PEMULIHAN (RECOVERY) DAN PEMISAHAN SELEKTIF LOGAM BERAT (Zn, Cu dan Ni) DENGAN PENGEMBAN SINERGI MENGGUNAKAN TEKNIK SLM

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANISME TRANSPOR LANTANUM MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG (SLM) DENGAN PENGEMBAN CAMPURAN D2EHPA (ASAM DI-(2- ETILHEKSIL) FOSFAT) DAN TBP

PENGARUH PERBANDINGAN VOLUME FASA AIRDENGAN FASA ORGANIK DAN KONSENTRASI AgDALAMFASA AIR PADA EKSTRAKSI PERAKDARI LIMBAH FOTO ROENTGEN

PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA PENGOMPLEKS PADA FASA PENERIMA TERHADAP PEMISAHAN LOGAM PERAK DENGAN TEKNIK SLM (SUPPORTED LIQUID MEMBRANE)

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

RECOVERY PERAK DARI LIMBAH FOTOGRAFI MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG DENGAN SENYAWA PEMBAWA ASAM DI-2-ETIL HEKSILFOSFAT (D2EHPA)

TRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

PENGARUH PENGGUNAAN SENYAWA PENGEMBAN GABUNGAN TERHADAP PEMISAHAN LOGAM PERAK DENGAN TEKNIK SLM (SUPPORTED LIQUID MEMBRANE)

PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT

PENGARUH ELEKTROLIT HNO3 DAN HCl TERHADAP RECOVERY LOGAM Cu DENGAN KOMBINASI TRANSPOR MEMBRAN CAIR DAN ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN SEBAGAI ION CARRIER

RECOVERY PERAK DARI LIMBAH FOTOGRAFI MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG DENGAN SENYAWA PEMBAWA ASAM DI-2-ETIL HEKSILFOSFAT (D2EHPA)

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGGUNAKAN SENYAWA PEMBAWA TANIN TERMODIFIKASI DENGAN METODE MEMBRAN CAIR RUAH

Pengendapan. Sophi Damayanti

PERMEABILITAS MEMBRAN TRANSPOR CAMPURAN UNSUR TANAH JARANG (La, Nd, Gd, Lu) MENGGUNAKAN CARRIER (TBP : D2EHPA) MELALUI SUPPORTED LIQUID MEMBRANE

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

Djunaidi et al., ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 13 (2017), No. 1, Hal

Laboratorium Analitik, Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, *

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Selektifitas Transpor Lantanum Dari Mineral Monasit Dengan Teknik Supported Liquid Membrane

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

Penentuan Kondisi Optimasi Transpor Ion Cu (Ii) Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah Secara Simultan Dengan Oksin Sebagai Pembawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

KEMURNIAN DAN NILAI FAKTOR PEMISAHAN TRANSPOR UNSUR La TERHADAP UNSUR Nd, Gd, Lu DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG

Jurnal Kimia Indonesia

Olly Norita Tetra *, Zaharasmi, dan Gionanda Laboratorium Elektro/Fotokimia, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Andalas, Padang

ZAT PEMBAWA OKSIN DAN SDS SEBAGAI ADITIF MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Uji Kinerja Ekstraktan Cyanex 272 dalam Me-recovery Logam Nikel dari Limbah Ni-Cd dengan Metode Ekstraksi Cair-Cair

Indo. J. Chem., 2010, 10 (1), 69-74

SINTESIS ASAM EUGENOKSI ASETAT (EOA) DARI EUGENOLUNTUK EKSTRAKTAN LOGAM BERAT DAN RECOVERY KROM DARI LIMBAH ELEKTROPLATING

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN

Pengaruh Pelarut dan Temperatur terhadap Tranport Europium (III) melalui Membran Cair Berpendukung

EKSTRAKSI PELARUT. I. TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja dari ekstraksi pelarut 2. Menentukan konsentrasi Ni 2+ yang terekstrak secara spektrofotometri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

