Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISIS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) TRAYEK YOGYAKARTA - SOLO

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA PELAYANAN KERETA API KOMUTER (Studi Kasus Prambanan Ekspress II)

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

LAMPIRAN 1 FORMAT KUESIONER PENELITIAN

moda udara darat laut

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

LAMPIRAN A QUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan sarana dan

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI JANGKA PENDEK

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia senantiasa bergerak dinamis, tidak ada satu bagian pun

PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KINERJA OPERASI BUS EKSEKUTIF DAN TRAVEL RUTE BANDAR LAMPUNG BANDUNG. Dwi Herianto 1) Syukur Sebayang 1) Arengga Vinata 2)

TUGAS AKHIR KAJIAN PELAYANAN KERETA API RUTE SEMARANG-JAKARTA ( STUDI KASUS : KERETA API MENOREH )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PILIHAN PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN PERKOTAAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

DESAIN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC JURUSAN SURAKARTA JOGJAKARTA (Studi Kasus P.O. Suharno)

PERENCANAAN??? MENGAPA DIPERLUKAN. Peningkatan jumlah penduduk. Penambahan beban jaringan jalan. & transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERSAINGAN MODA TRANSPORTASI DARAT JARAK PENDEK (KERETA API KOMUTER DENGAN BUS EKONOMI)

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penumpang kereta api Prameks dan bus AKAP jurusan Yogyakarta Solo, maka

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PROSPEK PENGEMBANGAN KERETA API PENUMPANG JURUSAN TEGAL-PURWOKERTO

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PERFORMANCE OF KA SANCAKA EXECUTIVE CLASS AND BUSINESS CLASS BASED ON THE USERS SATISFACTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian pada masyarakat baik pengguna moda eksisting seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI EFEKTIVITAS TEMPAT PERHENTIAN KENDARAAN PENUMPANG UMUM DI JALAN AHMAD YANI BANDUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTARA MODA KERETA API DAN BUS (Studi Kasus : Rute Bandung Jakarta) TESIS MAGISTER

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 49 Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo (Analysis of Passenger Service in Prambanan Ekspres (Prameks) Train Yogyakarta-Solo Route) WAHYU WIDODO, BAMBANG DWI BOWO WISNU ABSTRACT The aim of this study is to find out the service quality to passenger the train of Prambanan Ekspres (Prameks), passengers perception about the train, and the reason for choosing the train. Data of passenger characteristic and service quality to passengers were collected by using questionnaire distributed to 379 passenger. To analyze the results questioner used Excel. Quality of services provided by PT. KAI is quite satisfactory for the passengers. Prambanan Express The Train is the most desirable public transport for traveling Yogyakarta - Solo, because travel costs are cheaper, practical, safer and more comfortable than any other transport. Keywords: service quality, passenger perception, Prameks trains. PENDAHULUAN Padatnya jalan menuju Bandara Adi Sutjipto, Klaten dan Solo, membuat masyarakat kurang nyaman untuk melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo atau sebaliknya. Oleh karena itu sejak tujuh tahun yang lalu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengeluarkan kereta api antar kota bermesin disel yang disebut Prameks (Prambanan Ekspres). Kereta ini biasa disebut juga sebagai kereta wisata dan memiliki kualitas pelayanan yang baik yang dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat atau wisatawan yang ingin melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo atau sebaliknya. Berdasarkan hal hal tersebut dirasa perlu adanya upaya untuk menganalisis pelayanan terhadap penumpang kereta api Prameks, sehingga pelayanan angkutan kereta api dapat ditingkatkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan terhadap penumpang dan persepsi penumpang Kereta Api Prameks. Menurut Nasution (1996), keunggulankeunggulan angkutan kereta api adalah sebagai berikut: 1. Mampu mengangkut muatan jarak jauh dalam jumlah besar, sehingga cocok untuk perjalanan jarak jauh. 2. Jadwal perjalanan dengan frekuensi tinggi, jarang sekali terjadi kongesti karena semua fasilitas dimiliki oleh satu perusahaan sehingga penyediaan jasa lebih terjamin kelancarannya. 3. Dapat memberikan tingkat kualitas pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan bus atau moda angkutan darat lainnya (dalam hal kapasitas). Kelas layanan dalam angkutan kereta api dibagi menjadi tiga, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Tujuan pengoperasian kereta api kelas eksekutif dan bisnis adalah memberikan layanan dengan kualitas pelayanan yang diutamakan, sehingga distribusi orang dan barang berjalan dengan lancar dan merata. Kelas eksekutif dan kelas bisnis adalah kelas kereta api dengan atribut tingkat pelayanan yang lebih baik dari pada kelas ekonomi. Pengguna angkutan jenis ini adalah kalangan yang mementingkan perjalanan yang cepat, nyaman dan menyenangkan karena target pengguna adalah pelayanan yang memadai, maka tidak semua stasiun yang dilewati menjadi tempat pemberhentian untuk menaikkan dan atau menurunkan penumpang. Sedangkan tujuan dioperasikannya kereta api

