PENGEMBANGAN MODEL DISTRIBUSI BARANG BANTUAN KEPADA KORBAN BENCANA DENGAN TRANSPORTASI DARAT MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK Oleh: Teno Arief (2508 203 202) 1
PENDAHULUAN Korban Meninggal Korban Mengungsi Kebutuhan Barang bantuan (Makanan, Air, Tenda, Kantong Mayat, dll) Donasi 2
PENDAHULUAN Jumlah Permintaan Jumlah Barang Bantuan Inventory Modelling Letak Pusat Distribusi Interaksi Antar Elemen Transportasi Pemilihan Jalur Pengiriman 3
PENELITIAN TERDAHULU Cuervo dkk (2010) Lama Pengiriman Makanan dan Air Kapasitas tempat penyimpanan Karakteristik Sama Research Gap Karakteristik Beda Inventory Sharing Dipenuhi Harian dan Sekali 4
PENELITIAN TERDAHULU Model Dasar Cuervo (2010) 5
POSISI PENELITIAN Cuervo (2010) Tidak mempertimbangkan kendala transportasi Tidak mempertimbangkan karakteristik barang bantuan Tidak ada berbagi persediaan Tidak memasukkan prioritas barang bantuan dan daerah Penelitian ini Mempertimbangkan kendala transportasi Mempertimbangkan karakteristik barang bantuan Melakukan berbagi persediaan untuk mempercepat waktu memenuhi permintaan Prioritas barang bantuan dan daerah 6
PERMASALAHAN 1. Bagaimana membuat model distribusi barang bantuan untuk korban bencana dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah barang donasi, prioritas suatu daerah, prioritas barang bantuan, multi lokasi daerah terdampak dan pusat penyimpanan, serta kapasitas sarana transportasi? 2. Bagaimanakah keputusan-keputusan diambil untuk mempercepat waktu memenuhi permintaan barang bantuan? 3. Bagaimana antar depo berkoordinasi untuk berbagi barang bantuan? 7
TUJUAN Model sistem dinamik distribusi barang bantuan untuk korban bencana Memperhatikan kebutuhan operasional: 1. Jumlah bantuan 2. Penundaan 3. Sarana transportasi Mendapatkan gambaran waktu memenuhi permintaan barang bantuan antara sebelum kebijakan dan sesudah kebijakan 8
BATASAN 1. Tempat penerimaan awal barang bantuan adalah pusat distribusi 2. Kendaraan yang digunakan mengangkut barang bantuan adalah truk dengan kapasitas 5 ton dan truk 15.000 liter untuk air 3. Kapasitas maksimal pusat distribusi diabaikan 9
TAHAP PENANGGULANGAN BENCANA Pencegahan dan Mitigasi Bencana Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Pemulihan Pra Bencana Pasca Bencana 10
4 HAL DALAM RANTAI PASOK KEMANUSIAAN Visibilitas Informasi Koordinasi Antar Tingkatan Profesionalisme Akuntabilitas 11
METODOLOGI PENELITIAN Memahami Proses Bisnis dari Distribusi Barang Bantuan untuk Korban Bencana Aktor yang Terlibat Proses Bisnis Barang Bantuan Aliran Barang Bantuan Ruang Lingkup Model Identifikasi Variabel Terkait Pembuatan Model Sistem Dinamis Stock & Flow Diagram 12
INTERAKSI VARIABEL Waktu Memenuhi Permintaan Kebutuhan Barang Bantuan Korban Pengiriman Jumlah Barang Bantuan Kapasitas Transportasi Delay Pengiriman Bencana Donasi 13
JENIS BARANG BANTUAN Makanan Air Kantong Mayat Tenda Pakaian 14
SUB MODEL MAKANAN 15
SUB MODEL TENDA 16
HASIL MAKANAN 90 Persentase Layanan Makanan 80 70 60 50 40 30 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 20 10 0 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 17
PENGARUH DELAY TERHADAP MAKANAN 180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Rate 1 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 200,000 180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Depo 1 Depo 2 Depo 3 Rate 1.25 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 Depo 1 Depo 2 Depo 3 18
