BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
DOI: /mkts.v23i

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar)

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kategori dominan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin,

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3

BAB III METODE PENELITIAN

Risk Analysis : Severity & Likelihood

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

ABSTRAK. ditemukan bahwa pekerjaan struktur atas memiliki risiko lebih banyak dan rata-rata indeks risiko lebih besar dari struktur bawah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

METODE PEKERJAAN BORE PILE

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. sakit karena pekerjaan tersebut, baik itu berupa cidera, luka-luka, atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB IX ASURANSI ANEKA

KECELAKAAN KERJA DAN ANALISIS PENERAPAN PERATURAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN GALIAN TANAH PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

KUISIONER VALIDASI AWAL

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

UCAPAN TERIMA KASIH...

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak

DAFTAR PUSTAKA. Fisk, E.R (1997). Contruction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

rencana apakah terhadap waktu atau biaya (Kountur, 2004).

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN.

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi

DAFTAR ISI. Latar Belakang... Rumusan Masalah... Batasan Masalah... Sistematika Penulisan...


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study)

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:


BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

ANALISIS RISIKO PEMASANGAN PIPA BAJA PADA PT BALI GRAHA SURYA

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini.

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan dilakukan analisis data yang nantinya akan dilakukan mitigasi risiko tersebut setelah didapat hasil dari analisis tersebut. 4.2. Identifikasi Pada proses identifikasi risiko ini merupakan tahap pertama untuk menentukan variable risiko yang akan diteliti dan menetapkan kerangka kerja untuk implementasi secara keseluruhan, menyusun dan melakukan kedalam kategori risiko. Hal ini menjelaskan bahwa risiko diidentifikasi sejak dini, walaupun yang ditimbulkan kecil namun perlu diantisipasi untuk pengelolaan risiko. Variabel yang didapat bersumber dari literature dan bimbingan proyek di lapangan, setelah itu variabel risiko itu sendiri divalidasi oleh 10 pakar yang berkompeten di bidangnya, dalam hal ini penulis melakukan studi lapangan berupa wawancara kepada para pakar, baik pembimbing lapangan maupun ke Asosiasi Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Indonesia untuk menentukan variabel risikonya yang nantinya menentukan variabel yang akan dilakukan kuesioner kepada para responden yang telah ditentukan. Adapun data awal variabel risiko pada pembangunan flyover dapat dilihat pada tabel berikut : IV-1

Tabel 4.1 Variabel Awal No. Peristiwa ( Event) Kegiatan Variabel 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2. Lifting Material dengan service crane Service crane menabrak pekerja/fasilitas pekerja/fasilitas tertimpa material 3. Pengeboran Alat drilling menabrak pekerja/ fasilitas Pekerja jatuh ke dalam galian Longsornya galian 4. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat bekisting jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Robohnya cetakan beton 5 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja terkena debu dan kotoran 6. Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja IV-2

No. Kegiatan Peristiwa ( Event) Variabel 7. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Robohnya cetakan beton 8. Perkerasan Jalan Penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu dan asap Pekerja terluka oleh excavator Pekerja terluka saat crushing Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Pekerja terluka oleh alat berat 9 Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terluka akibat terkena mesin marking Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 10 Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat lifting Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 11 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Pada proses identifikasi risiko ini, telah dilakukan validasi data dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner oleh 10 pakar, sehingga didapat data dari hasil pengisian kuesioner tersebut. Hasil dari kuesioner tersebut akan digunakan pada tahap analisis data yang nantinya akan diurutkan sesuai dengan peringkat risikonya. Adapun hasil dari validasi IV-3

pakar menghasilkan 18 variabel yang digunakan untuk dapat dianalisis kemudian. Variabel tersebut dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.2 Variabel Flyover No. Peristiwa ( Event) Kegiatan Variabel 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2. Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 3. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 4. Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 5. Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja 6. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 7. Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu 8. Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor IV-4

