru, infeksi atau obstruksi usus akut jarang terjadi. Secara umum, tingkat risiko komplikasi utama adalah kurang dari 1%. Pasien harus segera meminta bantuan medis bila mereka merasakan sakit perut atau menemukan adanya darah di tinja setelah prosedur pengobatan yang dilakukan. Pemeriksaan Barium Enema Barium enema merupakan prosedur sinar x khusus yang digunakan untuk melihat dan mempelajari usus besar. Ahli radiologi akan menerapkan barium melalui tabung yang dilumasi ke dalam rektum. Barium cair bertindak sebagai kontras warna yang menyoroti area tertentu di dalam tubuh. Aliran barium akan ditampilkan pada layar fluoroskop sinar x untuk menunjukkan adanya kelainan dari dinding usus besar bagian dalam. Pemeriksaan Rektal Dokter akan mengenakan sarung tangan berpelumas dan memasukkan jarinya ke dalam rektum pasien melalui anus dan meraba bagian dalamnya untuk melakukan pemeriksaan adanya daerah atau tumor yang bersifat tidak normal. Tes Okultisme Darah Tinja Perdarahan pada usus mungkin tidak terlihat secara fisik. Tes ini memeriksa kandungan darah yang tersembunyi dalam tinja. Jika tumor ditemukan, pasien mungkin perlu menjalani tes tomografi terkomputasi lebih lanjut dan tindakan pencitraan lainnya.

6. Apa tindakan pengobatan terhadap Kanker Usus Besar? Modalitas pengobatan yang umum digunakan untuk kanker usus besar mencakup: Operasi Bedah Operasi pengangkatan tumor merupakan tindakan pengobatan utama untuk kanker usus besar. Tindakan pengobatan ini bisa menyembuhkan kanker usus besar stadium awal dan sebagian kecil kasus yang sudah menyebar ke hati atau paru-paru. Munculnya tindakan bedah minimal invasif akhir-akhir ini tidak hanya mempercepat masa rehabilitasi, namun juga sangat mengurangi risiko komplikasi, meskipun tindakan ini tidak cocok untuk semua pasien. Untuk kanker rektum, reseksi mesorektal secara menyeluruh dianjurkan untuk meningkatkan hasil pengobatan. Stoma yang bersifat sementara atau permanen mungkin diperlukan pada pasien-pasien tertentu. Terapi Adjuvan Terapi adjuvan bisa mengurangi kemungkinan kambuh pada pasien tertentu. Pengobatan adjuvan yang bisa dipertimbangkan mencakup terapi radiasi dan kemoterapi. Terapi radiasi adalah tindakan pengobatan menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Tindakan ini utamanya digunakan pada pasien kanker rektum. Kemoterapi adalah tindakan pengobatan menggunakan obat anti-kanker untuk membunuh sel-sel kanker. Pengobatan ini biasanya diberikan setelah dilakukannya operasi radikal, meskipun beberapa pasien memerlukan tindakan perawatan tersebut sebelum operasi untuk memfasilitasi reseksi bedah. Pasien yang membutuhkan terapi adjuvan: Pasien Stadium II Pengobatan adjuvan bisa dipertimbangkan bagi pasien kanker usus besar dan rektum stadium II dengan fitur berisiko tinggi. Pasien Stadium III Pengobatan adjuvan umumnya direkomendasikan bagi pasien kanker usus besar dan rektum stadium III. Pasien Stadium IV Pengobatan adjuvan hanya dipertimbangkan jika semua lesi metastasis dan tumor primer sudah benar-benar direseksi.

7. Apa komplikasi dari Kanker Usus Besar dan perawatannya? Penderita hipertensi, kencing manis, penyakit jantung koroner, dan penyakit kronis lainnya harus lebih berhati-hati. Penyelidikan Pasien yang membutuhkan terapi endoskopik, seperti polipektomi (pengangkatan polip), hemostasis endoskopik, serta perluasan dan penempatan stent memiliki risiko komplikasi serius yang lebih tinggi, seperti perforasi dan perdarahan usus. Operasi Bedah Penyembuhan luka operasi usus yang lambat bisa menyebabkan peritonitis dan sepsis. Inflamasi dan disfungsi kencing juga bisa terjadi. Namun, perlu dicatat bahwa operasi minimal invasif yang lebih umum digunakan untuk kanker usus besar telah mengurangi risiko komplikasi secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Terapi adjuvan Efek samping umum dari radioterapi dan kemoterapi mencakup: kelelahan, rentan terhadap infeksi atau perdarahan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, rambut rontok, sembelit atau diare.

8. Bagaimana cara untuk merawat pasien penderita Kanker Usus Besar? Ada banyak hal yang harus diperhatikan selama proses pemulihan. Pemahaman yang lebih baik akan membantu pasien menghadapi penyakit dengan sikap yang positif. Tindak lanjut secara rutin Kondisi, tindakan pengobatan, dan fitur klinis pasien bisa berbeda-beda. Dokter akan melakukan diskusi dengan pasien, memonitor pemulihan pasien dengan ketat, meninjau dan menilai tindakan perawatan tindak lanjut serta mengusulkan konsultasi berdasarkan pada kebutuhan setiap individu. Tindak lanjut secara rutin membantu mengurangi kambuhnya tumor atau terbentuknya tumor baru, memastikan dilakukannya tindakan pengobatan secara tepat waktu serta meminimalkan komplikasi. Pengobatan dini bisa meningkatkan peluang sembuhnya pasien. Stoma Pasien yang menderita tumor di rektum bagian bawah mungkin perlu menggunakan stoma sementara atau permanen. Perawat stoma akan membantu pasien untuk memilih peralatan stoma dan mendukung pasien untuk menggunakan peralatan stoma dan melakukan tindakan perawatan stoma yang tepat. Pola makan Pasien disarankan untuk menghindari makan makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan makanan yang bisa mengiritasi usus besar, misalnya makanan berkari atau pedas.