BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada. beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum.

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. umum dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

BAB. I PENDAHULUAN. pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pembaharuan kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pengajarannya, oleh karena itu setiap pengajar menginginkan

ABSTRAK. Kata kunci : Penerapan, Berbasis Masalah (problem based learning), Hasil Belajar, Sosiologi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SD N 82/VII SEI BENTENG II. Oleh Astri Wayuni ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahdawi Firmansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Progresif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rinendah Sihwinedar 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh siswa secara rata-rata masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. baik itu pelaksana pendidikan, mutu pendidikan, sarana prasarana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebagaimana sabda Rosuluallah 1 : menuntut ilmu itu diwajibkan atas

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam memahami fakta-fakta alam dan lingkungan serta

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan dalam memilih metode. 1. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu

BAB VI PENUTUP. pembelajaran PAI berbasis Kurikulum Gontor di MA Al-Mawaddah 1

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan diri bagi tenaga pendidik sangat penting dilakukan, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu, Semarang, 2005, hal. 2 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk anak sesuai kebutuhan masyarakat dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu mata pelajaran di tingkat SD/ MI yang mendukung kemampuan siswa untuk menghadapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Karena pendidikan saat ini berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka setiap peserta didik diharapkan mampu memanfaatkannya untuk kepentingan belajar. Dewasa ini penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi penting karena setiap pihak yang terlibat dituntut mampu berpartsipasi secara aktif dan terus meningkatkan keterampilannya. 1 Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1) Memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi, (2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (4) Menghargai karya cipta di bidang Teknologi Informasi dan komunikasi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik karena sama pentingnya dengan keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berhitung. Sedangkan peserta didik yang tidak memiliki kecakapan dalam pembelajaran 1 Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovativ Berbasis TIK, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), hal: 22 1

2 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperkirakan akan mengalami kesulitan yang lebih besar untuk menghadapi kehidupan pada masa kini dan masa yang akan datang 2 Selain itu perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan mutu pendidikan agar lebih ditingkatkan, terutama penyesuaian penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. TIK memberikan pengaruh terhadap perkembangan pembelajaran di sekolah secara aktif dan efektif. 3 Bahkan di negara Jepang, pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk anak usia sekolah dasar telah mengarah pada pembelajaran dan jenis ujian yang dilakukan secara online sehingga mampu menstimulasi siswa dalam proses pembelajarannya. Sedangkan di Indonesia sendiri pembelajaran di sekolah masih bersifat konvensional yang satu arah dan berpusat pada guru (Teacher Center), Strateginya juga bersifat kaku sehingga peserta didik tidak akan mengalami kemajuan dan lebih bersifat pasif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran TIK di SD/ MI sangat dibutuhkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. 4 Untuk memperbaiki proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus melibatkan peserta didik secara aktif. Dengan cara 2 Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hal: 173 3 Rusman, Pembelajaran Berbasis TIK, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2013), hal: 1 4 Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), hal: 4-5

3 membimbing siswa untuk menemukan pemahamannya sendiri, tidak hanya terfokus pada pemberian informasi yang di dapatkan dari penjelasan guru dan buku yang selalu di hafalkan. Tetapi dalam proses pembelajaran siswa di bimbing untuk mengkonstruksi pengalaman belajar dengan cara mencatat apa saja informasi dan pengetahuan baru yang di dapatkannya kemudian di praktikan. Karena hal tersebut akan lebih efektif di ingat oleh peserta didik. Namun hal tersebut belum terjadi di MINU Wedoro. Berdasarkan Observasi yang dilakukan oleh peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Ulama (M INU) Wedoro Sidoarjo, masih banyak permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran TIK. Hal ini dibenarkan oleh Bapak Syam selaku guru mata pelajaran TIK, bahwasannya nilai siswa kelas VIC cenderung rendah. Banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah 5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 75. 6 Jika dipersentase dari 100%, hanya 27,77% siswa yang mencapai KKM. Jadi dari 36 orang siswa, hanya 10 orang siswa yang mencapai KKM. Mata Pelajaran TIK dianggap tidak menarik oleh peserta didik karena materi yang seharusnya di praktikkan hanya disampaikan secara lisan oleh guru. Guru hanya berceramah dan peserta didik cenderung pasif ketika mendengarkan. Seringkali mata pelajaran TIK disampaikan menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif. Karena pada dasarnya pembelajaran TIK mencakup hal yang berkaitan dengan hardware dan software. Sehingga banyak materi yang meminta 5 Data hasil nilai praktek mengoperasikan software excel siswa VIC MINU Wedoro 6 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Bapak H. M. Syamsul Hakim pada tanggal 1 Agustus 2016

4 agar siswa lebih aktif dalam keterampilan yang berkaitan dengan pengambilan data, pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, dan penyajian informasi. Berdasarkan persoalan diatas, penulis mencoba berdiskusi dengan guru mata pelajaran TIK di MINU Wedoro untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga ke depannya peserta didik akan mudah mengembangkan keterampilan mengoperasikan software Pengolah angka (Excel Processing) dan nilai siswa dapat mengalami peningkatan dari sebelumnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut dan untuk lebih meningkatkan keterampilan pengoperasian software Pengolah angka (Excel Processing), perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran dimana siswa tidak hanya mendapatkan teori saja ketika pembelajaran berlangsung, namun mereka mampu mengembangkan keterampilannya dengan cara mempraktikkan secara langsung pengetahuan yang di dapatkan dari pengalaman belajarnya. Sehingga peserta didik lebih aktif dan banyak mendapatkan pengalaman yang bermakna dari proses pembelajaran yakni dengan menerapkan model pembelajaran inovatif progresif. Model pembelajaran inovatif progresif merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru dan mewujudkan perubahan menuju perbaikan (menjadi lebih

