BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, oleh karena itu sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. mutu perusahaan agar dapat memenangkan persaingan dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MAHASISWA

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

DAFTAR KUESIONER. Atas bantuan dan kerjasamanya serta kesediaan waktu yang Anda berikan saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN 1 Skala Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Iklim Organisasi Try Out

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB 5 PENUTUP. 3. Hasil perhitungan koefisien determinasi partial (r 2 ) menunjukkan gaya

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang optimal serta mempertahankan hidup usahanya yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengelola sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya (Gomes, 1995). pikiran, perasaan, dan keinginan yang mempengaruhi sikap-sikapnya

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi dengan berperan sebagai pelaksana kebijakankebijakan yang dikeluarkan oleh organisasi serta sebagai pelaksana kegiatan operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi tidak lepas dari peran SDM yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Organisasi yang selalu berkembang merupakan dambaan para eksekutif pemilik dan pemegang saham. Baik pemerintah maupun swasta mengharapkan organisasinya tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan perkembangan tersebut diharapkan organisasi mampu bersaing dengan kemajuan zaman. Organisasi-organisasi yang ada di dunia dalam melakukan perkembangannya selalu mengadakan restrukturisasi bagan organisasi, seperti halnya PT Bio Farma (Persero). Pada tahun 2015 ini Bagan Organisasi PT Bio Farma (Persero) mengalami perubahan di beberapa Direktorat. Untuk melengkapi posisi jabatan yang kosong dilakukan pemutasian karyawan dan promosi karyawan. Dengan adanya pemutasian dan promosi karyawan tersebut menyebabkan pimpinan, rekan kerja, maupun bawahan mengalami perubahan yang mana antara satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan sikap, tingkah laku, dan lainnya. Selain itu perubahan organisasi tersebut menyebabkan 1

2 lingkungan kerja mengalami perubahan baik fisik maupun non-fisik seperti pindah gedung, pindah ruangan, cara bekerja, kenyamanan, dan lain sebagainya. Melihat keberadaan tenaga kerja atau karyawan tersebut maka manajemen perusahaan perlu memperhatikan kepentingan karyawan dan mampu menciptakan suasana kerja yang mendorong peningkatan kepuasan kerjanya. Perusahaan atau organisasi harus mempunyai karyawan yang memiliki sikap yang baik dan semangat kerja yang tinggi sehingga ada rasa kepuasan dan loyalitas terhadap perusahaan yang pada akhirnya membuat perusahaan survive. Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Anas (2011) bahwa pihak perusahaan harus dapat memahami perilaku karyawannya agar kebutuhankebutuhan karyawannya dapat terpenuhi, sehingga kepuasan kerja karyawan dapat terjaga. Kepuasan kerja sangat berpengaruh bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Menurut Yulharsari (2012:3) kepuasan kerja dapat meningkat jika pegawai memiliki rasa tanggung jawab untuk mengerjakan pekerjaannya secara maksimal sehingga dengan adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dapat mewujudkan perilaku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai sasaran akhir, yaitu tercapainya tujuan organisasi bersama. Kepuasan kerja bagi karyawan dapat menimbulkan perasaan yang menyenangkan dalam bekerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan tersebut. Hal ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Davis dan Newstrom dalam Suwatno dan Priansa (2011) yakni kepuasan kerja adalah perasaan senang maupun tidak senang karyawan terhadap pekerjaannya.

3 Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sikap yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Sebagai sekumpulan perasaan, kepuasan kerja bersifat dinamik. Kepuasan kerja secara umum, menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja mencakup berbagai hal, seperti kognisi, emosi dan kecenderungan perilaku seseorang. Pertentangan-pertentangan di dalam perusahaan bisa saja terjadi antara para karyawan sendiri ataupun para pemimpin sendiri, hal itu terjadi karena banyaknya manusia yang ada dalam perusahaan, dikarenakan masing-masing mempunyai sifat, sikap, keinginan, kepribadian dan minat yang berbeda-beda. Salah satu ciri dari suatu kelompok yang matang adalah kemauan dan kemampuannya untuk mengangkat perselisihan yang ada ke permukaan sehingga bisa dibicarakan dan memberi kemungkinan penyelesaian yang lebih besar. Ada banyak macam konflik yang membawa implikasi, dan jika tidak ditangani dengan baik akan berlanjut pada stress dan tekanan yang dirasakan oleh karyawan dan pada akhirnya akan menyebabkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. Hasil dari arahan pembimbing dan dengan tujuan memperkuat penelitian, penulis melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan untuk mendapatkan data primer dari konsumen secara langsung. Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero), penulis