50 W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 kelas ekonomi adalah memberikan layanan terhadap permintaan moda angkutan yang murah dan merakyat. Kereta api kelas ekonomi merupakan kelas layanan yang banyak digunakan. Menurut Asusanto (1998), perbandingan penggunaan antar kelas di dalam sistem kereta api di Pulau Jawa adalah kelas ekonomi (65,09 %), kelas bisnis (29,46 %) dan kelas eksekutif (5,45 %). Harga yang paling murah jika dibandingkan dengan kelas kelas yang lainnya, merupakan alasan utama memilih kereta api kelas ekonomi. Kualitas layanan kereta api dibedakan berdasarkan jarak perjalanan, yaitu: 1. Jarak pendek, yaitu kereta yang melayani penumpang antar kota dengan jarak kurang 100 km. Kereta jarak pendek terutama dioperasikan untuk melayani penumpang dari daerah sekitar kota yang sehari-harinya bekerja di pusat kota. Waktu perjalanan ini sangat pendek antara 20 menit sampai 1 jam. 2. Jarak sedang, yaitu kereta yang melayani penumpang antar kota dengan jarak 100-200 km. Waktu perjalanan kereta ini lebih lama dibandingkan dengan jarak pendek, yaitu antara 1 jam sampai 4 jam. 3. Jarak jauh, yaitu kereta yang melayani penumpang antar kota dengan jarak lebih dari 200 km. Kereta jarak jauh biasanya digunakan oleh penumpang antar kota dengan waktu perjalanan lebih dari 4 jam. Data sekunder diperoleh dari PT. Kereta Api Indonesia DAOP VI Yogyakarta, berupa jadwal perjalan kereta api (keberangkatan maupun kedatangan), tarif dan jumlah penumpang per tahun. Pengambilan data sekunder dilakukan pada bulan Januari 2012. Langkah-langkah penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Pengumpulan Data Primer Mulai Penelitian Pendahuluan Pelaksanaan Penelitian Rekapitulasi Data Analisis Data Pembahasan dan Kesimpulan Selesai Pengumpulan Data Sekunder METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data kondisi nyata kualitas pelayanan penumpang di Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks), berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para penumpang di Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta, berupa asal perjalanan, tujuan perjalanan, jenis kelamin, usia, pekerjaan, maksud perjalanan, pendapatan pribadi perbulan, tingkat pendidikan, kualitas pelayanan dan alasan penggunaan kereta api Prameks berdasarkan tanggapan penumpang. Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Maret 2012. GAMBAR 1. Bagan alir tahapan penelitian Penentuan Sampel sampel ditentukan berdasarkan pada tabel Krecjie seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 (Sugiyono, 2000). Analisis Data Hasil survai yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan rekapitulasi data yang diperoleh dengan cara mengelompokkan hasil kuesioner berdasarkan beberapa karakteristik penumpang, yaitu berdasarkan: a. jenis kelamin. b. usia c. pekerjaan