5 baik). Serta merubah paradigma orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (Teacher center) beralih berpusat pada murid (student center). 7 Dari latar belakang tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran inovatif progresif terhadap peningkatan keterampilan mengoperasikan software pengolah angka (excel processing) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Progresif Dalam Meningkatkan Keterampilan Mengoperasikan Software Pengolah Angka (Excel Processing) Pada Siswa Kelas VI Minu Wedoro Sidoarjo. Model pembelajaran inovatif progresif sebelumnya pernah di terapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi Muti ah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul Penerapan model pembelajaran inovatif progresif dalam menigkatkan hasil belajar siswa kelas III MIS BAHAUDIN mengenai cara mengoperasikan software pengolah kata (Word Processing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inovatif progresif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di MIS BAHAUDIN. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. Dalam siklus pertama, hasil belajar banyak mengalami kemajuan, ketuntasan belajar pada siklus I mencapai 90%, sedangkan pada siklus II semua siswa kelas III mendapatkan nilai diatas kkm yang telah ditentukan, sehingga mendapatkan ketuntasan belajar 100%. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I, siswa mulai mengalami peningktan dalam hasil belajar. Mayoritas hasil belajar siswa kelas III MIS Bahaudin sudah mendapatkan 7 Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta : Kencana Media Group, 2011), hal:12

6 nilai yang mencukupi dari KKM. Hasil belajar siklus I menunjukan bahwa hanya 2 siswa yang mendapatkan nilai dibawah kkm, sedangkan 18 orang siswa sudah sudah mendapatkan nilai diatas kkm dan penelitian ini dianggap sudah berhasil. 8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Inovatif Progresif untuk meningkatkan keterampilan mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) mata pelajaran TIK di kelas VIC MINU Wedoro Sidoarjo Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan siswa dalam mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) mata pelajaran TIK setelah menggunakan model pembelajaran Inovatif Progresif di kelas VIC MINU Wedoro Sidoarjo TahunPelajaran 2016/2017? C. Tindakan Yang Dipilih Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dan laboratorium sekolah dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu pembelajaran 9. Tindakan yang dipilih untuk mengatasi permasalahan di kelas VIC MINU Wedoro dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) materi software pengolah angka (Excel Processing) menggunakan model 8 Dewi Muti ah, Penerapan model pembelajaran inovatif progresif dalam menigkatkan hasil belajar siswa kelas III MIS BAHAUDIN mengenai cara mengoperasikan software pengolah kata (Word Processing), (Surabaya: Institut Agama Islam Negeri, 2012) 9 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 41.

7 pembelajaran inovatif progresif diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) pada siswa kelas VIC MINU Wedoro. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui penerapan model pembelajaran Inovatif Progresif untuk meningkatkan keterampilan mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) mata pelajaran TIK di kelas VIC MINU Wedoro Sidoarjo Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) mata pelajaran TIK setelah menggunakan model pembelajaran Inovatif Progresif di kelas VIC MINU Wedoro Tahun Pelajaran 2016/2017. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat tuntas dan terfokus, sehingga penelitian mendapatkan hasil yang memuaskan, permasalahan tersebut dibatasi oleh hal-hal sebgai berikut: 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai peningkatan keterampilan siswa tentang mengoperasikan software pengolah angka (Excel Processing) dengan menerapkan model pembelajaran inovatif progresif di kelas VIC MINU Wedoro Sidoarjo.

8 2. Subyek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIC di MINU Wedoro Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 36 orang, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 3. Penelitian ini menggunakan instrumen soal-soal non tes yang di gunakan pada ranah kognitif dan psikomotorik, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik menggunakan lembar observasi. 4. Standar Kompetensi : Menunjukkan perangkat lunak pengolah angka, mengolah dokumen secara kreatif dan mendemonstrasikan perangkat lunak pengolah angka. Kompetensi Dasar: 1.1 Mengenal Perangkat Lunak Pengolah angka dan fungsi iconnya Indikator: 1) Menggunakan fungsi icon dari software pengolah angka 2) Mengoperasikan cara menjalankan software pengolah angka F. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaaan teoritis dan praktis sebagai berikut dan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Guru a. Memperoleh data hasil pembelajaran siswa sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam keterampilan

9 mengoperasikan software pengolah angka dengan menggunakan model Pembelajaran Inovatif Progresif. b. Sebagai indikasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan sekiranya dapat menyelesaikan permasalahan siswa dalam keterampilan mengoperasikan software pengolah angka. 2. Siswa a. Meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti pemahaman, penguasaan, mutu proses dalam kegiatan belajar mengajar. b. Meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran software pengolah angka (Excel Processing) serta menumbuh kembangkan potensi dirinya, mampu belajar mandiri dan sendiri. 3. Sekolah a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran dan mutu sekolah. b. Guru dapat menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Inovatif progresif sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat membantu guru dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi agar dapat memahami konsep tersebut dengan baik sehingga pembelajaran kelas menjadi lebih baik.