No. Kegiatan Peristiwa ( Event) Variabel 9. Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 10. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Pada masing-masing pekerjaan tersebut yang merupakan bagian dari peristiwa risiko ( Event) yang meliputi kegiatan pekerjaan (segment) dengan variabel risiko yang mungkin terjadi pada pekerjaan tersebut telah dilakukan pemetaan. 4.3. Analisis Penilaian risiko berdasarkan atas data primer dan sekunder yang merupakan data hasil kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung di lapangan mengenai risiko-risiko yang terjadi pada proyek Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan,,maka selanjutnya data-data yang telah diperoleh yaitu data kuisioner penilaian diolah melalui tahapan pengolahan data. diformulasikan sebagai fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak negative (impact). Atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) Dampak (Impact). Hasil dari rata-rata peluang dan rata-rata dampak dibulatkan untuk memudahkan dalam perhitungan indeks risiko. IV-5

Dan hasil dari kuisioner sudah diolah menjadi data yang sudah di olah dengan baik didapat data umum responden sebagai berikut: 1. Umur Responden Dari hasil kuisoner yang telah disebarkan didapat presentasi umur dari setiap responden yaitu: a. Umur < 25 Tahun = 4 orang b. Umur 26 30 Tahun = 14 orang c. Umur 31-35 Tahun = 8 orang d. Umur > 36 Tahun = 4 orang 2. Pengalaman Kerja a. Pengalaman Kerja 1 5 Tahun = 15 orang b. Pengalaman Kerja 6 10 Tahun = 10 orang c. Pengalaman Kerja 11 15 Tahun = 4 orang d. Pengalaman Kerja 15 20 Tahun = 1 orang 3. Pendidikan Terakhir a. S2 : 1 orang b. S1 : 20 orang c. D3 : 6 orang d. SLTA : 3 orang 4.3.1. Penilaian Penilaian risiko adalah penilaian yang didapatkan dari data primer melalui hasil kuisioner yang telah diisi para responden. Penilaian resiko di peroleh melalui peluang (probability) x dampak (impact). yang perlu diperhatikan adalah risiko yang memiliki probabilitas yang sangat besar untuk terjadinya suatu kecelakaan kerja. Hasil tabulasi olahan data probability dan severity dapat dilihat pada tabel berikut: IV-6

Tabel 4.3 Hasil Olahan Data Probability Peristiwa ( Event) Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 Total Indeks dengan Excavator Lifting Material dengan service crane Pemotongan Tiang Bore Pile Erection Bekisting, dan Pengecoran Perkerasan Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja terluka oleh alat Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Probability 3 2 1 1 3 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 2 3 64 2,1 Probability 4 1 1 1 3 1 3 1 2 3 4 4 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 3 2 2 2 3 69 2,3 Probability 3 2 2 1 3 1 2 3 1 3 4 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 1 1 2 3 2 2 3 3 66 2,2 Probability 4 3 1 1 3 2 2 1 3 3 4 3 2 3 1 3 4 2 2 2 1 3 1 1 2 3 2 2 2 3 69 2,3 Probability 4 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 4 2 2 2 3 5 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 71 2,4 Probability 4 4 2 1 3 1 1 2 3 1 3 4 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 68 2,3 Probability 3 3 2 2 3 3 1 1 3 2 4 5 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 74 2,5 Probability 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 4 5 4 3 4 3 4 4 2 2 1 3 4 4 2 2 3 2 2 3 89 3,0 Probability 3 3 1 1 3 3 1 2 3 1 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 78 2,6 Probability 2 2 2 2 4 1 2 3 4 1 3 5 2 3 3 3 5 4 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 80 2,7 Probability 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 3 4 1 3 3 2 4 2 3 3 1 2 3 3 2 2 1 1 2 2 63 2,1 Probability 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 5 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 60 2,0 Probability 1 1 2 2 2 1 2 4 2 3 3 5 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 74 2,5 Probability 3 3 2 2 4 2 2 4 4 4 5 5 2 4 2 3 5 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 88 2,9 Pekerjaan Marka Jalan Instalasi Kabel Instalasi listrik Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Probability 1 1 2 1 4 1 2 4 3 4 5 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 75 2,5 Probability 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 3 62 2,1 Probability 2 2 1 1 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 63 2,1 Probability 3 3 2 3 3 1 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85 2,8 IV-7

