14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh semua pihak yang ada di dalam perusahaan. Proses penetapan tujuan membutuhkan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik sehingga tujuan perusahaan akan dicapai dengan efektif dan efisien. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan persediaan. Untuk itu, manajemen harus membuat suatu perencanaan yang baik yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan suatu tindakan. Manajemen haruslah menyiapkan persediaan stock minimum ditambah dengan pesanan yang dapat terjual. Pemesanan untuk persediaan barang dagangan yang terlalu besar hanya merupakan pemborosan dalam bentuk biaya dana yang tertanam dalam persediaan. Disamping adanya kemungkinan resiko kerusakan juga mengakibatkan bertambahnya biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan digudang, turunnya kualitas barang dan keusangan. Sebaliknya, pemesanan yang relatif kecil dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk tidak terpenuhinya kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan tidak akan percaya pada perusahaan. Keadaan ini dapat menyebabkan pelanggan akan beralih ke perusahaan lain yang melakukan
15 kegiatan sejenis. Agar perencanaan yang dibuat dapat berjalan secara efektif dan efisien perlu dilakukan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan secara fisik dengan menjaga barang tidak rusak atau dicuri, pengawasan dapat juga dilakukan melalui pengawasan akuntansi dengan melihat adanya pemisahan fungsi antara bagian pemesanan, bagian penerimaan, bagian penyimpanan, bagian pengiriman, dan bagian pencatatan. Selain itu, pengawasan juga perlu untuk menjaga agar persediaan berada pada tingkat persediaan sesuai dengan kebutuhan agar kelancaran operasi perusahaan tidak terganggu. PT. FastFood Indonesia Cabang Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang dagangan berupa ayam goreng, kentang goreng, nasi, burger, minuman bersoda (Pepsi Cola), teh botol dan lain sebagainya. Karena banyaknya jenis persediaan yang dimiliki perusahaan, maka penulis membatasi penelitian skripsi ini khusus pada bagian minuman bermerek Pepsi Cola. Di karenakan hampir seluruh menu makanan yang ditawarkan ke pelanggan paling dominan minumannya adalah Pepsi Cola. Oleh karena itu, permintaan akan minuman jenis Pepsi Cola sangat tinggi dan apabila perusahaan lambat dalam melakukan pemesanan serta supplier lambat juga dalam melakukan pengiriman. Secara otomatis stock minimum akan habis sebelum barang yang dipesan datang dan ini akan menurunkan pendapatan. Sebagaimana di ketahui harga jenis pepsi Cola lebih tinggi di banding dengan jenis minuman lain.
16 PT. FastFood Indonesia cabang Medan dalam melakukan Perencanaan Persediaan selama ini berdasarkan beberapa hal yaitu : rata-rata penjualan beberapa bulan yang lalu dan apabila persediaan barang dagangan telah habis. Padahal fluktuasi penjualan barang dagangan tidak sama antara bulan-bulan yang lalu dengan bulan ini. Apabila rata-rata penjualan barang dagangan bulan ini tinggi tetapi penjualan bulan selanjutnya rendah dapat mengakibatkan barang dagangan telah dibeli tersimpan lama digudang. Namun, apabila rata-rata penjualan barang dagangan beberapa bulan yang lalu rendah tetapi penjualan minggu selanjutnya tinggi akan mengakibatkan barang dagangan cepat habis sebelum waktu pembelian selanjutnya, hal ini dapat memperbesar biaya pemesanan barang dagangan. Dalam hal ini penulis akan menerapkan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan seberapa besar persediaan barang dagangan yang akan dipesan dan kapan waktu pemesanan akan dilakukan sehingga dapat mengoptimalkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan. Selama ini di PT. FastFood Indonesia Cabang Medan sering terjadi penumpukan persediaan dan kadang kala kekurangan persediaan. Bila persediaan menumpuk terlalu banyak ini berpengaruh pada kualitas barang dan bila persediaan terlalu sedikit inipun akan berpengaruh pada tingkat penjualan. Dari uraian diatas, terlihat bahwa sedemikian pentingnya pengaturan terhadap persediaan sehingga perencanaan dan pengawasan yang tepat terhadap persediaan untuk mencapai laba, dimana persediaan juga memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan karena pengefisienan biaya persediaan dapat mengurangi biaya. Untuk informasi lebih lanjut bagaimana penerapan
17 perencanaan dan pengawasan terhadap persediaan barang dagangan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam praktek pada suatu perusahaan dagang, maka penulis menetapkan judul. Analisis Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Barang Dagangan Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT. Fastfood Indonesia Cabang Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah difokuskan pada perhitungan perencanaan persediaan perusahaan berdasarkan Model Economic Order Quantity (EOQ) terhadap persediaan yang akan diteliti : 1. Bagaimanakah kebijakan yang dilakukan terhadap perencanaan dan pengawasan persediaan barang dagangan di PT. FastFood Indonesia Cabang Medan? 2. Bagaimanakah penentuan pemesanan persediaan barang dagangan pada PT. FastFood Indonsia Cabang Medan? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Untuk mendapatkan gambaran tentang kebijakan proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, dan pengawasan persediaan barang dagangan.
18 2. Untuk mengetahui penentuan pemesanan persediaan barang dagangan pada PT. FastFood Indonesia Cabang Medan. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Untuk penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan yang berkaitan dengan materi perencanaan dan pengawasan persediaan barang dagangan dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ). 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai acuan dan bahan pertimbangan manajemen perusahaan. 3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian penelitian selanjutnya guna pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.