4 melakukan pembagian kuesioner kepada 10 karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia secara acak. Di bawah ini peneliti menyajikan hasil penelitian pendahuluan secara keseluruhan. Tabel 1.1 Hasil Kuesioner Pra Survei pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) (Variabel Dependen) No Variabel Dimensi 1 2 3 Semangat Kerja Kinerja Karyawan Kepuasan Kerja Tugas selesai tepat waktu Tidak menunda pekerjaan Kemauan belajar Mempercepat pekerjaan Keterampilan kerja STS TS KS S SS 1 2 3 4 5 F N F N F N F N F N Total Skor Skor Ideal 0 0 0 0 1 3 6 24 3 15 42 50 84 0 0 1 2 3 9 4 16 2 10 37 50 74 0 0 0 0 1 3 7 28 2 10 41 50 82 0 0 1 2 2 6 6 24 1 5 37 50 74 0 0 0 0 2 6 7 28 1 5 39 50 78 Kualitas kerja 0 0 0 0 1 3 8 32 1 5 40 50 80 Sikap kerja 0 0 0 0 2 6 6 24 2 10 40 50 80 Tanggung jawab 0 0 0 0 1 3 7 28 2 10 41 50 82 Pekerjaan 0 0 1 2 4 12 5 20 0 0 34 50 68 Gaji 0 0 0 0 5 15 5 20 0 0 35 50 70 Pengawasan 0 0 3 6 2 6 4 16 1 5 33 50 66 Promosi 1 1 0 0 6 18 3 12 0 0 31 50 62 Rata-rata 37.5 50 75 Keterangan : F = Frekuensi N = Frekuensi x Nilai Skor Responden = 10 orang Skor Ideal = Skor Tertinggi x Jumlah Responden Sumber : hasil olah data kuesioner pra survei (2015) Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kepuasan kerja pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) yang secara keseluruhan dapat (%)

5 dikatakan belum optimal dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban pada variabel kepuasan kerja memiliki total skor yang masih rendah. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Karyawan menyatakan bahwa proses promosi yang diterapkan di Bio Farma masih dirasakan tidak adil dan transfaran karena ada beberapa karyawan yang promosi tidak melalui proses yang telah ditetapkan. Kurangnya pengawasan dari atasan yang menyebabkan ketidakdisiplinan bawahannya. Pekerjaan yang diberikan masih dirasakan tidak sesuai dengan deskripsi dan spesifikasi jabatan yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan pengalaman. Kemudian peneliti membagikan kuesioner lagi kepada 10 orang karyawan yang ada pada Direktorat Sumber Daya Manusia tentang variabel yang menjadi salah satu penyebab belum optimalnya kepuasan kerja karyawan. Di bawah ini peneliti menyajikan hasil penelitian pendahuluan secara keseluruhan. Tabel 1.2 Hasil Kuesioner Pra Survei pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) (Variabel Independen) No Variabel Dimensi STS TS KS S SS 1 2 3 4 5 F N F N F N F N F N Total Skor Skor Ideal (%) 1 Kepemimpinan Cara Komunikasi 0 0 1 2 3 9 4 16 2 10 37 50 74 Sikap 0 0 0 0 3 9 5 20 2 10 39 50 78 Pandangan ke depan 0 0 0 0 2 6 5 20 3 15 41 50 82 Arahan 0 0 1 2 2 6 5 20 2 10 38 50 76 Dilanjutkan n

6 No Variabel Dimensi 2 Lingkungan Kerja 3 Komunikasi STS TS KS S SS 1 2 3 4 5 F N F N F N F N F N Total Skor Skor Ideal Suhu Udara 0 0 1 2 3 9 5 20 1 5 36 50 72 Keamanan bekerja Hubungan atasan Hubungan rekan kerja Laporan kerja 0 0 1 2 3 9 5 20 1 5 36 50 72 0 0 2 4 3 9 4 16 1 5 34 50 68 0 0 1 2 4 12 4 16 1 5 35 50 70 0 0 0 0 3 9 6 24 1 5 38 50 76 Kerja sama 0 0 0 0 3 9 5 20 2 10 39 50 78 Budaya 0 0 1 2 2 6 6 24 1 5 37 50 74 Ide/gagasan 0 0 1 2 2 6 5 20 2 10 38 50 76 Rata-rata 37.3 50 74.7 Keterangan : F = Frekuensi N = Frekuensi x Nilai Skor Responden = 10 orang Skor Ideal = Skor Tertinggi x Jumlah Responden Sumber : hasil olah data kuesioner pra survei (2015) Tabel 1.2 (lanjutan) Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa variabel lingkungan kerja merupakan salah satu variabel yang menyebabkan kepuasan kerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) yang secara keseluruhan dapat dikatakan belum optimal dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan melihat jawaban pada variabel lingkungan kerja yang memiliki total skor masih rendah. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) yang menyatakan bahwa hubungan dengan atasan masih terasa kurang harmonis terlihat dengan kurangnya komunkasi dengan bawahan yang menyebabkan rasa simpati dan empati yang masih kurang. Hubungan dengan rekan kerja juga masih terasa kurang harmonis terlihat dengan kurangnya kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan dan adanya persaingan untuk mendapatkan penilaian (%)