W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 51 d. maksud perjalanan e. pendapatan perbulan f. tingkat pendidikan g. asal dan tujuan perjalanan 2. Membuat tabel atau grafik pada masing masing karakteristik penumpang. 3. Membuat tabel dari tanggapan dan alasan penumpang menggunakan angkutan umum Kereta Api Prambanan Ekspres. 4. Membuat kesimpulan dari hasil semua rekapitulasi. TABEL 1. Tabel Krecjie N S N S N S 10 10 220 140 1200 291 15 14 230 144 1300 297 20 19 240 148 1400 302 25 24 250 152 1500 306 30 28 260 155 1600 310 35 32 270 159 1700 313 40 36 280 162 1800 317 45 40 290 165 1900 320 50 44 300 169 2000 322 55 48 320 175 2200 327 60 52 340 181 2400 331 65 56 360 186 2600 335 70 59 380 191 2800 338 75 63 400 196 3000 341 80 66 420 201 3500 346 85 70 440 205 4000 351 90 73 460 210 4500 354 95 76 480 214 5000 357 100 80 500 217 6000 361 110 86 550 226 7000 364 120 92 600 234 8000 367 130 97 650 242 9000 368 140 103 700 246 10000 370 150 108 750 254 15000 375 160 113 800 260 20000 377 170 118 850 265 30000 379 180 123 900 269 40000 380 190 127 950 274 50000 381 200 132 1000 278 75000 382 210 136 1100 285 100000 384 Keterangan : N= Populasi, S=Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Penumpang Karakteristik penumpang merupakan data penumpang yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, asal perjalanan, tujuan perjalanan, maksud perjalanan dan alternatif kendaraan lain yang digunakan. Data-data ini diperoleh dari lembar kuesioner yang diberikan pada 379 responden penumpang dalam perjalanan per kereta (berdasarkan Tabel 1). Rekapitulasi hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2 sampai dengan Tabel 10. TABEL 2. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria 207 54,62 Wanita 172 45,38 TABEL 3. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Usia Usia (tahun) 15 20 72 18,99 > 20-30 161 42,48 > 30-40 86 22,69 > 40-55 51 13,46 > 55 9 2,38 TABEL 4. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan SD 7 1,85 SLTP 14 3,69 SLTA 104 27,44 Mahasiswa ( D3,S1,S2,S3) 239 63,06 Lainnya 15 3,96 TABEL 5. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Pegawai 118 31,14 Pelajar/Mahasiswa 163 43,01 Guru/Dosen 27 7,12 TNI/Polri 5 1,32 Buruh/Petani 16 4,22 Pedagang 21 5,54 Lainya 29 7,65

52 W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 TABEL 6. Karateristik Penumpang Berdasarkan Penghasilan Per Bulan Penghasilan Per Bulan TABEL 7. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Asal Perjalanan Asal Perjalanan Yogyakarta 182 48.02 Adi Sutjipto 8 2.11 Klaten 12 3.17 Solo 177 46.70 TABEL 8. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Tujuan Perjalanan Tujuan Perjalanan Belum ada 151 39.84 Rp100.000 - Rp500.000 47 12.40 Rp500.000 - Rp1.000.000 39 10.29 Rp1.000.000 - Rp1.500.000 45 11.87 Rp1.500.000 - Rp2.000.000 41 10.82 > Rp2.000.000 56 14.78 Yogyakarta 185 48.81 Klaten 15 3.96 Solo 179 47.23 TABEL 9. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Maksud Perjalanan Maksud Perjalanan Bekerja 77 20.32 Belanja 24 6.33 Bisnis 36 9.50 Rekreasi 98 25.86 Sosial 23 6.07 Sekolah 85 22.43 Lainnya 36 9.50 TABEL 10. Karakteristik Penumpang Berdasarkan Alternatif Angkutan Lain Alternatif Lain Kendaraan Pribadi 139 36.68 Bus/angkutan umum 240 63.33 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang terbanyak berusia antara 20 30 tahun yakni sebanyak 161 orang dengan persentase sebesar 42,48%. Rentang usia 20 30 tahun merupakan rentang usia mahasiswa dan karyawan yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan memilih alternatif Kereta Api Prambanan Ekspres sebagai sarana transportasi untuk mendukung kegiatan masing masing. Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukkan kebanyakan penumpang adalah mahasiswa dimana mereka lebih memilih angkutan kereta api sebagai sarana mereka untuk melakukan kegiatan kuliah dan kegiatan lainnya, karena kereta api mempunyai banyak kelebihan dari pada angkutan umum lainnya. Alasan yang menjadi pertimbangan penting bagi pelajar/mahasiswa dalam memilih Kereta Api Prambanan Ekspres yaitu tarif yang relatif terjangkau, apalagi mayoritas pelajar/ mahasiswa di DIY sebagian besar adalah perantau. Ternyata sebagian besar penumpang belum memiliki pendapatan terbukti dengan jumlah penumpang sebanyak 151 orang dengan jumlah persentase sebesar 39,84% seperti yang tertera pada Tabel 6. Hal itu disebabkan karena memang sebagian besar pengguna Kereta Api Prambanan Ekspress ini merupakan pelajar/mahasiswa yang memang belum memiliki pekerjaan dan penghasilan. Terkait dengan banyaknya pengguna Kereta Api Prambanan Ekspres yang belum memiliki pendapatan sendiri, hal ini dapat menunjukkan bahwa angkutan umum Kereta Api Prameks sangat terjangkau dari segi biaya dari pada angkutan umum lainhya. Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang berasal dari Yogyakarta. Namun hasil tersebut tidak menjadi patokan karena penumpang yang

