Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan. yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan yang telah dilakukan pada sembilan partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, rumah sakit juga berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

PANDUAN MENJALANKAN PROGRAM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RS Umdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

Prosedur Penggunaan Sistem

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB 7 PENUTUP. belum semuanya mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Untuk staf. administrasi IGD, rekam medik dan brankar man belum bertugas 24 jam.

BAB I PENDAHULUAN. Tim keperawatan merupakan anggota tim kesehatan garda depan yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

C. PERANCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang aktifitas sehari-hari. Manusia melakukan berbagai upaya demi

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

STANDAR KOMPETENSI PETUGAS UNIT PENGOBATAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dapat mempengaruhi persepsi pasien tentang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VII PENUTUP. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya: 1. Karakteristik Perawat di RSUD Petala Bumi Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bentuk Rumah Sakit kecil maupun besar yang ada di seluruh

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan, kemudian akan disampaikan saran praktisi yang berhubungan dengan masalah penelitian. 5.1 Simpulan 1. Makna Tugas perawat educator adalah perawat menjalankan tugas sebagai educator/pendidik dengan memberikan pengetahuan pada pasien dan keluarga berupa pendidikan kesehatan dan informasi-informasi kesehatan. 2. Poin-poin yang disampaikan kepada pasien dan keluarga saat perawat memberikan pendidikan kesehatan adalah : memberi pandangan tentang penyakit pasien, menjelaskan pencegahan penularan penyakit, menjelaskan cara minum obat, menjelaskan proses perawatan di rumah, menjelaskan jenis makanan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. 90

3. Sikap empati merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki perawat dalam menjalani setiap tindakan keperawatan, salah satunya adalah saat memberikan penkes dan informasi-informasi kesehatan. 4. Dalam melakukan setiap tindakan perawatan yang berhubungan dengan peran educator, perawat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya misalnya dokter, farmasi, laboratorium, gizi, radiologi, dan rekam medik. 5. Manfaat peran educator adalah perawat memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga, untuk mencegah pencetus kekambuhan penyakit pasien; sebagai motivasi bagi pasien untuk kesembuhan; sebagai bekal bagi pasien dan keluarga untuk proses rehabilitasi pasien di rumah; adanya penambahan pengetahuan pada pasien dan keluarga serta perubahan perilaku hidup sehat pada pasien juga keluarga. 6. Respon pasien dan keluarga ketika perawat menjalankan peran educator yaitu : pasien dan keluarga merasa senang dan merasa diperhatikan; pasien menolak karena penyakitnya namun setelah perawatan 91

akhirnya pasien dapat menerima; pasien dan keluarga tidak mematuhi apa yang disarankan perawat. 7. Cara penyampaian pendidikan kesehatan dan atau informasi-informasi kesehatan yang diberikan perawat kepada pasien dan keluarga adalah secara spontan tanpa persiapan khusus misalnya saat melakukan injeksi atau perbeden; perawat harus mengetahui terlebih dahulu jenis penyakit pasien sesuai diagnosa dokter, hasil laboratorium pasien, dan hasil rontgen. Perawat menyampaikan informasi-informasi kesehatan saat pasien pertama kali masuk untuk rawat inap dan saat pasien akan kembali ke rumah. 8. Hambatan dari pasien dan keluarga ketika perawat menjalani peran educator adalah adanya sumber daya manusia dalam hal ini pasien dan keluarga dengan tingkat pendidikan rendah (SD), dan tidak bersekolah/berpendidikan. 9. Hambatan dari diri perawat sendiri dan teman sejawat ketika perawat menjalani peran educator adalah kurangnya motivasi, kurangnya waktu untuk penyampaian penkes secara detail, kurangnya saling pengertian dari teman perawat. Selain itu, ada juga 92

perawat yang merasa marah dan jengkel ketika telah menjelaskan secara berulang-ulang dan pasien tidak mematuhinya. 10. Yang dilakukan perawat untuk mengatasi kendala/hambatan dari pasien dan keluarga, serta teman sejawat ketika perawat memberikan penkes dan atau informasi-informasi kesehatan adalah dengan bersikap sabar, ramah, menjelaskan informasi-informasi kesehatan secara rangkum dengan menggunakan katakata sederhana dalam bahasa daerah (Jawa). Perawat meminta bantuan dari rekan perawat lain untuk membantu menjelaskan pada pasien dan keluarga ketika perawat tersebut sudah menjelaskan akan tetapi pasien dan keluarga tidak mengerti atau bahkan tidak mematuhi setiap apa yang telah disampaikan perawat. 5.2 Saran 1. Bagi Perawat Sebagai perawat educator hendaknya memberikan pendidikan kesehatan dan atau informasi-informasi kesehatan secara lengkap dan diakhiri dengan evaluasi secara periodik dan menyeluruh, serta terdokumentasi dengan rinci. Selain itu perlu adanya 93

persiapan sebelum memberikan pendidikan kesehatan atau informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga. 2. Bagi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit) Rumah sakit hendaknya memiliki strategi pembelajaran bagi perawat, serta meningkatkan kemampuan perawat dalam pemberian pendidikan kesehatan dan informasi-informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga. 3. Bagi Peneliti Lain Disarankan bagi peneliti lain untuk dapat melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan tingkat keberhasilan pemberian pendidikan kesehatan serta tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan dan atau informasi-infomasi kesehatan yang diberikan perawat. 4. Bagi Pendidikan Keperawatan Institusi pendidikan tinggi keperawatan hendaknya ikut membantu pengembangan kurikulum mata ajar pendidikan kesehatan yang aplikatif pada tahap akademik yang mudah diaplikasikan dan sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga di rumah 94

sakit. Selain itu Institut Pendidikan Keperawatan perlu menambah sumber pustaka yang up to date di perpustakaan tentang pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga. 95