Tabel 4.4 Hasil Olahan Data Severity Peristiwa ( Event) Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 Total Indeks dengan Excavator Lifting Material dengan service crane Pemotongan Tiang Bore Pile Erection Bekisting, dan Pengecoran Perkerasan Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja terluka oleh alat Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Severity 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 4 1 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 1 3 4 3 87 2,9 Severity 4 4 2 2 5 1 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 1 5 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 93 3,1 Severity 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 92 3,1 Severity 4 4 3 4 5 3 5 4 5 3 4 4 4 5 5 3 3 5 3 3 2 3 5 5 4 3 4 4 4 3 116 3,9 Severity 4 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 92 3,1 Severity 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 95 3,2 Severity 3 4 2 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 126 4,2 Severity 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 138 4,6 Severity 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 3 5 2 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 114 3,8 Severity 3 3 1 1 5 1 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 73 2,4 Severity 4 4 2 2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 124 4,1 Severity 3 3 1 1 4 2 2 4 2 4 5 5 2 4 5 4 3 5 3 3 3 4 5 5 3 4 2 2 4 4 101 3,4 Severity 3 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 79 2,6 Severity 3 3 1 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 4 4 74 2,5 Pekerjaan Marka Jalan Instalasi Kabel Instalasi listrik Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Severity 2 2 2 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 3 3 4 1 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 4 67 2,2 Severity 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 88 2,9 Severity 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 105 3,5 Severity 3 3 5 4 5 5 5 3 3 4 5 4 4 3 5 4 3 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 122 4,1 IV-8

Dan hasil indeks risiko didapat dari rata-rata peluang x rata-rata dampak, hasil tersebut risiko dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Indeks Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping 2,1 2,9 6,09 2,3 3,1 7,13 Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2,2 3,1 6,82 2. Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 2,3 3,9 8,97 3. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 2,4 3,1 7,44 4. Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,3 3,2 7,36 2,5 4,2 10,5 Pekerja jatuh dari ketinggian 3,0 4,6 13,8 5. Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja 2,6 3,8 9,88 2,7 2,4 6,48 6. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 2,1 4,1 8,61 2,0 3,4 6,8 IV-9

Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 7. Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu 2,5 2,6 6,5 2,9 2,5 7,25 8. Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 2,5 2,2 5,5 9. Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 2,1 2,9 6,09 10. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik 2,1 3,5 7,35 2,8 4,1 11,48 Tabel 4.3. menujukkan hasil olahan data dari kuisioner dan didapatkan hasil 18 dari indeks resiko melalui peluang x dampak. Dan terlihat pada hasil indeks resiko terdapat total indeks paling tinggi yaitu variabel risiko pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan. 4.3.2. Analisis Level Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis level risiko. Pengertian dari analisis level risiko yaitu mengurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil atau biasa disebut pemeringkatan risiko. Sehingga dapat diketahui urutan mulai dari peringkat yang paling tertinggi sampai kepada yang terendah. tersebut dikelompokan dengan risiko yang very high, high, medium, dan low. IV-10

Hasil dari analisis level risiko dibuat dengan pemeringkatan dari risiko yang tertinggi sampai kepada yang terendah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Pemeringkatan Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 1 Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian 3 4,6 13,8 2 Instalasi listrik 3 Erection Pekerja terkena sengatan listrik Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,8 4,1 11,48 2,5 4,2 10,5 4 Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas 2,6 3,8 9,88 5 Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 2,3 3,9 8,97 6 Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian 2,1 4,1 8,61 7 Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 2,4 3,1 7,44 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas 2,3 3,2 7,36 9 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran 2,1 3,5 7,35 IV-11

Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 10 Perkerasan Jalan Gangguan pernafasan akibat debu 2,9 2,5 7,25 11 dengan Excavator Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping 2,3 3,1 7,13 12 dengan Excavator Pekerja/ kendaraan terjatuh ke lubang galian 2,2 3,1 6,82 13 Pengecoran 14 Perkerasan Jalan Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) 2 3,4 6,8 2,5 2,6 6,5 15 Bekisting, dan Pekerja terluka ketika bekerja 2,7 2,4 6,48 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel Pekerjaan Marka 18 Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 2,1 2,9 6,09 2,1 2,9 6,09 2,5 2,2 5,5 Hasil diatas menunjukkan pemeringkatan risiko yaitu hasil dari data tertinggi sampai terendah yang telah di analisis indeks risikonya, risiko tertinngi terdapat pada variabel risiko pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan dengan hasil dari indeks risiko yang diperoleh sebesar 13,8 dan risiko terendah IV-12