TRANSPOR IODIN MELALUI MEMBRAN KLOROFORM DENGAN TENIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Uji Selektifitas Transpor Fenol Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

PENGARUH HNO 3 DAN TINGKAT EKSTRAKSI PADA PENINGKATAN Ce DALAM KONSENTRAT CERI HIDROKSIDA MEMAKAI TBP

Bab V Hasil dan Pembahasan

EKSTRAKSI TORIUM DARI KONSENTRAT TH,LTJ (HIDROKSIDA) MENGGUNAKAN SOLVEN BIS-2- ETIL HEKSIL FOSFAT

EFEKTIFITAS SURFAKTAN DAN RECOVERY MEMBRAN DALAM DIFUSI FENOL ANTAR FASA TANPA ZAT PEMBAWA. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh KHAIRUNNISSA NO.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

Skala ph dan Penggunaan Indikator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI

PENGARUH HNO 3 DAN TINGKAT EKSTRAKSI PADA PENINGKATAN Ce DALAM KONSENTRAT CERI HIDROKSIDA MEMAKAI TBP

Pemisahan dengan Pengendapan

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Reaksi dalam larutan berair

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

PENGARUH GARAM Al(NO 3 ) 3 TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

Ihya Ulumudin*), M. Cholid Djunaidi*), Khabibi*) *)Kimia Analitik Jurusan Kimia Universitas Diponegoro Semarang

DOBEL SOLVEN UNTUK EKTRAKSI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

Bab III Metodologi Penelitian

Indo. J. Chem. Sci. 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

BABII TINJAUAN PUSTAKA. dioksida, oksidol dan peroksida, dengan rumus kimia H 2 O 2, ph 4.5, cairan

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

a. Pengertian leaching

Antiremed Kelas 11 Kimia

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Lingkungan dapat dikatakan baik jika unsur yang menyusun

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

EKSTRAKSI KONSENTRAT NEODIMIUM MEMAKAI ASAM DI- 2 - ETIL HEKSIL FOSFAT

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

PEMISAHAN DAN PEROLEHAN KEMBALI Cr(VI) DARI ALIRAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR EMULSI TESIS MAGIS'1'ER. .

Transkripsi:

PEMULIHAN (RECOVERY) DAN PEMISAHAN SELEKTIF LOGAM BERAT (Zn, Cu dan Ni) DENGAN PENGEMBAN SINERGI MENGGUNAKAN TEKNIK SLM M. Cholid Djunaidi, Mudji Triatmo, Gunawan, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro Abstrak Telah dilakukan pemisahan logam berat (Zn Cu, Ni) dengan menggunakan pengemban/pembawa sinergi yaitu campuran TBP (tributil fosfat) dan D2EHPA (asam di-2 etil heksil fosfat) dengan perbandingan 1:4 (1 M) dalam alat pemisahan SLM selama 4 jam. Analisa dilakukan dengan mengukur konsentrasi logam di fasa umpan dan penerima menggunakan AAS dan konsentrasi ion hidrogen menggunakan ph meter. Hasil analisa disimpulkan bahwa transport logam dari fasa umpan ke fasa penerima dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen (ph) dan ion tanding. Transport sangat dipengaruhi oleh selektifitas pengemban/pembawa terhadap masing-masing logam. Pengemban TBP: D2EHPA 1:4 (1 M) cukup selektif untuk pemisahan logam berat dari limbahnya dengan urutan selektifitas adalah sebagai berikut : Zn>Cu>>Ni. Kata kunci : SLM, logam berat, selektifitas, pengemban, TBP, D2EHPA. RECOVERY AND SELECTIVE SEPARATIONS OF HEAVY METALS (Zn, Cu, and Ni) WITH SINERGY CARRIER USING SLM Abstract Heavy metal separations (Zn, Cu, Ni) had been conducted by synergy carrier, mixture of TBP (tryl phosphate) and D2EHPA (di-2 ethyl hexyl phosporic acid).the separation was carried out in SLM apparatus for 4 hours. Analysis was done by measuring the metal concentrations of external phase and receiving phase by AAS and Hidrogen concentration by ph meters. Based on the resulting analysis, it was known that the metals transpot was influenced by ion hidrogen concentration gradien, and counter ions. The transport also very influenced by carrier selectivity to metals. TBP: D2EHPA 1:4 (1 M) carrier was enough selective for heavy metal separations from waste with sequence as the following : Zn>Cu>>Ni.. Key words: SLM, heavy metal, selectivity, carrier, TBP, D2EHPA.