W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 53 berhasil masuk dalam survei hanya 182 orang dengan persentase sebesar 48,02%. Sedangkan berdasarkan tujuan penumpang sebagian besar penumpang bertujuan ke kota Solo maupun ke kota Yogyakarta. Hal itu dibuktikan dari hasil survei yang dapat dilihat pada Tabel 8. Dari 379 responden terdapat 185 penumpang dengan persentase sebesar 48,81% bertujuan ke kota Yogyakarta sedangkan 179 penumpang dengan persentase 47,23% bertujuan ke kota Solo. Para pelajar/mahasiswa yang ingin pergi dan pulang sekolah/kuliah ataupun orang orang yang ingin berekreasi bersama keluarga lebih memilih angkutan umum ini. Hal ini terbukti dari data yang diperoleh dimana penumpang terbanyak berusia 20 30 tahun dan berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa memilih bepergian dengan tujuan untuk sekolah dan rekreasi, yang dapat dilihat dari Tabel 9. Dengan jumlah penumpang sebanyak 98 orang dengan dengan persentase sebesar 25,86% memilih rekreasi sebagai maksud perjalanan mereka dan 85 orang penumpang dengan persentase sebesar 22,43% memilih sekolah sebagai maksud perjalanan mereka. Menurut para penumpang yang sering melakukan perjalanan keluar kota banyak alternatif lain yang digunakan untuk melakukan perjalanan dari kota Yogyakarta menuju kota Solo. Hasil pengolahan data atau hasil dari survei dapat diperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel 10. Sebagian besar penumpang menyatakan bahwa bus sebagai alternatif lain yakni 240 penumpang dengan persentase sebesar 63,33%. Karena bus merupakan angkutan umum yang dapat memuat jumlah penumpang dengan kapasitas banyak dan harga yang relatif murah, namun ada satu kekurangan yaitu dengan menggunakan bus perjalanan dapat ditempuh lebih lama dibandingkan dengan kereta api. Hal ini juga menjadi pertimbangan bagi para calon penumpang angkutan umum. Para calon penumpang juga dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor ataupun menggunakan mobil pribadi. Hal ini dapat lebih menghemat biaya yang dikeluarkan serta lebih nyaman dan aman karena tidak takut akan kecopetan atau tindak kriminal lain yang biasanya terjadi di dalam kereta. Akan tetapi hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh masyarakat kalangan menengah keatas yang memiliki kendaraan pribadi. Hal itu juga menjadi bahan pertimbangan bagi calon pengguna angkutan umum dan mereka lebih memilih Kereta Api Prambanan Ekspres sebagai alat angkut yang efektif dan efisien. Kualitas Pelayanan terhadap Penumpang Tanggapan penumpang terhadap kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel 11. Pilihan penumpang terdiri atas baik, cukup dan buruk terhadap kualitas pelayanan. Pilihan baik dikalikan faktor pengali 3, pilihan cukup dikalikan faktor pengali 2 dan pilihan buruk dikalikan faktor pengali 1, kemudian dihitung rata ratanya. Faktor pengali ini digunakan sebagai asumsi terhadap kualitas pelayanan apakah baik, cukup atau buruk. Data yang disajikan dalam Tabel 11 menunjukkan bahwa kebanyakan penumpang cenderung memilih jawaban cukup atas berbagai pilihan yang tersedia. Hal ini disebabkan dimana penumpang semakin merasa kualitas pelayanan yang ada memang sudah cukup. Setiap orang memiliki karakter karakter yang berbeda dalam memberikan pendapatnya, maka berbeda pula persepsi mereka tentang kualitas Kereta Api Prambanan Ekspres (PRAMEKS). Dari tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan Kereta Api Prambanan Ekspres pada Tabel 11. dapat diketahui bahwa 2,07 %, penumpang memilih lokasi pembelian tiket menjadi alasan terhadap peningkatan kualitas pelayanan, sehingga perlu pembenahan tentang masalah pemilihan lokasi pembelian tiket agar lebih baik, agar Kualitas Pelayanan Kereta Api Prambanan Ekspres dapat lebih baik.