terdapat pada variabel risiko pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor pada Pekerjaan Marka Jalan dengan hasil dari indeks resiko yang diperoleh sebesar 5,5. 4.3.3. Analisis Matriks Dengan menggunakan tabel matriks risiko (tabel 2.4) hasil dari indeks risiko terhadap variabel risiko dapat dipetakan. Hasil dari penggolongan matriks dan peringkat matriks dapat dilihat pada tabel berikut: 1 Bekisting, dan 2 Instalasi listrik Tabel 4.7 Hasil Peringkat Matriks Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terkena sengatan listrik Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) Matriks 3 4,6 13,8 High 2,8 4,1 11,48 High 3 Erection Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,5 4,2 10,5 High Bekisting jatuh dan 4 Bekisting, dan menimpa pekerja/fasilitas 2,6 3,8 9,88 Lifting Material 5 dengan service crane 6 Pengecoran Pemotongan 7 Tiang Bore Pile pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terluka oleh alat 2,3 3,9 8,97 2,1 4,1 8,61 2,4 3,1 7,44 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas 2,3 3,2 7,36 IV-13

Terdapat percikan 9 Instalasi listrik api dan menimbulkan kebakaran Gangguan 10 Perkerasan Jalan pernafasan akibat debu 11 dengan Excavator 12 dengan Excavator 13 Pengecoran 14 Perkerasan Jalan 15 Bekisting, dan 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel Pekerjaan Marka 18 Jalan Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Pekerja terluka ketika bekerja Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) Matriks 2,1 3,5 7,35 2,9 2,5 7,25 2,3 3,1 7,13 2,2 3,1 6,82 2 3,4 6,8 2,5 2,6 6,5 2,7 2,4 6,48 2,1 2,9 6,09 2,1 2,9 6,09 2,5 2,2 5,5 IV-14

Dari hasil tabel 4.7, terlihat 3 (tiga) variable yang tergolong kategori high (tinggi) yaitu Pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan, Pekerja terkena sengatan listrik pada pekerjaan Instalasi Listrik, dan Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja pada pekerjaan Erection. Dan terdapat 15 (lima belas) variabel yang tergolong kategori (sedang) yaitu Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, pekerja/fasilitas tertimpa material, Pekerja jatuh dari ketinggian pada saat Pengecoran, Pekerja terluka oleh alat saat Pemotongan Tiang Bore Pile, Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas saat Erection, Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran, Gangguan pernafasan akibat debu, Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping, Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian saat dengan Excavator, Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton saat Pengecoran, Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair), Pekerja terluka ketika bekerja pada pekerjaan Bekisting, dan, Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya, Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic, dan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor pada pekerjaan marka jalan. 4.4. Mitigasi Mitigasi risiko dilakukan sebagai upaya penanganan, dan hal tersebut merupakan penanganan terhadap risiko yang dihadapi dan dapat dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu : Menahan ( Retention), Mengurangi ( Reduction), Memindahkan ( Transfer), dan Menghindari ( Avoidance). Penjelasan mengenai mitigasi risiko terhadap variabel dan penanganannya dapat dilihat pada tabel berikut : IV-15

Tabel 4.8 Mitigasi Dan Penanganan Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 1 Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian High Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 2 Instalasi listrik Pekerja terkena sengatan listrik High Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 3 Erection Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja High pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar seperti helm yang standard. IV-16

Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 4 Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas 5 Lifting Material dengan service crane pekerja/ fasilitas tertimpa material 6 Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 7 Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka alat oleh 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas IV-17

Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 9 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Penerapan aturan sesuai dengan 10 Perkerasan Jalan Gangguan pernafasan akibat debu 11 dengan Excavator Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping Memasang pagar pengaman tidak hanya di daerah-daerah berisiko tinggi namun pagar pengaman dipasang secara menyeluruh mengelilingi proyek untuk sterilisasi areal proyek dari hal-hal luar yang tidak ada hubungan dengan jalannya proyek dan memasang rambu-rambu peringatan dan tanda bahaya sesuai dengan standar SMK3 12 dengan Excavator Pekerja/kend araan terjatuh ke lubang galian 13 Pengecoran Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jamsostek IV-18

Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 14 Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) 15 Bekisting, dan Pekerja terluka ketika bekerja 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel 18 Pekerjaan Marka Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/ pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor transfer Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). IV-19