BAB V PEMBAHASAN. Dimana uji tersebut menggunakan uji-t yang dilakukan untuk membuktikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat mempengaruhi iklim usaha di Indonesia. Para pelaku bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Negara. Sesuai dengan Pasal 1 Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global. Atas dasar tersebut industri keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun Pada tahun 2012 hingga 2013 UMKM menyumbang kan. tahun 2013 sektor ini mampu 97,16% dari total tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI-Rate Terhadap Tingkat Pembiayaan Produktif Di BMT

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Pengujian penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Dimana uji tersebut menggunakan uji-t yang dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi, nilai tukar rupiah, dan sertifikat bank indonesia syariah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Sedangkan uji-f dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel variabel inflasi, nilai tukar rupiah, dan sertifikat bank indonesia syariah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Dalam pengolahan data tersebut peneliti menggunakan aplikasi SPSS 16.0, maka tujuan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan: A. Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi Inflasi secara sederhana dapat diartikan sebagai meningkatnya hargaharga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada harga lainnya. 1 Ketika inflasi tinggi maka akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan menaikkan tingkat suku bunga. Tingginya tingkat suku bunga akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Masyarakat dalam sektor usaha produktif akan berusaha meminimalisir kebutuhan akan bahan usahanya. Namun tidak membuat 1 Penjelasan dari Bank Indonesia, Pengenalan Inflasi, diakses dari www.bi.go.id pada tanggal 5 Desember 2016 pukul 10:20 WIB. 103

104 kemungkinan mereka akan memerlukan tambahan dana untuk memperoleh barang tersebut untuk mengembangkan usahanya. Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 4.6 yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai T hitung inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Terbukti dari hasil perhitungan koefisien regresi dengan nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi (ɑ) dengan nilai koefisien beta adalah negatif yang mengindikasikan bahwa inflasi memiliki kecenderungan dapat mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi. Cara kedua dengan membandingkan T hitung dengan T tabel. Koefisien regresi inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Serta berpengaruh secara negatif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara inflasi dan tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Peneliti menyimpulkan, kenaikan inflasi ini akan menurunkan tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Hal ini dikarenakan ketika perusahaan menerbitkan sukuk akan disesuaikan dengan kondisi makroekonomi yang ada di Indonesia. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika Rini 2 yang menganalisis pengaruh jumlah uang beredar, inflasi, pengangguran terbuka, bonus sertifikat bank indonesia syariah terhadap penerbitan sukuk. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa inflasi memiliki pengaruh secara negatif dan signifikan terhadap penerbitan sukuk. Dikuatkan pula pada 2 Mustika Rini, Obligasi Syariah (Sukuk),...

105 penelitian Inneke Selvianty 3 yang menunjukkan hasil bahwa dalam jangka panjang variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan sukuk. Dikuatkan lagi pada penelitian Dicky Ageng P 4 yang menunjukkan bahwa inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fee ijarah default sukuk. Selanjutnya didukung oleh penelitian Heru 5 yang menyebutkan inflasi berpengaruh negatif terhadap harga obligasi syariah, sehingga perubahan pada inflasi berbanding terbalik dengan perubahan pada harga obligasi syariah. Perbedaannya dengan analisis sekarang yaitu pada rentang waktu objek penelitiannya yaitu sampai bulan Agustus 2016. Selain itu metode analisis yang digunakan juga berbeda. Inflasi yang tidak terkendali, akan mengurangi tabungan, mengurangi minat perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif, dan dapat menimbulkan kemerosotan nilai mata uang. Tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Menurut Samsul inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan, dan membuat banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. 6 Ketika terjadi peningkatan harga-harga barang dan jasa (inflasi) maka daya beli masyarakat berkurang yang pada akhirnya kondisi pasar keuangan domestikpun akan memburuk. 3 Inneke Selvianty, Analisis Indikator Makro Ekonomi,... 4 Dicky Ageng P, Analisis Faktor-Faktor Makro..., 5 Heru Dwi Prasetyo, Analisis Pengaruh Variabel Makro..., 6 Mohammad Samsul, Pasar...,