Pendahuluan: Ditengarai hampir semua pabrik yang ada di Semarang (800 pabrik) kesemuaya mencemari lingkungan. Tak beda dengan kota Semarang, kota-kota besar di Pulau Jawa yang menjadi pusat sektor industri mengalami hal yang sama. Selain memberikan efek bersifat positif, ternyata kehadiran perusahaan industri di kota besar melahirkan problem pencemaran bersifat akut. Baik air, udara maupun tanah semakin tercemar limbah. Metode pengolahan limbah yang efektif dalam memisahkan logam dari limbahnya sekaligus selektif dalam pemilahan antara konstituen-koonstituen yang ada dalam limbah logam berat menjadi tumpuan harapan. SLM dengan efektifitas dan selektifitas karena perbedaan dalam proses transport logamnya (kompleksasi, difusi (permeasi) dan dekompleksasi), serta dibantu oleh selektifitas pengemban menjadi alternatif yang layak. Transpor yang dibantu pengemban melalui SLM adalah salah satu dari aplikasi penting dari kimia supermolekular. SLM dianggap gabungan ekstraksi dan pemisahan. Transpor digambarkan dengan urutan partisi, kompleks dan diffusi. Dalam ekstraksi ion logam, molekul pengemban dalam membran membawa ion logam/spesies dari larutan umpan membentuk kompleks. Kompleks ini berdifusi ke sisi yang lain dari membran dimana dekompleksasi terjadi dan ion logam/spesies dilepaskan ke dalam larutan pemisah (stripping). Pengemban bebas kemudian berdiffusi balik melalui membran untuk penggunaan cycle yang lain (Misra, 1996). Unsur pengemban memainkan peranan penting dalam SLM. D2EHPA merupakan pengemban penukar kation (logam positif) yang mempunyai ketergantungan terhadap ph larutan fasa air (karena atom H asamnya). Kelarutan yang rendah dalam air dan kestabilan yang besar terhadap hidrolisa menjadikan D2EHPA ekstraktan yang baik. Logam yang terekstraksi mengikuti ururtan: qiodri->ter->bi-> univalen (Spedding, 1961). Hampir semua logam terekstrak dengan pengemban ini (De, Anil K (1970). Penelitian pemisahan multitahap logam berat dengan pengemban D2EHPA sedang penulis lakukan di Lab Kimia Analitik Jurusan Kimia MIPA UNDIP. Tributil fosfat (TBP) adalah pengemban non ion (netral). TBP larut dalam banyak pelarut organik dengan sempurna, tapi mempunyai kelarutan yang rendah dalam air 1,5x10-3 M pada