PENGARUH DELAY TERHADAP MAKANAN 200,000 180,000 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 Rate 1.5 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 250,000 Depo 1 Depo 2 Depo 3 Rate 2 200,000 150,000 100,000 Depo 1 Depo 2 Depo 3 50,000 0 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 19
105 TRUCK SHARING PADA AIR Persentase Air Terkirim Tanpa Truck Sharing 100 95 90 85 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 80 75 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90 Persentase Air Terkirim Dengan Truck Sharing Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 20
WAKTU MEMENUHI PERMINTAAN KANTONG MAYAT 30 Perbandingan Dengan dan Tanpa Inventory sharing 25 20 15 10 Rate 1 Inventory Sharing Rate 1 Tanpa Inventory Sharing 5 0 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 21
PERSEDIAAN AKHIR KANTONG MAYAT DI DEPO 4500 Jumlah Persediaan Akhir Kantong Mayat di Depo 4000 3500 3000 2500 2000 1500 Normal Inventory Sharing 1000 500 0 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 22
WAKTU MEMENUHI PERMINTAAN TENDA 35 Perbandingan Dengan dan Tanpa Inventory Sharing 30 25 20 15 Rate 1 Inventory Sharing Rate 1 Tanpa Inventory Sharing 10 5 0 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 23
PERSEDIAAN AKHIR TENDA DI DEPO 12000 Jumlah Persediaan Akhir Tenda di Depo 10000 8000 6000 Normal Inventory Sharing 4000 2000 0 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 24
WAKTU MEMENUHI PERMINTAAN PAKAIAN 35 Perbandingan Dengan dan Tanpa Inventory Sharing 30 25 20 15 10 Rate 1 Inventory Sharing Rate 1 Tanpa Inventory Sharing 5 0 Delay 1 Delay 2 Delay 3 Delay 4 Delay 5 Delay 6 Delay 7 25
PERSEDIAAN AKHIR PAKAIAN DI DEPO 120000 Perbandingan Dengan dan Tanpa Inventory Sharing Pada Pakaian 100000 80000 60000 Normal Inventory Sharing 40000 20000 0 Rate 1 Rate 1.25 Rate 1.5 Rate 2 26
1. Berbagi persediaan mempunyai pengaruh yang signifikan untuk mempercepat waktu memenuhi permintaan dan mengurangi jumlah persediaan di seluruh depo. Dengan jumlah barang bantuan yang masuk lebih kecil, berbagi persediaan mampu melayani permintaan dengan waktu lebih cepat dan jumlah persediaan di seluruh depo menjadi lebih kecil. 27
2. Selain minimnya persediaan barang bantuan, ketersediaan sarana transportasi merupakan faktor yang menghambat proses distribusi barang bantuan. Berbagi sumber daya transportasi (resource sharing) antara pusat distribusi dan depo-depo merupakan salah satu pemecahan untuk tidak tersedianya sarana transportasi di depo-depo 28
3. Barang bantuan yang harus dipenuhi harian mempunyai nilai layanan maksimal pada masing-masing delay. Nilai layanan maksimal ini dikarenakan pada hari-hari pertama setelah bencana terjadi ada permintaan yang tidak bisa dilayani 29
4. Untuk barang bantuan yang dibutuhkan harian, adanya delay membuat depo dengan prioritas rendah menerima barang bantuan dari pusat distribusi dalam jumlah lebih besar. 30
Penelitian mendatang sebaiknya memasukkan hubungan antara lamanya proses memenuhi permintaan barang bantuan dengan kondisi pengungsi. Penelitian mendatang adalah dengan memasukkan jumlah sumber daya manusia dan dana operasional yang ada secara pasti, dan dilihat bagaimana efeknya terhadap waktu delay 31
TERIMA KASIH 32