7 yang lebih dari atasan. Perusahaan mengharapkan setiap karyawannya dapat bekerja dengan puas sehingga dalam bekerja memiliki suasana yang tenang dan hati yang ikhlas. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan bekerja pegawai. Jika dalam lingkungan sekitar tempat kerja memberikan kesan yang tidak nyaman, pegawai merasa malas untuk bekerja. Hal ini sama seperti apa yang dikatakan oleh Nitisemito dalam Sugiyarti (2012:75) yakni lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembannya. Lingkungan kerja dibutuhkan dalam suatu organisasi karena karyawan yang peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang lebih baik. Temperatur, cahaya, dan faktorfaktor lingkungan lain seharusnya tidak ekstrem (terlalu banyak atau terlalu sedikit), misalnya terlalu panas atau remang-remang. Disamping itu, keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang sangat dibutuhkan. Ketidakpuasan kerja muncul saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi. Kepuasan kerja mempunyai banyak dimensi, secara umum adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, gaji, pengakuan, hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk maju. Setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan kegaduhan atau kebisingan dengan mengurangi sumber suara. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara, mengisolasi sumber suara dengan membangun

8 dinding di sekitar mesin yang menimbulkan suara, karyawan memakai alat penutup telinga. Tetapi bilamana kegaduhan tersebut tidak dapat dikurangi, maka hendaknya perusahaan memperhatikan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mungkin dapat dikurangi gangguannya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan memberikan tempat yang terpisah sehingga kegaduhan tersebut tidak begitu mengganggu. Pengaturan sumber suara yang baik membuat para pekerja tidak akan terganggu oleh suara gaduh yang datang dari mesinnya atau tempat lain, sehingga karyawan mempunyai perhatian penuh pada tugasnya, produktivitas naik, waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat dan kualitas pekerjaan dapat diandalkan. Keleluasaan pribadi atau kebebasan individu dalam tempat kerja banyak diinginkan oleh para pekerja. Para pekerja kebanyakan menginginkan derajat yang lebih luas dalam hal privasi dalam pekerjaan mereka, khususnya posisi manajerial, dimana privasi selalu bekerja sama dengan status dan kesempatan untuk berinteraksi dengan para pekerja dan penyusunan ruangan diusahakan dapat membuat karyawan untuk merasakan privasi (keleluasaan pribadi). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis sangat dibutuhkan dalam perusahaan untuk membuat karyawan merasa puas dalam bekerja, maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA PT BIO FARMA (PERSERO) DI BANDUNG.

9 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka ditemukan identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terjadi pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero) yaitu : 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi masalah yang akan diuraikan oleh penulis adalah : 1. Hubungan kerja antar karyawan yang dinilai belum harmonis. 2. Proses promosi karyawan yang dinilai masih tidak adil dan transparan. 3. Pekerjaan yang masih belum sesuai dengan deskripsi dan spesifikasi pekerjaannya. 4. Penataan ruangan kerja yang belum baik. 5. Fasilitas di ruangan kerja yang masih belum memadai. 1.2.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana lingkungan kerja fisik pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 2. Bagaimana lingkungan kerja non-fisik pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 3. Bagaimana kepuasan kerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero).

10 4. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja fisik dan non-fisik terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial dan simultan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa : 1. Lingkungan kerja fisik pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 2. Lingkungan kerja non-fisik pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 3. Kepuasan kerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 4. Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non-fisik terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial dan simultan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Bio Farma (Persero). 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diajukan guna menjelaskan mengenai manfaat dan kontribusi yang dapat diberikan dari penelitian baik kegunaan teoritis maupun praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan teori mengenai lingkungan kerja dan kepuasan kerja untuk membandingkan teori yang dipelajari

11 dengan fakta yang ada di lapangan sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kajian sumber daya manusia. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan berguna untuk pelaksanaan di lapangan tentang lingkungan kerja dan kepuasan kerja bagi penulis, instansi, pihak lain, dan akademis yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. 1. Bagi Penulis Tinjauan ini dapat menambah wawasan penulis, khususnya mengenai tingkat Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Bio Farma (Persero). 1. Bagi Instansi Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola karyawan mengenai lingkungan kerja dan kepuasan kerja karyawan PT Bio Farma (Persero). 2. Bagi Pihak lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sumbangan pikiran yang bermanfaat untuk para pembaca yang akan mengadakan penelitian pada bidang yang sama. 3. Bagi Pihak Akademis Mampu menghasilkan suatu referensi yang berguna bagi lingkungan kampus Universitas Pasundan. Juga diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu

12 pengetahuan yang bermanfaat khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.