106 Suatu perusahaan atau seorang individu akan selalu berusaha untuk mencari kombinasi bentuk kekayaan sedemikian rupa. Oleh karena meraka biasanya menghadapi adanya ketidakpastian, seperti ketidakpastian tentang apakah perusahaan yang mengeluarkan surat berharga itu akan bangkrut atau tidak. 7 Peningkatan inflasi mengakibatkan adanya penurunan nilai riil aliran kas atau pendapatan yang diperoleh dari obligasi, sehingga ketika terjadi peningkatan inflasi maka investor meminta tingkat return obligasi yang tinggi. Ketika perusahaan tidak memberikan tingkat return obligasi yang tinggi investor akan memilih menginvestasikan dananya dalam bentuk aset-aset riil. Oleh karena itu tingkat inflasi yang diperkirakan akan merupakan salah satu faktor (variabel) yang menentukan permintaan akan surat berharga. Pengaruhnya positif untuk kekayaan yang berbentuk phisik barang dan negatif yang berbentuk uang atau surat berharga. Terjadinya inflasi bukanlah masalah yang terlalu berarti apabila keadaan tersebut diiringi oleh tersedianya komoditi yang diperlukan secara cukup dan diimbangi dengan naiknya tingkat pendapatan yang lebih besar dari tingkat inflasi tersebut. Dan sebaliknya, apabila biaya produksi untuk menghasilkan komoditi semakin tinggi yang menjadikan harga jual relatif tinggi sementara tidak diikuti dengan tingkat pendapatan masyarakat, akan menjadikan inflasi sebagai sesuatu yang menakutkan. 7 Nopirin, Ekonomi Moneter Buku 2..., hlm. 111.

107 B. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi Tingkat nilai tukar merupakan harga sebuah mata uang dari suatu negeri yang diukur atau dinyatakan dalam satuan mata uang domestik, dapat juga diartikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel 4.6 yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai T-hitung nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Terbukti dari hasil perhitungan koefisien regresi dengan nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi (ɑ) dengan nilai koefisien beta adalah positif yang mengindikasikan bahwa nilai tukar memiliki kecenderungan dapat mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi. Cara kedua dengan membandingkan T-hitung dengan T-tabel. Koefisien regresi nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Serta berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia. Peneliti menyimpulkan, kenaikan nilai tukar juga akan diikuti dengan kenaikan tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Dengan demikian perubahan pada nilai tukar berbanding lurus dengan pertumbuhan sukuk korporasi. Hal ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya pertumbuhan sukuk korporasi yang diteliti relatif stabil. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Widia Ifana yang menyebutkan bahwa jika nilai tukar meningkat satu satuan digit maka akan

108 meningkatkan pembelian sukuk negara. 8 Namun demikian hasil penelitian Widia Ifana tidak signifikan sedangkan dalam penelitian ini yang menguji pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan emisi sukuk korporasi menunjukkan hasil yang signifikan. Perbedaan utama tentang uji signifikansi ini karena variabel dependennya yang berbeda, dan periodisasi penelitian juga tidak sama. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Edward 9 yang menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh signifikan positif dari variabel kurs terhadap perubahan harga obligasi. Studi ini menegaskan kurs sebagai variabel moderating yang memperkuat hubungan antara variabel suku bunga dengan harga obligasi. Hal ini berarti harga obligasi yang diteliti relatif stabil (naik) walaupun terjadi depresiasi (appresiasi) kurs, investor yang memiliki obligasi tersebut cenderung mempertahankannya walapun terjadi kenaikan (penurunan). Dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Heru 10 yang menyatakan bahwa kurs berpengaruh secara signifikan terhadap harga obligasi syariah. Studi ini menjelaskan walapun kurs terjadi apresiasi, emiten obligasi cenderung mempertahankan harga obligasinya. Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang stabil akan sangat mempengaruhi iklim investasi dalam negeri, khususnya pasar modal. Globalisasi mendorong investasi lintas negara disamping tujuan diversifikasi. Sukuk merupakan instrumen diversifikasi sumber pendanaan yang diperuntukkan dalam pembangunan infrastruktur dan ekspansi uasaha. Nilai tukar rupiah terhadap dollar mempunyai hubungan positif dan signifikan dalam 8 Mustika Rini, Obligasi Syariah (Sukuk)..., 9 Edward, Analisis Faktor-Faktor..., 10 Heru Dwi Prasetyo, Analisis Pengaruh Variabel...,