25 o C, yang akan berkurang jika TBP diencerkan atau jika larutan airnya mengandung garam. TBP dikenal mempunyai kemampuan yang baik untuk mengekstraksi kompleks ion logam negatif, positif serta netral dengan mekanisme solvasi (spedding, 1961, De, Anil K, 1970). Dengan menggabungkan TBP dan D2EHPA diharapkan efektifitas sekaligus keselektifitasannya terhadap ion logam berat menjadi bertambah. Kompleks yang cukup selektif adalah kompleks logam-zat penopeng. Zat penopeng (pengompleks) yang biasa digunakan untuk menaikkan selektifitas pemisahan dengan teknik SLM adalah EDTA dan DTPA (Kojima, 1994; Nakamura, 1992, Matsuyama, 1989). Perbedaan harga K dari beberapa kompleks logam, dikombinasikan dengan efektifitas dan selektifitas pengemban, diharapkan pemulihan (recovery) dan pemisahan selektifitas logam berat dari limbah menjadi optimal. Bahan dan Metode: Garam-garam Cu, Zn, Ni, (garam sulfat) (G.R.), kerosene, TBP, D2EHPA (SIGMA), PTFE (Politetrafluoroetilen-Whatman). Pemisahan dilakukan dalam seperangkat sel pemisahan SLM tunggal, sedangkan anlisa logam berat dilakukan dengan Spektrofotometri Serapan Atom (Perkin Elmer 5100 PC), ph meter Metrohm untuk ion hidrogen. Analisa dilakukan dengan mengukur konsentrasi ion logam dan ion hidrogen di fasa umpan dan penerima. Pemisahan dilakukan dengan pengemban sinergi campuran TBP: D2EHPA 1:4 (1 M). Membran PTFE direndam ke dalam membran cair (pengemban/pembawa sinergi campuran TBP:D2EHPA 1:4 (1M)) selama 2 jam, dan dilakukan pemisahan selama 4 jam dengan alat SLM. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ph fasa umpan dan ion tanding terhadap transport logam yang terjadi jika pembawa/pengemban yang digunakan adalah pembawa/pengemban sinergi. Hasil dan Diskusi: Keterlibatan Ion Hidrogen dalam transpor Logam Berat Pengaruh ph Umpan Terhadap % Transpor. Dalam mempelajari transpor logam berat melalui SLM yang dipelajari selanjutnya adalah pengaruh ph larutan umpan. Transpor logam berat ternyata tidak linier dengan kenaikan ph. Seperti yang tampak pada Gambar 1..

% transport M.Cholid Djunaidi, Dkk.:Pemulihan (Recovery) dan Pemisahan Selektif Logam Berat (Zn,Cu dan Ni) Pada transpor reaktif yang dibantu senyawa pengemban, peranan ion hidrogen sangat penting. Kompleks logam berat-pengemban bisa mencapai fsa penerima dibantu oleh ion hidrogen tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa selain gradien konsentrasi logam, gradien ph antara fasa umpan dan fasa penerima (ph 1) juga termasuk komponen gaya dorong transport. Jika ph fasa penerima dibuat konstan,. pada ph dibawah 3, gradien konsentrasi ion Hidrogen antara fas umpan dan penerima belum berarti, sehingga transport pada ph ini belum optimal. Pada ph 3 terjadi perbedaan Kd larutan umpan dan Kd fasa penerima yang optimal sehingga, pada ph ini transpor paling efisien. Pada ph diatas 3 (ph 4), gradien ph umpan dan penerima memang lebih besar dari ph umpan 3, tapi hal ini menyebabkan juga transport HNO 3 (asam) sesuai persamaan 5.1 dari fasa penerima ke fasa umpan. H + - (aq) + NO 3 (aq) + 2H 2 O + (D2EHPA) 2 (o) (D2EHPA.H 2 O) 2. HNO 3 (o) (5.1) H + (aq) + NO - 3 + ntbp (o) HNO 3.nTBP (o) (5.2) Akibat yang timbul adalah gradien konsentrasi asam dalam lapis diffusi umpan bertambah dan menyebabkan pengurangan kd F logam berat, sedangkan kd S bertambah karena mekanisme solvasi.selain itu, pada ph di atas 3 kemungkinan terjadi endapan cukup besar mengingat Ksp hidroksida logam berat sangat kecil Kurva ph vs % transport 80 60 40 20 Zn Cu Ni 0 2 2.5 3 3.5 ph Gambar 1 Kurva Hubungan ph dengan % transpor logam berat.