54 W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 TABEL 11. Tanggapan Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan No Pelayanan Pilihan Hasil 1 Kelengkapan informasi yang jelas mengenai tarif, tujuan dan jadwal a. Baik (3) 232 696 b. Cukup (2) 135 270 c. Buruk (1) 12 12 Total 379 978 Rata rata 2.58 2 Lokasi pembelian tiket a. Baik (3) 65 195 b. Cukup (2) 277 554 c. Buruk (1) 37 37 Total 379 786 Rata rata 2.07 3 Petugas dalam melayani pembeli tiket a. Baik (3) 157 471 4 Kesesuaian biaya perajalanan (tarif) dengan pelayanan yang diberikan b. Cukup (2) 206 412 c. Buruk (1) 16 16 Total 379 899 Rata rata 2.37 a. Baik (3) 145 435 b. Cukup (2) 210 420 c. Buruk (1) 24 24 Total 379 879 Rata rata 2.32 5 Kenyamanan ruang tunggu a. Baik (3) 151 453 6 Jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api b. Cukup (2) 198 396 c. Buruk (1) 30 30 Total 379 879 Rata rata 2.32 a. Baik (3) 186 558 b. Cukup (2) 162 324 c. Buruk (1) 31 31 Total 379 913 Rata rata 2.40 7 Keamanan saat naik dan turun kereta api a. Baik (3) 105 315 8 Jaminan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan 9 Kebersihan gerbong Kereta Api Prambanan Ekspres b. Cukup (2) 240 480 c. Buruk (1) 34 34 Total 379 829 Rata rata 2.19 a. Baik (3) 103 309 b. Cukup (2) 235 470 c. Buruk (1) 41 41 Total 379 820 Rata rata 2.16 a. Baik (3) 135 405 b. Cukup (2) 215 430 c. Buruk (1) 29 29 Total 379 864 Rata rata 2.28

W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 55 10 Kelengkapan fasilitas (kursi, jendela, pintu) 11 Kondisi fisik fasilitas (kursi, jendela, pintu) 12 Ketegasan petugas dalam menyikapi masalah (misalnya penumpang tanpa tiket) 13 Waktu perjalanan Kereta Api Prambanan Ekspres a. Baik (3) 128 384 b. Cukup (2) 227 454 c. Buruk (1) 24 24 Total 379 862 Rata - rata 2.27 a. Baik (3) 138 414 b. Cukup (2) 199 398 c. Buruk (1) 42 42 Total 200 854 Rata rata 2.25 a. Cepat (3) 125 375 b. Cukup (2) 226 452 c. lama (1) 28 28 Total 379 855 Rata rata 2.26 a. Baik (3) 246 738 b. Cukup (2) 123 246 c. Buruk (1) 10 10 Total 379 994 Rata rata 2.62 14 Pemberhentian kereta tiap stasiun a. Sebentar (3) 212 636 15 Pemberhentian kereta pada persilangan kereta dengan kereta lain b. Lama (2) 159 318 c. Lama Sekali (1) 8 8 Total 379 962 Rata rata 2.54 a. Sebentar (3) 297 891 b. Lama (2) 73 146 c. Lama Sekali (1) 9 9 Total 379 1046 Rata rata 2.76 KESIMPULAN 1. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. KAI dari mulai pembelian tiket sampai turun dari kereta sudah cukup memuaskan bagi penumpang. 2. Penumpang lebih memilih Kereta Api Prambanan Ekspres sebagai salah satu moda angkutan umum, ketimbang moda angkutan lainya. Hal ini dapat dilihat dari segi biaya perjalanan yang lebih murah, praktis, lebih aman dan nyaman, sehingga Kereta Api Prambanan Ekspres merupakan angkutan umum yang paling diminati bagi pelaku perjalanan jurusan Yogyakarta Solo. DAFTAR PUSTAKA Asusanto, D.J. (1998). Analisis Segmentasi Penumpang Kereta Api di Jawa, Tesis, Magister Sistem Teknik Transportasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nasution, H.M.N. (1996). Interstate Commerce Commiccion (ICC), Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Sugiyono, (2000). Statistika Untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung. PENULIS: Wahyu Widodo, Bambang Dwi Bowo Wisnu H

56 W. Widodo & B. D.B. Wisnu / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183. Email: wahyuft@yahoo.co.id Bambang Dwi Bowo Wisnu Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183.