109 mempengaruhi suatu perusahaan. Dan return tersebut mempengaruhi kondisi finansial distress perusahaan. 11 Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang bebas. Hal tersebut mengindikasikan semakin berpengaruhnya nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpotensi mengganggu kinerja keuangan perusahaan yang menerbitkan surat berharga. Hal tersebut akan menambah beban yang harus dibayarkan perusahaan dan berpotensi menekan laba bersih secara keseluruhan. Perusahaan yang mayoritas pendapatan dalam dollar, kinerja keuanggannya diperkirakan tidak akan terganggu dan tidak memiliki dampak yang terlalu besar. 12 Hal ini signifikan, yang berarti ketika rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat nilai sukuk korporasi meningkat. Peningkatan sukuk korporasi ini tidak terlepas dari emiten yang berminat menerbitkan sukuk mengingat jumlah rupiah yang dikonversikan ke mata uang dollar meningkat seiring melemahnya rupiah terhadap dollar. C.Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat berharga syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang ditujukan sebagai salah satu instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka pengendalian moneter. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) menjadi salah satu alternatif 11 Ahmad Rodoni dan Herni Ali, Manajemen Keuangan Edisi 1, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 180. 12 Heri Widowati dan Tika Rochmawatie, Kinerja Perusahaan...,

110 bagi investor untuk mengamankan dananya atau menginvestasikan dananya agar mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.11 yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai T-hitung SBIS tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Terbukti dari hasil perhitungan koefisien regresi dengan nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi (ɑ) dengan nilai koefisien beta adalah positif yang mengindikasikan bahwa SBIS memiliki kecenderungan dapat mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi. Cara kedua dengan membandingkan T-hitung dengan T-tabel. Koefisien regresi SBIS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Namun meskipun nilai tidak teruji secara signifikan, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara SBIS dan tingkat pertumbuhan sukuk korporasi. Peneliti menyimpulkan, kenaikan SBIS ini akan berakibat pada kenaikan tingkat pertumbuhan sukuk korporasi, namun secara tidak langsung. Penelitian ini selaras dengan penelitian Akhmad Syaifudin yang menganalisis pengaruh price, rating, yield, SBIS dan GDP terhadap permintaan sukuk korporasi pada pasar modal di Indonesia. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa SBIS tidak berpengaruh terhadap permintaan sukuk korporasi pada pasar modal di indonesia. 13 Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika Rini yang 13 Akhmad Syaifudin, Pengaruh SBIS...,

111 menyebutkan bahwa bonus sertifikat bank indonesia syariah (SBIS) memiliki pengaruh secara negatif dan signifikan terhadap penerbitan sukuk. 14 Sertifikat Bank Indonesia Syariah merupakan salah satu instrumen syariah yang dapat dijadikan alternatif pilihan investor untuk mengamankan dananya dengan bonus yang dijanjikan di awal. Dalam penelitian ini menghasilkan tingkat SBIS tidak akan mempengaruhi pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia. Sebab emiten harus memberikan pendapatan sesuai dari sukuk yang diterbitkannya agar menarik bagi para investor untuk membelinya. Sebagian besar investor menginginkan pendapatan yang besar, oleh karena itu emiten harus dengan sebaik-baiknya memberikan keuntungan yang sesuai dengan harga sukuk tersebut. Imbah hasil yang diberikan sukuk korporasi lebih tinggi dari tingkat bonus yang diberikan SBIS. Di samping itu, SBIS merupakan instrumen yang berjangka waktu pendek dan tidak diperjual belikan pada pasar sekunder. Perhitungan besar bonus yang diberikan pada SBIS maengacu pada tingkat diskonto hasil lelang SBI berjangka waktu sama yang diterbitkan bersamaan dengan penerbitan SBIS. Seperti halnya SBI, SBIS adalah juga instrumen Bank Indonesia untuk operasi pasar terbuka utamanya melalui mekanisme perbankan syariah. Perbedaan ini dapat dikarenakan perbedaan antara jatuh tempo kedua instrumen tersebut dan SBIS merupakan instrumen investasi yang tidak diperjualbelikan pada pasar sekunder, sehingga berapapun 14 Mustika Rini, Obligasi Syariah (Sukuk)...,