% transport M.Cholid Djunaidi, Dkk.:Pemulihan (Recovery) dan Pemisahan Selektif Logam Berat (Zn,Cu dan Ni) Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir semua logam (kecuali Ni, transportnya mencapai optimal pada ph 3. Transport logam Ni mencapai optimal pada ph diatas 3, sesuai dengan kondisi optimal ekstraksi pelarut Ni dengan D2EHPA Sedangkan logam akan sampai di fasa penerima, contohnya adalah logam Zn: Kurva Logam Zn di fasa penerima pada berbagai kondisi 100 80 60 40 Zn 20 0 1 2 3 4 5 6 Kondisi 1. ph 2 2. ph 2.5 3. ph 3, 4. ph 3,5 5. nitrat 0,01 M 6. sulfat 0,01 M Gambar 2: Logam Zn yang sampai di fasa penerima pada berbagai kondisi. Dari gambar diatas dapat dilihat pada ph 3, logam Zn mencapai transport optimal di fasa penerima. Perubahan ph di fasa umpan dan penerima. Pada transpor yang dibantu oleh pengemban penukar kation (D2EHPA) peranan ph sangat penting, karena dalam sistem ion tanding, ion hidrogen pada fasa penerima akan berperan sebagai pengganti ion logam berikatan dengan senyawa pengemban kemudian dilepaskan ke fasa umpan sebagai pengganti ion logam berat (Pers..3). Hal ini dibuktikan dengan naiknya konsentrasi ion hidrogen (turunnya ph) di fasa umpan (tabel 1). dan turunnya konsentrasi ion hidrogen (naiknya ph) di fasa penerima. M A n+ +n(d2ehpa) 2o M[H(DGP) 2 ] no + nh A + (.3)

Tabel. 1.. Perubahan ph di fasa umpan dan penerima Variabel ph fasa umpan ph fasa penerima t o t 4 t o t 4 2 2,05 2,03 1,00 1,03 2.5 2,51 2,47 1,00 1,02 3 3,01 2,77 1,00 1,05 3.5 3,49 3,11 1,00 1,07 2. ion tanding Nitrat 0,01 M 3,01 2,81 1,01 1,05 Sulfat 0,01 M 3,01 2,97 1,00 1,07 Ion Tanding Dalam transport logam berat melalui ekstraksi dengan senyawa pengemban D2EHPA dan TBP akan dipengaruhi oleh ion tanding. Ada dua jenis ion tanding yang digunakan dipenelitian ini yaitu ion nitrat dan sulfat. Dari gambar 3 dibawah terlihat bahwa, sebagian besar logam menghasilkan transport yang lebih baik jika menggunakan ion tanding SO 2-4 dari pada NO - 3.Ion sulfat dengan ukuran serta elektronegativitas lebih besar diandingkan ion nitrat menjadikan ion sulfat menjadi ligan yang lebih kuat daripada ion nitrat. Ion logam akan membentuk kompleks netral dengan ion tanding kemudian bereaksi dengan ligan netral diantarmuka fasa umpan-membran dan kemudian berdifusi melalui membran. Dengan adanya gradien konsentrasi ion tanding di antara dua fasa maka kompleks yang terbentuk akan berdissosiasi diantarmuka mebran-fasa penerima dan ion logam dilepas kembali difasa penerima.

% transport M.Cholid Djunaidi, Dkk.:Pemulihan (Recovery) dan Pemisahan Selektif Logam Berat (Zn,Cu dan Ni) 70 60 50 40 30 20 10 0 Kurva pengaruh ion tanding di fasa umpan terhadap % transpor 1 Ion tanding 2 1. Nitrat 0,01 M 2. Sulfat 0,01 M Gambar 3. Kurva pengaruh ion tanding di fasa umpan terhadap % transport. Zn Cu Ni KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Selektifitas pembawa/pengemban TBP:D2EHPA 1:4 (1 M) terhadap logam Zn, Cu dan Ni adalah Zn>Cu>> Ni. 2. Dengan pengemban/pembawa TBP:D2EHPA 1:4 (1M), transport logam optimal pada ph 3. 3. Transport Logam dipengaruhi oleh ion tanding. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian tentang kondisi percobaan sampai diperoleh pemisahan optimal ketiga logam tersebut.