112 SBIS yang diterbitkan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap penerbitan sukuk korporasi. D. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap Pertumbuhan Sukuk Korporasi Dari output ANOVA pada tabel 4.12 terbaca bahwa nilai yang terdapat pada tabel diatas, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan secara statisitik antara inflasi, nilai tukar, dan sertifikat bank indonesia syariah (SBIS) terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel atau signifikansi F yang lebih kecil dari nilai alpha. Adanya pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Inflasi yang tidak terkendali, akan mengurangi tabungan, mengurangi minat perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif, dan dapat menimbulkan kemerosotan nilai mata uang. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa inflasi berbanding terbalik dengan obligasi syariah, ketika inflasi naik maka obligasi syariah turun, begitu juga sebaliknya ketika inflasi turun harga obligasi syariah justru naik. Pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan sukuk korporasi yang meningkat akan berpengaruh terhadap perusahaan yang mayoritas pendapatan dalam dollar kinerja keuanggannya diperkirakan tidak akan terganggu dan tidak memiliki dampak yang terlalu besar. Hal tersebut akan memberikan keuntungan ketika nilai dollar dikonversikan terhadap rupiah. Tidak adanya pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Sebagian besar investor menginginkan

113 pendapatan yang besar, oleh karena itu emiten harus dengan sebaik-baiknya memberikan keuntungan yang sesuai dengan harga sukuk diterbitkannya agar menarik bagi para investor untuk membelinya. Sesuai dengan penelitian Akhmad berapapun tingkat bonus SBIS tidak akan mempengaruhi permintaan sukuk korporasi, karena imbal hasil yang diberikan korporasi lebih besar dari tingkat bonus yang diberikan SBIS. 15 Terdapat kecenderungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Oleh karena itu, ketika melakukan investasi pada obligasi syariah maka harus mempertimbangkan analisis ekonomi makro. 16 Pertumbuhan sukuk di Indonesia memang terbilang masih rendah. Sukuk masih sulit dipahami kalangan investor. Penerbitan sukuk pun masih didominasi pihak pemerintah. Perkembangan penerbitan sukuk dinilai cukup baik, meskipun tidak memperlihatkan nilai kenaikan yang signifikan. Meskipun nilai outstanding sukuk relatif kecil dibanding obligasi konvensional, tetapi pasar sukuk mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahunnya. Pertumbuhan sukuk pada awal penerbitan sampai tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ketika penerbitan sukuk mengalami guncangan yaitu pemerintah dan korporasi tidak lagi menerbitkan sukuk maka pengaruh yang berfluktuatif dirasakan seluruh variabel makroekonomi yang diamati. Semua indikator makroekonomi tersebut 15 Akhmad Syaifudin, Pengaruh SBIS..., hlm. 99. 16 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi..., hlm. 339.

114 membutuhkan waktu yang agak lama untuk kembali stabil. Berbanding terbalik dengan hal tersebut, ketika terjadi guncangan pada kondisi makroekonomi di Indonesia, penerbitan sukuk relatif lebih cepat stabil dan tahan terhadap goncangan. Resiko yang rendah atau relatif lebih aman karena memiliki underlying asset. Sukuk berpotensi untuk memengaruhi jumlah uang beredar dan inflasi jika pemerintah menjadikan sukuk sebagai surat berharga yang dijadikan sebagai instrumen pada operasi pasar terbuka. Maka selama tahun tersebut sukuk direspon positif oleh pasar. Roda perekonomian Indonesia bergejolak selama tahun 2013, dibayang-bayangi faktor ekternal dan internal. Mamasuki tahun 2014, laju pertumbuhan ekonomi nasional masih akan menghantui. Melebarnya defisit transaksi Indonesia telah membuat rupiah terdepresiasi cukup tajam yaitu mencapai Rp 13000 di tahun 2013-2014. Tetapi Bank Indonesia secara agresif menaikkan suku bunga untuk mempertahankan nilai tukar rupiah dalam keadaan yang stabil. Selain itu, laju inflasi Indonesia naik cukup signifkan pada tahun tersebut yang mencapai 8%, dan inflasi akan diperkirakan kembali ke pola normalnya dalam beberapa bulan kedepan, kembali ke kisaran target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 3-5%. Sepinya penerbitan diantaranya disebabkan oleh kondisi pasar yang kurang kondusif, seperti kenaikan tekanan inflasi dan tren suku bunga tinggi. Kondisi makroekonomi tersebut akan menjadi acuan para emiten dalam menerbitkan sukuk korporasi. Sehingga menyebabkan sukuk korporasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang stagnan di tahun tersebut.